Templates
Indexed by
Citedness
Pancasila berasal dari kristalisasi budaya tradisional Indonesia. Di era Orde Baru, Pancasila ditetapkan sebagai dasar berpikir dan bertindak setelah disederhanakan ke dalam bentuk norma untuk mewujudkan tatanan masyarakat selaras, serasi, dan seimbang. Melalui penyederhanaan rumusan Pancasila dan pendidikan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4), secara nasional Pancasila dinyatakan sebagai satu-satunya asas pada tahun 1985.
Namun, ideologi rentan terhadap penyimpangan, terutama dalam hal penerapannya. Pancasila pun tak luput dari hal tersebut. Buku ini akan mengupas tuntas distorsi ideologi Pancasila di era Orde Baru. Analisis terkait praktik-praktik ideologisasi Pancasila di masa kepemimpinan Soeharto akan dilakukan secara komprehensif, didukung dengan bukti dan fakta sejarah yang ada. Lebih jauh, dampak dari penyimpangan tersebut juga akan dipaparkan secara gamblang.
Semoga buku ini dapat membuka wawasan Anda dan menjadi pelajaran bagi kita semua mengenai pentingnya memahami Pancasila sesuai dengan tujuannya yang luhur.
Ahimsa-Putra, H. S. (2001). Kesenian tradisional dan Orde Baru. Dalam W. M. Santoso & N. Widyawati (ed.), Mengkaji kebijakan kebudayaan masa Orde baru untuk menyongsong Indonesia baru. Jakarta: Puslitbang Kemasyarakatan dan Kebudayaan LIPI bekerja sama dengan e Ford Foundation.
Al an. (1996). Masalah dan prospek pembangunan politik Indonesia kumpulan karangan. Jakarta: PT Gramedia.
Althusser, L. (1994). Ideology and ideological state apparatuses (Notes towards an investigation). Dalam S. Zizek (Ed.), Mapping ideology. London-New York: Verco.
Amri, A B. (2013). Aleta Baun, perempuan pahlawan lingkungan dari NTT. Diakses pada 31 Januari 2018 dari https://www.viva.co.id/indepth/ fokus/405691-aleta-baun-perempuan-pahlawan-lingkungan-dari-ntt
Arief, S. (1998). Pembangunanisme dan ekonomi Indonesia: Pemberdayaan rakyat dalam arus globalisasi. Bandung: Zaman.
Asri, M. (2016). Dampak kapitalisme dan neoliberalisme terhadap petani di Indonesia. Diakses pada 15 Juli 2017 dari https://bonerateislands. wordpress.com/2016/01/24/dampak-kapitalisme-dan-neoliberalisme- terhadap-petani-di-indonesia/.
Azra, A. (2007). Merawat kemajemukan merawat Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.
Bahar, S, & Hudawati, N. (1998). Risalah sidang Penyelidik Usaha-Usaha Per- siapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) 28 Mei 1945–22 Agustus 1945. Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia.
Baiquni. (2013). Menengok Wisma Yasoo, tempat Soeharto menahan Soekarno. Diakses pada 25 Januari 2018 dari https://www.merdeka.com/peristiwa/ menengok-wisma-yasoo-tempat-soeharto-menahan-soekarno.html
Bandoro, B., Kristiadi, J., Pangestu, M., & Priyono, O. S. (1995). Re eksi setengah abad kemerdekaan Indonesia. Jakarta: Centre for Strategic and International Studies.
Bertens, K. (1997). Etika. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Blackburn, S. (Trans.). (2013). Kamus lsafat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bottomore, T. (1983). A dictionary of Marxist thought. England: Basil Blackwell Publisher Limited.
BP- 7 Pusat. (1991). Bahan penataran: Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4), Undang-Undang Dasar 1945, Garis-Garis Besar Haluan Negara, Jakarta: BP-7 Pusat.
Budiardjo, M. (2003). Dasar-dasar ilmu politik. Jakarta: Gramedia.
Cassirer, E. (1944). An essay on man. New York: Yale University Press.
Clack, G. (Redaktur). (2001). Demokrasi. Jakarta: American Commerce Freedom.
Crouch, H. (1999). Militer dan politik di Indonesia. Jakarta: Sinar Harapan.
Damarhuda. (2017). “Genjer-genjer” diplesetkan jadi “jenderal-jenderal”. Diakses pada 5 November 2017 dari https://www.ngopibareng.id/timeline/ genjer-genjer-diplesetkan-jadi-jenderal-jenderal-4428921.
Dhakidae, D. (2003). Cendekiawan dan kekuasaan dalam negara Orde Baru. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Djaelani, M. A. (2010). Pejabat, fasilitas, dan teladan Umar. Diakses pada 2 Juni 2018 dari https://www.hidayatullah.com/artikel/opini/ read/2010/01/25/3136/pejabat-fasilitas-dan-teladan-umar.html.
Doa, B. L. (2009). Mengenal suku terasing di pedalaman Halmahera. Diakses pada 20 Maret 2017 dari https://ternate.wordpress.com/2009/03/25/ mengenal-orang-togutil-suku-terasing-di-pulau-halmahera-2/.
Driyarkara. (1966). Pertjikan lsafat. Jakarta: PT Pembangunan Djakarta.
Dwipayana, G., & Ramadhan K. H. (1989). Soeharto: Pikiran, ucapan dan tindakan saya. Jakarta: PT Citra Lamtoro Gung Persada.
Edwards, P. (1972). e encyclopedia of philosophy volume four. New York: Macmillan Publishing Co., Inc. & the Press Free Press.
Edwards, P. (Ed.). (1972). e encyclopedia of philosophy volume seven. New York: Macmillan Publishing Co., Inc & e Free Press.
Edwin, D. (1998). Masa depan Orde Baru dan agenda reformasi: Telaah eko- nomi politik. Dalam Maswadi Rauf. (Ed.). Menimbang masa depan Orde Baru. Jakarta: Laboratorium Ilmu Politik FISIP UI & Mizan.
Farhas. (2016). Hak asasi manusia dalam Piagam Madinah. Diakses pada 20 Mei 2018 dari http://farhas90.blogspot.co.id/2016/02/hak-asasi-manusia- dalam-piagam-madinah.html.
Feith, H., & Castle, L. (Ed.). (1988). Pemikiran politik Indonesia. Jakarta: LP3ES.
Fithri, A. (2009). Beberapa perspektif tentang bahasa, budaya, dan bangsa. Diakses pada 17 Juni 2018 dari http://jalantelawi.com/2009/10/beberapa- perspektif-tentang-bahasa-budaya-dan-bangsa/.
Foucault, M. (1995). Discipline and punish: e birth of the prison. New York: Random House, Inc.
Gerakan bawah tanah melawan pemerintahan Jepang. Diakses pada 6 November 2017 dari http://www.sejarawan.com/177-gerakan-bawah-tanah-melawan- pemerintahan-jepang.html.
Giddens, A. (1986). e constitution of society. Berkeley dan Los Angeles: University of California Press.
Habermas, J. (1985). e theory of communicative action volume one: Reason and the rationalization of society. (Diterjemahkan oleh omas McCarthy). Boston: Beacon Press.
Hadjar, A. F. (2016). Perlawanan terhadap KPK telah lama dilakukan. Diakses pada 29 Juli 2017 dari http://www.antikorupsi.org/id/content/ perlawananterhadap-kpk-telah-lama-dilakukan.
Hariandja, D. B. C. (1999). Birokrasi nan pongah: Belajar dari kegagalan Orde Baru. Yogyakarta: Kanisius.
Haryatmoko. (2003). Etika politik dan kekuasaan. Jakarta: Kompas.
Hasan, A. R. (Ed.). (1985). Tinjauan kritis tentang pembangunan. Jakarta: LSAF.
Held, D. (2007). Introduction to critical theory Horkheimer to Habermas. London: Hutchinson & Co.
Herwanto, A. (2005). Budaya, struktur, dan pelaku. Dalam Mudji Sutrisno & Hendar Putranto (Ed.). Teori-teori kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.
Hiariej, E., OS. (2017, 8 Mei). DPR versus KPK. Kompas, hlm. 7.
Hobbes, T. (1959). Leviathan. London: J.N. Dent & Sons Ltd.
Horkheimer, M. (1972). Critical theory: Selected essays. (M. J. O’Connell and Others, Penerj.). New York: e Continuum Publishing Company.
Horkheimer, M., & Adorno, T. W. (2002). Dialectic of enlightenment: philosophi- cal fragments. (E. Jephcott, Penerj.). California: Stanford University Press.
Hunnex, M. D. (1986). Chronological and thematic charts of philosophies and philosophers. Michigan: Zondervan Publishing House.
Imam, R. H. (2006). Globalisasi proses dan wacana kompleks serta kon iktual. Dalam I. Wibowo & Herry Priyono (Ed.). Sesudah lsafat: Esai-esai untuk Franz Magnis Suseno. Yogyakarta: Kanisius.
Inwood, M.(1977). Heidegger. New York: Oxford University Press.
Irfany, R. (2017). Daftar dugaan pencemaran lingkungan Freeport dari hulu ke hilir. Diakses pada 25 Juli 2017 dari https://m.tempo.co/read/ news/2017/05/03/090871703/daftar-dugaan-pencemaran-lingkungan- freeport-dari-hulu-ke-hilir.
Ismawan, I. (1998). Pengusutan harta Soeharto & trik pencucian uang haram. Yogyakarta: Media Presindo.
Jo, S. (2017). Kehidupan suku Dayak Iban di pedalaman Kalimantan. Diakses pada 15 Juli 2017 dari https://www.youtube.com/watch?v=wDFxMYtKfa0.
Katmo, H. (2013). Menilai kehadiran Freeport dari kaca mata mayoritas ke- Papua-an. Diakses pada 20 Juli 2017 dari http://infonapas.blogspot. co.id/2013/06/menilai-kehadiran-freeport-dari-kaca.html.
Kisah pemberontakan Pembela Tanah Air (Peta) di Blitar 14 Februari 1945. Diakses pada 6 November 2017 dari http://indrasr.blogspot.co.id/2014/02/ kisah-pemberontakan-peta-di-blitar-14-februari-1945.html.
Kebijakan neoliberal gagal membangun pertanian dan menyejahterakan petani. (2009). Diakses pada 20 Juli 2017 dari http://www.spi.or.id/kebijakan- neoliberal-gagal-membangun-pertanian-dan-menyejahterakan-petani/.
Keesing, R. M. (1981). Antropologi budaya suatu perspektif kontemporer edisi kedua. (Alih bahasa oleh R. G. Soekadijo). Jakarta: Erlangga.
Kodiran. (1984). Kebudayaan Jawa. Dalam Koentjaraningrat (Ed.). Manusia dan kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan.
Kompas. (1986, 16 Maret). Menata Kembali Kehidupan Bernegara Berdasarkan Pancasila, 82.
Kontrak karya PT Freeport Indonesia oleh Soeharto (Rezim Orba). (2012). Diakses pada 20 Juli 2017 dari https://saripedia.wordpress.com/tag/ kontrak-karya-pt-freeport-indonesia-oleh-soeharto-rezim-orba/.
Korupsi: Dari dulu hingga kini (10 September 2003). Republika. Kristiyanto, E. (2001). Etika politik dalam konteks Indonesia. Yogyakarta:
Kanisius.
Kusumoprojo, W. S. (1992). Kepemimpinan dalam sejarah bangsa Indonesia. Jakarta: Yayasan Kejuangan Panglima Besar Jenderal Sudirman.
Lubis, M. (1985). Pengantar. Dalam Mochtar Lubis & James C. Scott. (Ed.). Bunga rampai korupsi. Jakarta: LP3ES.
Lubis, M. (1993). Budaya, masyarakat, dan manusia Indonesia: Himpunan “catatan kebudayaan” Mochtar Lubis di majalah Horison. Jakarta: Yayasan Obor.
Madjid, N. (1994). Demokrasi dan demokratisasi di Indonesia: Beberapa pandangan dasar dan prospek pelaksanaannya sebagai kelanjutan logis pembangunan nasional. Dalam E. P. Taher (Ed.). Demokratisasi politik, budaya, dan ekonomi: Pengalaman Indonesia masa Orde Baru. Jakarta: Yayasan Wakaf Paramadina.
Madjid, N. (2000). Kita perlu rekonsiliasi ala Roosevelt. Dalam S. Tono (Ed.). Mampukah Indonesia bangkit? Jakarta: PT Visi Gagas Komunika.
Magnis-Suseno, F. (1986). Pertanyaan kritis sekitar etika Jawa. Basis, XXXV No. 11. 407–420.
Magnis-Suseno, F. (1992). Filsafat sebagai ilmu kritis. Yogyakarta: Kanisius. Magnis-Suseno, F. (1995). Etika dasar: Masalah-masalah pokok lsafat moral.
Yogyakarta: Kanisius.
Magnis-Suseno, F. (2000). 12 Tokoh etika abad ke-20. Yogyakarta: Kanisius.
Magnis-Suseno, F. (2007). Berebut jiwa bangsa: Dialog, perdamaian, dan persaudaraan. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Magnis-Suseno, F. (2008). Etika kebangsaan: Etika kemanusiaan 79 tahun sesudah Sumpah Pemuda. Yogyakarta: Kanisius.
Magnis-Suseno, F. (2010). Karl Marx. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Malindah, K. R. (2015). Ketika Bung Karno di usir dari istana. Diakses pada 20 September 2018 dari http://ragilmelindah.blogspot.com/2015/08/ ketika-bung-karno-di-usir-dari-istana.html.
Mannheim, K. (1979). Ideology and utopia. London and Henley: Routledge & Kegan Paul.
Marcuse, H. (1964). One dimensional man studies in the ideology of advanced industrial society. London: Routledge & Kegan Paul Ltd.
McLellan, D. (1984). e thought of Karl Marx: An introduction. London and Basingstoke: e Macmillan Press Ltd.
Menata kembali kehidupan bernegara. (2006, Juni 18). Tempo, hlm. 82–83.
Model, bentuk, dan jenis korupsi. (2012). Diakses pada 25 Juli 2017 dari http:// www.de nisipengertian.com/2016/02/model-bentuk-dan-jenis-korupsi. html.
Moerti, W. (2015). Membuka tabir pembunuhan massal PKI di Bali seperti kata Soe Hok Gie. Diakses pada 25 November 2017 dari https://www. merdeka.com/peristiwa/membuka-tabir-pembunuhan-massal-pki-di-bali- seperti-kata-soe-hok-gie.html
Mubyarto (Ed.). (2004). Pancasila dasar negara, UGM, dan jati diri bangsa. Yogyakarta: PUSTEP-UGM.
Mulder, N. (1981). Kepribadian Jawa dan pembangunan nasional. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press dan Sinar Harapan.
Mulder, N. (1996). Pribadi dan masyarakat di Jawa. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Mulder, N. (2001). Mistisisme Jawa: Ideologi di Indonesia. Yogyakarta: LKiS.
Murtiyoso, B. (2009). Fungsi dan peran pagelaran wayang purwa bagi pen- didikan budi pekerti bangsa. Makalah dipaparkan pada Laku Budaya II, diselenggarakan oleh Yayasan Studi Bahasa Jawa Kanthil PGRI Dan Pepadi Komda Jawa Tengah Di Hotel Quality Surakarta Pada tanggal 2 dan 3 Februari 2005. Diakses pada 15 Juli 2017 dari http://pepadijateng.com/ article/163414/fungsi-dan-peran-wayang.html#. WaJar8ZrHIU
Model, bentuk, dan jenis korupsi. (2016). Diakses pada 20 Desember 2017 dari http://www.de nisi-pengertian.com/2016/02/model-bentuk-dan- jenis-korupsi.html
Naijulloh, N. (2017). Bab III. Deskripsi peristiwa Tanjung Priok tahun 1984. Diakses pada 1 Juni 2018 dari http://repository.uinbanten.ac.id/251/5/ BAB%20III.pdf.
Ngingi, A. (2015). Re eksi penguasaan ruang (hidup) masyarakat dan kisah pernapasannya. Diakses pada 19 Juni 2017 dari http://juniorabe blog- spot.co.id/2015/03/re eksi-penguasaan-ruanghidup.html
Noth, W. (1995). Handbook of semiotics. USA: Indiana University Press.
Notonagoro. (2004). Ir. Soekarno, pencipta Pancasila. Dalam Mubyarto (Ed.). Pancasila dasar negara, UGM, dan jati diri bangsa. Yogyakarta: PUSTEP- UGM.
Onghokham.(1985).Tradisidankorupsi.DalamM.Lubis&J.C.Scott(Ed.). Bunga rampai korupsi. Jakarta: LP3ES.
Parekh, B. (2008). Rethinking multiculturalism keberagaman budaya dan teori politik. Yogyakarta: Kanisius.
Peringatan Hari Pancasila pun sempat dilarang. (26 Mei 2008). Sinar Harapan. Poespowardojo, S. (1993). Strategi kebudayaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Prasetyo, A. (2015). Piagam Madinah: Konsep hak asasi manusia dalam Islam. Diakses pada 20 Juni 2018 dari http://agungpras333.blogspot. co.id/2015/12/piagam-madinah-konsep-hak-asasi-manusia.html.
Rachbini, D. (2001). Ekonomi politik uang. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Ramli, R. (2006). Pengalaman buruk Indonesia di bawah IMF. Dalam Sugeng
Bahagijo (Ed.). Globalisasi menghempas Indonesia. Jakarta: LP3ES. Rapar, J.H. (2002). Filsafat politik Plato Aristoteles Augustinus Machiavelli.
Jakarta: PT Raja Gra ndo Persada.
Rauf, M. (Ed.). (1998). Menimbang masa depan Orde Baru. Jakarta: Laborato- rium Ilmu Politik FISIP UI dengan Mizan.
Razif. (2012). Organisasi terputus dengan sejarah. Diakses pada 20 Juli 2017 dari http://sawitwatch.or.id/2012/08/organisasi-terputus-dengan-sejarah-12/.
Retnowati, E. (2016). Politik kebudayaan Belu. Dalam Johanis Haba, M. Azzam Manan, Endang Retnowati, & Ninuk Irawati Kleden-Probonagoro (Ed.), Peran bahasa dan kebudayaan dalam konteks keutuhan NKRI: Konstruksi identitas dan nasionalisme di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. Jakarta: PT Gading Inti Prima.
Ricoeur, P. (1991). From text to action: Essay in Hermeneutics, II. (Trans. K. Blamey & J. B. ompson). Evaston, Illinois: Northwestern University Press.
Rukmana, H. H. (1990). Butir-butir budaya Jawa. Jakarta: Yayasan Purna Bhakti Pertiwi.
Ruqaiyah, S. (2018). Hak asasi manusia. Diakses pada 20 Mei 2018 dari http:// hakam2016.blogspot.co.id/2016/04/piagam-madinah.html.
Saat-saat terakhir Bung Karno. (2003). Diakses pada 5 November 2017 dari https://www.kaskus.co.id/thread/5260ac4d0d8b464c33000003/saat-saat- terakhir-bung-karno/.
Sadikin, A. (1995). Tantangan demokrasi. Jakarta: Sinar Harapan.
Said, S. (2002). Tumbuh dan tumbangnya dwifungsi. Jakarta: Aksara Karunia.
Samego, I., Sulistiyo, H., Bhakti, I. N., Basyar, M. H., Hasyim, Moch.N., Subono, N.I., .... Yanuarti, S. (1998). Militer dan bisnis: Peran ABRI dalam pembangunan ekonomi. Jakarta: PPW LIPI.
Savitri, A. W. (2016). Kisah lagu Genjer-genjer yang diubah PKI dan kemudian dilarang. Diakses pada 5 November 2017 dari https://news.detik.com/ berita/3208434/kisah-lagu-genjer-genjer-yang-diubah-pki-dan-kemudian- dilarang.
Sejarah Freeport ( gunung emas yang dirampok secara terbuka ). (2013). Diakses pada 20 Juli 2017 dari https://dhkangmas.wordpress.com/2013/07/10/ sejarah-freeport-gunung-emas-yang-dirampok-secara-terbuka/.
Sejarah penjajahan di Indonesia (1596–1942). (2016). Diakses pada 29 Juli 2017 dari http://www.idsejarah.net/2016/10/sejarah-penjajahan-belanda- di-indonesia.html.
Serikat Petani Indonesia. (2009). Kebijakan neoliberal gagal membangun pertanian dan menyejahterakan petani. Diakses pada 20 Juli 2017 dari http://www.spi.or.id/kebijakan-neoliberal-gagal-membangun-pertanian- dan-menyejahterakan-petani/.
Setiawan, A. (1998). Perilaku birokrasi dalam pengaruh paham kekuasaan Jawa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sindhunata. (1982). Dilema usaha manusia rasional: Kritik masyarakat modern oleh Max Horkheimer dalam rangka Sekolah Frankfurt. Jakarta: PT Gramedia.
Siswoyo, H. (2017). Petisi 50, teguran untuk Soeharto yang ‘terlalu’ Pancasila. Diakses pada 10 Juni dari https://www.viva.co.id/berita/nasional/946307- petisi-50-teguran-untuk-soeharto-yang-terlalu-pancasila.
Subandoro, A. W. (1999). Dari krisis nilai tukar ke krisis ekonomi. Dalam S. Sumardjan (Ed.). Kisah perjuangan reformasi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Sudiarja, A., Subanar, G. B., Sunardi, St., & Sarkim, T. (Ed.). (2006). Karya lengkap Driyarkara: Esai-esai lsafat pemikir yang terlibat penuh dalam perjuangan bangsanya. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Soekarno. (2004). Lahirnya Pancasila. Dalam Mubyarto (Ed.), Pancasila dasar negara, UGM, dan Jati diri bangsa. Yogyakarta: PUSTEP UGM.
Suhardiman. (1996). Pembangunan Politik Satu Abad. Jakarta: Yayasan Lestari Budaya.
Supomo. (1998). Pidato pada tanggal 31 Mei dalam Rapat Badan Penyelidik Untuk Persiapan Indonesia Merdeka, di Gedung Chuuoo Sangi-in di Jakarta. 1998. Dalam S. Bahar & N. Hudawati (Ed.), Risalah Sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia Indonesia (PPKI) 28 Mei–22 Agustus 1945, Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia.
Sutrisno, M. (2009). Ranah-ranah kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius. Tentang kami. Diakses pada 30 Juli 2017 dari http://www.nhm.co.id/index.
php?option=com_content&view=article&id=37&Itemid=126&lang=id.
Tirtoprodjo, S. (1970). Sejarah pergerakan nasional Indonesia. Jakarta: PT Pembangunan.
Tou, E. (2017). Berkat kegigihannya tolak tambang di NTT, Aleta Baun raih penghargaan HAM. Diakses pada 20 Juli 2017 dari http:// voxntt.com/2017/01/26/berkat-kegigihannya-tolak-tambang-di-ntt- aleta-baun-raih-penghargaan-ham/; http://www.nttonlinenow.com/ new-2016/2017/01/26/aleta-baun-wanita-ntt-raih-yap-thiam-hien- award-2016/.
van Peursen, C. A. (1988). Strategi kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.
Wibowo, I., & Priyono, B. H. (2001). Sesudah Filsafat: Esai-esai untuk Franz Magnis-Suseno. Yogyakarta: Kanisius.
Wibowo, I. (2000). Kata pengantar. Dalam Ketut Arya Mahardika (Trans.). Jalan ketiga: Pembaruan demokrasi sosial. Jakarta: Gramedia.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.