Synopsis
Potensi SDA di Indonesia sangat melimpah di berbagai daerah, salah satunya di Padalarang Bandung Barat. Ada batu andesit, salah satu komoditi pertambangan bahan galian yang dibutuhkan oleh masyarakat. Sekitar 30% dari olahan batu andesit berakhir menjadi limbah. Bapak Yayat sebagai pengrajin batu mengolah batu menjadi cobek yang limbahnya digiling menjadi sprit untuk dasar keramik, paving block, dan juga dimanfaatkan untuk campuran pembuatan jalan dan bangunan. Selain itu, dapat digunakan sebagai material campuran pembuatan badan kontruksi seperti badan jalan dan bantalan rel kereta api. Hal ini bisa menjadi solusi dari pencemaran lingkungan serta meningkatkan ekonomi masyarakat luas.
Padalarang, a district in West Bandung, is rich in natural resources, particularly andesite rock, which is a widely used mining commodity in the surrounding communities. Unfortunately, about 30% of the andesite rocks processed by the craftsmen end up as waste. To combat this issue, Mr. Yayat, a skilled craftsman, processes these rocks into mortars and pestles. He then grinds the waste into grit for use as the base material for ceramics and paving blocks. Additionally, the waste can also be utilized as a building material for constructing roads and railway tracks.
References
MURTADHO, R., & GEOLOGI, J. T. P. D. HILIRISASI LIMBAH HASIL PENGOLAHAN ANDESIT SEBAGAI BAHAN CAMPURAN PEMBUATAN BATA RINGAN DI PT. MEGANTA BATU SAMPURNA, BOGOR, JAWA BARAT.
Astuti, K. T. (2007). Pengaruh Limbah Gergajian Batu Andesit sebagai Substitusi Semen terhadap Kuat Desak, Daya Serap Air, dan Kekesatan Paving Block.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Copyright (c) 2024 Vina Yunita