Synopsis
Kalimantan memiliki kisah bagaimana senjata dapat menjadi bagian dari budaya bernama Mandau, sebuah senjata tradisional Suku Dayak. Konon pada jaman dahulu, Mandau dikenal bisa berterbangan ke sana kemari untuk melawan musuh. Era modern ini, Mandau tetap hidup berdampingan dengan masyarakat. Seorang masyarakat bernama Ahmad Ismail atau biasa dikenal Panglima Mandau terus menjaga Mandau dari kepunahan dengan membuat Mandau terbesar di dunia berlandaskan kecintaan terhadap budayanya hingga memecahkan rekor MURI.
The Mandau is a traditional weapon of the Dayak Kalimantan tribe. It is said that in the past, the Mandau was able to fly and fight against enemies. In modern times, the Mandau still coexists with society. A community member named Ahmad Ismail, also known as Panglima Mandau, created the world's largest Mandau, breaking the Muri record. Panglima Mandau continues to preserve the Mandau from extinction, driven by his love for his culture.
References
Santosa, H., & Bahtiar, T. (2016). Mandau Senjata Tradisional Sebagai Pelestari Rupa Lingkungan Dayak. Ritme, 2(2), 47-56.
Wati, M., Budiman, E., Septiarini, A., & Wildana, E. (2021). Klasifikasi Senjata Tradisional Mandau Suku Dayak Menggunakan Metode Naive Bayes Classifier Berdasarkan Fitur Bentuk dan Tekstur. Jurnal Rekayasa Teknologi Informasi (JURTI), 5(2), 175-183.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Copyright (c) 2024 Nur Afni Oktavitrianingtyas