Synopsis
Ritus wiwitan dalam budaya agraris mulai termarjinalkan, sehingga petani milenial di Delanggu membuat Festival Mbok Sri untuk melestarikannya. Festival ini dikemas inovatif agar dapat diakses publik, sekaligus menciptakan ruang edukasi melalui museum tani. Usaha ini mempertegas bahwa petani dan padi adalah bagian tak terpisahkan dari warisan budaya.
The wiwitan rite in agrarian culture has begun to get marginalized, leading millennial farmers in Delanggu to create the Mbok Sri Festival to preserve it. The festival is innovatively designed to be publicly accessible and create an educational space through a farming museum. This effort emphasizes that farmers and rice are inseparable from cultural heritage.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.