Indikator Iptek, Riset, dan Inovasi 2025

Authors

PIRTI DKRI
DKRI

Synopsis

Buku Indikator Iptek, Riset, dan Inovasi Indonesia 2025 merupakan salah satu laporan unggulan berkala yang diterbitkan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), sebagai amanat dari pasal 84 Undang – Undang nomor 11 tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Sinas Iptek). Buku ini memberikan gambaran menyeluruh mengenai capaian dan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, riset, dan inovasi di Indonesia. Data yang disajikan mencakup berbagai indikator seperti anggaran dan belanja riset, sumber daya manusia (SDM) Iptek, kinerja serta kontribusi iptek, riset, dan inovasi dalam pertumbuhan ekonomi nasional dari empat sektor, yaitu: pemerintah, pendidikan tinggi, badan usaha/industri, dan NGO/private non profit.

Pada tahun 2024, belanja riset nasional mencapai 50,27 triliun rupiah, dengan proporsi terbesar berasal dari sektor pendidikan tinggi sebesar 71,02 persen. Belanja riset sektor badan usaha/industri 14,96 persen dari total belanja riset nasional, dimana sektor ini mengalami penurunan signifikan sebesar 18,10 persen dari tahun sebelumnya. Walaupun mengalami penurunan di sektor badan usaha/industri, namun persentase belanja riset nasional terhadap produk domestik bruto (PDB) mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, yaitu berkisar di angka 0,23 persen. Hal ini diakibatkan kenaikan belanja di pendidikan tinggi yang cukup besar, karena penambahan sumber data dan penghitungan terhadap pendapatan tenaga peneliti (dosen), serta penambahan satu sektor lagi di tahun ini, yaitu sektor NGO/private non profit.

Jumlah SDM Iptek nasional pada tahun 2024 sebanyak 398,23 ribu orang, dengan rasio 1.414 SDM iptek per satu juta penduduk. SDM iptek di sektor pendidikan tinggi merupakan yang paling dominan, mencakup 94,27 persen dari SDM iptek nasional.

Kinerja iptek, riset, dan inovasi dapat diukur melalui publikasi ilmiah internasional dan kekayaan intelektual (KI) seperti paten, hak cipta, merek, desain industri dan pemuliaan varietas tanaman. Pada tahun 2024, publikasi ilmiah internasional  Indonesia  mengalami  peningkatan  sebanyak 1.600 dokumen. Sementara jumlah paten yang dimohonkan tahun 2024 berjumlah 10.894 paten yang mengalami kenaikan ketimbang tahun sebelumnya, walaupun mengalami penurunan di PCT nya, sehingga memberikan peluang untuk pertumbuhan lebih lanjut di masa depan.

Kontribusi iptek, riset, dan inovasi dalam sistem produksi nasional dapat dilihat melalui perdagangan berbasis intensitas teknologi (ekspor dan impor). Nilai  ekspor  produk intensitas teknologi  tinggi  dan  sedang  menunjukkan peningkatan  dari tahun  2023. Tahun  2024, nilai ekspor  Indonesia masih didominasi oleh produk berintensitas teknologi rendah. Hal ini menunjukkan perlunya peningkatan kapasitas internalisasi  iptek dalam sistem produksi nasional.

Pendapatan yang diperoleh dari pemanfaatan kekayaan intelektual (KI) mencerminkan kemampuan suatu negara dalam menyebarluaskan pengetahuan kepada pihak lain. Pada tahun 2024, Indonesia mencatatkan pendapatan dari pemanfaatan KI sebesar 188,93 juta dolar AS, atau sekitar 3,087 triliun rupiah (dengan asumsi kurs Januari 2025 sebesar 1 USD = 16.340 IDR). Meskipun mengalami penurunan dibanding tahun 2023, angka ini menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 2,3 kali lipat dibandingkan tahun 2020 dalam periode lima tahun terakhir. Negara dengan pendapatan royalti KI yang tinggi cenderung menjadi eksportir utama KI, hal ini menunjukkan kekuatan inovasi dan daya saing negara tersebut. Sedangkan Total factor productivity (TFP) digunakan untuk mengukur dampak iptek, riset,  dan  inovasi terhadap kemajuan negara. Kontribusi TFP terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 15,07 persen. Walaupun mengalami penurunan tipis ketimbang tahun sebelumnya, namun secara umum dalam rentang 2021 – 2024, pertumbuhan  TFP Indonesia terus mengalami perbaikan setelah berakhirnya masa pandemi.

Downloads

Download data is not yet available.

References

DAFTAR PUSTAKA

Data PDB (ADHK dan ADHB): Badan Pusat Statistik. PDB Menurut Lapangan Usaha Seri 2010 (Miliar Rupiah). Diakses 16 Mei 2025 dari https://www.bps.go.id/id/statistics-table/2/NjUjMg==/-seri-2010--pdb-menurut-lapangan-usaha-seri-2010--milyar-rupiah-.html

Data PMTB: Badan Pusat Statistik. Produk Domestik Bruto Indonesia Menurut Pengeluaran, 2020–2024. Diakses 5 Juni 2025 dari https://www.bps.go.id/id/publication/2025/05/28/2a1c585ebbd574dd91afed67/produk-domestik-bruto-indonesia-menurut-pengeluaran--2020-2024.html

Data Jumlah Penduduk Bekerja: Badan Pusat Statistik. Jumlah dan Persentase Penduduk Bekerja dan Pengangguran. Diakses 5 Juni 2025 dari https://www.bps.go.id/id/statistics-table/2/MTk1MyMy/jumlah-dan-persentase-penduduk-bekerja-dan-pengangguran.html

Data Rata-rata Gaji/Upah Tenaga Kerja: Badan Pusat Statistik. Rata-rata Upah/Gaji (Rupiah). Diakses 5 Juni 2025 dari https://www.bps.go.id/id/statistics-table/2/MTUyMSMy/rata-rata-upah-gaji--rupiah-.html

Data Biaya dan Pembayaran atas Penggunaan Kekayaan Intelektual: Bank Indonesia. Biaya Penggunaan Kekayaan Intelektual. Diakses 3 Juni 2025 dari https://www.bi.go.id/id/statistik/ekonomi-keuangan/seki/Default.aspx#headingFour

Aswicahyono, H., Hill, H., & Narjoko, D. (2010). Industrialisation after a Deep Economic Crisis: Indonesia. The Journal of Development Studies, 46(6), 1084–1108. https://doi.org/10.1080/00220380903318087

Downloads

Published

November 28, 2025
HOW TO CITE