Urgensi Pendekatan Social-Ecological System (SES) dalam Pengelolaan Ekosistem Lamun Indonesia

Authors

Nurul Dhewani Mirah Sjafrie
Badan Riset dan Inovasi Nasional

Keywords:

Social-Ecological System, Ekosistem Lamun

Synopsis

Tiga ekosistem penting di wilayah pesisir adalah ekosistem mangrove, lamun dan terumbu karang. Dari ketiga ekosistem pesisir itu, ekosistem lamun masih termarginalkan, padahal ekosistem lamun memberikan kontribusi signifikan melalui jasa ekosistemnya baik secara lokal, nasional dan global. Saat ini, ekosistem lamun mengalami  ancaman, terutama dari aktivitas manusia. Berkurangnya luasan lamun akan mengurangi kemampuannya dalam menyediakan jasa ekosistem, sehingga pengelolaan ekosistem lamun menjadi agenda prioritas.  

Orasi ilmiah ini membahas mengenai Social-ecological System (SES) sebagai cara pandang baru untuk pengelolaan sumber daya termasuk ekosistem lamun. Melalui sistem ini, integrasi aspek sosial dan ekologi dapat dianalisis secara menyeluruh. Pengelolaan ekosistem lamun berbasis pendekatan SES berpotensi menghasilkan ekosistem lamun yang terjaga dan berkelanjutan, dengan dampak positif yang meluas dari tingkat lokal hingga global. Oleh sebab itu, SES merupakan pendekatan yang tepat untuk pengelolaan ekosistem lamun di Indonesia.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Nurul Dhewani Mirah Sjafrie, Badan Riset dan Inovasi Nasional

Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 57/M Tahun 2019 yang bersangkutan diangkat sebagai Peneliti Ahli Utama di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 3/M Tahun 2022 yang bersangkutan diangkat sebagai Peneliti Ahli Utama dilingkup Badan Riset dan Inovasi Nasional.

Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Nomor 221/1/HK/2025 tanggal 11 November 2025 yang bersangkutan dapat melakukan orasi pengukuhan Profesor Riset.

Menamatkan Sekolah Dasar Negeri Pulogadung Pagi I Jakarta, tahun 1972; Sekolah Menengah Pertama Negeri III Jakarta, tahun 1976; dan Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Jakarta, tahun 1980. Memperoleh gelar Sarjana Biologi dari Fakultas Matematika dan Ilmu Alam, Universitas Indonesia, dari tahun 1980 - 1985; gelar Magister Ilmu Kelautan dari Program Studi Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor, dari tahun 1995- 1998, dan gelar Doktor bidang Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut dari Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Institut Pertanian Bogor, dari tahun 2013-2016.

Mengikuti beberapa pelatihan terkait bidang kompetisinya, antara lain Marine Pollution (1991) di Jakarta; Basic Culture of Marine Algae (1992) di Nagakasi University;  Integrated Coasal Zone Management di James Cook University (2000); Valuasi Ekonomi Sumber Daya (2005) di Jakarta, Coral Reef Health Index di Queensland University (2017).

 Jabatan fungsional peneliti diawali sebagai Asisten Peneliti Muda golongan III/a tahun 1990, Ajun Peneliti Muda golongan III/b tahun 1993, Ajun peneliti Muda golongan III/c tahun 1998, Ajun peneliti Madya golongan IIId tahun 2001, Peneliti Madya golongan IV/a tahun 2005, Ahli Peneliti Madya golongan IV/b tahun 2010, Ahli Peneliti Madya golongan IV/c tahun 2016, dan memperoleh jabatan Peneliti Ahli Utama golongan IV/d bidang manajemen pesisir tahun 2019.

Menghasilkan 72 karya tulis ilmiah (KTI), baik yang ditulis sendiri maupun bersama penulis lain dalam bentuk buku, jurnal, dan prosiding. Sebanyak 27 KTI ditulis dalam bahasa Inggris.

Ikut serta dalam pembinaan kader ilmiah, yaitu sebagai pembimbing mahasiswa magang dari Universitas Jendral Sudirman dan Universitas Diponegoro. Membimbing skripsi (S1) pada Universitas Indonesia, Universitas Pajajaran dan Universitas Bangka Belitung. Selain itu membimbing dan menjadi penguji tesis (S2), menjadi penguji disertasi (S3) di IPB University, Universitas Indonesia dan Universitas Diponegoro.

Aktif dalam organisasi ilmiah sebagai pengurus dan anggota Ikatan Sarjana Oseanologi Indonesia (ISOI) baik di Pusat dan daerah (ISOI Komda Jakarta), Ikatan Fikologi Indonesia (IFI) dan Persatuan Peneliti Indonesia (PPI).

Menerima tanda penghargaan Satyalancana Karya Sayta 10 tahun (2004), Satyalancana Karya Satya 20 tahun (2014) dan Satyalancana 30 tahun (2019) dari Presiden Republik Indonesia.

References

Adams A. J., Dahlgren, C.P., Kellison, G.T., Kendall, M.S., Layman, C.A., Ley, J.A., Nagelkerken, I. & Serafy, J.E. (2006). Nursery function of tropical back-reef systems. Marine Ecology Progress Series. Vol. 318: 287–301.

Adi, W., Hartoko, A., Purnomo, P.W., Supratman, O., Pringgenies, D. & Hernawan, U.E. (2024). Ecological condition of seagrass meadows around sea-based tin mining activities in the waters of Bangka Belitung Islands, Indonesia. Marine Pollution Bulletin. 209 (2024) 117151. https://doi.org/10.1016/mrpolbul.2024.117151

Adrianto, L., Kurniawan, F., Romadhon, A., Bengen, D.G., Sjafrie, N.D.M., Damar, A. & Kleinertz, S. (2021). Assessing social-ecological system carrying capacity for urban small island tourism: The case of Tidung Islands, Jakarta Capital Province, Indonesia. Ocean and Coastal Management. 212 (2021) 105844. https://doi.org/10.1016/j.ocecoaman.2021.105844

Adrianto, L. (2023). Dekonstruksi Teoretik dan Empirik Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Di Indonesia: Sebuah Pendekatan Social-Ecological System (SES). Naskah Orasi 18 Maret, 2023.

Anderies, J. M., Janssen, M.A. & Ostrom, E. (2004). A framework to analyze the robustness of social-ecological systems from an institutional perspective. Ecology and Society 9(1) 18. http://www.ecologyandsociety.org/vol9/iss1/art18

Barkes, F., Colding, J. & Folke, C. (2003). Navigating Socio-Ecological System Building Resilience for Complexity and Change. Cambridge University Press.

Biggs, Biggs, R., de Vos, A., Preiser, R., Clements, H, Maciejewski, K. & Schlüter, M. (2022). The Routledge Handbook of Research Methods for Social-Ecological Systems. https://doi.org/10.4324/9781003021339

Burkhard, B., Kroll, F., Nedkov, S. & Muller, F. (2012). Mapping ecosystem service supply, demand and budgets. Ecological Indicators, 21:17–29

Dennison, W.C. (2009). Global Trajectory of Seagrass, the Biological Sentinels of Coastal Ecosystem. In Global Loss of Coastal Habitats Rates, Causes and Consequences. (Duarte, C.M. ed.): 91-107

https://sdgs.bappenas.go.id (diakses tanggal 26 Desember 2024)

https://sipulau.big.go.id/ (diakses tanggal 5 Juli 2025)

Nurokhmah, I., Adrianto, L. & Sjafrie, N.D.M. (2019). The linkage of socio-ecological system of Mangrove in Jor Bay, East Lombok Regency, West Nusa Tenggara. IOP Conf. Ser.: Earth Environ. Sci. 241 012001

Janes, H., Macreadie, P.I., Zu Ermgassen, P.S.E., Gair, J.R., Treby, S., Reeves, S., Nicholson, E., Ierodiaconou, D. & Carnell, P. (2020). Quantifying fisheries enhancement from coastal vegetated ecosystems. Ecosystem Services. 43 (2020), 101105. https://doi.org/10.1016/j.ecoser.2020.101105

Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2024). InspiraSEA dari pesisir dan laut menuju Inspirasi. Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut Kementrian Kelautan dan Perikanan. 90 hal.

Kurniawan, F., Adrianto, L., Arkham, M.N., Rustam, A., Rahayu, Y.P., Adi, N.S. & Damar, A. (2020). An ecosystem services perspective for the economic value of seafood production supported by seagrass ecosystems: An exercise in Derawan Island, Indonesia. IOP Conf. Ser.: Earth Environ. Sci. 414 012008.

Lamb, J.B., van de Water, J.A.J.M., Bourne, D.G., Altier, C., Hein, M.Y., Fiorenza, E.A., Abu, N., Jompa, J. & Harvell, D. (2017). Seagrass ecosystems reduce exposure to bacterial pathogens of humans, fishes, and invertebrates. Science 355: 731–733

Liu, F., Dai, E. & Yin, J. (2023). A Review of Social–Ecological System Research and Geographical Applications. Sustainability 2023, 15, 6930.https://doi.org/10.3390/su15086930

Lukman, K.M., Rifai, H., Mc Kenzie, L., Risandi, J., Hernawan, U.E., Sjafrie, N.D.M., Rahmadi, P., Triyono, Suryawati, S.H., Uchiyama, Y., Fortes, M.D., Yulianda, F., Kurniawan, F., Hidayat, R. & Suraji. (2023). Strategies to Develop Sustainable Seagrass-Associated Tourism in Indonesia. Coastal Management. https://doi.org/10.1080/08920753.2023.2291848

Malikusworo, H. (1985). Telaah ekologi komunitas padang lamun di Teluk Banten. Disertasi. 299 hal.

McKenzie, L., Nordlund, L.M., Jones, B.L., Cullen-Unsworth, L.C., Roelfsema, C.M. & Unsworth, R.F.K. (2020). The global distribution of seagrass meadows. Environ. Res. Lett. 15 074041.

McKenzie, L.J., Yoshida, R.L., Aini, J.W., Andrefouet, S., Colin, P.L., Cullen-Unsworth, L.C., Hughes, A.T., Payri, C.E., Rota, M., Shaw, C., Tsuda, R.T., Vuki, V.C. & Unsworth, R.K.F. (2021). Seagrass ecosystem contributions to people’s quality of life in the Pacific Island Countries and Territories. Marine Pollution Bulletin 167 (2021) 112307. https://doi.org/10.1016/j.marpolbul.2021.112307

Moussa, R.M., Bertucci, F., Jorissen, H., Gache, C., Waqalevu, V.P., Parravicini, V., Lecchini, D. & Galzin, R. (2024). Importance of intertidal seagrass beds as nursery area for coral reef fish juveniles (Mayotte, Indian Ocean). Regional Studies in Marine Science 33(2020) 100965. https://doi.org/10.1016/j.rsma.2019.100965.

Murdiyarso, D., Krisnawati, H., Adinugroho, W.C. & Sasmito, S.D. (2023). Deriving emission factors for mangrove blue carbon ecosystem in Indonesia. Carbon Balance and Management (2023), 18:12. https://doi.org/10.1186/ s13021-023-00233-1

Neira-Brito, F., Morales-Mite, M.A,, Aguilar-Melo, A.R., & Hull, V. (2024). A social-ecological approach to characterize ecosystem services in the Ecuadorian Amazon. Front. Conserv. Sci. 5:1411919. doi: 10.3389/fcosc.2024.1411919

Nordlund, L.M., Jackson, E.L., Nakaoka, M., Samper-Villarreal, J., Beca-Carretero, P. & Creed, J.C. (2018). Seagrass ecosystem services – What’s next? Marine Pollution Bulletin 134 (2018) 145-151. http://dx.doi.org/10.1016/j.marpolbul.2017.09.014

Orth, R.J., Carruthers, T.J.B., Dennison, W.C., Duarte, C.M., Fourqurean, J.W., Heck Jr, K.L., Hughes, A.R., Kendrick, G.A., Kenworthy, W.J., Olyarnik, S., Short, F.T., Waycott, M. & Williams, S.L. (2006). A global crisis for seagrass ecosystems. Bioscience 56 (12), 987–996. https://doi.org/10.1641/0006-3568(2006)56[987: AGCFSE]2.0.CO;2.

Ostrom, E. (2009). A general framework for analyzing sustainability of social_ecological systems Science 325 419-422

Owour, M., Santos, T.M.T., Otieno, P., Mazzuco, A.C.A., Iheaturu, C. & Bernardino, A.F. (2024). Flow of mangrove ecosystem services to coastal communities in the Brazilian Amazon. Frontier Environment Science 12:1329006. doi: 10.3389/fenvs.2024.132900

Rahmawati, S., Lisdayanti, E., Kusnadi, A., Rizqi, M.P., Putra, I.P., Irawan, A., Supriyadi, I.H., Prayuda, B., Suyarso, Alifatri, L.O, Iswari, M.Y., Anggraini, K., Hadiyanto, Hernawan, U.E., Ambo-Rappe, R., Choesin, D.N., Nugraha, A.H., Sjafrie, N.D.M., Riniatsih, I., Rifai, H., Fachriansyah, K., Manafi, M.R., Rustam, A., Ningsih, E. & Rahmadi, P. (2022). Status Ekosistem Lamun di Indonesia Tahun 2021. Pusat Riset Oseanografi. Organisasi Riset Kebumian dan Maritim. Badan Riset dan Inovasi Nasional. 94 pp.

Rifai, H., Lukman, K.M., Quevedo, J.M.D., Francis, P., Sjafrie, N.D.M., Triyono, Mckenzie, L., Hidayat, R., Nugraha, A.H., Kuriandewa, T.E., Suryawati, S.H., Prayudha, B., Suraji, Risandi, J. & Hernawan, U.E. (2024). Understanding stakeholders’ perception on developing seagrass-associated tourism: Evidence from marine protected areas of Bintan Island, Indonesia. Marine Pollution Bulletin 209 (2024) 117063. https://doi.org/10.1016/j.marpolbul.2024.117063

Risqi, M.P. & Sjafrie, N.D.M. (2010). Perikanan Tradisional di Kabupaten Nias. Dalam Sumber Daya Laut Di Perairan Pantai Barat Sumatera. Ruyitno, Muswerry M., Pramudji; Sulistijo; Tjutju S dan Fahmi. Eds. Jakarta. Pusat Penelitian Oseanografi LIPI. 115-129.

Shayka, B.F., Hesselbarth, M.H.K., Schill, S.R., Currie, W.S. & Allgeier, J.E. (2023).The natural capital of seagrass beds in the Caribbean: evaluating their ecosystem services and blue carbon trade potential. Biol. Lett. 19: 20230075. https://doi.org/10.1098/rsbl.2023.0075

Sjafrie N.D.M, Oktaviyani, S., Kurniawan, W. & Fahmi. (2023c). Link between shark and human in Tanjung Luar, East Lombok Regency, Indonesia. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 1260 (2023) 012041. doi:10.1088/1755-1315/1260/1/01204

Sjafrie N.D.M., Hernawan, U.E., Zulpikar, F., Triyono & Rahmawati, S. (2023a). Provisioning services of seagrass ecosystem in Pari Island. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 1260 (2023) 012039. doi:10.1088/1755-1315/1260/1/012039

Sjafrie, N.D.M. & Bahruzin. (2001). Penentuan Waktu Panen rumput laut Kappaphycus alvarezii Doty di perairan Binuangeun, Kabupaten Lebak, Jawa barat. Dalam Pesisir dan Pantai Indonesia VI (W.S. Atmadja; Ruyitno, B.S. Sudibyo and I. Supangat eds.): 99-108.

Sjafrie, N.D.M. & Tuti, M.I.Y. (2010). Kondisi terumbu karang di perairan kecamatan Selat Nasik Kabupaten Belitung 2007. Dalam Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan VI ISOI 2009 (Nababan, B ed.): 99-108

Sjafrie, N.D.M. (2012). Kondisi Terumbu Karang dan Biota Lainnya di Perairan Kecamatan Selat Nasik Kabupaten Belitung Tahun 2007-2008. Jurnal Perikanan XI (2): 150-157.

Sjafrie, N.D.M. (2016). Studi Konektivitas Sistem Sosial-Ekologi Ekosistem Lamun di Kabupaten Bintan. (Disertasi, unpublished)

Sjafrie, N.D.M. (1989). Culture Gracilaria in pond: as to supply the raw material demand of agar-agar. Paper presented in National Seminar on Drugs and Health Food from the Sea, June 26-27, 1989, Jakarta, Indonesia: 14 p (in Indonesia).

Sjafrie, N.D.M. (1993). Kultur spora Gracilaria verrucosa dalam laboratorium. Makalah yang dipresentasikan pada Seminar Biology XI, Ujung Pandang, July 20-21, 1993: 15 p.

Sjafrie, N.D.M. (1999). Karakteristik Pelepasan Karpospora Gracilaria lichenoides (Rhodophyta). Dalam Pesisir dan Pantai Indonesia II (Praseno, D.P. ed.): 93-97

Sjafrie, N.D.M. (2002a). Abnormalitas siklus hidup Gracilaria (red algae): Peluang untuk memperoleh bibit unggul. Paper presented pada Pertemuan Ikatan Fikologi Indonesia I, Ujung Pandang, Oktober 23-25, 2002: 15 p.

Sjafrie, N.D.M. (2002b). Penelitian aplikatif budidaya rumput laut di 10 desa Kabupaten Sumbawa Besar, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Paper presented pada Pertemuan Ikatan Fikologi Indonesia I, Ujung Pandang, Oktober 23-25, 2002: 10 p.

Sjafrie, N.D.M. (2010a). Perikanan Karang di Kabupaten Tapanuli Tengah. Dalam Sumber Daya Laut Di Perairan Pantai Barat Sumatera. Ruyitno, Muswerry M., Pramudji; Sulistijo; Tjutju S dan Fahmi. Eds. Jakarta. Pusat Penelitian Oseanografi LIPI. 79-92.

Sjafrie, N.D.M. (2010b). Coral Reef Fisheries a Four Villages in Buton District. In: Proceedings of Coral Reef Management Symposium on Coral Triangle Area ( Jompa. J, R. Basuki, Suraji, M. Teroso, and E.T. Lestari eds.): 170 – 178.

Sjafrie, N.D.M. (2011a). Pemantauan Perikanan Berbasis Masyarakat (CREEL) Indonesia Barat tahun 2010. Jakarta. COREMAP II LIPI : vii + 77 hal.

Sjafrie, N.D.M. (2011b). Pemantauan Perikanan Berbasis Masyarakat (CREEL) Indonesia Barat tahun 2011. Jakarta. COREMAP II LIPI : vii +68 hal.

Sjafrie, N.D.M. (2012a). Keberadaan Ikan Kerapu (Serranidae) di Perairan Desa Sabang Mawang dan sekitarnya, Kabupaten Natuna. Dalam Prosiding Seminar Kelautan dan Perikanan IX Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan Tahun 2012 Jilid II: Manajemen Sumberdaya Perikanan (Isnansetyo. A, et.al) eds. Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian UGM. Jogyakarta: MA-02 - 1-9.

Sjafrie, N.D.M. (2012b). Pengelolaan Sumberdaya Perikanan melalui Pemberdayaan Masyarakat di kabupaten Bintan. Dalam Prosiding Seminar Ilmiah Nasional “Penelitian Masalah Lingkungan di Indonesia ke-8 Buku I. IATPI-UGM. Jogyakarta :231-239.

Sjafrie, N.D.M. (2012c). Tangkapan Nelayan pancing di Kampung Mutus, Kabupaten Rajaampat : Hasil Pendataan Masyarakat. Dalam Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Penelitian Masalah Lingkungan di Indonesia ke-8 Buku II. IATPI-UGM. Jogyakarta : 521-528.

Sjafrie, N.D.M. (2018c). Identifikasi Sistem Sosial-Ekologi (SES) Ekosistem Lamun di Kabupaten Bintan. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia 2018 3(2): 123-136. Print ISSN: 0125-9830 Online ISSN: 2477-328X

Sjafrie, N.D.M. & Giyanto. (2007). Kondisi Terumbu Karang di Kepulauan Rajaampat, Kabupaten Sorong. Journal of Fisheries Sciences. Vol IX, no 1, Februari 2007: 95-107.

Sjafrie, N.D.M. & Setyastuti, A. (2020). Pemanfaatan Teripang di Kabupaten Kaimana Provinsi Papua Barat. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia. 5 (2): 121-134. DOI: 10.14203/oldi.2020.v5i2.309

Sjafrie, N.D.M., Adrianto, L., Damar, A. & Boer, M. (2019). The Sustainability of Seagrass Traditional Fisheries on The East Cost Of Bintan Regency. IOP Conf. Ser.: Earth Environ. Sci. 241 012001

Sjafrie, N.D.M., Budiyanto, A & Siringo-Ringo, R. (2005). Kondisi Terumbu Karang di Perairan Taman Nasional Laut Wakatobi. Dalam Prosiding Seminar Nasional Tahunan Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan Tahun 2005 (Alim Isnansetyo et al. ed). Jurusan Perikanan dan Kelautan Fakultans Perikanan Universitas Gajah Mada: 328-336.

Sjafrie, N.D.M., Wirawati, I., Zulfikar, A. & Widyastuti, E. (2024b). Using the socio-ecological system approach to guide the management of sea cucumber fisheries at Barang Lompo Island, South Sulawesi, Indonesia. Environment, Development and Sustainability. https://doi.org/10.1007/s10668-024-04821-0

Sjafrie, N.D.M., Adrianto, L., Damar, A. & Boer, M. (2018a). Human appropriation of net primary production (HANPP) in seagrass ecosystem: an example from the east coast of Bintan Regency, Kepulauan Riau Province, Indonesia. Environment, Development and Sustainablity. DOI 10.1007/s10668-017-9914-z

Sjafrie, N.D.M., Adrianto, L., Damar, A. & Boer, M. (2015). Analisis keseimbangan jasa ekosistem lamun di Kabupaten Bintan, Povinsi Kepulauan Riau. Jurnal Oseanologi dan Limnologi di Indonesia 41(3): 305-326.

Sjafrie, N.D.M., Rahmadi, P., Kurniawan, F., Triyono & Supriyadi, I.H. (2021). Socio-Ecological System perspective of seagrass ecosystem in Wakatobi. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 744 (2021) 012078 doi:10.1088/1755-1315/744/1/012078

Sjafrie, N.D.M., Wicaksono, P., Hernawan, U.E., Triyono, Yuwono, D.M., Hafizt, M., Adi, N.S., Ambo-Rappe, R., Prayudha, B., Selamat, M.B., Sani, S.Y., Harahap, S.D., Salsabila, H.N., Wijaya, J. & Roelfsema, C. (2023b). Network analysis reveals overlapping roles of stakeholders related to seagrass-data provisioning in Indonesia. Marine Policy 157 (2023) 105837. https://doi.org/10.1016/j.marpol.2023.105837

Sjafrie, N.D.M., Rahmadi, P., Triyono, T., Kurniawan, F., Supriyadi, H.I., Zulpikar, F., Adrianto, L., Rahmawati, S. & Hernawan, U.E. (2024a). Monetary value of ecosystem services in unhealthy seagrass meadows in Indonesia. Ecosystem Services 70 (2024) 101668. https://doi.org/10.1016/j.ecoser.2024.101668

Sjafrie, N.D.M., Rusliadi & Elwin, F. (2010). Identifikasi Lahan Untuk Budidaya Rumput Laut di Kabupaten Bintan. Jurnal Segara 6(1): 47 – 56

Sjafrie, N.D.M., Oktaviyani, S. & Kurniawan, W. (2020a). Domestic utilization of shark and ray: An example from Muncar Subdistrict, Banyuwangi Regency, East Java Province, Indonesia. AACL Bioflux 13(6): 3309-3321

Sjafrie, N.D.M., Triyono, Zulpikar, F., Rahmawati, S. & Hernawan, U.E. (2022). Preliminary study on community’s perception of seagrass restoration on Pari Island, Seribu Islands Regency. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 967 (2022) 012028. doi:10.1088/1755-1315/967/1/012028

Sjafrie, N.D.M., Hernawan, U.E., Prayudha, B., Supriyadi, I.H., Iswari, M.Y., Rahmat, Anggraini, K., Rahmawati, S. & Suyarso. (2018b). Status Padang Lamun Indonesia 2018 Ver.02. Jakarta: Puslit Oseanografi - LIPI.40 hlm. ISBN 9786026504203.

Sjafrie. N.D.M. (2018a). Kandungan Energi Lamun Desa Berakit dan Desa Pengudang Pulau Bintan untuk mendukung keberadaan Dugong (Dugong dugon). Widyariset. 4(2): 113-122

Suharsono. (2014). Biodiversitas Biota Laut Indonesia. Indonesian Institute of Sciences. Pusat Riset Oseanografi. Jakarta. 418 hal.

Suharsono, Giyanto, Budiyanto, A. & Sjafrie, N.D.M (2006). Status and Monitoring of Coral Reefs in Kaledupa Islands, South East Sulawesi, Indonesia. In Proceedings of 10th Coral Reef Symposium: 1033-1038.

UNEP (United Nations Environment Programme). (2020). Out of the blue: The value of seagrasses to the environment and to people. UNEP, Nairobi.

Unsworth, R.F.K., Collier, C.J., Henderson, G.M. & McKenzie, L.J. (2012). Tropical seagrass meadows modify seawater carbon chemistry: implications for coral reefs impacted by ocean acidification. Environ. Res. Lett. 7 (2012) 024026 (9pp). doi:10.1088/1748-9326/7/2/024026

Unsworth, R.F.K., Nordlund, L.M. & Cullen-Unsworth, L.C. (2019). Seagrass meadows support global fisheries production, Conserv. Lett. 12 (2019), e12566, https://doi.org/10.1111/conl.12566.

Wahyudi, A.J., Rahmawati, S., Irawan, A., Hadiyanto, Prayudha, B., Hafizt, M., Afdal, Adi, N.S., Rustam, A., Hernawan, U.E., Rahayu, Y.P., Iswari, M.Y., Supriyadi, I.H., Solihudin, T., Ati, R.N.A., Kepel, T.L., Kusumaningtyas, M.A., Daulat, A., Salim, H.L., Sudirman, N., Suryono, D.D. & Kiswara, W. (2020). Assessing Carbon Stock and Sequestration of the Tropical Seagrass Meadows in Indonesia. Ocean Science Journal. http://dx.doi.org/10.1007/s12601-020-0003-0

Downloads

Published

December 9, 2025

Online ISSN

3090-8485
HOW TO CITE