Telusur Situs Gunung Penanggungan

Authors

Wahyu Djoko Sulistyo
Universitas Negeri Malang
Moch. Nurfahrul Lukmanul Khakim
Universitas Negeri Malang
Bayu Kurniawan
Universitas Negeri Malang
Mellina Nur Hafida
Universitas Negeri Malang

Keywords:

Situs sejarah, Gunung Penanggungan, Artefaktual, Geografis, Pelestarian, Sejarah

Synopsis

Gunung Penanggungan di Jawa Timur menyimpan banyak peninggalan penting. Gunung ini terletak di perbatasan Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Pasuruan. Peninggalan dan situs sejarahnya kebanyakan berasal dari masa Hindhu-Budha. Belum banyak referensi yang membahas terkait peninggalan sejarah di lereng gunung Penanggungan sehigga buku ini menarik untuk dipelajari. Buku ini disusun dalam rangka meningkatkan pengetahuan mengenai situs-situs yang ada di lereng gunung Penaggungan. Dengan harapan dapat dijadikan wawasan dan acuan bagi para peneliti serta peserta didik untuk meningkatkan pengetahuan mengenai situs pada umunya dan pada khususnya situs lereng gunung Penanggungan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Badan Pusat Statistik Kabupaten Pasuruan. (2021). Jumlah penduduk per kecamatan (Jiwa) 2020-2021. https://pasuruankab.bps.go.id/indicator/12/35/1/jumlah-penduduk-per-kecamatan.html.

Bosch. (1965). The Oldjavanese Bathing Place Jalatunda. Leiden: In Bijdragen Tot De Taal Land En VolkenKunde.

Edi, S., Hariani, S., Hasan, D., Ratnaesih, M., R., W. D. S., & Chaidir, A. (2013). Candi Indonesia seri Jawa. Jakarta. Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman.

Eni, S. P., & Tsabit, A. H. (2017). Arsitektur Kuno JawaTimur. PT Raja Grafindo. https://archive.org/details/arsitektur-kuno-jawa-timur/page/n5/mode/2up

https://pariwisata.mojokertokab.go.id/sejarah-religi/petirtaan-jolotundo

Geria, I. M., Sahid, N., Sidomulyo, H., & Rahadyan, K. (2017). Menepis kabut pawitra. Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

Google Map. (2024). Gn. Penanggungan. Diakses dari https://www.google.com/maps/place/Mount+Penanggungan/@-7.6150279,112.6098597,15z/data=!3m1!4b1!4m6!3m5!1s0x2dd7d8a014c487ad:0xc3bad5c8087f05f2!8m2!3d-7.6150282!4d112.6201594!16s%2Fm%2F027bb2r?entry=ttu&g_ep=EgoyMDI1MDYwMi4wIKXMDSoASAFQAw%3D%3D

Halim, A & Herwindo, R. P. (2017). Makna ornamen pada bangunan Candi Hindu dan Buddha di Pulau Jawa (Era Klasik Tua – Klasik Tengah – Klasik Muda). RISA (Riset Arsitektur), 01(2).

Hartoyo, G. (2016). Ruwat Sumber Petirtaan Jolotundo. Yayasan Damar Abang Dawala.

Himawati, A., Ujiarso, A., Merta, D., Fitri, I., Lutfi, I., Budiman, K., Kieven, L., Raras, R, N., Sutajiwa, P., Riomadha, T., Waliyas, V., & Mada, Y. (2017). Carita pawitra jelajah candi-candi di Gunung Penangungan. Ombak.

Istari, R. & Sulistyanto, B. (2015). Ragam hias candi-candi di Jawa Motif dan Maknanya. Kepel Press.

Izza, N. A. (2016). Karakteristik bangunan suci bercorak Hindu-Buddha di Gunung Penanggungan dan Gunung Wajak: Sebuah tinjauan perbandingan. Kapata Arkeologi, 12(1), 1–14. http://kapata-arkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/kapata/article/view/302/251

Karyantie, M. F. (2006). Fungsi Situs Jedong dalam lintas masa. Universitas Negeri Malang.

Kieven, L. (2014). Simbolisme cerita Panji dalam relief-relief di candi Zaman Majapahit dan nilainya pada masa kini. Essay Pusat Panji.

Lestari, S. (2017). Nilai Filosofis Mistik Budaya Jawa Dalam Memperingati Hari Kematian (Studi Di Desa Sumber Agung Kecamatan Muara Sungkai Kabupaten Lampung Utara). UIN Raden Intan Lampung.

Maharlika, F. (2010). Tinjauan bangunan pura di Indonesia. Jurnal Waca Cipta Ruang, 2(2), 1-32.

Maurin, Y., Wahyuningtyas, N., & Ruja, I. N. (2020). Makna tradisi ruwatan petirtaan Candi Jolotundo sebagai sarana pelestarian air. Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis, 5(1), 24–34.

Miskan. (2021). BPCB JATIM- Konservasi Situs Gapura Jedong, Ngoro, Mojokerto. BPCB Jawa Timur. https://youtu.be/LGCN_GCH2zw

Muhammad, A. N. S. (2016). Kajian arsitektur dan fungsi Candi Kendalisada di Situs Gunung Penanggungan. AVATARA:E-Journal Pendidikan Sejarah, 4(3).

Mujiati, N. (2020). Transformasi tradisi lokal ke tradisi Islam: Studi pada Masyarakat Jolotundo dalam Perspektif Pemrosesan-Informas. UIN Sunan Ampel Surabaya.

Munandar, A. A. (2016). Arkeologi pawitra. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.

Mundar, A. H. (2019). Kalpalata data dan interpretasi arkeologi. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.

Nath, B. P. (1978). Priciples of Indian Silpasatra with the text of Mayasastra. Bharatiya Publishing House.

Ninie, S. (2010). Airlangga biografi raja pembaru Jawa abad XI. Komunitas Bambu.

Ninik, R. (2007). Tinjauan pedagogis Candi Jalatunda. Universitas Negeri Surabaya.

Nugroho, F. (2011). Gambaran bentuk menara sudut pipi tangga Candi Masa Singhasari-Majapahit. Universitas Indonesia.

Nurcahyo, H. (2021). Jedong adalah kompleks percandian. Jelajah Budaya Tirtayatra. https://brangwetan.com/2021/04/19/jelajah-budaya-tirtayatra-7-Jedong-adalah-kompleks-percandian/

Nurhalizza, M., Puji, R. P. N., & & Soepeno, B. (2019). Peranan petirtaan Jolotundo untuk meningkatkan kesadaran sejarah peserta didik dalam pembelajaran sejarah. Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial, 6(2), 319–337.

Pamungkas, H. (2009). Arkeologi Indonesia. Surabaya. Unesa University Press.

Pemerintah Desa Bulusari. (2013, 29 Juli). Profil Masyarakat Desa. https://bulusari.id/index.php/artikel/2013/7/29/profil-masyarakat-desa-1

Peraturan Daerah Kabupaten Pasuruan Nomor 8, (2007). https://kbpp.pasuruankab.go.id/hukum/files/Q77aRdgcsfwT7ZNr0ce1dvU70uTpDfl_a9_e_ehCCo8

Poesponegoro, M. D. (2009). Sejarah nasional Indonesia II. Balai Pustaka.

Pratiknyo, P. (2016). Hidrogeologi kawasan cagar budaya Gunung Penanggungan. JIK TekMin, 28(1), 27–39.

Pratiknyo, P. (2016). Hidrogeologi kawasan cagar budaya Gunung Penanggungan. Jurnal Teknologi, 28, 27. https://www.researchgate.net/publication/320620868_Hidrogeologi_Kawasan_Cagar_Budaya_Gunung_Penanggungan

Rakhmania, C., & Susilo, Y. (2020). Tradhisi ruwat Dusun Sukci Desa Bulusari Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan (Tintingan Folklor). E-JOURNAL Dening.

Rizal, A. (2007). Pelestarian bangunan cagar budaya studi gedung Perusahaan Listrik Negara (PLN). Universitas Indonesia.

Sadewa, G. A. (2020). Penganugerahan Sima Tulangan, Cunggrang dan Pucangan di Lereng Gunung Penanggungan Abad X-XI Berdasarkan Prasasti-prasasti Raja Balitung_Airlangga. AVATARA, E-Journal Pendidikan Sejarah. https://scholar.google.com/citations?user=RQXFXo4AAAAJ&hl=id&oi=sra

Santiko, H. (2017). Bhima dan Toya Pawitra dalam cerita “Dewa Ruci. AMERTA, 35(2).

Siagian, R., Hardiati, E. S., & Siagian, R. (2002). Candi sebagai warisan seni dan budaya Indonesia. Yayasan Cempaka Kencana.

Sidomulyo, H., & Rhadyan, K. (2017). Menembus kabut pawitra. Kemdikbud. https://repositori.kemdikbud.go.id/11865/1/RP_Penanggungan.pdf

Soviyani, A. (1995). Candi Jalatunda dan pemugarannya. Bagian Proyek Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Timur.

Sudarmadji, S., Darmanto, D., Widyastuti, M., & Lestari, S. (2016). Pengelolaan mata air untuk penyediaan air rumahtangga berkelanjutan di lereng Selatan Gunungapi Merapi (springs management for sustainability domestic water supply in the south west of Merapi Volcano Slope). Jurnal Manusia Dan Lingkungan, 23(1), 102–110.

Sulistyati, A. N. (2009). Kiblat Papat Lima Pancer sebagai Media Refleksi dalam Wujud Karya Tekstil.

Supriyatno, H. (2018). Membingkai sejarah melalui destinasi wisata. Harian Bhirawa. https://www.harianbhirawa.co.id/membingkai-sejarah-melalui-destinasi-wisata/.

Suryada, I. G. A. B., Primayatna, I B. G., Paramadhyaksa, I. N. W., & Rajendra, I. G. N. A. (2012). Dwarapala Dalam Budaya Bali: Sebuah Kajian tentang Filosofi, Tata Aturan, dan Varian Perwujudannya (Laporan Hibah Penelitian Udayana).

Susanti, N., Munandar, A., Rahayu, A., Sulistyowati., & Ashari, C. (2013). Patirthan masa lalu dan masa kini. Wedatama Widya Sastra.

Tamara, D. S. Y. O. (2018). Analisis strategi pengembangan obyek wisata Situs Jolotundo sebagai obyek wisata di kawasan peruntukan pariwisata budaya Kabupaten Mojokerto. Swara Bhumi, 5(5).

Wardani, L. K., Sitindjak, R. H., &, & Sari, S. M. (2015). Estetika ragam hias Candi Bentar dan Paduraksa di Jawa Timur. Konferensi Nasional Pengkajian Seni Arts and Beyond. http://repository.petra.ac.id/17227/1/III.A.2.a.2.2_Estetika_Ragam_Hias_Candi_Bentar_dan_Paduraksa_di_Jawa_Timur.pdf.

Wardatin, L. (2019). Mata air Jolotundo: Studi tentang pandangan masyarakat muslim terhadap kekhasiatan mata air Jolotundo Desa Seloliman Mojokerto. UIN Sunan Ampel Surabaya.

Widiah, S. (2018). Studi historis prasasti Cunggrang sebagai sumber sejarah pada masa Mpu Sindok tahun 929-947 M. Avatara, 6(1). https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/avatara/article/view/22843

Widodo, J. P., Abdullah, A., & & Sulistyo, D. B. (2019). Sejarah wisata Jolotundo Trawas, Mojokerto Pada 1986-2010. Repository STKIP PGRI Sidoarjo.

Zen, A. (2018). Jaga tradisi nenek moyang, warga Mojokerto adakan ruwat petirtaan Jolotundi peninggalan Prabu Airlangga (judul tidak italic). Okezone (nama wabsite italic). https://news.okezone.com/read/2017/09/28/519/1785130/jaga-tradisi-nenek-moyang-warga mojokerto-adakan-ruwat-petirtan-jolotundo-peninggalan-prabu airlangga

Telusur Situs Gunung

Downloads

Published

September 24, 2025
HOW TO CITE

Details about this monograph

ISBN-13 (15)

978-602-6303-65-3