Templates
Indexed by
Citedness
Kehadiran orang Cina di bumi Indonesia bukan pengalaman baru. Berbagai studi yang dilakukan, simpulannya selalu sama, bahwa kedatangan orang Cina telah terjadi sejak sangat lama, ratusan, kalau tidak malah ribuan tahun yang lalu. Sejarah orang Cina perantauan di Indonesia selalu bertutur tentang masalah. Masalahnya berubah dari zaman ke zaman. Perubahan itu tergantung atau berkaitan dengan kondisi yang berkembang, baik di negeri asalnya, daratan Cina, maupun di Indonesia sendiri. Buku karya Nasrul Hamdani ini memaparkan masalah demi masalah yang dihadapi oleh orang Cina, serta seluk beluk orang Cina khususnya di Medan, kota yang dikenal memiliki penduduk etnis Cina cukup dominan. Pendekatan disiplin sejarah yang dipakai memungkinkan penulis buku ini dengan leluasa menjelajah waktu dari periode ke periode dalam sejarah. Sekalipun pada judulnya terkesan penulis membatasi diri pada periode sekitar peralihan tiga kekuasaan (Belanda, Jepang, dan Indonesia) tetapi kalau dicermati isinya, penulis buku ini memapar periode yang lebih panjang, yakni sejak kedatangan orang Cina hingga tahun 1960-an.
Nasrul Hamdani, yang lahir di Pematang Siantar, 25 Desember 1978 adalah staf pengajar pada Fakultas Sastra Universitas Sumatra Utara (USU) Medan dan asisten peneliti pada Pusat Studi Wanita (PSW) Lembaga Peneelitian USU. Menyelesaikan S1 pada Program Studi Sejarah Fakultas Sastra USU (2001), saat ini sedang mengikuti pendidikan Pascasarjana pada Program Sejarah Pusat Pengkajian Sejarah Politik dan Strategi Universiti Kebangsaan Malaysia, Bangi. Ia adalah salah satu peserta terbaik program Pelatihan & Penelitian Sejarah Indonesia Across Orders: the Reorganization of Indonesian Society1930-1960 yang diselenggarakan oleh PMB-LIPI bekerja sama dengan NIOD Belanda. Aktif menulis artikel di beberapa jurnal ilmiah, koran dan mengikutiberbagai pertemuan ilmiah di dalam dan luar negeri.
I. Arsip/Dokumen
Algemeene Secretarie (AS) - koleksi ANRI Jakarta.
No. 147 Laporan Jo Tao wartawan Ch’iao Sheng Pao di Batavia, 6 Sept 1946
No. 148 Surat Mr. Oh Thiam Hoat (Oh Tjie Kiong) di Medan kepada Dr. H.J. van Mook, Liutenant Gouvernour Generaal van Nederlandsch-Indie tanggal 24 September 1947.
Surat Oen Tek Tsai di Batavia kepada Dr. H.J. van Mook, Liutenant Gouvernour Generaal van Nederlandsch-Indie tanggal 15 Sept 1947.
Laporan Vice-Chairman of the Batavia Chung Hua Chung Hui (Mr. Keh Chuan Shou) di Singapura tanggal 3 September 1947.
Surat The Chinese Relief Committee of Sumatra East Coast Head Offi ce Medan, 18A Bali Street, Tel. 1632 - Medan, kepada Liutenant Gouvernour General van Nederlandsch-Indie 30 Juli 1947.
Keputusan De Liutenant-Generaal Legercommandant (S.H. Spoor), Verordening van het Militair Gezag No. 516 tanggal 6 September 1947.
Surat Consulaat Generaal der Nederlanden di Singapura kepada Luitenant Generaal van Nederlansch-Indie, 28 Okt. 1946.
Surat De Commissaris van Politie van de Residentie Riouw (P.A. van der Poel) kepada Consulaat Generaal der Nederlanden di Singapura, 10 Oktober 1946.
No. 152 Kartupos dari Wen Shih Tjae di Batavia Centrum untuk Liutenant Gouvernour Generaal, Dr. H.J. van Mook, 16 Juli 1946.
Kartupos dari Wen Shih Tjae di Batavia Centrum untuk Liutenant Gouvernour Generaal, Dr. H.J van Mook, 15 Agustus 1946.
Surat De Chef van den Generalen Staf (Mayor Jenderal D.C. Buurman van Vreeden) nr. 15474/GS 08 di Batavia kepada Troepen Commandant di Jawa dan Sumatera cc.: Hoofdcomite Pao An Tui, Prinsenlaan 47 Batavia tanggal 9 Oktober 1947.
Surat Mr. Oh Thiam Hoat (Oh Tjie Kiong) di Medan kepada Liutenant Gouvernour Generaal, Dr. H.J. van Mook, 12 Nov 1947.
Surat Commandant Pao An Tui Java (Oei Kim Seng) kepada Voorzitter Central Comite der Pao An Tui (Loa Sek Hie) di Pintoe Besi, Batavia Centrum, 13 Nopember 1947.
Surat Voorzitter Central Comite der Pao An Tui (Loa Sek Hie) di Batavia Centrum kepada Liutenant Gouvernour Generaal van Nederlandsch Indie, 20 Nopember 1947.
Surat Central Comite der Pao An Tui (Loa Sek Hie) No. LSH/5 di Batavia kepada Liutenant Gouvernour Generaal van Nederlandcsh India, 20 November 1947.
Surat De Territorial Hoofd Offi cier (Letnan Kolonel H. Sjouke) No. 6281/THO/S.U. di Medan kepada President Chinese Security Corps Medan, 3 Februari 1948.
Surat Het Hoofd van het Kantoor Politieke Zaken (Letkol. Mr. J.Ph. H.E. van Lier) No. Kab./222/1782/P.Z. di Batavia kepada Lt. Gouvernour Generaal van Nederlandsch Indie, 6 Februari 1948.
Surat Het Hoofd van het Kantoor Politieke Zaken (Letnan Kolonel Mr. J.Ph. H.E. van Lier) No. Kab./308/2840/P.Z. di Batavia kepada Lt. Gouvernour Generaal van Nederlandsch Indie, 6 Februari 1948.
Surat De le Gouvernementssecretaris (E.O. van Boetzelaer) 2919/APO4.1 di Batavia kepada De Recomba voor Noord Sumatra, cc.: Directeur van B.B. dan Directeur van Financien, 9 Februari 1948.
Surat Het Hoofd van het Kantoor Politieke Zaken (Letnan Kolonel Mr. J.Ph. H.E. van Lier) No. Kab./262/2433/P.Z. di Batavia kepada Lt. Gouvernour Generaal van Nederlandsch Indie, 14 Februari 1948.
Berita Antara 31 Maret 1946; 3 April 1946; 26 Juli 1946; 30 Juli 1946; 2, 10, 12, 13, 14, 18, 20, 21, 22, 24 Agustus 1946.
Kementerian Penerangan No. 100, 202, 208, 214.
Kepolisian Negara No. 525, 708, 710, 713, 719, 741.
NEFIS (Netherlands Forces Intelligence Service)
No. 5 Verslag van Noord Sumatra, periode 1-15 Mei 1946.
No. 6 Rapport van den Recomba voor Noord-Sumatra Over de eerste helft van September 1947.
No. 16 Buitenlands politiek overzicht voor het Verre Oosten over de maand October 1948.
No. 19 Aanteekingen over de politieke ontwikkelingen.
No. 21 Politiek verslag van Sumatra over October 1946.
No. 22 Politiek verslag van Sumatra over Augustus en September 1946.
No. 23 Politiek verslag Sumatra over Januari en Februari 1948.
No. 24 Politiek verslag van Sumatra over April 1948.
No. 25 Sumatra van 14 October 1946 tot 8 Januari 1947.
No. 26 Politiek verslag Sumatra over December 1946 en Januari 1947.
Politiek verslag Sumatra Maart en April 1947.
No. 54 Poging tot analyse van de toestand op Sumatra.
No. 79 Signalement betreffende de Indonesische politiek op Sumatra en de ontwikkeling van de verhouding tot Java.
II. Karya yang diterbitkan
Amin, S.M. 1984. Kenang-kenangan di masa lampau. Jakarta: Pradnya Paramita.
Anwar, Dewi Fortuna (Eds.). 2005. Konfl ik dan kekerasan internal. Jakarta: Pustaka Obor.
Bijkerk, J.C. 1988. Runtuhnya Hindia Belanda. Jakarta: Djambatan.
Breman, Jan. 1997. Menjinakkan sang kuli, politik kolonial, tuan kebun dan kuli di Sumatera Timur pada awal abad ke-20. Jakarta: Grafi ti-Perwakilan Koninklijk Instituut voor Taal-, Land-, en Volkenkunde Jakarta.
Chang, Queeny. 2003. Memories of a Nonya (Kisah hidup dan cinta seorang wanita Cina terkaya di Medan). Jakarta: Taramedia Publisher.
Chatib, Nazief. 1995. Para pendatang di kota-kota Sumatera Timur. Medan: Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.
Chesneaux, Jean. 1991. Serikat rahasia Cina. Jakarta: Pustaka Utama Grafi ti.
Colombijn, Freek & J.Thomas Lindblad (Eds.). 2002. Roots of violence in Indonesia, contemporary violence in historical perspective, Leiden: KITLV Press.
Coppel, Charles. 1994. Tionghoa Indonesia dalam krisis. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Cribb, Robert Bridson. 1990. Gejolak revolusi di Jakarta 1945–1949; Pergulatan antara otonomi dan hegemoni. Jakarta: Pustaka Utama Grafi ti.
Anonim. 2000. Historical Atlas of Indonesia. London: Curzon Press & New Asian Library-Singapore.
Dahrendorf, Ralf. 1986. Konfl ik dan konfl ik dalam masyarakat industri, sebuah analisakritik. Jakarta: Rajawali.
Djajusman. 1978. Hancurnya angkatan perang Hindia Belanda (KNIL). Bandung: Angkasa.
Drooglever, P.J. 1998 “SEAC in Indonesia: voices from the past?” Makalah International Association of Historians of Asia. Jakarta 27 Agustus-1 September 1998.
Dwi Purwoko. 1995. Dr. MR.T.H. Moehammad Hasan, salah seorang sendiri republik dan pemimpin bangsa. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Erniwati. 2002. “Asap hio di ranah Minang: kehidupan komunitas Tionghoa di Sumatera Barat pada pertengahan abad XIX sampai awal abad XX”. Yogyakarta: Tesis Universitas Gadjah Mada.
Fatimah. 1985. “Pengaruh sosial ekonomis perkebunan tembakau terhadap masyarakat di Sumatera Timur”. Yogyakarta: Tesis Universitas Gadjah Mada.
Gondomono. 2002. “Pengantar: Upaya mencari jati diri dan keanekaragaman kelompok etnik Cina” dalam Intisari, pelangi Cina Indonesia. Jakarta: Intisari Mediatama.
Gouw Giok Siong. 1958. Warga negara dan orang asing. Jakarta: Keng Po.
Greif, Stuart W. 1991. WNI, problematik orang Indonesia asal Cina. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Hamzah, Alfi an (Ed.). 1998. Kapok jadi nonpri, warga Tionghoa mencari keadilan. Bandung: Pustaka Zaman.
Heijboer, Pierre. 1998. Agresi militer Belanda, memperebutkan pending zamrud sepanjang khatulistiwa 1945/1949. Jakarta: KITLV.
Hobsbawm, Eric J. 2000. Bandit sosial. Jakarta: Teplok Press.
Husny, Tengku H.M. Lah. 1976. Lintasan sejarah peradaban dan budaya penduduk Melayu Sumatera Timur 1612–1950. Jakarta: Departemen Pendidikan & Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Bacaan dan Sastra Indonesia dan Daerah.
Revolusi Sosial 1946 di Sumatera Timur/Tapanuli disertai pangkal dan akibatnya.
Medan: B.P. Husni.
Isa, Teuku Mohammad (Ed.). 1999. Mr. Teuku Moehammad Hasan, dari Aceh ke pemersatu bangsa. Jakarta: Papas Sinar Sinanti.
Jahja, Junus. 1989. Catatan seorang WNI, kenangan, renungan dan harapan. Jakarta: Yayasan Tunas Bangsa.
Anonim. 1999. Acong ke mana ...? Jakarta: Lembaga Pengkajian Masalah Pembauran.
Joint Publication Research Service. 1959. Japanese military administration in Indonesia. Washington: U.S. Department of Commerce.
Kahin, George McTurnan. 1995. Refl eksi pergumulan lahirnya republik, nasionalisme dan revolusi Indonesia. Jakarta: Sinar Harapan.
Kementerian Penerangan. 1953. Republik Indonesia propinsi Sumatera Utara. Medan: Djawatan Penerangan Propinsi Sumatera Utara, 1953.
Langenberg, Michael van. 1976. “National revolution in North Sumatera: Sumatera Timur and Tapanuli, 1942–1950”. Sydney: Thesis Ph.D. University of Sydney.
Lohanda, Mona. 2001. The kapitan Cina of Batavia. Jakarta: Djambatan-KITLV Jakarta.
Lubis, M. Rajab. 1995. Pribumi di mata orang Cina. Medan: Pustaka Widyasarana.
Lubis, Zulkifl i. 1999. “Cerita-cerita stereotip etnik sebagai katalisator konflik antar suku bangsa pada masyarakat majemuk: sebuah kajian awal di kota Medan” Makalah Seminar Internasional Tradisi Lisan III, Jakarta, 14–16 Oktober 1999.
Mansyur.tt.The golden bridge, jembatan emas 1945. Medan: Lembaga Sosial Juang‘45 Medan Area Sumatera Utara.
Mochtar, Kustiniyati (Ed.). 1992. Memoar pejuang republik Indonesia seputar “Zaman Singapura” 1945–1950. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Monografi Lembaga Studi Realino. 1995. ABRI, siasat kebudayaan 1945–1965. Yogyakarta: Kanisius.
Anonim. 2003. Penguasa ekonomi dan siasat pengusaha Tionghoa. Yogyakarta: K anisius.
Muaja, A.J. 1959. Chinese problem in Indonesia. Jakarta: New Nusantara Publishing Coy.
Nagazumi, Akira (Ed.). 1988. Pemberontakan Indonesia pada masa pendudukan Jepang. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Noordjannah, Andjarwati. 2004. Komunitas Tionghoa di Surabaya (1910–946). Semarang: Mesiass-INTI.
Panitia Almanak Nasional Sumatera 1969 1969 Almanak Sumatera terbitan 1969. Medan: Komando Antar Daerah Sumatera.
Pardede, Andreas et.al., 2002. Antara prasangka dan realita, telaah kritis wacana anti Cina di Indonesia. Jakarta: Pustaka INSPIRASI.
Paulus, B.P. 1983. Kewarganegaraan RI ditinjau dari UUD 1945: khususnya kewarganegaraan peranakan Tionghoa. Jakarta: Pradnya Paramita.
Pelly, Usman. 1994. Urbanisasi dan adaptasi, peranan misi budaya Minangkabau dan Mandailing. Jakarta: LP3ES.
Pelzer, Karl J. 1985 Toean kebon dan petani, politik kolonial dan perjuangan agraria di Sumatera Timur 1863–1947. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Pranoto, Tukijan (Ed.) 2001. Tetes embun di bumi Simalungun: episode perang kemerdekaan kesatuan Lasykar Napindo S/M TNI-Dan Yon Istimewa Sektor I/VII. Medan: Yayasan Keluarga.
Prima, Biro Sejarah. 1976. Perjuangan kemerdekaan dalam wilayah Sumatera Utara, Medan Area mengisi proklamasi jilid 1. Medan: Badan Musyawarah Pejuang Republik Indonesia Medan Area.
Rahayu, Shinta Devi Ika Santhi. 2003. “Dinamika umat klenteng Boen Bio 1907–1967”. Surabaya: Skripsi Universitas Airlangga.
Reid, Anthony. 1986. Revolusi nasional Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Perjuangan rakyat, revolusi dan hancurnya kerajaan di Sumatera Timur. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Ricklefs, M.C. 1998. Sejarah Indonesia Modern. Jakarta: Serambi Ilmu. 2005 Sejarah Indonesia Modern 1200-1900. Jakarta:
Said, Mohammad. 1990. Suatu zaman gelap di Deli, koeli kontrak tempo doeloe, dengan derita dan kemarahannya. Medan: Harian Waspada.
Santoso, Thomas (Ed.) 2002. Teori-teori kekerasan. Surabaya: Ghalia Indonesia-Universitas Kristen Petra.
Schulte-Nordholt, Henk. 2002. Kriminalitas, modernitas dan identitas dalam sejarah Indonesia. Jakarta: Pustaka Pelajar.
Setiono, Benny G. 2003. Tionghoa dalam pusaran politik. Jakarta: Elkasa.
Sihombing, Charles. 1997. “Pertumbuhan dan perkembangan Laskar Rakyat di Sumatera Timur (1945–1947)”. Medan: Skripsi Universitas Sumatera Utara.
Sinar, Tengku Luckman. 1996. Perang Sunggal 1872–1895. Medan: Perwira.
“Sumatera Timur menjelang Proklamasi dan setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia” dalam Denyut nadi revolusi Indonesia. Jakarta: Gramedia-PSAT LIPI.
Sejarah Medan tempo doeloe. Medan: Perwira.
Sjahnan, H.R. 1982. Dari Medan Area ke pedalaman dan kembali ke kota Medan. Medan: Dinas Sejarah KODAM II/BB.
Soetjiptomo, Heroe. 1970. Peranan pendapat umum dalam masalah Undang-undang No. 2/1958 tentang Dwikewarganegaraan Tjina di Indonesia (Kewarganegaraan Tjina dalam hubungannya dengan UU No. 2/1958). Medan: Pertj. PDPSU dan TB Deli.
Stoler, Ann Laura. 2005. Kapitalisme dan konfrontasi di sabuk perkebunan Sumatra, 1870–1979. Yogyakata: KARSA. Sulardi. 1994. “Pao An Tui Jakarta 1947-1949”. Depok: Skripsi Universitas Indonesia.
Suprayitno. 2001. Mencoba (lagi) menjadi Indonesia, dari federasi ke unitarisme: studi tentang Negara Sumatera Timur 1947-1950. Yogyakarta: Tarawang Press.
Suryadinata, Leo. 1988. Dilema minoritas Tionghoa. Jakarta: Grafiti Pers.
Anonim. 1990. Mencari identitas nasional, dari Tjoe Bou San sampai Yap Thiam Hien. Jakarta: LP3ES.
Anonim. 1994. Politik Tionghoa peranakan di Jawa 1917–1942. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Anonim. 1996. Sastra peranakan Tionghoa Indonesia. Jakarta: Grasindo.
Anonim. 2004. Chinese Indonesians, state policy, monoculture and multiculture. Singapore: Eastern University Press (Private Limited).
Suwondo, Purbo S. (Ed.) 1996. PETA, tentara sukarela pembela tanah air di Jawa dan Sumatera 1942–1945. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Székely-Lulofs, M.H. 1985. Kuli. Jakarta: Grafitipers.
Anonim. 1985a. Berpacu nasib di kebun karet. Jakarta: Grafitipers.
TWH, Muhammad. tt. Api berkobar di kampung Mesjid. Medan: Yayasan Pelestarian Fakta Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia.2001 Sejarah perjuangan pers Sumatera Utara. Medan: Yayasan Pelestarian Fakta Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia.
Tan, Mely G. 1981. Golongan etnis Tionghoa di Indonesia. Jakarta: Gramedia.
Lembaga Studi Agama dan Filsafat. 1998. “Agama dan hubungan antar kelompok etnis di Indonesia”, Makalah untuk Diskusi Agama dan Kerusuhan Etnis di Indonesia, Jakarta 30 Juli 1998.
Tan, Sofyan. 2004. Praksis pendidikan (lingkungan) untuk pembauran dan advokasi ekonomi rakyat, jalan menuju masyarakat anti diskriminasi. Medan: KIPPAS.
Tanjung, Mhd. Syarif. 1997. Darah dan air mata di kaki Bukit Barisan. Medan: Dewan Harian Ranting Angkatan ’45 Medan Polonia.
Dewan Harian Ranting Angkatan ’45 Medan Polonia. 1997a. Mengenang pertempuran Km-10 Medan-Deli Tua & gerakan pemuda Medan sekitarnya. Medan.
Twang Peck Yang. 2005. Elite bisnis Cina di Indonesia dan masa transisi kemerdekaan 1940–1950. Yogyakarta: Niagara.
Wibowo, I. (Ed.). 2001. Harga yang harus dibayar, sketsa pergulatan etnis Cina di Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama-Pusat Studi Cina.
Van de Velde, J.J. 1987. Surat-surat dari Sumatra. Jakarta: Pustaka Azet.
Vleming, J.L. 1989 . Kongsi dan spekulasi: jaringan kerja dan bisnis Cina. Jakarta: Grafiti.
Windu, I Marsana. 2001. Kekuasaan & kekerasan menurut Johan Galtung. Yogyakarta: Kanisius.
Zein, Abdul Baqir. 2000. Etnis Cina dalam potret pembauran di Indonesia. Jakarta: Prestasi Insan Indonesia.
III. Jurnal, surat kabar, dan majalah
Agro Ekonomi, No. 21 tahun XIV/Agustus 1982.
Antropologi Indonesia tahun XXVII No. 71 Mei–Agustus 2003.
Ch’iao Sheng Pao (Shanghai), 4 dan 6 Desember 1946.
Forum No. 44/17 Februari 2002.
Hong Po No. 76 tanggal 6 April 1943.
Kompas, 19 Nopember 2005; 27 Nopmeber 2005.
Kupas Volume 3 No. 3., 2003.
Pembangunan (Yogyakarta), No. 1/10 Desember 1945 – No. 5/10 Februari 1946.
Star Weekly (Jakarta), No. 7/17 Februari-No. 110/14 Nopember 1948.
Studia Sinica seri studi Cina No. 1/2003.
Ta Kung Pao (Shanghai), 7 Desember 1946.
Tempo, No. 15 edisi 7-13 Juni 2004; No. 25 edisi Khusus 16-22 Agustus 2004.
Warta Indonesia (Jakarta), 16 Juli 1949.
Waspada (Medan), 5 dan 15 Oktober 1998; 13 September 2004; 13 Agustus 2005.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.