Templates
Indexed by
Citedness
Buku ini mengulas sejarah alam Gunungsewu berdasarkan hasil penelitian dari Pusat Penelitian Biologi (P2B-LIPI) yang telah 12 tahun melakukan kegiatan inventarisasi keanekaragaman hayati karst dan gua di Gunungsewu.
Selain membahas aspek geologi, geomorfologi, hidrologi, dan speleologi, buku ini juga mengulas aspek hayati, baik yang ada di atas maupun di bawah permukaan. Kemudian tinjauan tentang kehidupan masyarakat, budaya, dan sejarah kehidupan masa lalu juga diuraikan dalam buku ini.
Pembahasan mengenai aspek-aspek tersebut disajikan dengan bahasa yang mudah dipahami, didukung gambar-gambar yang menarik, mulai dari keindahan bentang alam karst, kehidupan masyarakat, hingga flora dan fauna gua yang ada di Gunungsewu.
Copyeditor : Fadly Suhendra & Tantrina Dwi Layouter : Siti Qomariyah dan Rusli Fazi Cover designer : Rusli Fazi Registrasi : ISBN 978-602-496-000-1 Halaman : xvi + 141 hlm. Dimensi : A5 (14,8 x 21 cm)
©2018 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
Adji, T. N. (2010). Spatial and temporal variation of hydrogeochemistry. Gadjah Mada University.
Adji, T. N. (2011). Kondisi daerah tangkapan sungai bawah tanah karst Gunungsewu dan kemungkinan dampak lingkungannya terhadap sumber daya air (hidrologis) karena aktivitas manusia. Dalam prosiding workshop ekosistem karst: berbagi informasi untuk meningkatkan upaya konservasi kawasan karst Gunungsewu dan Jonggrangan, Yogyakarta, 18-19 Oktober 2011, hlm. 222.
Akbar, M. F. (2015). Analisis vegetasi hutan Goa Jomblang di Kawasan Karst Gunung- sewu, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul. Universitas Gadjah Mada.
Amelia, D. F. (2016). Upaya pemerintah Indonesia menjadikan kawasan Gunung Sewu sebagai Unesco Global Geopark Network (Ggn) tahun 2013–2015. JOM FISIP, 3 (2), 1–14.
Badoux, D.M. (1959). Fossil mammals from two ssure deposits at Punung (Java). e` se de l’universite ? d’Utrecht.
Balazs, D. (1968). Karst regions in Indonesia. Karszt-Es Barlangkutatas, V, 3–61.
Djakamihardja, A.S., & Mulyadi, D. (2013). Implication of limestone quarry to the hydrological condition in Citeureup, Bogor, West Java. RISET Geologi dan Pertambangan, 23 (1), 49–60. Diakses dari https://doi.org/10.14023/rietgeo- tam2013.v23.69.
Faida, L. R. W. (2014). Primeval forest in the period of human cultural history on Gunungsewu Karst Indonesia. Procedia Environmental Sciences 20, 795–802. Elsevier. Diakses dari https://doi.org/10.1016/j.proenv.2014.03.096.
Faida, L. R. W., & Zamroni, M. I. (2011). Sosial-budaya masyarakat Kawasan Karst Gunungkidul. Dalam Y.R. Suhardjono (ed.), Prosiding workshop ekosistem karst: berbagi informasi untuk meningkatkan upaya konservasi Kawasan Karst Gunungsewu dan Jonggrangan, (64–76).
Ford, D., & Williams, P. (2007). Karst Hydrogeology and Geomorphology. Diakses dari https://doi.org/10.1002/9781118684986.
Forel, A. (1912). Ameisen aus Java, beob-achtet und gesammelt von Edward Jacob- son. Teil Iii. Notes Leyden Museum, 34, 97–112.
Golovatch, S. I., Geo roy, J. J., Mauries, J. P., & Van den Spiegel, D. (2012). New or poorly-known species of the Millipede Genus Trachyjulus Peters, 1864 (Diplo- poda: Spirostreptida: Cambalopsidae). Arthropoda Selecta, 21 (2), 103–29.
Hadiaty, R. K. (2011). Keragaman jenis ikan di Kawasan Karst Gunungsewu dan sekitarnya. Dalam Yayuk R Suhardjono, Daisy Wowor, Ristiyanti M. Marwoto, Hari Nugroho, Pungki Lupiyaningdyah, Sigit Wiantoro, Sulistyono, & Sulistyo Widodo (eds.), Prosiding workshop Ekosistem Karst, (131–47). LIPI, BKSDA Yogyakarta, Kanopi Indonesia.
Hadisusanto, S. (1996). Keanekaragaman dan kelimpahan arthropoda tanah di luar dan di dalam Gua Seropan dan Gua Semuluh, Gunungkidul, DIY. In Simpo- sium Nasional II Lingkungan Karst, Jakarta 3 April 1996, HIKESPI-LIPI-DE- PHUT-KLH.
Hameau S., Falgueres C., Bahain J. J., Semah F., Semah A.M., & Dolo J. M. (2007). ESR dating in Song Terus Cave (East Java, Indonesia). Quaternary Geochro- nology, 2 (1–4), 398–402. DOI: 10.1016/j.quageo.2006.04.011
Haryoko, T. (2016). Keragaman burung di kawasan Karst Gunungsewu (Gunungkidul) dan Jonggrangan (Bukit Menoreh). Laporan Teknik Monitoring Status Biore- sources Indonesia: Karst Menoreh (Tidak dipublikasi).
Haryono, E., & Day, M. (2004). Landform di erentiation within the Gunung Kidul kegelkarst, Java, Indonesia. Journal of Cave and Karst Studies, 66 (2), 62–69.
Hasskarl, J. K., Junghuhn, F. W., & Hasskarl, J. K. (1857). Java: seine gestalt, p anzen- decke und innere bauart /von Franz Junghuhn; nach der zweiten, verbesserten au age des Holl ndischen originals in’s Deutsche bertragen von J.K. Hasskarl. Leipzig: Arnold. Diakses dari https://doi.org/10.5962/bhl.title.9504.
Herklots, J. A. (1854). Fossiles de Java: Description des restes fossiles d’animaux des terrains tertiaires de i ?i?le de Java, recueillis sur les lieux Par M. Fa. Junghuhn. Part IV E?chinodermes, 1–24.
Heryanto. (2011). Keanekaragaman keong darat (Mollusca: Gastropoda) di karst pegu- nungan sewu, Yogyakarta. Dalam Prosiding Workshop Ekosistem Karst: Berbagi informasi untuk meningkatkan upaya konservasi kawasan karst Gunungsewu dan Jonggrangan. Yogyakarta, 18–19 Oktober 2011, hlm. 167–164.
Hill, J. E. & Smith, J. D. (1984). Bats: A natural history. London: British Museum (Natural History).
Holthuis, L. B. (1984). Freshwater prawns (Crustacea Decapoda: Natantia) from sub- terranean waters of the Gunungsewu Area, Central Java, Indonesia. Zoologische Mededelingen, 58 (9), 141–48. Diakses dari http://www.repository.naturalis.nl/ record/318584.
Ihle, J. E. W. (1912). Ueber eine kleine Brachyuren-Sammlung aus unterirdischen ussen von Java. Notes Leyden Mus., 34, 177–183.
Isnaningsih, N. R. & Listiawan, D. A. (2010). Keong dan kerang dari sungai-sungai di kawasan karst gunung kidul. Zoo Indonesia, 20(1), 1–10.
Junghuhn, F. (1953). Landscha en-Atlas Zu Java, Seine Gestalt, P anzendecke Und Innere Bauart. Lpz., Arnoldische Buchhandl.
Kusumayudha, S. B., Zen, M. T., Notosiswoyo, S., & Gautama, R. S. (2000). Fractal analysis of the Oyo River, cave systems, and topography of the Gunungsewu karst area, Central Java, Indonesia. Hydrogeology Journal, 8 (3), 271–78. doi:10.1007/s100400050014.
Laumanns, M. & Price, L. (2016). Atlas of great caves and karst of Southeast Asia, 2nd Edition. Volume 65, Part 1. 1–139
Lupiyaningdyah, P. (2006). Trichoptera (Serangga Air). Dalam Laporan Perjalanan Gunungsewu 2006. Pusat Penelitian Biologi LIPI.
MacDonald and Partners. (1984). Greater Yogyakarta Groundwater Study, Volume 3C Cave Survey. Directorate General of Water Resources Development of the Republic of Indonesia.
Morwood, M. J., Sutikna, T., Saptorno, E. W., Westaway, K. E., Jatmiko, Due, R. A., ... Soejono, R. P (2008). Climate, people and faunal succession on Java, Indo- nesia: evidence from Song Gupuh. Journal of Archaeological Science, 35 (7), 1776–89. doi:10.1016/j.jas.2007.11.025.
Mustaqim, A. (2012). Nasib (50): Hidup, berani untuk bekerja dan hutan. Majalah Pendapa Tamansiswa, 9–12.
Mustaqim, A. (2012). Peraturan pemerintah dilanggar, surat edaran tak menghenti- kan. Majalah Pendapa Tamansiswa, 20–23.
Nugroho, H. (2013). Hymenoptera. Laporan Perjalanan Program Tematik “Inven- tarisasi dan Valuasi Ekosistem Spesi k: Dampak Kegiatan Manusia terhadap Ekosistem Karst Jawa. Pusat Penelitian Biologi LIPI (Tidak dipublikasi).
Nuhantoro, I. (2000). Anggota Ordo Decapoda yang ditemukan di Gua Jomblang, Ponjong Gunungkidul DIY (tidak diterbitkan). Seminar di Fakultas Biologi UGM.
Nurjanah, Sembiring, R., & Abdulla. (2012). Analisis kandungan logam berat da- ging kijing lokal (Pilsbryoconcha exilis) dari perairan Situ Gede, Bogor. Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan 1(1): 1–7.
Nurkanto, A. (2013). Mikroba gua. Laporan Perjalanan Program Tematik “Inven- tarisasi dan Valuasi Ekosistem Spesi k: Dampak Kegiatan Manusia terhadap Ekosistem Karst Jawa. Pusat Penelitian Biologi LIPI (Tidak dipublikasi).
Nurkanto, A. (2013). Mikroba Gua. Laporan Perjalanan Program Tematik “Inven- tarisasi dan Valuasi Ekosistem Spesi k: Dampak Kegiatan Manusia terhadap Ekosistem Karst Jawa. Pusat Penelitian Biologi LIPI (Tidak dipublikasi).
Nuswantoro. (2016). Fokus Liputan: Kala izin tambang semen Wonogiri masuk wilayah terlarang (Bagian 3). Mongabay. Akses: 9 Oktober 2018. Tautan: http:// www.mongabay.co.id/2016/07/16/kala-izin-tambang-semen-wonogiri-ma- suk-wilayah-terlarang-bagian-3/
Pramujoko, E. (2000). Serangga di lantai gua Jomblang Ponjong (tidak diterbitkan). Seminar di Fakultas Biologi UGM.
Rahmadi, C. (2000). Keanekaragaman fauna gua di kawasan Karst Gunungsewu. Da- lam Lokakarya Nasional Pengelolaan Kawasan Karst Gunungsewu. HIKESPI dan Universitas Atma Jaya Yogyakarta 30 April 2000.
Rahmadi, C. (2003). Studi pendahuluan Arthropoda gua kawasan Pacitan, Jawa Timur (tidak diterbitkan).
Rahmadi, C. (2005). Arthropoda gua karst Gunungsewu: Sebuah tinjauan. Gunungsewu, 1 (1), 19–29.
Rahmadi, C. (2011). e biospeleology of Java Caves, Indonesia: a review. Proceed- ing of Asian Trans-Disciplinary Karst Conference 2011, 241–250. Yogyakarta
Riyanto, A. (2016). Keragaman Herpetofauna Gunung Sewu (Gunung Kidul) dan Jonggrangan (Bukit Menoreh). Laporan Teknik Monitoring Status Bioresources Indonesia: Karst Menoreh. Pusat Penelitian Biologi LIPI, (Tidak dipublikasi).
Riyanto, A., Bauer, A. M., & Yudha, D. S. (2014). A new small karst-dwelling species of Cyrtodactylus (Reptilia: Squamata: Gekkonidae) from Java, Indonesia. Zoo- taxa, 3785(4), 589–599. https://doi.org/10.11646/zootaxa.3785.4.7
Rohman, A. (2012). Keanekaragaman Jenis dan Distribusi Capung (Odonata) di Ka- wasan Kars Gunungsewu Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Universitas Negeri Yogyakarta, DIY. Skripsi.
Samodra, H. (2001). Nilai strategis kawasan kars di Indonesia: pengelolaan dan per- lindungan. Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.
Santosa, L. W. (2006). Identi kasi kerusakan kawasan karst akibat aktivitas penam- bangan di Kabupaten Gunungkidul. Gunungsewu, Indonesian Cave and Karst Jurnal, 2(1), 80–103.
Schultz, G. A. (1985). ree terrestrial isopod Crustaceans from Java, Indonesia (Oniscoidea: Philosciidae). Journal of Natural History, 19 (2), 215–23. Taylor & Francis. doi:10.1080/00222938500770161.
Setiyono, J., Diniarsih, S., Oscilata E.N.R., Budi. N.S. (2017). Dragon ies of Yogya- karta, Jenis Capung Daerah Istimewa Yogyakarta. Indonesian Dragon y So- ciety, Yogyakarta.
Simanjuntak, T. (2004). New insight on the prehistoric chronology of Gunungsewu, Java, Indonesia. Dalam S.G. Keates & J. M. Pasveer (eds.), Modern quaternary research in southeast asia: quaternary research In Indonesia (9–30). CRC Press.
Simmons, N. B. (2005). Order Chiroptera. Pp. 312-529 in: Mammal species of the World: a taxonomic and geographic reference, ird Edition, Volume 1 (D. E. Wilson and D. M Reeder, eds.). Johns Hopkins University Press.
SLHD Gunungkidul DIY. (2013). Laporan status lingkungan hidup daerah Kabupaten Gunungkidul tahun 2013. Wonosari. Diakses dari http://blh.jogjaprov.go.id/ po-content/uploads/Buku-laporan-SLHD-Gunungkidul-2013.pdf.
Stoddard, S. (1985). Anglo-Australian speleological expedition to Java, 1984. Cave Science, 12 (2), 49–60.
Storm, P., & de Vos, J. (2006). Rediscovery of the Late Pleistocene Punung Hominin Sites and the discovery of a new site Gunung Dawung in East Java. Sencken- bergiana Lethaea, 86, 271–81. doi:10.1007/bf03043494.
Suhardjono, Y.R., Subagja, J., Rahmadi, C., & Deharveng, L. (2001). e cave fauna of Java, Indonesia. Makalah dalam international symposium of biospeleology, Sao Paulo, Brazil, 8–15 Juli, 2001.
Suyanto, A. (2008). Laporan Survai kawasan Karst Gunungsewu. Tim Karst Pusat Penelitian Biologi LIPI (Tidak dipublikasi).
Suyanto, S. (2001). Kelelawar di Indonesia. Bogor: Pusatlitbang Biologi LIPI & GEF-Biodiversity Collection Project.
van den Bergh, G.D., Awe, R.D., Morwood, M.J., Sutikna, T., Jatmiko, & Wahyusap- tomo, E.W. (2008). e youngest stegodon remains in Southeast Asia from the late Pleistocene archaeological site Liang Bua, Flores, Indonesia. Qua- ternary International, 182 (1), 16–48. Diakses dari https://doi.org/10.1016/j. quaint.2007.02.001.
van Kampen, P. N. (1912). Note XVII. Javanische Amphibien Gesammelt von Edw. Jacobson. Notes from e Leyden Museum, XXXIV, 75–79.
van Weers, D. J. (2003). e porcupine hystrix (Acanthion) Brachyura Punungensis Subsp. Nov. from Late Pleistocene ssure deposits near Punung, Java. Scripta Geologica, 126, 217–25.
Wahyudi, I. (2009). Serapan N tanaman jagung (Zea mays L.) akibat pemberian pupuk guano dan pupuk hijau lamtoro pada Ultisol Wanga. Agroland, 16(4).
Waltham, A. C., Smart, P. L., Friederich, H., Eavis, A. J., & Atkinson, T. C. (1983). e caves of Gunung Sewu, Java. Cave Science10 (2): 55–96. Trans. British Cave Research Association.
Waltham, T., Smart, P. L., Friederich, H., & Atkinson, T. C. (1985). Exploration of caves for rural water supplies in the Gunung Sewu Karst, Java. Annales de la Societe Geologique de Belgique, 108, pp.27–31.
Westaway, K. E., Morwood, M. J., Roberts, R. G., Rokus, A. D., Zhao, J-x, Storm, P.,... de fost, J. (2007). Age and biostratigraphic signi cance of the Punung rainfor- est fauna, East Java, Indonesia, and implications for Pongo and Homo. Journal of Human Evolution, 53 (6), 709–17. Diakses dari https://doi.org/10.1016/j. jhevol.2007.06.002.
Whitten, T., Soeriatmadja, R.I., & S.A. A f. (1996). e ecology of Indonesian series: the ecology of Java and Bali (Vol. III). Singapore: Periplus Peditron.
Willis RG, C Boothroyd & N Briggs (1984). e caves of Gunung Sewu, Java. Cave Science 11 (3): 119-153. Trans. British Cave Research Association.
Wilson, M.E.J. (2002). Cenozoic carbonates in southeast Asia: Implications for equa- torial carbonate development. Sedimentary Geology, 147, 295–428.
Wowor, D. (2011). Krustasea di kawasan karst Gunungsewu dan Menoreh. Dalam Y.R. Suhardjono, D. Wowor, & R.M. Marwoto (eds.). Prosiding workshop ekosistem karst, (156–66). Yogyakarta: LIPI, BKSDA Yogyakarta, dan Kanopi Indonesia.
Yulianto, B. (2011). Sebaran gua di wilayah karst Gunungsewu dan Jonggrangan. Dalam Y. R. Suhardjono (ed.). Prosiding workshop ekosistem karst: berbagi in- formasi untuk meningkatkan upaya konservasi kawasan karst Gunungsewu dan Jonggrangan (97–103). Cibinong.
Zakky, M.K. (2000). Fauna yang ditemukan di Luweng Serpeng dan Luweng Cokro Gunungkidul. Seminar di Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (tidak diterbitkan).
Zinn, T., & Humphrey, S. (1981). Seasonal food resources and prey selection of the southeastern brown bat (Myotis austroriparius) in orida. Florida Scien- tist, 44(2), 81–90. Retrieved from http://www.jstor.org/stable/24319689
Zul ansyah, W. (2012). Geliat pengusaha pertambangan di Gunungkidul. Majalah Pendapa Tamansiswa, 12–16.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.