Gugusan Pulau Pari, Kepulauan Seribu : Tinjauan Aspek Bio-Ekologi, Sosial-Ekonomi-Budaya, dan Pengelolaan Berkelanjutan

Authors

Hilda Novianty, LIPI; Sam, LIPI; Abrar, LIPI; Wayan, LIPI; Susi, LIPI; Rianta, LIPI; Ernawati, LIPI; Ana, LIPI; Ismiliana, LIPI; Ucu, LIPI; Tri Aryono, LIPI; Selvia, LIPI; Sekar, LIPI; Yeti, LIPI; Corry, LIPI; Afdal, LIPI; Triyono, LIPI; Arvita, LIPI; Allsay, LIPI; Sam, LIPI; Abrar, LIPI

Keywords:

famili, kepiting, pulau pari

Synopsis

Kepulauan Seribu merupakan gugusan pulau karang yang berada di utara Teluk Jakarta. Kepulauan ini menyimpan keanekaragaman hayati laut yang menarik untuk dikaji. Berdasarkan hal tersebut, dilakukan penelitian atau riset mengenai keanekaragaman hayati laut di Kepulauan Seribu oleh Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia (MIPI) sejak 1962. Untuk mempermudah penelitian tersebut, dibangun stasiun penelitian di Pulau Pari, Kepulauan Seribu. Sejarah pendirian stasiun penelitian Pulau Pari sudah berlangsung selama lebih dari lima dekade (1967–2018), mulai dari pendirian basecamp penelitian di Pulau Tikus pada 1967, pembangunan Stasiun Penelitian Laut Permanen di Pulau Pari pada 1976, hingga menjadi Loka Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia Oseanografi LIPI (LPKSDMO-LIPI) pada 2002 yang saat ini merupakan satuan kerja di bawah Pusat Penelitian Oseanografi LIPI. Pendirian LPKSDMO-LIPI di Pulau Pari, Kepulauan Seribu, mengakibatkan banyaknya kajian penelitian kelautan dilakukan di sekitaran wilayah tersebut. Ada beberapa hal yang menjadi alasan Gugusan Pulau Pari menjadi lokasi penelitian kelautan. Pertama, wilayah tersebut memiliki keanekaragaman hayati yang lengkap. Kedua, Gugusan Pulau Pari menjadi tempat hunian masyarakat dengan berbagai kebutuhannya, termasuk pemenuhan sumber protein dari laut, baik secara langsung maupun pemanfaatan biota laut melalui aktivitas budi daya. Ketiga, Gugusan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, juga menjadi salah satu tujuan wisata dengan segala perkembangannya. Namun, hal-hal tersebut memberikan dampak pada kondisi keanekaragaman hayati lautnya dan profil sosial ekonomi masyarakat di Gugusan Pulau Pari, Kepulauan Seribu. Rekaman mengenai kondisi keanekaragaman hayati laut serta hubungan sumber daya laut dan aspek sosial masyarakat Gugusan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, menjadi sangat penting untuk memberikan informasi kepada masyarakat. Karenanya, hal-hal tersebut disajikan melalui hasil kajian komprehensif tentang keanekaragaman hayati, termasuk bio-ekologinya, lingkungan, sosial ekonomi dan budaya, serta upaya konservasi di Gugusan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, sebagaimana termuat dalam bunga rampai ini. Bunga rampai ini diharapkan memberikan gambaran kondisi keanekaragaman hayati laut dan kondisi sosial masyarakat di Gugusan Pulau Pari. Lebih jauh, bunga rampai ini juga dapat digunakan sebagai referensi untuk pengembangan dan pengelolaan Pulau Pari pada masa yang akan datang. Akhir kata, semoga hasil-hasil penelitian di dalam buku ini bisa memberikan manfaat dan memberikan khazanah pengetahuan kepada masyarakat luas dan menjadi persembahan 50 tahun pengalamanriset kami di Gugusan Pulau Pari bagi bangsa Indonesia.

Chapters

  • PROLOG GUGUS PULAU PARI
    SEBUAH PULAU SANGAT KECIL, POTENSI, DAN ANCAMAN
    Sam Wouthuyzen, Muhammad Abrar, Sam Wouthuyzen, Muhammad Abrar
  • BAB 1
    Kondisi Komunitas Mangrove Terkini pada Gugusan Pulau Pari, Kepulauan Seribu
    I Wayan Eka Dharmawan
  • BAB II
    KONDISI PADANG LAMUN DI PULAU PARI KEPULAUAN SERIBU: TELAAH TIGA DEKADE
    Susi Rahmawati
  • BAB III
    KONDISI TERUMBU KARANG GUGUSAN PULAU PARI, KEPULAUAN SERIBU
    Muhammad Abrar
  • BAB IV
    KONDISI FAUNA KRUSTASEA DI GUGUSAN PULAU PARI, KEPULAUAN SERIBU, TAHUN 2010–2015
    Rianta Pratiwi
  • BAB V
    KONDISI FAUNA KEPITING DI PERAIRAN PULAU PARI, KEPULAUAN SERIBU
    Ernawati Widyastuti
  • BAB VI
    KONDISI TERKINI KEANEKARAGAMAN ECHINODERMATA PULAU PARI, KEPULAUAN SERIBU
    Ana Setyastuti
  • BAB VII
    TIMUN LAUT GUGUSAN PULAU PARI, KEPULAUAN SERIBU, DARI KOLEKSI RUJUKAN PUSAT PENELITIAN OSEANOGRAFI LIPI
    Ismiliana Wirawati
  • BAB VIII
    POTENSI PENELITIAN MOLUSKA DI GUGUSAN PULAU PARI KEPULAUAN SERIBU
    Ucu Yanu Arbi
  • BAB IX
    INVENTARISASI BIOTA SPONS DI GUGUSAN PULAU PARI, KEPULAUAN SERIBU
    Tri Aryono Hadi
  • BAB X
    POTENSI IKAN PADANG LAMUN DI PULAU PARI KEPULAUAN SERIBU
    Selvia Oktaviyani
  • BAB XI
    POTENSI MAMALIA LAUT DI PERAIRAN GUGUSAN PULAU PARI, KEPULAUAN SERIBU
    Sekar Mira Cahyopeni Herandarudewi
  • BAB XII
    KEBERADAAN MAKRO ALGA DI PULAU PARI, KEPULAUAN SERIBU
    Sekar Mira Cahyopeni Herandarudewi
  • BAB XIII
    PENCEMARAN DI PULAU PARI KEPULAUAN SERIBU
    Yeti Darmayati
  • BAB XIV
    DINAMIKA OSEANOGRAFI GUGUSAN PULAU PARI, KEPULAUAN SERIBU
    Corry Corvianawatie
  • BAB XV
    SISTEM KARBONAT LAUT DI PERAIRAN SEKITAR EKOSISTEM PESISIR PULAU PARI, KEPULAUAN SERIBU
    Afdal
  • BAB XVI
    KEPENDUDUKAN PULAU PARI KEPULAUAN SERIBU: SUATU TINJAUAN TENTANG MASA LAMPAU DAN MASA KINI
    Triyono
  • BAB XVII
    PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM DAN PERSEPSI PENDUDUK PULAU PARI, KEPULAUAN SERIBU, ATAS KONDISINYA
    Arvita Rosmawati
  • XVIII
    PEMANFAATAN BUDI DAYA MAKRO ALGA Eucheuma cottonii DI PULAU PARI, KEPULAUAN SERIBU
    Hilda Novianty
  • BAB XIX
    MENILAI HARGA EKOSISTEM MANGROVE DI GUGUSAN PULAU PARI, KEPULAUAN SERIBU
    Allsay Kitsash Addifisyukha Cintra
  • BAB XX
    PENDIDIKAN LINGKUNGAN/ KONSERVASI PADA USIA DINI: SUATU UJI COBA BENTUK PENGELOLAAN EKOSISTEM DAN SUMBER DAYA HAYATI PESISIR YANG BERKELANJUTAN DI PULAU PARI, KEPULAUAN SERIBU
    Sam Wouthuyzen, Sam Wouthuyzen
  • BAB XXI
    PENDIRIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH PERLINDUNGAN BIOTA LAUT (DPBL): SUATU USAHA PEMULIHAN STOK BIOTA LAUT TEREKSPLOITASI BERLEBIH DI PULAU PARI, KEPULAUAN SERIBU
    Sam Wouthuyzen
  • EPILOG
    ASPEK BIO-EKOLOGI, SOSIAL-EKONOMI-BUDAYA DAN PENGELOLAAN BERKELANJUTAN PULAU PARI, KEPULAUAN SERIBU
    Sam Wouthuyzen

Downloads

Download data is not yet available.

References

Hess AL. Overview: Sustainable development and environmental management of small islands. Dalam: Beller d’Ayala, Hein P, editors. Sustainable development and environmental management of small island. Man and the biosphere series. vol 5. Paris: UNESCO and Parthenon Publishing Group; 1990.

Bengen, DG, Retraubun ASW. Menguak realitas dan urgensi pengelolaan berbasis eko-sosio sistem pulau-pulau kecil. Bogor: Pusat Pembelajaran dan Pengembangan Pesisir Laut (P4L); 2006. 116.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2007. Pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-Pulau Kecil; 2007. 75.

Veitayaki J, Waqalevu VP, Rollings N. Mangroves in small island development states in the Pacific: an overview of a highly important and seriously threatened resource. Dalam: DasGupta R, Shaw R, editor. Participatory mangrove management in a changing climate: perspectives from The Asia-Pacific. Japan: Springer; 2017: 303–307.

Contreras DM, Kintz JC, Gonzalez AS, Mancera E. Food web structure and trophic relations in a riverine mangrove system of the tropical eastern Pacific, Central Coast of Colombia. Estuarines and Coasts. 2018;41(5):1511–1521.

Friesen SD, Dunn C, Freeman C. Decomposition as a regulator of carbon accretion in mangroves: a review. Ecol Engineering. 2018;144:173–178. [4] Twilley RR, Castañeda-Moya E, Rivera-Monroy VH, Rovai A. Productivity and carbon dynamics in mangrove wetlands. Dalam: Rivera-Monroy V, Lee S, Kristensen E, Twilley R, editors. Mangrove ecosystems: a global biogeographic perspective. Cham: Springer; 2017. 113–162.

Dharmawan IWE. CO2 dynamics on three habitats of mangrove ecosystem in Bintan island, Indonesia. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science. 2018;118:1–6.

Gnanamoorthy P, Selvam V, Chakraborty S, Pramit D, Karipot A. Eddy covariance measurements of carbon dioxide (co2) exchange in pichavaram mangrove ecosystem, southeast coast of India. Dalam: Proceedings of International Forestry and Environment Symposium; 29 Januari 2018. 22.

Krauss KW, McKee KL, Lovelock CE, Cahoon DR, Saintilan N, Reef R, Chen L. How mangrove forests adjust to rising sea level. New Phytologist. 2014;202(1): 19–34.

Ghazali IK. Distribusi lamun dan mangrove menggunakan citra satelit worldview-2 di Gugus Pulau Pari, Kepulauan Seribu [Tesis]. [Bogor]: Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB; 2014. 33.

Dharmawan IWE, Pramudji S. Panduan monitoring status kesehatan komunitas mangrove. Jakarta: Pusat Penelitian Oseanografi LIPI; 2014. 80.

Dharmawan IWE, Pramudji S. Panduan pemantauan komunitas mangrove. Edisi ke-2. Jakarta: Pusat Penelitian Oseanografi LIPI; 2017. 59.

Giesen WS, Wulffraat M, Zieren L, Scholten. Mangrove guidebook for Southeast Asia. Bangkok: FAO and Wetlands International; 2006. 769pp

Noor YR, Khazali M, Suryadiputra INN. Panduan pengenalan mangrove di Indonesia. Bogor: PHKA/Wi-IP. 1999. 220pp

Abrar M, editor. Monitoring kesehatan terumbu karang dan ekosistem terkait lainnya di Kabupaten bintan. Jakarta: Pusat Penelitian Oseanografi LIPI. (in prep) 2018.

Siringoringo R, editor. Monitoring kesehatan terumbu karang dan ekosistem terkait lainnya di Kabupaten Tapanuli Tengah. Jakarta: Pusat Penelitian Oseanografi LIPI. (in prep). 2018.

Tuti Y, editor. Monitoring kesehatan terumbu karang dan ekosistem terkait lainnya di Kabupaten Wakatobi. Jakarta: Pusat Penelitian Oseanografi LIPI. (in prep). 2018.

Pramudji, editor. Monitoring kesehatan terumbu karang dan ekosistem terkait lainnya di Kota Kendari. Jakarta: Pusat Penelitian Oseanografi LIPI. (in prep). 2018.

Dharmawan IWE, editor. Monitoring kesehatan terumbu karang dan ekosistem terkait lainnya di Kabupaten Biak-Numfor. Jakarta: Pusat Penelitian Oseanografi LIPI. (in prep). 2018.

Dharmawan IWE, Widyastuti E. Pristine mangrove community in Wondama Gulf, West Papua, Indonesia. Marine Research in Indonesia. 2017;42(2):67–76.

Spalding M, Kainuma M, Collins L. World atlas of mangroves. London: Earthscan; 2010. 336.

Downloads

Published

November 30, 2020

Categories

HOW TO CITE