101 Ikan Hias Air Tawar Nusantara

Authors

Djamhuriyah Syaikh Said
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
Hidayat
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Keywords:

Ikan hias, Air tawar

Synopsis

Buku ini berisi informasi 101 jenis ikan hias air tawar Asli Indonesia yang selanjutnya disebut Ikan Hias Nusantara. Ikan-ikan tersebut tersebar di Papua Barat (Irian), Sulawesi, Kalimantan, Jawa, dan Sumatera. Akan tetapi cenderung didominasi oleh ikan hias yang berasal dari Papua yang berjumlah 49 jenis. Dua jenis di antaranya merupakan hasil rekayasa (hibridisasi) yang dilakukan di Laboratorium Pusat Penelitian Limnologi-LIPI. Kedua ikan hasil hibridisasi tersebut diberi nama Glonisaida dan Glopicoo. Sebagian besar isi buku ini merupakan jenis-jenis ikan hias endemis, dan beberapa di antaranya dalam kondisi terancam punah.
Sebanyak 22 jenis berasal dari Sulawesi dan sebanyak 30 jenis berasal dari Kalimantan, Jawa, dan Sumatera. Buku ini berbentuk butiran yang menyajikan informasi nama ilmiah, nama umum, bahkan nama lokal (apabila ada). Juga dilengkapi informasi daerah penyebaran, faktor-faktor penting dalam pemeliharaan, juga informasi reproduksinya. Keindahan dari jenis-jenis ikan yang disajikan ditampilkan dalam bentuk gambar. Selain itu dalam buku ini juga disajikan definisi bentuk-bentuk habitat dan dilengkapi dengan gambar contoh setiap bentuk habitat seperti sungai, danau, waduk, dan lainnya.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Djamhuriyah Syaikh Said, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Seorang peneliti di Pusat Penelitian Limnologi-LIPI. Lebih dari 20 tahun terakhir banyak meneliti ikan hias asli Indonesia, terutama yang endemis (hanya ada) di Indonesia dan juga yang terancam punah. Penelitiannya cenderung pada usaha untuk menyelamatkan ikan hias asli Indonesia sehingga di alam tetap lestari, namun kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi. Berkat salah satu penelitiannya yang men-gangkat ikan hias endemis Sulawesi Celebes rainbow (Marosatherin a ladigesi) yang terancam punah, penulis jebolan Biologi ITB dan Master dari Universitas Indonesia ini akhirnya terpilih dan masuk dalam 100 inovator Indonesia tahun 2008 oleh Business Innovation Center (BIC)-Ristek. Juga karena hasil penelitiannya dinilai banyak digunakan oleh masyarakat maka penulis terpilih dalam 100 perem-puan Peneliti Berprestasi di tahun yang sama oleh Komisi Perempuan Nasional bekerja sama dengan UNESCO. Dalam berbagai kegiatan yang berhubungan dengan ikan hias, Djamhuriyah dan Hidayat sering sekali berkolaborasi.

Hidayat, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Mengawali kariernya sebagai staf teknisi di Pusat Penelitian Limnologi-LIPI pada tahun 1990, Hidayat sering bekerja sama dengan penulis I dalam penanganan ikan hias. Hidayat memiliki keahlian dalam bidang teknologi informasi, pernah mendapat penghargaan sebagai PNS Teladan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara pada tahun 2002. Tahun 2005 diangkat sebagai staf peneliti dan pada tahun yang sama mendapat kesempatan untuk melanjutkan pendidikan Master di UNESCO-IHE Institute for Water Education, Delft, negeri Belanda. Tahun 2013 memperoleh gelar doktor dalam bidang Hidrolo gy and Quantitative Water Management dari Wageningen University, Belanda. Sekarang fokus penelitiannya menelaah sistem perairan di Indonesia.

References

Allen, G.R. (1995). Rainbow sh in nature and aquariums. Madang: Chris- tensens Research Institute.

Axelrod, H.R., Axelrod, G.S, Burgess, W.E., Scott, B.M, Pronek, N., & Walls, J.G. (2004). Atlas of freshwater aquarium shes. 10th edition. One TFH Plaza ird and Union Avenues Neptune City, NJ 07753: T.F.H. Publications, Inc..

Capuli, E.E & Reyes, R.B. (n.d.). Rasbora cephalotaenia. Diakses dari http:// www. shbase.org/summary/Rasbora-cephalotaenia.html

Capuli, E.E & Reyes, R.B. (n.d.). Rasbora einthovenii. Diakses dari http:// www. shbase.org/Summary/SpeciesSummary.php?ID=10371&genusna me=Rasbora&speciesname=einthovenii&AT=Rasbora+einthovenii&lan

g=English.

Cholik, F. & Djagatraya, A.G. (2003). Plasma nutfah ikan hias Indonesia. Dalam Makalah Temu Bisnis Ikan Hias. TMII-Jakarta: Balai Riset Peri- kanan Budidaya-BRKP-DKP.

Closs, G., Downes, B., & Boulton, A. (2004). Freshwater ecology: A scienti c introduction. Australia: Blackwell Publishing.

Cruz, T & Bailly, N. n.d. Oryzias matanensis. Diakses dari http://www. sh- base.org/Summary/SpeciesSummary.php?ID=6266&genusname=Oryzi as&speciesname=matanensis

Dery, F. (2000). Toxotes jaculatrix. Diakses dari http://animaldiversity.org/ accounts/Toxotes_jaculatrix/, 30 April 2014

Dwiponggo, A. (2002). Petunjuk beberapa jenis ikan akuarium air tawar: Satu windu taman akuarium air tawar. Jakarta: Taman Akuarium Air Tawar Taman Mini Indonesia Indah.

Haryani, G.S. & Said, D.S. (2011). Pola keanekaragaman ikan hias endemis/ asli Indonesia berdasarkan Garis Wallacea. Dalam Prosiding Seminar Nasional Perairan Umum. Palembang: BRPU-DKP-Palembang.

Haryono. (2010). Panduan lapangan: Ikan perairan lahan gambut. Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Bogor. Jakarta: LIPI Press.

Hehanussa, P.E. & Haryani, G.S. (2001). Kamus limnologi (Perairan Darat). International Hidrological Programe UNESCO-LIPI.

Indonesia: Checklist of endemic freshwater fish species. (n.d). Dalam Living National Treasures. http://lntreasures.com/indonesiaff.html. Diakses 18 September 2015

IUCN. (2015). e IUCN red list of threatened species. Version 2015-3. Diakses dari http://www.iucnredlist.org.

Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2010). Pedoman teknis pemanfaatan ikan arwana (Scleropages spp): Hasil pengembangbiakan. Jakarta: Direk- torat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan. Dirjend. Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil, Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Kottelat, M., Whitten, A.J., Kartikasari, S.N., & Wirjoatmodjo, S. (1993). Ikan air tawar Indonesia bagian barat dan Sulawesi. Periplus Edition (HK) Ltd. Bekerjasama dengan Proyek EMDI. Jakarta: Kementerian Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup Republik Indonesia.

Lesmana, D. & Daelami, D. (2009). Panduan lengkap ikan hias air tawar po- puler. Jakarta: Penebar Swadaya.

Museum Zoologi Bogor (MZB) Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi (La- bel koleksi spesimen awetan). Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Ci- binong, Bogor.

Odum, E.P. (1998). Dasar-Dasar ekologi. Edisi ketiga. (Tjahjono Samingan, Trans.). Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Oryzias celebensis. (n.d.). Dalam Seriously Fish Species Pro le. Diakses dari http://www.seriously sh.com/species/oryzias-celebensis

Oryzias javanicus. (n.d.). Dalam Seriously Fish Species Pro le. Diakses dari http://www.seriously sh.com/species/oryzias-javanicus, 21 Oktober 2013.

Pangio semisincta. (n.d.). Dalam Seriously Fish Species Pro le. Diakses dari http://www.seriously sh.com/species/pangio-semicincta/, 30 April

Rahardjo, M.F., Sjafei, D.S., A andi, R., Sulistiono, & Hutabarat, J. (2011).

Iktiology. Bandung: Lubuk Agung.

Roberts, T.R. (1989). e freshwater shes of Western Borneo (Kalimantan

Barat, Indonesia). Mem. Calif. Acad. Sci., 14.

Said, D.S., Carman, O., & Abinawanto. (2000). Intergenus hybridization of Irian’s rainbow sh, Melanotaeniidae family. Dalam Prosiding JSPS- DGHE International Symposium on Fisheries Science in Tropical Area. 21– 25 Agustus, 2000. Vol. 10: 280–285.

Said, D.S. & Hidayat. (2004). Database ikan hias air tawar asli Indonesia. Software Db-Ikan Hias Asli Indonesia. Cibinong: Pusat Penelitian Lim- nologi-LIPI.

Said, D.S. (2005). Domestikasi ikan pelangi Sulawesi Telmatherina ladigesi melalui habitat buatan. Laporan Akhir Program Penelitian dan Pengem- bangan Iptek Riset Kompetitif LIPI 2005.

Said, D.S., Triyanto, & Fauzi, H. (2006). Adaptasi jenis pakan untuk pertum- buhan ikan pelangi Irian (Iriatherina werneri). Limnotek Perairan Darat Tropis Indonesia, 13(2), 53–59.

Said, D.S. & Mayasari, N. (2007). Reproduksi dan pertumbuhan ikan pelangi (Telmatherina ladigesi) dengan rasio kelamin berbeda pada habitat ex-si- tu. Aquacultura Indonesiana, 8(1), 41–47.

Said, D.S. & Mayasari, N. (2010). Pertumbuhan dan pola reproduksi ikan bada Rasbora argyrotaenia. Limnotek Perairan Darat Tropis Indonesia, 17(2), 201–209.

Said, D.S. (2012). Pola reproduksi ikan panchak kuning (Aplocheilus linea- tus) pada umur induk berbeda. Limnotek Perairan Darat Tropis Indonesia, 19(1), 92–101.

Satyani, D., Sudradjat, A., & Sugama, K. (2007). Ikan hias air tawar Indonesia. Jakarta: Pusat Riset Perikanan Budidaya.

Sastrapradja, S., Budiman A., Djajasasmita, M., & Kaswadji, C.S. (1981). Ikan hias. Lembaga Biologi Nasional-LIPI.

Soebiakto, S. (2014). Kebijakan pengelolaan perikanan budi daya di perairan umum daratan. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Limnologi 7, Cibinong, 16 September 2014.

Soeroto, B. (1988). Makanan dan reproduksi ikan payangka (Ophieleotris aporos, Bleeker) di Danau Tondano. Disertasi. Bogor: Fakultas Pascasar- jana Institut Pertanian Bogor.

Sphaerichthys osphromenoides. (n.d.). Dalam Seriously Fish Species Pro le. Diak- ses dari http://www.seriously sh.com/species/sphaerichthys-osphro-

menoides/, 30 April 2014.

Tappin, A.R. (2010). Rainbow shes. eir care and keeping in captivity. Art Publications.

Teknologi solusi tingkatkan produktivitas ikan hias. (n.d.). Diakses dari http:// kkp.go.id/?s=sentra+ikan+hias&print=pdf-page, 18 September 2015

Torres, A.G & Capuli, E.E. (n.d.). Sphaerichthys osphromenoides. Diakses dari http://www. shbase.org/summary/Sphaerichthys-osphromenoides. html, 18 September 2015.

Widjaja, E.A., Maryanto, I., Wowor, D., & Prijono, S.N. (2011). Status keanekaragaman hayati Indonesia. Pusat Penelitian Biologi-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta: LIPI Press.

Downloads

Published

November 19, 2015

Details about this monograph

ISBN-13 (15)

978-979-799-830-1