Templates
Indexed by
Citedness
Peluang usaha produk halal masih terbuka bagi produsen Indonesia, menyusul tren permintaan produk halal yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar seharusnya bisa menangkap peluang tersebut, bukan melulu melakukan impor produk halal dari negara-negara non-muslim. Ini penting dilakukan mengingat kepedulian akan sertifikasi halal merupakan salah satu upaya produsen untuk bisa eksis dalam kancah persaingan produk halal secara global. Apalagi label/tanda “halal” pada produk merupakan salah satu instrumen penting untuk memperkuat daya saing produk tersebut di pasar internasional. Lalu, yang menjadi pertanyaan kita kemudian adalah sejauh manakah kesiapan produsen dalam negeri dalam merespons peningkatan permintaan produk halal di pasar global serta bagaimanakah pandangan dan perilaku produsen dalam memaknai istilah “halal” terhadap produknya? Temukan jawaban selengkapnya dalam buku ini.
Al-Harran, Saad and Patrick Low. 2007. “Marketing of Halal Products: The Way Forward”. http://www.halaljournal.com/article/1386/marketing-of-halal- products:-the-way-forward.
Azmi, Sabahuddin. TT. “An Islamic Approach to Business Ethics”, www.renais- sance.com.pk/Mayviewpoint2y5.htm, diakses 7 Oktober 2011.
Bonne, K. dan Verbeke, W. 2006. “Muslim Consumer’s Motivations towards Meat Consumption in Belgium: Insights from a Means-End Chain Ap- proach”. Anthropology of Food, 5 (1): 1–24.
Bonne, K., Vermeir, I., Bergeaud-Blackler, dan Verbeke, W. 2007. “Determi- nants of Halal Meat Consumption in France”. British Food Journal, 109 (5): 367–386.
Hassan, Riaz. 2005. “On Being Religious: Patterns of Religious Commitment in Muslim Societies”. Working Paper Series No. 80. Singapore: Institute of Defence and Strategic Stydies.
Holdcroft, Barbara. 2006. “What is Religiosity”, http://www.accessmylibrary.com/ article.
Jusmaliani. 2010. “Pemasaran Kontemporer Produk Halal dan Keuangan Syari’ah di Indonesia”. Disampaikan pada Sharia Economics Research Day ke-6.
Jusmaliani dan Hanny Nasution. 2009. “Religiosity Aspect in Consumer Behaviour: Determinants of Halal Meat Consumption”. Asean Marketing Journal Vol.1 No.1: 5–17
Lenski, Gerhard. 1963. The Religious Factor, Revised ed. Garden City, N.Y.: Doubleday.
P3EI-Universitas Islam Indonesia dan Bank Indonesia. 2008. Ekonomi Islam. Jakarta: Rajawali Press.
Pusat Komunikasi Ekonomi Syari’ah. 2007. Gerakan 3H Ekonomi Syari’ah. Halal Memperoleh, Mengonsumsi, Memanfaatkan. Jakarta: PKES dan LPPOM-MUI.
Samuelson, Paul A. 1995. Economics, 11th. McGraw Hill.
Stark, Rodney dan Charles Y. Glock. 1968. American Piety: The Nature of Religious
Commitment. Berkeley: University of California Press. http://halalfocus.net/2011/02/10/Indonesia-most-halal-products-lack-of cial-approval/,
Indonesia: Most halal products lack of cial approval. Diunduh 24 Oktober 2011 http://www.nestle.com.my/Nestle+Insights/Corporate+Information/halalPolicy.htm,
Nestle and Halal. Diunduh 24 Oktober 2011.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.