Domestikasi Ikan Air Tawar Asli Indonesia Mendukung Produksi Perikanan
Keywords:
Domestikasi, Ikan Air Tawar, Produksi Perikanan, strategi pemanfaatanSynopsis
Domestikasi ikan adalah penjinakan ikan liar melalui penguasaan siklus reproduksi diluar habitat aslinya. Kegiatan domestikasi ikan diawali dengan koleksi, pemilihan populasi yang akan didomestikasikan, pematangan gonad melalui modifikasi lingkungan, pemberian pakan, dan aplikasi hormonal, pendederan serta pembesaran. Permasalahan yang dihadapi dalam domestikasi ikan liar antara lain ketidakmampuan ikan dalam beradaptasi di penangkaran, sulitnya membedakan jenis kelamin jantan dan betina, ikan tidak dapat matang gonad sehingga tidak dapat dipijahkan didalam penangkaran, serta tingginya mortalitas larva pada saat pendederan. Tahapan penting untuk kegiatan domestikasi ikan diawali dengan pemilihan spesies yang tepat melalui pendekatan analisis komoditas sehingga ikan yang sudah terdomestikasi merupakan ikan budidaya baru yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan potensial untuk dikembangkan. Dari rangkain kegiatan yang telah dilakukan, terhadap ikan air tawar dapat di simpulkan pelakanan domestikasi ikan air tawar asli Indonesia dapat dilakukan melalui modifikasi lingkungan mendekati habitat aslinya, pemberian pakan disesuaikan dengan kebutuhan perkembangan gonad, memberikan hormon secara oral yang dicampurkan dalam pakan maupun melalui implant/suntikan. Dalam proses domestikasi analisa genotipe secara molekular maupun fenotipe melalui pengukuran meristik dan morphometrik pada populasi ikan perlu dilakukan untuk memilih populasi dengan variasi genetik yang tinggi. Pada ikan domestikasi secara alami, seperti ikan gurame, untuk meningkatkan produksi perlu dilakukan perbaikan terhadap teknologi budidayanya antara lain dalam pemilihan jenis kelamin induk yang tepat, penggunaan rasio pemijahan yang sesuai, lama penggunaan induk dalam pemijahan dan penanganan larva
Downloads
References
Hubert N, Kadarusman, Wibowo A, Busson F, Caruso D, Sulandari S, Nafiqoh N, Pouyaud L, Rüber L, Avarre JC, Herder F, Hanner R, Keith P, Hadiaty RK. DNA Barcoding Indonesian freshwater fishes: challenges and prospects. DNA Barcodes 2015; 3: 144–169
Produksi Perikanan. (t.t.). Statistik KKP. Diakses pada 10 Oktober 2021 https://statistik.kkp.go.id/home.php?m=prod_ikan_prov&i=2.
Kristanto AH. Teknologi pakan berbasis bahan baku lokal guna mendukung pengembangan perbenihan dan pembesaran ikan lokal di Kalimantan. Prosiding Lokakarya Nasional Hasil Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Palangka Raya 1999: 228–253.
Kristanto AH. Profil hormon estradiol pada induk ikan belida yang diimplan dengan konsentrasi LHRH yang berbeda. Prosiding Seminar Nasional Penelitian Kelautan dan Perikanan Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengabdian Sekolah Perikanan. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan, Jakarta 2013: (2): 43–46.
Kristanto AH, Hardjamulia A, Dharma L. Produksi benih ikan jelawat dengan suntikan hormone ovaprim di Kalimantan Barat. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Perikanan Balai Budidaya Air Tawar, Bogor 1994: 189–191.
Sukadi MF, Nugroho E, Kristanto AH, Widiyati A, Winarlin, Djajasewaka H. Pengembangan komoditas perikanan budi daya air tawar di Provinsi Kalimantan Barat: Analisis komoditas lokal. Dalam: Sudradjat A, Rusastra IW, Budiharsono S, editor. Analisis kebijakan pembangunan perikanan budi daya. Pusat Riset Perikanan Budi Daya. Badan Litbang Kelautan dan Perikanan, Jakarta 2008: 57–69.
Teletchea F, Fontaine P. Levels of domestication in fish: implications for the sustainable future of aquaculture. Fish and Fisheries 2014; 15: 181–195.
Kristanto AH, Kusrini E. Peranan faktor lingkungan dalam pemulian ikan. Media Akuakultur 2007; 2(1): 183–188.
Kristanto AH, Slembrouck J, Legendre M. First sexual maturation and breeding cycle of Pangasius hypophthalmus (Siluriformes, Pangasiidae) reared in pond. Indonesian Fisheries Research Journal 2005; 11: 53–57.
Sunarno MTD, Reksalegora O, Nurdawaty S. Penelitian pembenihan ikan jelawat (Leptobarbus hoeveni Blkr.) dengan cara hipofisasi. Bull. Penel. Perik. Darat 1988; 7(2): 102–108.
Kementerian Kelautan dan Perikanan. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 21/PERMEN-KP/2021 tentang Jenis Ikan Baru yang akan dibudidayakan.
Kementerian Pertanian. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 265/Kpts/IK.240/5/2000 tentang Pelepasan Jenis Ikan Patin Jambal sebagai Jenis Unggul.
Kementerian Kelautan dan Perikanan. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor KEP.66/MEN/2011 tentang Pelepasan Ikan TORSORO. https://www.djpb.kkp.go.id/public/upload/download/Perundangan/KEPMEN/KEPMEN%202011-66%20ttg%20Pelepasan%20Ikan%20TORSORO.pdf
Kementerian Kelautan dan Perikanan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 54/KEPMEN-KP/2018 tentang Pelepasan Ikan Tambakan Takhasi. https://jdih.kkp.go.id/peraturan/54%20KEPMEN-KP%202018.pdf
Kristanto AH, Subagja J, Cahyanti W, Arifin OZ. Evaluasi variasi fenotipe dan genotipe populasi ikan tambakan dari Kalimantan Tengah, Jawa Barat, dan Jambi dengan truss morfometrik dan Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD). Jurnal Riset Akuakultur 2017; 12(3): 203–211.
Arifin OZ, Subagja J, Asih S, Kristanto AH. Budi daya ikan dewa. Bogor: IPB Press; 2019.
Lestari S, Abinawanto, Bowolaksono A, Gustiano R, Kristanto AH. The Percentage of embryo viability after 48h sperm cryopreservation: Effect of various natural cryoprotectant. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science 2020; 441(1): 012070.
Downloads
Published
Categories
License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

























