KUMANDE SAMATURU’: BERDAULAT PANGAN DI KALUPPINI
Keywords:
ketahanan pangan, gizi, kesehatan, masyarakat adat, panganSynopsis
Kedaulatan pangan merupakan hak masyarakat atas pangan sehat dan dapat diterima secara budaya yang diproduksi melalui metode yang ramah lingkungan, berkelanjutan, dan memprioritaskan produksi pertanian lokal. Konsep kedaulatan pangan berusaha mengadvokasi kepentingan dan hak masyarakat sebagai produsen, distributor, dan konsumen termasuk menjaga kemampuan masyarakat adat untuk menentukan sistem pangan mereka. Oleh karna itu, upaya kedaulatan pangan merupakan prasyarat logis bagi terciptanya ketahanan pangan pada masyarakat adat. Masyarakat adat Kaluppini berusaha mempertahankan ketahanan dan kedaulatan pangan mereka dengan pengetahuan tradisional serta merawat tradisi yang diturunkan dari generasi ke generasi, yaitu berbagi nande sesa dan kumande samaturu’ yang dilaksanakan pada berbagai upacara adat. Berbagai strategi bertahan atau coping strategies pada situasi rawan pangan dilakukan dengan tetap memegang teguh prinsip siri’, salah satu budaya masyarakat Bugis, Makassar yang dijunjung tinggi dan terpelihara sejak lama. Buku ini diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih baik bagi pemangku kepentingan yang terkait dalam upaya perbaikan status kesehatan, pangan, dan gizi. Setiap warga negara berhak atas ketersediaan pangan yang adekuat dan beragam, termasuk masyarakat adat di seluruh Indonesia.
Downloads
References
ADB. (2002). Indigenous Peoples/Ethnic Minorities and Poverty Reduction: Indonesia.
Adiasih, N., Murdiati, C. W., & Yulianti, R. (Ed.). (2020). Kearifan lokal masyarakat hukum adat dalam mewujudkan kedaulatan pangan di tengah pandemi Covid-19. Lembaga Studi Hukum Indonesia.
AIPP, & IWGIA. (2010). ASEAN’s Indigenous peoples.
Akram-Lodhi, A. H. (2013, 14–15 September). How to build food sovereignty [Presentasi Makalah]. Food Sovereignty: A Critical Dialogue International Conference, Yale, USA. https://www.iss.nl/sites/corporate/files/15_AkramLodi_2013-1.pdf
Anglicare. (2012). When There’s Not Enough to Eat: State of the family report, 2.
Apriliani, U., & Wilujeng, B. Y. (2020). Bentuk dan makna pada tata rias busana serta aksesoris tari remo jombangan. Jurnal Tata Rias, 09(1), 97–106. https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-tata-rias/article/view/33109
Arif, S., Isdijoso, W., Fatah, A. R., & Tamyis, A. R. (2020). Strategic Review of Food Security and Nutrition in Indonesia. https://www.wfp.org/publications/strategic-review-food-security-and-nutrition-indonesia-2019-2020-update
Arnawa, I. K. (2011). Kajian tentang pelestarian subak ditinjau dari aktivitasnya yang berlandaskan konsep Tri Hita Karana. Agrimeta, 1(1).
Arnold, M., Powell, B., Shanley, P., & Sunderland, T. C. H. (2011). Editorial: Forests, biodiversity and food security. International Forestry Review, 13(3), 259–264. https://doi.org/10.1505/146554811798293962
Ashley, J. M. (2016). Food Security in the developing world (Edisi 1). Elsevier. https://doi.org/10.1016/C2013-0-23223-2
Downloads
Published
Series
License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

























