Templates
Indexed by
Citedness
Ketenteraman negeri Unenapo terganggu. Seekor burung raksasa kerap mendatangi ladang. Memakan tanaman dan hewan, bahkan memangsa manusia. Para toono motuo, tetua adat, berembuk mencari cara mengatasinya. Bagaimana upaya warga mengusir si burung kongga? Bacalah kisah dalam buku ini. Kalian akan menemukan pelajaran berharga. Selamat Membaca!
Sri Elita Sari (penulis) lahir di Jakarta pada 2 April 1972. Setelah menyelesaikan D-3 Manajemen Informatika, ia melanjutkan studi S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Menggemari menulis sejak di SD, buku cerita anak pertama karyanya berjudul Nilai Sebuah Kebaikan (2020).
Anafiah, S. (2015). Pemanfaatan cerita rakyat sebagai alternatif bacaan bagi anak. Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, 1(2), 128–133. https://doi.org/10.30738/trihayu.v1i2.839
Bunanta, M. (1998). Problematika penulisan cerita rakyat untuk anak Indonesia. Balai Pustaka.
Bunga, R. D., Rini, M. M., Serlin, M. F. (2020). Peran cerita rakyat sebagai media pembelajaran bahasa Indonesia di Kabupaten Ende. Retorika: Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, 1(1), 65–77.
Dongeng Cerita Rakyat. (2016, 16 Maret). Cerita rakyat dari Sulawesi Tenggara: Ksatria dan burung garuda. Cerita Rakyat Nusantara. https://dongengceritarakyat.com/cerita-rakyatdari-sulawesi-tenggara-ksatria-dan-burunggaruda/?amp=1
Dongeng Kita. (2020, 11 Agustus). Asal usul gunung mekongga-cerita rakyat Sulawesi Tenggara [video]. Youtube. https://youtu.be/sWHHQoqgLak
Nurgiyantoro, B. (2005). Sastra anak: pengantar pemahaman dunia anak. Gadjah Mada University Press.
Marwiah, U., & Akhir, M. (2020). Pengembangan model materi ajaran bahasa daerah Bugis-Makassar berdasarkan kebijaksanaan lokal Anggaru. eProsiding Hiski, 1(1), 459–468.
Muhlis, A. (2019). Eksistensi tradisi tari lulo di Kec. Pakue, Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara. Skripsi, Prodi Sejarah Peradaban Islam. Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare.
Yetti, E. (2011). Kearifan dalam cerita rakyat nusantara: Upaya melestarikan budaya bangsa. Masaban, 5(2), 13–24. https://doi.org/10.26499/mab.v5i2.207
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.