Merangkai Ingatan Mencipta Peristiwa: Sejumlah Kritik Seni Pertunjukan
Keywords:
Criticism, Performing Arts, Performance Studies, Contemporary Arts, Traditional Arts, Moment, Review, Seni Pertunjukan, Kritik, BudayaSynopsis
Menjadi seorang kritikus seni tidaklah mudah. Menurut Sal Murgiyanto, salah seorang maestro tari Indonesia, seorang kritikus harus memiliki kemampuan untuk membaca atau memahami sebuah seni pertunjukan, serta menganalisis hal-hal yang berkaitan dengan pertunjukan tersebut. Ia harus memiliki wawasan/pengetahuan yang luas dan mendalam tentang sejarah, agama, budaya, sosial, dan politik yang dapat memberikan makna bagi sebuah pertunjukan. Michael H.B. Raditya hadir dengan peran tersebut dalam buku yang kini berada di genggaman Anda. Melalui buku ini, ia menyelipkan catatan kritis terhadap beberapa karya seni, termasuk tari, musik, ataupun teater yang telah ia tonton, baik secara luring maupun daring. Catatan kritis terhadap pertunjukan-pertunjukan tersebut yang diipadupadankan dengan pengalaman dan pengetahuan seni penulis tentu akan menghidupkan dialog antara penampil dan penonton. Tentu dari buku ini kemudian diharapkan media ataupun ruang obrolan untuk merawat pertumbuhan dan kelestarian seni pertunjukan di Indonesia akan tetap terjaga.
Downloads
References
Alexander, H., Chambers, Q., & Draeger, D. F. (1970). Pentjak-Silat: The Indonesian fighting art. Kodansha International.
Bourdieu, P. (1977). Outline of a theory of practice. Cambridge University Press.
Bujono, B. (2014). Mengupayakan seni (dan seniman) yang diharapkan. Dalam St. H. B. Prasetya & A. Widyasmoro (Ed.), Prosiding Seminar Nasional Festival Kesenian Indonesia ke-8 “Spirit of the Future: Art for Humanizing” (277–284). Badan Penerbit ISI Yogyakarta.
Coomaraswamy, A. (1957). The dance of Shiva. Noonday Press.
Damono, S. D. (2012). Namaku Sita: Sebuah sajak. Editum.
Geertz, C. (1973). The interpretation of cultures. Basic Books.
Gennep, A. van. (1961). The rites of passage. University of Chicago Press.
Hardjana, S. (2003). Corat coret musik kontemporer dulu dan kini. Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.
Hardjana, S. (2004a). Esai dan kritik musik. Galang Press.
Hardjana, S. (2004b). Musik antara kritik dan apresiasi. Penerbit Buku Kompas.
Hardjana, S. (2008). Jas wakil rakyat dan tiga kera: Percikan kebijaksanaan. Penerbit Buku Kompas.
Hardjana, S. (2018). Estetika musik: Sebuah pengantar (M. H. B. Raditya & E. Setiawan, Eds.). Art Music Today.
Hardjoprasonto, S. (2017). Darah seni mengalir dari kakeknya. Dalam A. Melati & M. H. B. Raditya (Ed.), Sal Murgiyanto: Membaca Jawa. ISI Press.
Huizinga, J. (1988). Homo Ludens: Essai sur la fonction sociale de jeu. Gallimard.
Kaye, N. (2000). Site-specific art: Performance, place, and documentation. Routledge.
Mendut, S. (2002). Kosmologi Gendhing Gendheng (Intercosmolimagination). IndonesiaTera.
Meyer-Dinkgräfe, D. (2015). Phelan, Auslander, and After. Journal of Dramatic Theory and Criticism, 29(2), 69–79.
Murgiyanto, S. (1993). Ketika cahaya merah memudar. CV Deviri Ganan.
Murgiyanto, S. (2002). Kritik tari: Bekal dan kemampuan dasar. Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.
Murgiyanto, S. (2004). Tradisi dan inovasi: Beberapa masalah tari di Indonesia. Wedatama Widya Sastra.
Murgiyanto, S. (2015). Pertunjukan budaya dan akal sehat (D. Pramayoza, Ed.). Penerbit Fakultas Seni Pertunjukan IKJ.
Murgiyanto, S. (2017). Kritik pertunjukan dan pengalaman keindahan (Edisi baru) (D. Pramyoza, Ed.). Program Studi Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa, Sekolah Pascasarjana Lintas Disiplin, Universitas Gadjah Mada.
Murgiyanto, S., Melati, A., & Raditya, M. H. B. (2016). Jalan tari Pak Sal: Penerima penghargaan seni Sasminta Mardawa 2016 (M. H. B. Raditya & A. Melati, Ed.). Penerbit Lintang Pustaka Utama.
Raditya, M. H. B. (2016). Jalan tari Pak Sal. Dalam Jalan tari Pak Sal: Penerima penghargaan seni Sasminta Mardawa 2016 (pp. 3–40). Komunitas Senrepita dan Yayasan Pamulangan Beksa Sasminta Mardawa.
Setiawan, E. (2013, Agustus). 75 tahun Suka Hardjana. Tempo.
Soedarsono, R. M. (1999). Seni pertunjukan Indonesia dan pariwisata. Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.
Sunardi, S., & Supratiknya, A. (Eds.). (2014). Manusia anomali tanpa kompromi. Universitas Sanata Dharma.
Turino, T. (2008). Music as social life: The politics of participation. University of Chicago Press.
Walujo, D. (2016). Pekerja seni yang gigih, peka, dan penari sala ‘betulan’. Dalam M. H. B. Raditya (Ed.), Sal Murgiyanto: Hidup untuk tari. ISI Press.
Widaryanto, F. (2005). Kritik tari: Gaya, struktur, dan makna. Kelir.
Widaryanto, F. (2016). Pernak pernik bersama Mas Sal Murgiyanto. Dalam M. H. B. Raditya (Ed.), Sal Murgiyanto: Hidup untuk tari. ISI Press.
Yohanes, B. (2017). Metode kritik teater: Teori, konsep, dan aplikasi. Kalabuku.
Downloads
Published
Series
Categories
License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

























