Tabbhuwân: Seni Pertunjukan Masyarakat Madura di Tapal Kuda

Authors

Panakajaya Hidayatullah
Universitas Jember

Keywords:

Seni pertunjukan , Madura, Kebudayaan, Panggung Tapal Kuda

Synopsis

Tabbhuwân adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan konsepsi seni pertunjukan masyarakat Madura. Keunikan budaya masyarakat Madura di Tapal Kuda timur Pulau Jawa menyebabkan kajian dan pembahasan tentangnya selalu mengundang perhatian. Buku Tabbhuwân: Seni Pertunjukan Masyarakat Madura di Tapal Kuda hadir untuk menyajikan ulasan komprehensif tentang beragam kesenian Madura yang masih eksis hingga saat ini.

Buku ini merupakan oasis di tengah langkanya sumber akademis tentang kebudayaan Madura. Sebagai seseorang yang tumbuh di lingkup masyarakat Madura dan mengabdikan kajiannya terhadap kebudayaan Madura, Panakajaya Hidayatullah mengulas dengan rinci aspek seni pertunjukan populer, seperti dangdut Madura, ketoprak, gending, drama Islami, dan sinema Madura. Tiap babnya memaparkan berbagai topik dalam ranah seni pertunjukan tersebut, mulai dari ritual, musik, sisi keislaman, media, hingga industri.

Tabbhuwan: Seni Pertunjukan Masyarakat Madura di Tapal Kuda adalah buku yang tepat bagi Anda yang ingin memahami lebih jauh kehidupan kesenian masyarakat Madura. Buku ini hadir untuk mengisi kekosongan literasi ilmiah dalam bidang seni Madura, khususnya di wilayah Tapal Kuda, Jawa Timur.

Selamat membaca!

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Panakajaya Hidayatullah, Universitas Jember

Panakajaya Hidayatullah lahir dan dibesarkan di Situbondo, Jawa Timur. Ia menempuh pendidikan strata satu di Jurusan Musik (Barat), Fakultas Seni Pertunjukan, ISI ­Yogyakarta. Setelah lulus, ia melanjutkan studi master dengan minat etnomusikologi di Program Studi Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa, Universitas Gadjah Mada. Sejak tahun 2017, ia mengajar di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jember. Panakajaya Hidayatullah memiliki minat dan ketertarikan khusus pada kajian musik dan seni pertunjukan masyarakat Madura di Tapal Kuda Jawa Timur. Berbagai publikasinya tentang kajian seni pertunjukan masyarakat Madura telah dipublikasikan di beberapa jurnal ilmiah, prosiding, bunga rampai, dan buletin.
Buku pertamanya berjudul Dangdut Madura Situbondoan diterbitkan pada tahun 2017. Bersama rekan-rekannya di Situbondo, ia menggagas dan mengelola proyek nonprofit dokumentasi Tabbhuwân: Madurese Sounds, semacam gerakan preservasi seni tradisi Madura melalui kerja-kerja pengarsipan seni pertunjukan (khususnya seni tradisional), mulai dari perekaman (field recording), digitalisasi, hingga publikasi. Beberapa dokumentasinya berupa karya audiovisual dapat diakses secara bebas melalui kanal YouTube. Bersama beberapa koleganya di FIB UNEJ, Panakajaya Hidayatullah turut mendirikan kelompok riset yang secara intens melakukan penelitian tentang masalah-masalah seputar kebudayaan Madura bernama “Pranala: Kajian Budaya Madura”. Sebagai praktisi musik, saat ini ia masih aktif dan tergabung dalam salah satu Orkes Keroncong Kremes di Situbondo. Penulis dapat dihubungi melalui media sosial Instagram: @panakajaya dan surel: panakajaya.hidayatullah@gmail.com

References

Abdullah, Irwan. 2015. Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cetakan V.

Adorno dalam Greg Soetomo, 2003. Krisis Seni Krisis Kesadaran. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Al-Fayyadl, M. 2005. Derrida. Yogyakarta: LKIS.

Appadurai, Arjun, Global Ethnoscapes: Notes and Queries for Transnational Anthropology (1994) dalam Irwan, Abdullah. 2015. Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cetakan V.

Arifin, Edy Burhan (dkk). 2008. Quo Vadis Hari Jadi Kabupaten Situbondo. Situbondo: Bappekap Situbondo Bekerjasama dengan Kopyawisda Jatim.

Arifin, Edy Burhan. 2006. “Migrasi Orang Madura dan Jawa ke Jember (Suatu Kajian Historis Komparatif)”, Jurnal Ilmu Sejarah-Historia, Volume III No.1.

Arifin, Samsul. 2018. Kiai Fawaid As’Ad: Kepribadian, Pemikiran dan Perilaku Politik. Situbondo: Humas Ponpes Sukorejo Situbondo Jawa Timur.

Asmuki. 2014. Transformasi Pesantren Sukorejo: Dari Hutan Menjadi Pusat Pendidikan. Situbondo: Seksi Karya Ilmiah & Penerbitan Satu Abad Pondok Pesantren Salafiyah Safi’iyah Sukorejo Situbondo.

Atmojo, B. S. 2010. Kendhangan Pamijen Gending Gaya Yogyakarta. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta, 11(1), 45–58.

Banoe, Pono. 2003. Kamus Musik. Yogyakarta: Kanisius.

Benjamin, Walter, dalam Greg Sutomo. 2003. Krisis Seni Krisis Kesadaran.Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Bertens, K.1983. Filsafat Barat Dalam Abad XX, Inggris- Jerman, PT.Gramedia, Jakarta.

Bhabha, Homi K. 1994. The Locating of Culture. London and New York: Routledge.

Bishop, C.W. 1925. “The Ritual Bullfight”, The China Journal of Science and Arts 3: 630-637 in Jounge, Huub De. 2011. Garam, Kekerasan dan Aduan Sapi: Essai-Essai Tentang Orang Madura dan Kebudayaan Madura..Yogyakrta: LKIS.

Bourdieu, Pierre. 1984. Distinction: A social Critique of the Judgement of Taste. Massachusetts: Harvard University Press.

Bouvier, H. 2002. Lèbur!: Seni Musik dan Pertunjukan dalam Masyarakat Madura. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Bruner, Edward M., dan Victor W. Turner. 1986. The Anthropology of Experience. Urbana and Chicago: University of Illinois Press.

Budiarti, M. 2013. Konsep Kepesindenan dan Elemen-elemen Dasarnya. Harmonia: Journal of Arts Research and Education. https://doi.org/10.1080/21645515.2017.1336271

Budiawan. (ed). 2010. Ambivalensi: Post-Kolonialisme Membedah Musik sampai Agama di Indonesia. Yogyakarta: Jalasutra.

Bustami, Abd. Latif,. 2015. Resolusi Jihad: Perjuangan Ulama dari Menegakkan Agama Hingga Negara.Jombang: Pustaka Tebu Ireng.

Buys, Brandts, van Zijp, J. . & A. 1928. De Toonkunst Bij De Madoereezen, (Jawa VIII). Weltevreden.

Chaer, Abdul. 2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Chisaan, Choirotun. 2008. Lesbumi: Strategi Politik Kebudayaan. Yogyakarta: LKIS.

Damono, Sapardi Djoko. 2012. Alih Wahana. Jakarta: Editum

David, Bettina. 2008. “Bollywood, Dangdut Music, and Globalizing Modernities In Indonesia”.Dalam Sangita Gopal (Ed).Global Bollywood: Travels of Hindi Song and Dance. Minneapolis: University of Minnesota Press.

Dhofier, Zamakhsyari. Tradisi Pesantren: Studi tentang Pandangan Hidup Kiai dalam Arifin Suryo Nugroho. 2015. “Keteladanan dalam Kepemimpinan Kiai di Pondok Pesantren”, dalam jurnal Jantra Vol. 10, No.1, Juni 2015.

Efawati, Rifa. 2013. “Figuratif dalam Bahasa Madura Kajian Semantik”. Tesis (S2) Pada Program Studi Linguistik Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada.

Feillard, Andrée. 2017. NU Vis – À – Vis Negara: Pencarian Isi, Bentuk, dan Makna di Tengah Prahara. Yogyakarta: Basabasi.

Foucault, Michel. 2002. Archaeology Of Knowledge. New York: Routledge.

Frederick, William H. 1997. “Goyang Dangdut Rhoma Irama:Aspek-aspek Kebudayaan Pop Indonesia Kontemporer” dalam Idi Subandy Ibrahim(Ed). Ecstasy Gaya Hidup. Bandung: Mizan.

Ganap, Victor. 2011. Krontjong Toegoe. Yogyakarta: Badan Penerbit Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Geertz, Clifford. 1992. Tafsir Kebudayaan (Terjemahan). Yogyakarta: Kanisius.

Geertz, Clifford. 2013. Agama Jawa: Abangan, Santri dan Priyayi dalam Kebudayaan Jawa. Depok: Komunitas Bambu.

Guyanie, Gugun El., 2010. Resolusi Jihad Paling Syar’i. Yogyakarta: LKIS

Hadi, Y. Sumandiyo. 2006. Seni dalam Ritual Agama. Yogyakarta: Pustaka.

Hadi, Y. Sumandiyo. 2012. Seni Pertunjukan dan Masyarakat Penonton. Yogyakarta: BP ISI Yogyakarta.

Hall, Stuart. 1999. Encoding-Decoding, dalam Simon During (Ed), 1999. The Cultural Studies Reader Second Edition. London: Routledge.

Hardjana, Suka. 2003. Corat-coret Musik Kontemporer Dulu dan Kini. Jakarta: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.

Hasan, Syamsul A. 2016. Kharisma Kiai As’ad di Mata Umat.Bantul: Pustaka Pesantren.

Hauser, Arnold. 1982. The Sociology of Art, dalam Wadiyo, 2008. Sosiologi Seni: Sisi Pendekatan Multi Tafsir. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press.

Heryanto, Ariel. 2012. “Budaya Pop dan Persaingan Identitas” dalam Ariel Heryanto (Ed). Budaya Populer di Indonesia Mencairnya Identitas Pasca-Orde Baru. Yogyakarta: Jalasutra

Hidayatullah, Panakajaya. 2015. Musik Adaptasi Dangdut Madura. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan.

Hidayatullah, Panakajaya. 2015. Upacara Seni Hodo Sebagai Ritual Kesuburan Masyarakat Dukuh Pariopo Situbondo. In International Conference on Nusantara Philosophy (pp. 459–471). Yogyakarta: Fakultas FIlsafat, Universitas Gadjah Mada.

Hidayatullah, Panakajaya. 2016. Alam Pikir Masyarakat Madura yang Terepresentasikan Melalui Lagu Ta’ Andi’ Rokok. Jurnal Kajian Seni.

Hidayatullah, Panakajaya. 2016. “Musik dan Identitas: Kajian Tentang Musik Dangdut Madura di Situbondo”. Tesis S2 Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa, UGM.

Hidayatullah, Panakajaya. 2017. Dangdut Madura Situbondoan. Yogyakarta: Diandra Kreatif.

Hidayatullah, Panakajaya. 2017. Ghending Dangdut: Artikulasi Budaya Masyarakat Madura dalam Seni Tabbhuwan. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan. https://doi.org/10.24821/resital.v18i3.2244

Hidayatullah, Panakajaya. 2017. Kosmopolitanisme dalam Industri Dangdut Madura Pada Tahun 2000-an di Situbondo. In H. K. Keuwel (Ed.), Seri Studi Kebudayaan I: Pluralisme, Multikulturalisme, dan Batas-Batas Toleransi (pp. 103–112). Malang: Program Studi Antropologi FIB Universitas Brawijaya.

Hidayatullah, Panakajaya. 2017. Panjhâk Sebagai Agen Pengembang Karakter Budaya dalam Masyarakat Madura di Situbondo. Jantra,12(2), 139–151.

Hidayatullah, Panakajaya. 2017. The dynamic phenomena of strékan music from colonial to contemporary era in Situbondo. Harmonia: Journal of Arts Research and Education, 17(1), 1–12. https://doi.org/10.15294/harmonia.v17i1.9398

Horkheimer, Max, Theodore W Adorno dan Gunzelin Schmid Noerr (Ed). 2002. Dialectic of Enlightenment: Philosophical Fragments, diterjemahkan dalam bahasa Inggris oleh Edmund Jephcott,California: Standford University Press

Husson, Laurence. 1997. “Eight Centuries Of Madurese Migration to EastJava,” dalam Asian and Pasific Migration Journal. Vol.6, No. 1.

Hutcheon, Linda. 2006. A Theory of Adaptation. New York: Routledge.

Ingold, Tim. 1995. Building, Dweling, Living: How Animals and People Make Themselves at Home in The World, dalam Irwan, Abdullah, 2015. Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cetakan V.

Irmawati, Rosida. 2004. Berkenalan dengan Kesenian Tradisional Madura. Surabaya: Penerbit SIC.

Ismail. 2013. Ironi dan Sarkasme Bahasa Politik Media:Filsafat Analitik John Langshaw Austin. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Jaeni. 2014. Kajian Seni Pertunjukan dalam Perspektif Komunikasi Seni. Bogor: PT Penerbit IPB Press.

Jizarnah. 2008. “Aktualisasi Pemahaman Nilai Menurut Max Scheler Bagi Masa Depan Bangsa Indonesia” dalam Jurnal Filsafat Vol.18, Nomor 1. April 2018.

Jones, C. S. 2007. Understanding Basic Music Theory. Texas: Rise University.

Jonge, Huub De. 2011. Garam, Kekerasan dan Aduan Sapi: Essai-Essai Tentang Orang Madura dan Kebudayaan Madura. Yogyakarta: LKIS.

Jurriëns, Edwin. 2006. Ekspresi Lokal dalam Fenomena Global: Safari dan Migransi Budaya. Jakarta: Pustaka LP3ES.

Kaelan, M.S. 2005. Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat. Yogyakarta: Paradigma.

Kayam, Umar. 2000. “Pertunjukan Rakyat Tradisional Jawa dan Perubahannya”, dalam Ketika Orang Jawa Nyeni, Ahimsa Putra (ed). Yogyakarta: Galang Press.

Keraf, Gorys. 2007. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Khalid, Muhammad Khalid. 2006. Karakteristik Perihidup Enam Puluh Sahabat Rasulullah. Bandung: Penerbit Diponegoro.

Koentjaraningrat. 1990. Sejarah Teori Antroplogi II. Jakarta: UI Press.

Koentjaraningrat. 2000. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Kreemer, J. 1956. “De Karbouw: Zijn betekenis voor de volken van de Indonesische studie. Emmerik a.d. Rijn: Urban Schmitz. (PhD Thesis Hoogeschool, Utrecht) in Jounge, Huub De. 2011. Garam, Kekerasan dan Aduan Sapi: Essai-Essai Tentang Orang Madura dan Kebudayaan Madura..Yogyakarta: LKIS.

Kusmayati, A.M. Hermien. 2000. Arak-Arakan: Seni Pertunjukan dalam Upacara Tradisional di Madura. Yogyakarta: Yayasan Untuk Indonesia.

Laurie, A. 1992. The Language of Clothes dalam Nordholt, Henk Schulte. 2005. Cutward Appearances: Trend, Identitas, Kepentingan. Yogyakarta: PT LKiS Pelangi Aksara.

Mack, Dieter. 1995. Ilmu Melodi. Yogyakarta:Pusat Musik Liturgi.

Maknuana, L.L., Mustamar, S., Ningsih, S. 2013. Mantra dalam Tradisi Pemanggil Hujan di Situbondo: Kajian Struktur, Formula dan Fungsi dalam Jurnal Publika Budaya Volume 1 (1) November 2013. Jember: Fakultas Sastra Universitas Jember.

Martopangrawit. 1972. Titilaras Kendhangan. Surakarta: Konservatori Karawitan Indonesia.

Matanasi, Petrik. 2007. KNIL: Bom Waktu Tinggalan Belanda. Yogyakarta: MedPress.

Merriam, Allan P. 1964. The Anthropology of Music. Northwestern: Northwestern University Press.

Mintargo, Wisnu. 2008. Musik Revolusi Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Mistortoify, Zulkarnain. 2014. “Pola Kelléghân dan Teknik Vokal Kéjhungan Representasi Ekspresi Budaya Madura dan Pengalaman Estetiknya”, dalam Jurnal Resital Vol. 15, No. 1, Juni 2014.

Mistortoify, Zulkarnain. 2018. Site Performances Gamelan Keraton Sumenep. In Peta dan Arkeologi Gamelan Nusantara. Yogyakarta: LKIS.

Mulyana, Deddy, 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya, dalam Jaeni, 2014. Kajian Seni Pertunjukan dalam Perspektif Komunikasi Seni. Bogor: PT Penerbit IPB Press.

Munardi, A.M., Koesdiono dkk. 1983. Pengetahuan Karawitan Jawa Timur, Jakarta: Dep. P. dan K in Bouvier, Hélèn. 2002. Lèbur!: Seni Musik dan Pertunjukan dalam Masyarakat Madura. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Munawaroh, Siti. 2015. “Kiai Pada Masyarakat Desa Kotah Madura”, dalam Jurnal Jantra Vol. 10, No. 1.

Najib, Ainun, dkk. 2014. Peradaban Sukorejo: Ikhtisar Perjalanan Satu Abad Pondok Pesantren Salafiyah Safi’iyah Sukorejo Situbondo. Situbondo: Seksi Karya Ilmiah & Penerbitan Satu Abad Pondok Pesantren Salafiyah Safi’iyah Sukorejo Situbondo.

Noratio, Chandra. 2006. “Sinopsis Ritual Budaya Hodo: Tarian Sakral Minta Hujan”. Situbondo: Koleksi Kecamatan Asembagus (tidak dipublikasikan).

Nordholt, Henk Schulte. 2005. Cutward Appearances: Trend, Identitas, Kepentingan. Yogyakarta: PT LkiS Pelangi Aksara.

Nugroho, Arifin Suryo. 2015. “Keteladanan dalam Kepemimpinan Kiai di Pondok Pesantren”, dalam jurnal Jantra Vol. 10, No.1, Juni 2015.

Paisun, P. 2010. Dinamika Islam Kultural: Studi atas Dialektika Islam dan Budaya Lokal Madura. El-Harakah (Terakreditasi). https://doi.org/10.18860/el.v0i0.450

Pigeaud, T. G. T. 1938. Javaanse Volksvertoningen: Bijdrage tot de Beschrijving van Land en Volk. (Muhammad, Ed.). Batavia: Volkslectuur.

Pradopo, Djoko Rachmat. 2005. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Pramadiansyah, Firman. 2009. “Seni Tradisional Hodo di Desa Bantal Kecamatan Asembagus Kabupaten Situbondo Jawa Timur: Suatu Tinjauan Musikologis”. Skripsi: S1 Seni Musik ISI Yogyakarta.

Prasisko, Yongky Gigih. 2014. Blandongan: Praktik Eksklusi dalam Masyarakat Jawa dan Madura. Tesis Program Studi Kajian Budaya dan Media Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada.

Prasisko, Yongky Gigih. 2015. Blandongan: Perebutan Kuasa Budaya Masyarakat Jawa dan Madura. Yogyakarta: LPRIS.

Prier, Karl-Edmund. 1996. Ilmu Bentuk Musik. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.

Putro, Taufik Achmad Dwi. 2015. “Islamic Work Ethic: Studi Kasus Nilai-Nilai Spiritualitas Islam Pada PT. Andromeda”. Tesis: Fakultas Psikologi UGM.

Raffles, T. S. 1978. The History of Java Vol.1. Kuala Lumpur: Oxford University Press.

Retsikas, K. 2007. The Power of the Senses Ethnicity, History and Embodiment in East Java, Indonesia. Jurnal Indonesia and the Malay World, 35 (102).

Rice, Timoty, 2007. “Reflectionson Music and Identity in Ethnomusicology”, dalam Muzikologija/Musicology 7: 17-38.

Ricklefs, M.C. 2013. Mengislamkan Jawa: Sejarah Islamisasi di Jawa dan Penentangnya dari 1930 Sampai Sekarang. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta.

Rifa’i, Ahmad. 2017. Sepenggal Kearifan Bondowoso, Tradisi Mamaca Madura – Parry-Lord’s Perspective. Yogyakarta: Diandra Kreatif.

Rifa’i, Mien Ahmad. 2007. Manusia Madura: Pembawaan, Perilaku, Etos Kerja, Penampilan, dan Pandangan Hidupnya Seperti Dicitrakan Peribahasanya. Yogyakarta: Pilar Media.

Saini, K.M. 1988. Teater Modern Indonesia dan Beberapa Masalahnya.Bandung: Penerbit Binacipta. Dalam Lono Simatupang. Pagelaran: Sebuah Mozaik Penelitian Seni-Budaya. Yogyakarta: Jalasutra.

Salim, Agus. 2010. “Adaptasi Pola Ritme Dangdut pada Ansambel Perkusi” dalam Resital Jurnal Seni Pertunjukan, Volume 11 No. 2 Desember 2010: 106 – 123.

Santosa, Imam Budhi. 2017. Profesi Wong Cilik: Spiritualisme Pekerjaan-Pekerjaan Tradisional. Yogyakarta: Basabasi.

Sarmini. 2008. Ruang dan Kultur Kekerasan Domestik: Pengalaman Perempuan Madura di Kemayoran Baru Surabaya. Humaniora, Vol. 20, No. 1

Sarup, Madan. 2003. Introductory Guide to Past-Structuralism and Postmodernism (second edition). London: Sage Publications.

Sasongko, Michael Hari. 2006. “Perubahan Wujud Penayangan dan Makna Musik Dangdut di TPI dan Indosiar 1994-2004”. Disertasi S3 Program Studi Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa UGM. Tdk diterbitkan.

Sastroyatmo, M. (Ed.). 1981. Babad Madura. Jakarta: Depdikbud, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah.

Scott, James C. 1985. Waepons of the Weak: Everyday Forms of Peasant Resistance. New Haven: Yale University Press.

Setiawan, A. 2018. Arkeologi Gamelan di Sumenep: Dari Imaji Masyarakat Akar Rumput tentang Gamelan Hingga Penelusuran Gamelan Langka Dengan Berbagai Problematiknya. Surakarta: ISI Surakarta.

Setiawan, S. 2015. Kendangan Pematut dalam Karawitan Jawa Gaya Surakarta. Institut Seni Indonesia Surakarta.

Simatupang, Lono. 2013. Pagelaran: Sebuah Mozaik Penelitian Seni-Budaya. Yogyakarta: Jalasutra.

Siswanto. 2012. “Damar Wulan: Suntingan teks, Terjemahan dan Analisis Sosiologi Sastra”. Tesis: Program Studi Ilmu Sastra UGM.

Soedarsono, R.M. 2010. Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Soekiman, Djoko. 2011. Kebudayaan Indis: Dari Zaman Kompeni Sampai Revolusi. Depok: Komunitas Bambu.

Subianto, Ign. Herry. 2002. “Upacara Seren Taun Sebuah Ritual Keagamaan di Cigugur Kuningan Jawa Barat”. Tesis: Program Studi Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa UGM.

Sugiharto, Bambang. 2013. Untuk Apa Seni ? Bandung: Matahari.

Sukesi. 2010. Musikalitas Karawitan Jawatimuran. Lakon: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Wayang, 7(1), 85–107.

Sumarjo, Jakob. 2000. Filsafat Seni. Bandung: ITB.

Sumitri, Ni Wayan. 2013. “Nilai Estetis dan Komoditas Seni Tradisi Vera Etnik Rongga” dalam Prosiding The 5th International Conference on Indonesian Studies: “Ethnicity and Globalization”. Depok: Fakultas Ilmu Budaya.

Sumiyoto, I. 1999. Gendhing Dangdut: Pembentukan dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Karawitan Jawa di Sragen. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Supanggah, Rahayu. 2002. Bothekan Karawitan I. Surakarta: MSPI.

Supanggah, Rahayu. 2007. Bothekan Karawitan II: Garap. Surakarta: ISI Press.

Suparto. 2012. Tembang Macapat Sebagai Sumber Ide Gending-Gending Karya Ki Nartosabdo. Selonding: Jurnal Etnomusikologi, 1(1), 73–99.

Suratno, Pandi. 2013. Masyarakat Jawa & Budaya Barat: Kajian Sastra Jawa Masa Kolonial. Yogyakarta: Penerbit Adi Wacana (Tiara Wacana Group).

Susanto, Budi. 2000. Imajinasi Penguasa dan Identitas Postkolonial.Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Suyoto, Haryono, T., & Hastanto, S. 2015. Estetika Bawa dalam Karawitan Gaya Surakarta. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta.

Theodore K.S. 2013. Rock’n Roll Industri Musik Indonesia: Dari Analog ke Digital. Jakarta: Kompas Media Nusantara.

Trustho. 2005. Kendhang Dalam Tradisi Tari Jawa. Surakarta: STSI Press.

Turino, Thomas, 1999. “Sign of Imagination, Identity, and Experience: A Piercian Semiotic Theory For Music”, dalam Ethnomusicology. Vol 43, No2, (Spring-Summer 1999).

Wadiyo. 2008. Sosiologi Seni: Sisi Pendekatan Multi Tafsir. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press.

Wardhana, Veven SP. Kata Pengantar dalam Edwin Jurriëns. 2006. Ekspresi Lokal dalam Fenomena Global: Safari dan Migransi Budaya, Jakarta: Pustaka LP3ES.

Waridi. 2001. Martopangrawit Empu Karawitan Gaya Surakarta. Yogyakarta: Mahavhira.

Weintraub, Andrew N. 2012. Dangdut: Musik, Identitas, dan Budaya Indonesia. Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia).

Wibowo, Philipus Nugroho Hari. 2012. “Ande-Ande Lumut: Adaptasi Folklor Ke Teater Epik Brecht” dalam Resital Jurnal Seni Pertunjukan, Volume 13 No.1 Juni 2012: 31 – 40.

Wiyata, Latief. 2002. Carok: Konflik Kekerasan dan Harga Diri Orang Madura. Yogyakarta: LKIS.

Wiyata, Latief. 2013. Mencari Madura. Jakarta: Bidik-Phronesis Publishing.

Yampolsky, Philip. 2001. “Can The Tradisional Arts Survive, And Should They?”, dalam jurnal Indonesia, Vol. 71 April.

Yulianto, F. 2005. Estetika dalam Wacana Posmodernitas: Kritik Jean- François Lyotard atas Rasionalisme Formalisme Jürgen Habermas. In M. Sutrisno (Ed.), Teks-Teks Kunci Estetika: FIlsafat Seni. Yogyakarta: Galangpress.

Downloads

Published

June 5, 2024

Categories

HOW TO CITE

Details about this monograph

ISBN-13 (15)

978-623-8372-61-4