Templates
Indexed by
Citedness
Ada dua perspektif utama yang digunakan untuk membahas hoaks. Pertama, pendekatan edukatif yang menjelaskan bahaya hoaks dan solusi literasinya. Kedua, pendekatan keamanan dan hukum. Buku ini menempatkan hoaks dengan berbagai variannya sebagai wacana, tidak semata kegagapan individu dalam memproduksi dan mengonsumsi informasi. Fenomena hoaks terkait dengan asas dasar kehidupan demokrasi. Hoaks sebagai diskursus mengimplikasikan upaya membangun, mengokohkan, atau bahkan merebut legitimasi dan otoritas aktor sosial. Persis pada titik itu makna politik dalam judul bermuara. Makna kata politik yang lebih luas daripada sekadar politik pemerintahan atau formal. Pembahasan mengenai hoaks ditautkan kembali dengan ekosistem informasi publik Indonesia yang telah memiliki sejarah panjang akan monopoli, represi, industrialisasi, sampai politisasi.
Ubaidillah menamatkan pendidikan sarjana di Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto tahun 2013 dan pendidikan magister Linguistik di Universitas Gadjah Mada pada 2018. Setelah menyelesaikan pendidikan, kemudian bergabung menjadi peneliti Pusat Penelitian Masyarakat dan Budaya, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia pada 2019 yang kini bergabung menjadi Badan Riset dan Inovasi Nasional.
Penulis menekuni kajian mengenai saling pengaruh antara bahasa dan kekuasaan dalam memeriksa perubahan sosial, budaya, dan agensi. Sejak 2020 sampai sekarang menjadi anggota tim penelitian ‘Penanganan Disinformasi dan Keamanan Siber’ di Pusat Penelitian Masyarakat dan Budaya. Pada 2023 menjadi koordinator tim riset ‘Model Penanganan Disinformasi Berbasis Local Knowledge: Debunking dan Prebunking’. Anggota tim riset untuk ‘Tradisi Lisan Lego-Lego Orang Abui di Pulau Alor Nusa Tenggara Timur: Ekspresi Simbolik Kebudayaan dan Daya Hidupnya’ (2022) dan menjadi koordinator tim riset ‘Wacana Etnoreligius: Trauma Kultural Masyarakat Banda Neira’ (2022). Koordinator tim riset “Keterlibatan Politik Digital Generasi Z di Indonesia’ (2024)
Publikasi ilmiah yang telah diterbitkannya antara lain: Ritual dan Narasi Tradisi Lego-Lego Suku Abui: Dinamika Perubahan dan Kesinambungan Ritus Sakral di Era Wisata Budaya (2023) ditulis bersama Katubi dan Cirebon and Geertz’s Trichotomy: Exploration of Anti-Structure Folklore in Javanese Culture (2023) yang ditulis bersama Agus Susanto; Disinformation and Tradition as Prebunking: The Case of Javanese Culture ditulis bersama Widjajanti M. Santoso, Nina Widyawati, Ana Windarsih, Ikbal Maulana, Al Araf, dan Vience (2022); Kerata Basa: Gramatika Budaya Masyarakat Jawa (2022); A Directive Speech Act of Hate Speech on Indonesian Social Media bersama I Dewa Putu Wijana (2021); Disinformasi Keagamaan di Indonesia: Tinjauan Wacana ditulis bersama Arief Hartanto (2020); Resignification: Wacana Balik Orang Papua dalam Menanggapi Rasisme (2019); Peran Agama dalam Ujaran Kebencian, Sumber atau Target? (2019); Penggunaan Kata Jamu dan Herbal dan Sistem Pengetahuan Indonesia: Sebuah Kajian Linguistik Antropologis Teks Politik Indonesia (2017). Tulisannya yang lain pun dapat ditemukan di Indoprogress, The Conversation Indonesia, Detik.com, Ibtimes.com, Harian Kompas, Geotimes, dan Alif.id. Penulis dapat dihubungi melalui surel 23ubaid@gmail.com atau ubaidillah@brin.go.id.
Althusser, L. (1970). Ideology and Ideological State Apparatuses (Notes towards and Investigation). “Lenin and Philoshopy” and Other Essays (Ben Brewster, penerj). La Pensée. (Karya original diterbitkan 1968).
Anjar, A. (2020, 19 Oktober). CekFakta #80 Menkominfo: Kalau Pemerintah Sudah Bilang Hoaks, Ya Hoaks. Tempo.co. https://newsletter.tempo.co/read/1397397/cekfakta-80-menkominfo-kalau-pemerintah-sudah-bilang-hoaks-ya-hoaks
Antara. (2012, 26 Desember). Jokowi tinjau gorong-gorong bundaran HI. Antara. https://www.antaranews.com/berita/350300/jokowi-tinjau-gorong-gorong-bundaran-hi
Asmara, G.C. (2019, 8 Januari). Jokowi Marah, Lagi-lagi soal Tuduhan PKI. CNBC Indonesia. https://www.cnbcindonesia.com/news/20190109133718-4-49771/jokowi-marah-lagi-lagi-soal-tuduhan-pki
Aspinall, E., & Mietzner, M. (2019). Indonesia’s Democratic Paradox: Competitive Elections Amidst Rising Illiberalism. Bulletin of Indonesian Economic Studies, 55(3), 295–317. https://doi.org/10.1080/00074918.2019.1690412
Aspinall, E., & Warburton, E. (2017, November). Indonesia: The Dangers of Democratic Regression. In Third International Conference on Social and Political Sciences (ICSPS 2017), 1–4. Atlantis Press. https://doi.org/10.2991/icsps-17.2018.1
Bakker, L. (2017). Lynching, Public Violence, and the Internet in Indonesia. Dalam M J. Pfeifer (ed.), Global Lynching and Collective Violence: Asia, Africa, and the Middle East volume I, 10–33. University OF Illinois Press. https://doi.org/10.5406/illinois/9780252040801.003.0002
Banaji, S., Bhat, R., Agarwal, A., Passanha, N., & Sadhana Pravin, M. (2019). WhatsApp vigilantes: an exploration of citizen reception and circulation of WhatsApp misinformation linked to mob violence in India. Department of Media and Communications, London School of Economics and Political Science, London, UK.
BBC. (2019, 5 Juli). Korban tewas kerusuhan 21-22 Mei di Jakarta ‘ditembak orang tak dikenal’. BBC. https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-48872996
Belau, A. (2019, 28 Agustus). Di Deiyai Aparat Hambur Tembakan, 6 Orang Tewas. Suara Papua. https://suarapapua.com/2019/08/28/di-deiyai-aparat-hambur-tembakan-6-orang-tewas/
Bennett, W. L., & Livingston, S. (2018). The disinformation order: Disruptive communication and the decline of democratic institutions. European journal of communication, 33(2), 122–139. https://doi.org/10.1177/0267323118760317
Bergmann, E. (2018). Conspiracy & Populism: The Politics of Misinformation. Palgrave Macmillan Cham. https://doi.org/10.1007/978-3-319-90359-0
Bisnis. (2012, 27 Desember). Banjir Jakarta: Jokowi siapkan gorong-gorong raksasa. Bisnis. https://jakarta.bisnis.com/read/20121227/77/111751/banjir-jakarta-jokowi-siapkan-gorong-gorong-raksasa
Blakeley, R. (2007). Bringing the state back into terrorism studies. European Political Science, 6(3), 228–235. https://doi.org/10.1057/palgrave.eps.2210139
Bourchier, D. (2015). Illiberal Democracy in Indonesia: The ideology of the family state. Routledge. https://doi.org/10.4324/9780203379721
Bradshaw, S. & Howard, P. N. (2019). The Global Disinformation Order: 2019 Global Inventory of Organised Social Media Manipulation. Oxford Internet Institute dan University of Oxford.
Bubandt, N. O. (2000). Conspiracy Theories, Apocalyptic Narratives and The Discursive Construction of ‘the Violence in Maluku’. Antropologi Indonesia, 63, 15–32. https://pure.au.dk/ws/portalfiles/portal/12750395/Conspiracy_Theories_in_Maluku__Bubandt_2000_.pdf
Bubandt, N. O. (2008). Rumors, Pamphlets, and the Politics of Paranoia in Indonesia. The Journal of Asian Studies, 67(3), 789–817. https://doi.org/10.1017/S0021911808001162
Burhani, A. N. (2020). Heresy and Politics: How Indonesian Islam Deals with Extremism, Pluralism, and Populism. Suara Muhammadiyah.
Butler, J. (1997). Excitable Speech: A Politic of the Performative. Routledge.
Cekfakta. tanpa tahun. About. https://cekfakta.com/about
CNN Indonesia. (2018, 13 April). Amien Rais Dikotomikan Partai Setan dan Partai Allah. CNN Indonesia. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180413144201-32-290626/amien-rais-dikotomikan-partai-setan-dan-partai-allah
CNN Indonesia. (2020, 4 Juni). Kronologi Blokir Internet Papua Berujung Vonis untuk Jokowi. CNN Indonesia. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200603150311-20-509478/kronologi-blokir-internet-papua-berujung-vonis-untuk-jokowi
CNN Indonesia. (2021, 22 April). SAFEnet: Ada 4 Kasus Perlambatan Internet di Papua. CNN Indonesia. https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20210421200419-185-633076/safenet-ada-4-kasus-perlambatan-internet-di-papua-tahun-2020
CNN Indonesia. (2021, 10 November). Mahfud MD di Hadapan Ulama: Indonesia Bukan Negara Agama. CNN Indonesia. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20211110092637-32-719047/mahfud-md-di-hadapan-ulama-indonesia-bukan-negara-agama
CNN Indonesia. (2022, 3 Oktober). Viral Akun Polsek Srandakan Komentar ‘Miring’ Tragedi Kanjuruhan. CNN Indonesia. https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20221003072405-192-855487/viral-akun-polsek-srandakan-komentar-miring-tragedi-kanjuruhan
Cosentino, G. (2020). The Tost-truth World Order. In Social Media and the Post-Truth World Order, 1–31. Palgrave Pivot, Cham. https://doi.org/10.1007/978-3-030-43005-4_1
Detik. (2012, 26 Desember). Eaaa! Jokowi Nyemplung di Gorong-gorong. Detik. https://news.detik.com/berita/d-2127008/-eaaa-jokowi-nyemplung-di-gorong-gorong-hi.
Detik. (2022, 3 Oktober). Akui Anggota Lalai, Polisi Minta Maaf soal Cuitan di Akun Polsek Srandakan. Detik. https://www.detik.com/jateng/jogja/d-6326874/akui-anggota-lalai-polisi-minta-maaf-soal-cuitan-di-akun-polsek-srandakan
Dewan Pertimbangan Presiden. (2017, 13 November). Rekonstruksi Relasi Agama dan Negara. https://wantimpres.go.id/id/rekonstruksi-relasi-agama-dan-negara/
Dewan Pers. (2014). Sikapi ‘Obor Rakyat’, Dewan Pers Kirim Surat ke Kapolri. https://dewanpers.or.id/berita/detail/707/ diakses 1 April 2022.
Dhakidae, D. (1996). Bahasa, Jurnalisme, dan Politik Orde Baru. Dalam Yudi Latif dan Idi Subandy Ibrahim (ed). Bahasa dan Kekuasaan: Politik Wacana di Partai Orde Baru. Mizan.
Elecheroth, G. & Reicher, S. (2017). Identity, Violence and Power: Mobilising Hatred, Demobilising Dissent. Palgrave Macmillan London. https://doi.org/10.1057/978-1-137-31728-5
Farkas, J., & Schou, J. (2018). Fake News as a Floating Signifier: Hegemony, Antagonism and the Politics of Falsehood. Javnost-The Public, 5(3), 298–314. https://doi.org/10.1080/13183222.2018.1463047
Foucault, M. (1995). Discipline & Punish: The Birth of the Prison. Penguin Books.
Freelon, D., & Wells, C. (2020): Disinformation as Political Communication. Political Communication, 37(2), 145–156. https://doi.org/10.1080/10584609.2020.1723755
Freedman, D. (2021). Media Policy Failure and the Emergence of Right-wing Populism. Dalam H. Tumber and S. Waisbord (ed), The Routledge Companion to Media Disinformation and Populism, 411–419. Routledge. https://doi.org/10.4324/9781003004431-43
George, C. (2017). Pelintiran Kebencian: Rekayasa Ketersinggungan Agama dan Ancamannya bagi Demokrasi, terj. Tim PUSAD Paramadina dan IIS UGM. Jakarta: PUSAD Yayasan Paramadina.
Google Trends. (2022). Penelusuran kata pencitraan. https://trends.google.co.id/trends/explore?date=2004-01-01%202022-12-31&geo=ID&q=pencitraan&hl=id
Google Trends. (2022). Penelusuran kata pencitraan dengan topik politik. https://trends.google.co.id/trends/explore?cat=396&date=2004-01-01%202022-12-31&geo=ID&q=pencitraan&hl=id
Gunadha, R & Indriani, R.M.D. (2021, 7 Oktober). Sebut Berita ‘3 Anak Saya Diperkosa’ Hoaks, Akun Polres Luwu Timur Banjir Kecaman. Suara. https://www.suara.com/news/2021/10/07/163718/sebut-berita-3-anak-saya-diperkosa-hoaks-akun-polres-luwu-timur-banjir-kecaman
Gunadha, R & Indriani, R.M.D. (2022, 10 Februari). Polri Sebut Berita Apparat Kepung Warga Wadas di Masjid Hoaks, Wadas Melawan Bongkar Fakta Kebohongan Publik. Suara. https://www.suara.com/news/2022/02/10/161400/polri-sebut-aparat-kepung-warga-wadas-di-masjid-hoaks-wadas-melawan-bongkar-fakta-kebohongan-publik
Gunawan, B., & Ratmono, B. M. (2020). Kebohongan di Dunia Maya: Memahami Teori dan Praktik-praktiknya di Indonesia. Kepustakaan Populer Gramedia.
Harsin, J. (2018). Post-Truth and Critical Communication Studies. In Oxford Research Encyclopedia of Communication. https://doi.org/10.1093/acrefore/9780190228613.013.757
Haryatmoko, J. (2010). Dominasi Penuh Muslihat: Akar Kekerasan dan Diskriminasi. Gramedia Pustaka Utama.
Haryatmoko. (2019). Critical Discourse Analysis (Analisis Wacana Kritis): Landasan Teori, Metodologi, dan Penerapan (cetakan ketiga). Rajawali Press.
Heryanto, A. (2015). Identitas dan Kenikmatan: Politik Budaya Layar Indonesia. Kepustakaan Populer Gramedia.
Hadiz, V. R. (2004). The Rise of Neo-Third Worldism? The Indonesian Trajectory and the Consolidation of Illiberal Democracy. Third World Quarterly, 25(1), 55–71. https://www.jstor.org/stable/3993777
Hadiz, V. R. (2017). Indonesia’s Year of Democratic Setbacks: Towards a New Phase of Deepening Illiberalism?. Bulletin of Indonesian Economic Studies, 53(3), 261–278. https://doi.org/10.1080/00074918.2017.1410311
Hadiz, V. R. (2019). Populisme Islam di Indonesia dan Timur Tengah. Pustaka LP3ES.
Hadiz, V. R. dan Robison, R. (2005). Neo-liberal Reforms and Illiberal Consolidations: The Indonesian Paradox. Journal of Development Studies, 41(2), 220–241. https://doi.org/10.1080/0022038042000309223
Halimatusa’diah. (2020). Mengkaji untuk Advokasi: Kasus Aliansi Sumatera Utara Bersatu dan Setara Institute, dalam A. H. Burhani (ed.), Dilema Minoritas di Indonesia: Ragam, Dinamika, dan Kontroversi, 173–220. Gramedia Pustaka Utama.
Hall, S. (1973). Encoding and Decoding in the Television Discourse. Centre for Contemporary Cultural Studies, Birmingham.
Hernawan, B. (2015). Torture as a Mode of Governance: Reflections on the Phenomenon of Torture in Papua, Indonesia. In ‘Stone-Age’ to ‘Real-Time’: Exploring Papuan Temporalities, Mobilities and Religiosities, edited by Martin Slama and Jenny Munro, 195-220. ANU Press, The Australian National University, Canberra, Australia . https://doi.org/10.22459/FSART.04.2015.08
Herriman, N. (2010). The Great Rummor Mill: Gossip, Mass Media, and the Ninja Fear. The Journal Asian Studies, 69(3), 723–748. https://doi.org/10.1017/S0021911810001488
Herriman, N. (2015). ‘Hard-Copy’: Print Media and Rumour in Indonesia. South East Asia Research, 23(1), 45–60. https://doi.org/10.5367/sear.2015.0247
Humprecht, E., Esser, F., & Van Aelst, P. (2020). Resilience to Online Disinformation: A Framework for Cross-National Comparative Research. The International Journal of Press/Politics, 25(3), 493–516. https://doi.org/10.1177/1940161219900126
Idris, I. K. (2022, 8 Maret). Penghentian Hoaks dan Apa Manfaat Literasi Digital Pemerintah Jokowi. Koran Tempo. https://koran.tempo.co/read/opini/472243/penghentian-hoaks-dan-apa-manfaat-literasi-digital-pemerintah-jokowi
Ishadi, S.K. (2014). Media dan Kekuasaan: Televisi di Hari-hari terakhir Presiden Soeharto. Kompas Gramedia.
JPNN. (2018, 2 Juni). Wanita Paruh Baya Maki Polantas, Begini Respons Kakorlantas. JPNN. https://www.jpnn.com/news/wanita-paruh-baya-maki-polantas-begini-respons-kakorlantas
JPPN.com (@jppncom). (2018, 2 Juni). Ada wanita sipit memaki Polantas, begini respons Kakorlantas. https://twitter.com/jpnncom/status/1002935881345273856
Juditha, C. (2019). Agenda Setting Penyebaran Hoaks Dimedia Sosial. Jurnal Penelitian Komunikasi, 22(2), 155–168. https://doi.org/10.20422/jpk.v22i2.669
Karma, F. (2014). Seakan Kitorang Setengah Binatang: Rasialisme Indonesia di Papua. Deiyai.
Karpf, D. (2020). How Digital Disinformation Turned Dangerous. In W. L. Benneth dan S. Livingston (ed.) The Disinformation Age: Politics, Technology, and Disruptive Communication in the United States, 153–168. Cambrigde University Press. https://doi.org/10.1017/9781108914628.006
Karundeng, N. N. (2019). Senjakala Tempo Bela Bigot KPK, Hina Simbol Negara. Narasi Kita. https://www.narasikita.com/senjakala-tempo-bela-bigot-kpk-hina-simbol-negara/ diakses 4 April 2022.
Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. (2018, 25 Oktober). 4 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK, Menkopolhukam: Indeks Demokrasi Indonesia Naik. Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. https://polkam.go.id/4-tahun-pemerintahan-jokowi-jk-menkopolhukam-indeks-demokrasi-indonesia-naik/
Kementerian Komunikasi dan Informatika. (2017, 9 Februari). Presiden Jokowi: “Stop berita bohong!”. Kementerian Komunikasi dan Informatika. https://kominfo.go.id/content/detail/9219/presiden-jokowi-stop-berita-bohong/0/sorotan_media
Kementerian Komunikasi dan Informatika. (2019, 11 Maret). [Hoaks] innalillahi ternyata presiden sekarang sebenarnya Kristen dan pemerintahan sekarang dikuasai Kristen. Kementerian Komunikasi dan Informatika. https://www.kominfo.go.id/content/detail/17065/hoaks-innalillahi-ternyata-presiden-sekarang-sebenarnya-kristen-dan-pemerintahan-sekarang-di-kuasai-kristen/0/laporan_isu_hoaks
Kementerian Komunikasi dan Informatika. (2019, 29 Agustus). [Hoaks] Di Deiyai Aparat Hambur Tembakan, 6 Orang Tewas. Kementerian Komunikasi dan Informatika. https://www.kominfo.go.id/content/detail/20970/hoaks-di-deiyai-aparat-hambur-tembakan-6-orang-tewas/0/laporan_isu_hoaks
Kementerian Komunikasi dan Informatika. (2019, 20 September). Pembatasan Akses Internet di Papua Sesuai Hukum. Kementerian Komunikasi dan Informatika. https://aptika.kominfo.go.id/2019/09/pembatasan-akses-internet-di-papua-sesuai-dengan-dasar-hukum/
Kementerian Komunikasi dan Informatika. (2020, 8 September). [Hoaks] RUU Cipta Kerja Omnibus Law Hapus Pesangon. Kementerian Komunikasi dan Informatika. https://m.kominfo.go.id/content/detail/29991/hoaks-uu-cipta-kerja-omnibus-law-hapus-pesangon/0/laporan_isu_hoaks
Kompas. (2014, 24 Maret). Jokowi: Macet dan Banjir Mudah Diatasi jika Jadi Presiden. Kompas. https://megapolitan.kompas.com/read/2014/03/24/1553111/Jokowi.Macet.dan.Banjir.Lebih.Mudah.Diatasi.jika.Jadi.Presiden
Kompas. (2022, 30 Mei). Hasil Pemilu 2004, Perolehan Suara Parpol dan Kursi DPR. Kompas. https://nasional.kompas.com/read/2022/05/30/06160071/hasil-pemilu-2004-perolehan-suara-parpol-dan-kursi-dpr?page=all#google_vignette
Kompas. (2020, 9 Okotober). Jokowi Sebut Unjuk Rasa Tolak UU Cipta Kerja karena Disinformasi dan Hoaks. Kompas. https://nasional.kompas.com/read/2020/10/09/17521861/jokowi-sebut-unjuk-rasa-tolak-uu-cipta-kerja-karena-disinformasi-dan-hoaks
Kontan. (2012, 26 Desember). Inilah Upaya Terobosan Jokowi Atasi Banjir DKI. Kontan. https://nasional.kontan.co.id/news/inilah-upaya-terobosan-jokowi-atasi-banjir-dki
Kenny, P. D., & Holmes, R. (2020). A New Penal Populism? Rodrigo Duterte, Public Opinion, and the War on Drugs in the Philippines. Journal of East Asian Studies, 20(2), 187–205. https://doi.org/10.1017/jea.2020.8
Kepolisian Republik Indonesia. (2020). Surat Telegram Kapolri nomor STR/645/X/PAM.3.2./2020. Kepolisian Republik Indonesia.
Kovach, B., & Rosenstiel, T. (2003). Sembilan Elemen Jurnalisme (Y S. Parianom, Penerj). Pantau. Karya original diterbitkan 2001.
Kusnandar, V.B. (2021, 18 Agustus). Alokasi Anggaran Polri dalam RAPBN 2022 Naik 14,6%. Katadata. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/08/18/alokasi-anggaran-polri-dalam-rapbn-2022-naik-146
Lakoff, G. P., & Duran G. (2018). How to report Trump Media Manipulation Language. The Guardian. https://www.theguardian.com/commentisfree/2018/jun/13/how-to-report-trump-media-manipulation-language diakses 30 Maret 2022.
Lewandowsky, S., Stritzke, W., Freund, A. M., Oberauer, K., & Krueger, J. I. (2013). Misinformation, Disinformation, and Violent Conflict: From Iraq and the “War on Terror” to Future Threats to Peace. American Psychologist, 68(7), 487–501. https://doi.org/10.1037/a0034515
Lincoln, B. (1989). Discourse and Construction of Society: Comparative Studies of Myth, Ritual, and Classification. Oxford Universtiy Press.
Liputan6. (2012, 26 Desember). Jokowi Nyemplung ke Gorong-gorong Buatan 1970-an. Liputan6. https://www.liputan6.com/news/read/475140/jokowi-nyemplung-ke-gorong-gorong-buatan-1970-an
Liputan6. (2022, 10 Februari). 7 Pernyataan Menko Polhukam, Mahfud MD Soal Insiden Desa Wadas. Liputan6. https://www.liputan6.com/news/read/4882727/7-pernyataan-menko-polhukam-mahfud-md-soal-insiden-desa-wadas
Liputan6. (2022, 8 Agustus). Pernyataan Benny Mamoto Viral Soal Insiden Brigadir J, Sebut Bharada E Juara menembak. Liputan6. https://www.liputan6.com/news/read/5036844/pernyataan-benny-mamoto-viral-soal-insiden-brigadir-j-sebut-bharada-e-juara-menembak
Malik, K. (2018). Persecution of the Roma brings shame on Europe. The Guardian. https://www.theguardian.com/commentisfree/2018/jun/24/persecution-of-the-roma-brings-shame-on-europe diakse 8 April 2021.
Mallarangeng, R. (2010). Pers Orde Baru: Tinjauan Isi Kompas dan Suara Karya. Kepustakaan Populer Gramedia.
Masha, N. (2020). Jungkir Balik Pers: Masa Depan Pers dalam Pergumulan Internet of Things dan Konglomelarasi Bisnis Media. Republika Penerbit.
McCombs, M. E., & Shaw, D. L. (1972). The Agenda-Setting Function of Mass Media. The Public Opinion Quarterly, 36(2), 176–187. http://www.jstor.org/stable/2747787. https://doi.org/10.1086/267990
Merdeka. (2012, 27 Desember). Jokowi Pejabat yang Rela Masuk Gorong-gorong. Merdeka. https://www.merdeka.com/jakarta/jokowi-pejabat-yang-rela-masuk-gorong-gorong.html
Merdeka. (2014, 3 Juli). Jokowi: media terus manas-manasi, gimana relawan gak panas. Merdeka. https://m.merdeka.com/politik/jokowi-media-terus-manas-manasi-gimana-relawan-gak-panas.html
Merdeka. (2022, 3 Oktober). Cuitan tak pantas akun Polsek Srandakan Soal Tragedi Kanjuruhan, Polisi Duga Diretas. Merdeka. https://www.merdeka.com/peristiwa/cuitan-tak-pantas-akun-polsek-srandakan-soal-tragedi-kanjuruhan-polisi-duga-diretas.html
Miller, D. & Robinson, P. (2019). Propaganda, Politics and Deception. In The Palgrave Handbook of Deceptive Communication (Tony Docan-Morgan edited). Palgrave Macmillan. https://doi.org/10.1007/978-3-319-96334-1_50
Mietzner, M. (2018). Fighting Illiberalism with Illiberalism: Islamist Populism and Democratic Deconsolidation in Indonesia. Pacific Affairs, 91(2), 261–282. https://doi.org/10.5509/2018912261
Mudde, C. (2004). The Populist Zeitgeist. Government and Opposition, 39(4), 541–563. https://doi.org/10.1111/j.1477-7053.2004.00135.x
Mulyartono, S., Rafsadie, M. I., & Nursahid, A. (2017). Rekayasa Kebencian dalam Konflik Agama: Kasus Tanjung Balai, Sumatera Utara. Pusat Studi Agama dan Demokrasi, Yayasan Wakaf Paramadina.
Nadzir, I. (2020). Conspiracy Theories and Modern Disjuncture Amidst the Spread of Covid-19 in Indonesia. Masyarakat Indonesia, 46(2), 150–167. https://doi.org/10.14203/jmi.v46i2.909
Obor Rakyat. 2014. Capres Boneka, edisi 01, hal. 2-11 Mei 2014.
Oetama, J. (1987). Perspektif Pers Indonesia. LP3S.
Pambudi, H. J., Nugroho, A. L. A., Handoko, L., & Dianastiti, F. E. (2021). Buzzer di Masa Pandemi Covid-19: Studi Analisis Wacana Kritis Kicauan Buzzer di Twitter. Jurnal Masyarakat dan Budaya, 23(1), 75–89. https://doi.org/10.14203/jmb.v23i1.1265
Panjimas. (2017, 12 Februari). Berulang Kali Siarkan Berita Bohong, Metro TV Lagi-lagi Diusir Aksi Bela Islam. Panjimas. https://www.panjimas.com/news/2017/02/13/berulang-kali-siarkan-berita-bohong-metro-tv-lagi-lagi-diusir-aksi-bela-islam/
Paul, C., & Matthews, M. (2016). The Russian “Firehose of Falsehood” Propaganda Model: Why It Might Work and Options to Counter It. Rand Corporation. https://www.jstor.org/stable/pdf/resrep02439.pdf
Pickard, V. (2020). Confronting the Misinformation Society: Facebook’s “Fake News” Is a Symptom of Unaccountable Monopoly Power. In M. Zimdars and K. McLeod (ed.), Fake News: Understanding Media and Misinformation in the Digital Age. The MIT Press. https://doi.org/10.7551/mitpress/11807.003.0014
Power, T. P. (2018). Jokowi’s Authoritarian Turn and Indonesia’s Democratic Decline, Bulletin of Indonesian Economic Studies, 54(3), 307–338. https://doi.org/10.1080/00074918.2018.1549918
Portmess, L. (2018). ‘America’s Post-Truth Phenomenon: When Feelings and Opinions Trump Facts and Evidence’. In Prado, C. G. (ed.) America’s Post-Truth Phenomenon: When Feelings and Opinions Trump Facts and Evidence, 59–71. Praeger.
Putri, B. U. (2018, 17 Desember). Prabowo: saya dituduh Islam garis keras, besoknya dibilang Zionis. Tempo. https://pilpres.tempo.co/read/1156192/prabowo-saya-dituduh-islam-garis-keras-besoknya-dibilang-zionis/full&view=ok
Quandt, T., Frischlich L., Boberg S., & Tim Schatto-Eckrodt. (2019). Fake News. The International Encyclopedia of Journalism Studies. https://doi.org/10.1002/9781118841570.iejs0128
Qurtuby, S. A. (2013). Peacebuilding in Indonesia: Christian–Muslim Alliances in Ambon Island, Islam and Christian–Muslim Relations, 24(3), 349–367.https://doi.org/10.1080/09596410.2013.785091
Rafsadie, I., Kartika, D. A., & Mulyantoro, S. (2020). Rumour, identity and violence in contemporary Indonesia: evidence from elections in West Kalimantan, 326–345. In T. Power dan E. Warburton (ed.). Democracy in Indonesia: From Stagnation to Regression?. ISEAS-Yusof Ishak Institute. https://doi.org/10.1355/9789814881524-021
Rasid, A. (2011). Pola Interaksi Pers, Pemerintah Dan Masyarakat Dalam Membentuk Sistem Pers Pancasila: Suatu Analisis Retrospektif. Sosiohumaniora, 13(2), 189–210. https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v13i2.5516
Remotivi (@remotivi). (2019, 5 September). Kalau Puspen TNI mengecap berita Reuters sebagai “hoax” … . https://twitter.com/remotivi/status/1169605689133522944
Republika. (2012, 26 Desember). Jokowi Kecelek Lihat Gorong-gorong Dekat Bundaran HI. Republika. https://news.republika.co.id/berita/mfmwm1/jokowi-kecelek-lihat-goronggorong-dekat-bundaran-hi
Republika. (2017, 10 November). Mahfud MD: Indonesia Bukan Negara Agama dan Bukan Sekuler. Republika. https://khazanah.republika.co.id/berita/pl49ek320/mafhud-md-indonesia-bukan-negara-agama-dan-bukan-sekuler#google_vignette
Republika. (2022, 21 Agustus). Polda Jabar: Saksi dan Tersangka Penganiayaan terhadap Purnawirawn TNI Sempat Berbohong. Republika. https://news.republika.co.id/berita/rgy1rm428/polda-jabar-saksi-dan-tersangka-penganiayaan-terhadap-purnawirawan-tni-sempat-berbohong
Retsikas, K. (2006). The semiotics of violence Ninja, sorcerers, and state terror in post-Soeharto Indonesia. Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde (BKI), 162(1), 56–94. https://doi.org/10.1163/22134379-90003674
Rianto, P. (2020). When Lying Becomes an Ordinary Things: Communication Ethics in the Post-Truth Era. Indonesia Communication Journal, 9(1), 57–63. https://doi.org/10.7454/jki.v9i1.11986
Rizki, R. (2018, 8 Agustus). “PBNU: Jika Bukan NU, Tak Ada Tanggung Jawab Menangkan Jokowi”. CNN Indonesia. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180808190440-32-320666/pbnu-jika-bukan-nu-tak-ada-tanggung-jawab-menangkan-jokowi
Ruangrupa. (2013, 15 Februari). Di Balik Frekuensi. http://update.ruangrupa.org/2013/di-balik-frekuensi/
Sanjaya, M. (2019). Mengapa Metro TV Berani Mengabaikan Reuni 212. https://www.remotivi.or.id/amatan/507/mengapa-metro-tv-berani-mengabaikan-reuni-212 diakses 4 April 2022
Satrio, D. C. (2021, 16 Desember). Staf Ahli Menkominfo Banjir Sindiran, Bagikan Informasi Hoaks di Twitter, Polri Diminta Bertindak. Tribunkaltara. https://kaltara.tribunnews.com/2021/12/16/staf-ahli-menkominfo-banjir-sindiran-bagikan-informasi-hoaks-di-twitter-polri-diminta-bertindak?page=4
Sindonews. (2012, 26 Desember). Jokowi masuk gorong-gorong HI. Sindonews. https://metro.sindonews.com/berita/700875/31/jokowi-masuk-gorong-gorong-hi
Sindonews. (2019, 1 Maret). Jokowi: Tindak Tegas Pembuat dan Penyebar Hoaks. Sindonews. https://nasional.sindonews.com/berita/1383043/12/jokowi-tindak-tegas-pembuat-dan-penyebar-hoaks
Smith, C. Q. (2014). Illiberal peace-building in hybrid political orders: managing violence during Indonesia’s contested political transition. Third World Quarterly, 35(8), 1509–1528. https://doi.org/10.1080/01436597.2014.946277
Smith, C. Q. (2020). Liberal and illiberal peace-building in East Timor and Papua: establishing order in a democratising state. Conflict, Security & Development, 20(1), 39–70. https://doi.org/10.1080/14678802.2019.1705068
Smith, C. Q., Waldorf, L., Venugopal R., & McCarthy, G. (2020). Illiberal peace-building in Asia: A comparative overview. Conflict, Security & Development, 20(1), 1–14. https://doi.org/10.1080/14678802.2019.1705066
Solopos. (2012, 26 Desember). MASUK KE GORONG-GORONG: Jokowi Sebut Gorong-Gorong Terlalu Kecil. Solopos. https://www.solopos.com/masuk-ke-gorong-gorong-jokowi-sebut-gorong-gorong-hi-terlalu-kecil-362140
Starr, P. (2021). How We Become more vulnerable to disinformation in the Digital Era. In W. L. Benneth dan S. Livingston (ed.), The Disinformation Age: Politics, Technology, and Disruptive Communication in The United States. Cambrigde University Press.
Strick, B., & Syavira, F. (2019). Papua: Cara kerja jaringan bot penyebar hoaks soal Papua dengan biaya miliaran rupiah. BBC. https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-49969337 diakses 22 Februari 2022.
Sudibyo, A. (2009). Rekolonialisasi Ruang Publik: Anomali Dunia Penyiaran Pasca-2002. Prisma Jurnal Pemikiran Sosial Ekonomi, 28(1), 55–65.
Sukirno. (2019, 22 November). 5 Konglomerat Penguasa Media di Balik Jokowi. Alinea. https://www.alinea.id/media/5-konglomerat-penguasa-media-di-balik-jokowi-b1Xqa9ppQ
Supriatma, A. M. T. (2009). Menguatnya Kartel Para “Bos”. Prisma Jurnal Pemikiran Sosial Ekonomi, 28(2), 3–14.
Supriatma, M. (2020). The Indonesian police’s dual function under Jokowi. https://www.eastasiaforum.org/2020/10/06/the-indonesian-polices-dual-function-under-jokowi/#more-304248 diakses 25 Oktober 2022.
Suwardi, H. (1993). Peranan Pers dalam Politik di Indonesia: suatu studi komunikasi politik terhadap liputan berita kampanye pemilu 1987. Pustaka Sinar Harapan.
Tapsell, R. (2019). Indonesia’s Policing of Hoax News Increasingly Politicised. ISEAS-Yusof Ishak Institute.
Tapsell, R. (2020). The media and democratic decline. In Tomas Power & Eve Warburton (ed.) Democracy in Indonesia: From Stagnation to Regression? 210–227. ISEAS-Yusof Ishak Institute.
Temby, Q. (2019). Disinformation, Violence, and Anti-Chinese Sentiment in Indonesia’s 2019 Elections. ISEAS-Yusof Ishak Institute.
Tempo. (2014, 3 Juli). Ini Kronologi Aksi Massa di Kantor TV One Yogya. Tempo. https://nasional.tempo.co/read/590204/ini-kronologi-aksi-massa-di-kantor-tv-one-yogya/full&view=ok
Tempo. (2019, 16 September). Penjelasan Majalah Tempo soal sampul bergambar Jokowi. Tempo. https://nasional.tempo.co/read/1248507/penjelasan-majalah-tempo-soal-sampul-bergambar-jokowi/full&view=ok
Tempo. (2021, 16 April). Polisi Virtual atau Polisi Siber, Begini Cara Kerjanya. Tempo. https://metro.tempo.co/read/1453165/polisi-virtual-atau-polisi-siber-begini-cara-kerjanya
The Jakarta Post. (2014, 4 Juli). Editorial: Endorsing Jokowi. The Jakarta Post. https://www.thejakartapost.com/news/2014/07/04/editorial-endorsing-jokowi.html
Tirto. (2022, 6 September). DPR Setujui Tambahan Anggaran Polri 23,41 Triliun untuk 2023. Tirto. https://tirto.id/dpr-setujui-tambahan-anggaran-polri-2341-triliun-untuk-2023-gvSH
Titscher, S., Mayer, M., Wodak, R., & Vetter, E. (2009). Metode Analisis Teks dan Wacana (editor Abdul Syukur Ibrahim). Pustaka Pelajar
Telle, K. (2016) Ritual Power: Risk, Rumours and Religious Pluralism on Lombok. The Asia Pacific Journal of Anthropology, 17(5), 419–438. https://doi.org/10.1080/14442213.2016.1206614
Tomsa, D. (2007). Party Politics and the Media in Indonesia: Creating in Indonesia: Creating a New Dual Identity for Golkar. Contemporary Southeast Asia, 29(1), 77–96. http://www.jstor.org/stable/25798815
Tribunnews. (2012, 26 Desember). Gubernur Jokowi Masuk Gorong-gorong. Tribunnews. https://www.tribunnews.com/metropolitan/2012/12/26/gubernur-jowoki-masuk-gorong-gorong
Tribunnews. (2019, 8 Januari). Irjen pol. Suntana Paparkan Bahaya Penyebaran Disinformasi di Media Sosial. Tribunnews. https://www.tribunnews.com/nasional/2019/01/08/irjen-pol-suntana-paparkan-bahaya-penyebaran-disinformasi-di-media-sosial
Tribunnews. (2022, 12 Juli). Kapolres Jaksel Sebut Status Bharadae E yang Tembak J Hingga Tewas, Sebatas Saksi. Tribunnews. https://wartakota.tribunnews.com/2022/07/12/kapolres-jaksel-sebut-status-bharada-e-yang-tembak-brigadir-j-hingga-tewas-sebatas-saksi
Ubaidillah. (2015, 23 Januari). Blusukan: Ilusi Kedaulatan Rakyat di Media. Indoprogress. https://indoprogress.com/2015/01/blusukan-ilusi-kedaulatan-rakyat-di-media/
Ubaidillah. (2019a). Resignification: Wacana balik orang Papua dalam menanggapi rasisme. Jurnal Masyarakat dan Budaya, 21(3), 327–340. https://doi.org/10.14203/jmb.v21i3.876
Ubaidillah. (2019b, 7 Agustus). Belajar dari “El Paso”. Detik. https://news.detik.com/kolom/d-4656004/belajar-dari-el-paso
Ubaidillah dan Hartanto, A. (2020). Disinformasi Keagamaan di Indonesia: Tinjauan Wacana. Jurnal Masyarakat dan Budaya, 22(3), 353–366. https://doi.org/10.14203/jmb.v22i3.1107
Ubaidillah. (2020, 15 Juni). Cina dalam benak Generasi Z: Tinjauan Awal. PMB LIPI. https://pmb.brin.go.id/cina-dalam-benak-generasi-z-sebuah-tinjauan-awal/
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1982 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1966 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pers sebagaimana telah Diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1967. (1982). https://peraturan.bpk.go.id/Details/47032/uu-no-21-tahun-1982
Universitas Gadjah Mada. (2018, 23 Agustus). Mahfud MD Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama. https://www.ugm.ac.id/id/berita/16888-mahfud-md-tegaskan-indonesia-bukan-negara-agama
Viva. (2012, 26 Desember). Masuk Gorong-gorong MH Thamrin, Jokowi tercengang. Viva. https://www.viva.co.id/berita/metro/377616-masuk-gorong-gorong-mh-thamrin-jokowi-tercengang
VOA Indonesia. (2017, 14 Juli). Jokowi: Islam Radikal Bukan Islam Indonesia. VOA Indonesia. https://www.voaindonesia.com/a/jokowi-islam-radikal-bukan-islam-indonesia-/3943369.html
Van Djik, T. A. (1991). Racism and the Press. Routledge. https://doi.org/10.4324/9781315682662
Warburton, E., & Aspinall, E. (2019). Explaining Indonesia’s Democratic Regression: Structure, Agency and Popular Opinion. Contemporary Southeast Asia, 41(2), 255–285. https://doi.org/10.1355/cs41-2k
Wardle, C., & Derakhshan, H. (2018). Thinking about ‘information disorder’: formats of misinformation, disinformation, and mal-information. In Journalism, ‘Fake News’ & Disinformation (Cherilyn Ireton dan Julie Posetti, ed), 43–54. United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization.
Warta Ekonomi. (2022, 8 Maret). Denny Siregar Terserat Dugaan Ujaran Kebencian, Bagaimana Kabar Kasusnya di Polda. Warta Ekonomi. https://wartaekonomi.co.id/read397990/denny-siregar-terseret-dugaan-ujaran-kebencian-bagaimana-kabar-kasusnya-di-polda
Widjajanti, Widyawati, N., Katubi, Warsilah, H., Aribowo, S., & Muchtar, R. (2011). Cyberdemokrasi, Wacana Korupsi: Kasus Cicak dan Budaya (Widjajanti, ed.). Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Widyawati, N., Muchtar, R., Hanim, M. S., Rochmawati, & Hadi, A. (2009). Analisis Framing terhadap political talk di media massa pada Pemilihan Umum Legislatif 2009. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Wilson, C. (2015). Illiberal democracy and violent conflict in contemporary Indonesia. Democratization, 22(7), 1317–1337. https://doi.org/10.1080/13510347.2014.949680
Wilson, C. (2020). Illiberal Peacebuilding in India and Indonesia: The Dangers of the Hybird Approach. In Y. Uesugi (ed.), Hybird Peacebuilding in Asia, 115–138. Palgrave Pivot, Cham. https://doi.org/10.1007/978-3-030-18865-8_6
Wodak, R. (1989). Introduction. Language, Power, and Ideology: Studies in Political Discourse (R. Wodak, ed.). John Benjamins Publishing Company. https://doi.org/10.1075/ct.7
Wodak, R. (2001a). What CDA is about. In Methods of Critical Discourse Analysis (R. Wodak dan M. Meyer, ed.). SAGE Publications. https://doi.org/10.4135/9780857028020
Wodak, R. (2001b). The Discourse-Historical Approach. In Methods of Critical Discourse Analysis, 1, 63–94. SAGE Publications. https://doi.org/10.4135/9780857028020
Wodak, R. (2009). The Discourse of Politic in Action: Politics as Usual. Palgrave Macmillan.
Ylä-Anttila, T. (2018). Populist knowledge: ‘Post-truth’ repertoires of contesting epistemic authorities. European Journal of Cultural and Political Sociology, 5(4), 356–388. https://doi.org/10.1080/23254823.2017.1414620
YLBHI. (2022, 10 Februari). Rilis Pers Koalisi Serius Revisi UU ITE terkait Kasus Wadas. https://ylbhi.or.id/informasi/siaran-pers/rilis-pers-koalisi-serius-revisi-uu-ite-terkait-kasus-wadas/
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.