Templates
Indexed by
Citedness
Penulis: Zamroni Salim, Umi Karomah Yaumidin, Diah Setiari Suhodo, Nurlia Listiani, dan Sukarna Wiranta
Editor: Zamroni Salim
Buku ini mengulas persoalan standardisasi produk perikanan saat akan diekspor ke luar negeri. Seperti diketahui, pemenuhan standard menjadi hal penting yang harus diperhatikan oleh Indonesia untuk meningkatkan ekspor sekaligus sebagai upaya untuk melindungi pasar dan konsumen dalam negeri dari produk-produk yang tidak sesuai standar. Melalui analisis Model Performance, Vision and Strategy (PVS), sebenarnya sudah terjadi interaksi sektor publik (pusat dan daerah), swasta
(perusahaan) dan masyarakat (nelayan) dalam penerapan standar peningkatan daya saing produk perikanan. Namun, masih banyak kendala yang harus diatasi seperti monitoring-evaluasi, terbatasnya peralatan/lab uji, SDM, peralatan tangkap dan belum adanya pelabuhan berstandar internasional di daerah penghasil produk perikanan.
©2016 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
Badan Standardisasi Nasional (BSN). (1992a). Ikan albakor atau tuna ber sirip panjang beku, ikan tuna bersirip kuning ( unnus albacares) beku, ikan cakalang atau stripebellied bonito beku (SNI.01-2710-1992). Ja- karta: Badan Standardisasi Nasional.
Badan Standardisasi Nasional (BSN). (1992b). Ikan tuna beku selain caka lang, sirip kuning, dan albakor (SNI.01-2733-1992). Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
Badan Standardisasi Nasional (BSN). (2006a). Spesi kasi tuna beku (SNI 012710.12006). Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
Badan Standardisasi Nasional (BSN). (2006b). Persyaratan bahan baku tuna beku (SNI 012710.22006). Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
Badan Standardisasi Nasional (BSN). (2006c). Penanganan dan pengolahan tuna beku (SNI 012710.32006). Jakarta: Badan Standardisasi Nasi- onal.
Badan Standardisasi Nasional (BSN). (2006d). Spesi kasi tuna loin mentah beku (SNI 014104.12006). Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
Badan Standardisasi Nasional (BSN). (2006e). Persyaratan bahan baku tuna loin mentah beku (SNI 014104.22006). Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
Badan Standardisasi Nasional (BSN). (2006f). Penanganan dan pengolahan tuna loin mentah beku (SNI 014104.32006). Jakarta: Badan Stan- dardisasi Nasional.
Badan Standardisasi Nasional (BSN). (2006g). Spesi kasi tuna steak beku (SNI 014485.12006). Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
Badan Standardisasi Nasional (BSN). (2006h). Persyaratan bahan baku tuna steak beku (SNI 014485.22006). Jakarta: Badan Standardisasi Nasi- onal.
Badan Standardisasi Nasional (BSN). (2006i). Penanganan dan pengolahan tuna steak beku (SNI 014485.32006). Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
Badan Standardisasi Nasional (BSN). (2006j). Spesi kasi tuna segar untuk sashimi (SNI 012693.12006). Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
Badan Standardisasi Nasional (BSN). (2006k). Persyaratan bahan baku tuna segar untuk sashimi (SNI 012693.22006). Jakarta: Badan Standardis- asi Nasional.
Badan Standardisasi Nasional (BSN). (2006l). Penanganan dan pengolahan tuna segar untuk sashimi (SNI 012693.32006). Jakarta: Badan Stan- dardisasi Nasional.
Badan Standardisasi Nasional (BSN). (2006m). Spesi kasi ikan tuna dalam kaleng (SNI 012712.12006). Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
Badan Standardisasi Nasional (BSN). (2006n). Persyaratan bahan baku ikan tuna dalam kaleng (SNI 012712.22006). Jakarta: Badan Standardis- asi Nasional.
Badan Standardisasi Nasional (BSN). (2006o). Penanganan dan pengolahan ikan tuna dalam kaleng (SNI 012712.32006). Jakarta: Badan Stan- dardisasi Nasional.
Badan Standardisasi Nasional (BSN). (2009a). Spesi kasi sate tuna beku (SNI 7320.12009). Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
Badan Standardisasi Nasional (BSN). (2009b). Persyaratan bahan baku sate tuna beku (SNI 7320.22009). Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
Badan Standardisasi Nasional (BSN). (2009c). Penanganan dan pengolahan sate tuna beku (SNI 7320.32009). Jakarta: Badan Standardisasi Nasi- onal.
Badan Standardisasi Nasional (BSN). (2009d). Spesi kasi tuna loin segar (SNI 7530.12009). Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
Badan Standardisasi Nasional (BSN). (2009e). Persyaratan bahan baku tuna loin segar (SNI 7530.22009). Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
Badan Standardisasi Nasional (BSN). (2009f). Penanganan dan pengolahan tuna loin segar (SNI 7530.32009). Jakarta: Badan Standardisasi Na- sional.
Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO). (2010).
Recent developments in the tuna industry: stocks, sheries, management, processing, trade and markets. FAO Fisheries And Aquaculture Depart- ment.
Food And Agriculture Organization of e United Nations (FAO). (2012). e state of world sheries and aquaculture 2012. FAO Fisheries and Aquaculture Department.
Indonesian Ministry of Marine A airs and Fisheries & WWF. (2011a). Ac tion plan of Indonesian tuna sheries: Better management practices for moving toward sustainable and responsible sheries.
Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2011b). Statistik Ekspor-Impor Produk Perikanan Indonesia 2010. Jakarta.
Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2011c). Statistik perikanan Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari. Kendari: Sulawesi TEnggara: Kemente- rian Kelautan dan Perikanan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap.
Ledezma, E. dan A. M. Cordero Pena. (2008). Performance, vision and strategy (PVS): For sanitary and phytosanitary measures: An institutional vision. Inter-American Institute for Cooperation on Agriculture (IICA).
Sustainable Fisheries Partnership. (2010). Indonesian tuna supply chain analy sis.
Sustainable Fisheries Partnership. (2011). Sustainable Indonesian tuna initia tive, White Paper.
WHO. (2007). Performance, vision, and strategy (PVS) for national food safety. Inter-American Institute for Cooperation on Agriculture (IICA), San Jose, Costa Rica.
Hasil Wawancara
Wawancara dengan perusahaan teri (X). (2012). Standardisasi dan Produk Perikanan di Kabupaten Buton, Kendari, Sulawesi Tenggara
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.