Dengan Ba-ilau Memanggil Harimau: Tradisi Lisan Pesisir Selatan Sumatra Barat

Authors

Sastri Sunarti
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Keywords:

Ba-ilau memanggil harimau, Tradisi Lisan, Sumatera Barat

Synopsis

Tradisi lisan merupakan warisan budaya yang menyimpan banyak kearifan lokal dan filosofi kehidupan. Ironisnya, saat ini banyak tradisi lisan yang mulai hilang karena ditinggalkan penutur dan penikmatnya. Salah satu ragam tradisi lisan yang dikhawatirkan hilang adalah tradisi lisan ba-ilau, yaitu ragam tradisi lisan dari daerah Pesisir Selatan, Sumatra Barat.
Untuk melestarikan tradisi lisan tersebut agar tidak hilang (punah), salah satunya dengan menerbitkan buku ini. Buku ini tidak hanya mengulas tentang ba-ilau dari struktur teksnya, tetapi juga menjelaskan fungsi ba-ilau selain sebagai suatu kebiasaan sekelompok perempuan untuk membangkitkan semangat bekerja di sawah, juga dinyanyikan pada upacara menangkap harimau yang dilakukan oleh penduduk secara beramai-ramai.
Untuk itu, buku ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat sebagai salah satu upaya pelestarian tradisi lisan. Selain itu, pemerintah daerah juga diharapkan dapat memfasilitasi dan mengenalkan kepada masyarakat berbagai macam tradisi lisan, terutama tradisi lisan ba-ilau.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Sastri Sunarti, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Sastri Sunarti lahir di Padang, 30 September 1968. Pernah bekerja menjadi penulis pada majalah Lingkungan Hidup PKBI Sumbar 1992, di Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional (sekarang Badan Bahasa) sejak 1993. Pengurus Pusat Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia (2019–2023).

Latar pendidikan S-1 Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Andalas, Padang, Tahun 1992; S-2 Program Studi Ilmu Susastra, FIB, Universitas Indonesia, Tahun 1999; S-3 Program Studi Ilmu Susastra FIB Universitas Indonesia 2011.

References

Adilla, Ivan. 1988. “Kesenian Bagurau”. Laporan Penelitian: Pusat Penelitian Universitas Andalas Padang.

Ambler, John S., ed. 1991. Irigasi di Indonesia. Dinamika Kelembagaan Petani. Jakarta: LP3ES.

Amir, Adriyetti. 1988. “Salawat Dulang: Tradisi Lisan Islam di Minangkabau”. First Monograph, Fakultas Sastra, Universitas Andalas Padang.

—————. 1990. “Rabab Pasisia: Minangkabau Oral Literature”. Andalas University Research Report.

—————. 1993. “Salawat Dulang: Islamic Minangkabau Oral Literature”. Research Report for The Toyota Foundation.

—————. 1994. “Interaksi dalam Pertunjukan Tradisi Lisan Tradisi Minangkabau”. Majalah Dewan Sastera.

—————. 1995. “Woman Performers in Minangkabau Oral Tradition”. Majalah Tenggara 34.

—————. 1996. “Sastra Minangkabau adalah Tradisi Lisan”. Majalah Puitika, edisi 5 Juni–Agustus.

Amir, Adriyetti, dan Khairil Anwar. 2006. Pemetaan Sastra Lisan Minangkabau. Padang: Andalas University Press.

Bachri, Sutardji Calzoum. 1988. “Pantun Bukan Sekedar Sugesti Bunyi.” Republika, Minggu 15 Maret.

Bachtiar, Harsyah W. 1983. “Simposium Pengaruh Adat Istiadat Minangkabau terhadap Kehidupan Wanita dalam Mengembangkan Bangsa”. Majalah Ilmu dan Budaya.

Basgoz, Ilhan dalam Ben-Amos, ed., 1975. “Folklore in African Society”. Review of African Literatures 6 (1975) p. 165–98.

Baumand, Richard, ed. 1992. Folklore, Cultural Performance and Popular Entertainments. New York: Oxford University Press.

Ben-Amos, Dan. 1975. Folklore Performance and Communication: The Tale-Singer and His Audience. The Hague: Mouton.

—————. 1992. “Folktale” dalam Bauman, ed.,1992. **

Bogdan, Robert, dan Steven J. Taylor. 1993. Kualitatif Dasar-Dasar Penelitian. (terjemahan) Surabaya: Usaha Nasional.

Daillie, Rene François. 1988. Alam Pantun Melayu: Studies on the Malay Pantun. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.

Danandjaya, James. 1980. “Kebudayaan Petani Desa Trunyan di Bali: Satu Lukisan Analitis yang Menghubungkan Praktek Pengasuhan Anak Orang Truyan dengan Latar Belakang Etnografis”. Seri Pustaka Sarjana No. 3. Jakarta: Pustaka Jaya.

—————. 1994. Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan lain-lain. Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti. (Cetakan ke-4).

—————. 1998. “Pendekatan Folklor dalam Penelitian Tradisi Lisan”. Dalam Pudentia MPSS, ed., 1998: 53–66.

Djajadiningrat, Husein. 1959. “Arti Pantun Melayu yang Gaib”. Majalah Pujangga Baru. Tahun I. **

Dorson, Richard M. 1978. Folklore in the Modern World. The Hague: Mouton.

Dove, Michael R. 1985. Peranan Kebudayaan Tradisional Indonesia dalam Modernisasi. Jakarta: Grafiti.

Dundes, Alan, ed. 1965. The Study of Folklore. Englewood Clifts, N.J.: Prentice-Hall.

—————. 1996. “Metafolklore and Oral Literary Criticism”. The Monist 55 No. 4 (October).

Effendi, Tenas. 1997. Bujang Tan Domang. Tradisi Lisan Orang Petalangan. Jakarta: École Française d’Extrême Orient, The Toyota Foundation, dan Yayasan Bentang Budaya.

Finnegan, Ruth. 1977. Oral Poetry: Its Nature, Significance and Social Context. Cambridge: Cambridge University Press.

Firman, Yondri. 1991. “Bagurau: Analisis Struktur.” Skripsi Sarjana Sastra, Universitas Andalas Padang.

Fischer, H. TH. 1980. Pengantar Antropologi Kebudayaan Indonesia. (Terjemahan Anas Makruf). Jakarta: PT Pembangunan. (Cetakan ke-5).

Fox, James J. 1986. Bahasa, Sastra dan Sejarah. Kumpulan Karangan Mengenai Masyarakat Pulau Roti. Jakarta: Penerbit Djambatan.

Geertz, Clifford. 1963. Agricultural Involution: The Process of Ecological Change in Indonesia. Berkeley: University of California Press.

—————. 1983. Abangan, Santri, Priyayi dalam Masyarakat Jawa. Jakarta: Pustaka Jaya.

Gimblett, Barbara Kirshenblatt. 1975. “A Parable in Context: A Social Interactional Analysis of Storytelling Performance”. Dalam Folklore: Performance and Communication, ed. Ben-Amos.

Hayami, Yujiro, dan Masao Kikuchi. 1987. Dilema Ekonomi Desa (terjemahan) Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Hutomo, Suripan Sadi. 1993. Cerita Kentrung Sarahwulan di Tuban, Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Ikram, Achadiati 1964. “Pantun danWangsalan”. Majalah Ilmu-ilmu Sastra Indonesia.

Kato, Tsuyoshi. 1982. Matriliny and Migration: Evolving Minangkabau Traditions in Indonesia. Ithaca: Cornell University Press.

Kleden, Ninuk. 1992. Teater Topeng Betawi sebagai Teks dan Maknanya Suatu Tafsiran Antropologi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Koentjaraningrat. 1986. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru.

Kroeber dan Kluckhohn. 1952. Cultural A Critical Review of Concepts And Definitions.

Lathief, Halilintar. 1999. “Generasi Terakhir Para Pewaris: Komunitas Bissu di Segeri Mandalle Pangkep”. Makalah dalam Seminar Internasional Tradisi Lisan III, 14–16 Oktober 1999. Jakarta.

Lord, Albert B. 1960. The Singer of Tales. Cambridge, Mass.: Harvard University Press.

Maladi Irianto, Agus. 1997. “Tayub sebagai Kebutuhan Integratif Petani Jawa”. Tesis Program Pascasarjana Program Studi Antropologi, Universitas Indonesia Jakarta.

Mandalangi, Oscar P. 1999. “Bahasa Adat dan Bahasa Hukum dalam Sistem Pendidikan Tradisional: Sebuah Transformasi Kebudayaan yang Kreatif”. Makalah Seminar Internasional Tradisi Lisan III, 14–16 Oktober 1999, Jakarta.

Moussay, Gerard. 1998. Tata Bahasa Minangkabau. (Terjemahan Rahayu Hidayat). Jakarta: École Française d’Extrême-Orient, Yayasan Gebu Minang, University of Leiden–Project Division, Kepustakaan Populer Gramedia.

Naim, Mochtar. 1983. Wanita Minangkabau dalam Dialetika Kebudayaan Nusantara. Jakarta: Analisis Kebudayaan. **

—————.1984. Merantau Pola Migrasi Suku Minangkabau. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Navis, A. A. 1984. Alam Takambang Jadi Guru.

Navis, A. A. 1985. “Hubungan Adat Minangkabau dan Agama Islam dalam Pembangunan Bangsa Indonesia”. Majalah Ilmu dan Budaya. **

Ong, Walter J. 1982. Orality and Literacy: The Technologizing of the Word. London and New York: Methuen.

Pamuncak, M. Thaib St. 1935. Kamus Bahasa Minangkabau dan Bahasa Melayu-Riau. Batavia. **

Purba, Setia Dermawan. 1999. “Inggou Turi-Turian Masyarakat Simalungun (Simalungun Narrative Folksong)”, Makalah dalam Seminar Internasional Asosiasi Tradisi Lisan III, 14–16 Oktober 1999, Jakarta.

Pelly, Usman. 1992. Dukun, Mantra, dan Kepercayaan Masyarakat, Jakarta: Grafikatama Jaya.

Phillips, Nigel. 1981. Sijobang: Sung Narrative Poetry of West Sumatra. Cambridge: Cambridge University Press.

Propp, Vladimir. 1984. Morphology of the Folktale. Austin: University of Texas Press. (Terjemahan dari edisi Rusia, 1928).

Pudentia MPSS. 1992. Transformasi Sastra: Analisis atas Cerita Rakyat Lutung Kasarung. Jakarta: Balai Pustaka.

__________, ed. 1998. Metodologi Kajian Tradisi Lisan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia dan Yayasan Asosiasi Tradisi Lisan.

--------------- 1999. “Bahasa Nusantara dalam Tradisi Lisan dan Kesenian”. Makalah dalam Suara-Suara Milenium: Dialog Antarbudaya, Konferensi Bahasa Nusantara, 18–19 Oktober 1999. Jakarta.

Rusyana, Yus. Tuturan tentang Pencak Silat dalam Tradisi Lisan Sunda. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia dan Asosiasi Tradisi Lisan. **

Sajoyo, Pujiwati. 1983. Peranan Wanita dalam Perkembangan Masyarakat Desa. Jakarta: CV Rajawali.

Soemarjan, Selo. 1981. “Kesenian dalam Perubahan Kebudayaan”. Majalah Prisma No. 2. **

Suparlan, Parsudi. 1985. “Kebudayaan dan Pembangunan”. Makalah Seminar Kependudukan dan Pembangunan. Jakarta: KLH.

Suryadi. 1992. “Pesta Semalam Suntuk: Dendang Pauah Salah Satu Ragam Lisan Minangkabau”. Laporan Penelitian Toyota Foundation, Jakarta.

—————. 1993. Seri Tradisi Lisan Indonesia: Rebab Pesisir Selatan Zamzami dan Marlaini. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia dan Asosiasi Tradisi Lisan.

—————. 1993. Seri Tradisi Lisan Nusantara: Dendang Pauah Cerita Orang Lubuk Sikaping. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia dan Asosiasi Tradisi Lisan.

Sweeney, Amin. 1980. Authors and Audiences in Traditional Malay Literature. Monograph No. 20. Center for South and Southeast Asia Studies. Berkeley: University of California.

—————. 1987. A Full Hearing: Orality and Literacy in the Malay World. Berkeley: University of California Press.

—————. 1998. “Surat Naskah Angka Bersuara; Ke Arah Mencari ‘Kelisanan’”. Dalam Pudentia MPSS., ed., 1998: 83–102.

Teeuw, A. 1991. Membacadan Menilai Sastra. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

—————. 1994. Antara Kelisanan dan Keberaksaraan. Jakarta: Pustaka Jaya.

Tuloli, Nani. 1990. Tanggomo: Salah Satu Ragam Tradisi Lisan Gorontalo. Jakarta: Intermasa.

Wahjono, Parwatri. 1993. “Hakikat dan Fungsi Permainan Ritual Magis Nini Thowok bagi Masyarakat Pendukungnya: Sebuah Studi Kasus di Desa Banyumudal Gombong”. Disertasi Program Pascasarjana, FSUI Jakarta.

Wellek, Rene, dan Austin Warren. 1982. Sastra dan Teori Sastra. (Terjemahan Melani Budianta). Jakarta: Gramedia.

van Zoest, Aart. 1992. Serba-serbi Semiotika. Jakarta: PT Gramedia Pustaka.

—————. 1993. Semiotika: Tentang Tanda, Cara Kerjanya dan Apa yang Kita Lakukan Dengannya. Jakarta: Yayasan Sumber Agung.

van der Mijk, Dick, dan Yvonne van Genugten. 1993. “Penelitian Awal Mengenai Tradisi Lisan Nusantara Sementara”. Jakarta: Makalah Seminar Tradisi Lisan. **

Downloads

Published

April 3, 2020
HOW TO CITE