Templates
Indexed by
Citedness
Penganugerahan Habibie Prize merupakan salah satu upaya untuk melanjutkan harapan dan cita-cita Habibie membangun SDM Indonesia unggul dan berdaya saing, yang sejalan dengan visi kenegaraan Presiden Joko Widodo dalam hal pengembangan SDM. Pembangunan SDM unggul akan sangat mendukung kemajuan Indonesia dan menjadi salah kunci utama peningkatan daya saing di percaturan global. Hal yang harus disadari bahwa kemajuan suatu bangsa tidak cukup hanya dengan tersedianya sumber daya alam yang melimpah dan pembangunan infrastruktur yang masif, tetapi juga harus didukung dengan peningkatan kualitas SDM; SDM Indonesia yang mampu berinovasi untuk membangun bangsa.
OMAN FATHURAHMAN lahir pada 8 Agustus 1969 di Kuningan, Jawa Barat. Lulus dari MAN Cipasung Tasikmalaya pada 1987. Pada 1990, ia berkesempatan kuliah setelah diterima di Jurusan Bahasa dan Sastra Arab pada Fakultas Adab IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Ia membiayai kuliahnya sendiri dengan berjualan jam tangan, batik, dan kacamata. Selain itu, ia aktif berorganisasi bahkan sempat menjabat ketua senat mahasiswa dan ketua komisariat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di fakultasnya. Lulus dengan predikat cumlaude pada 1994, ia mulai berkenalan dengan manuskrip. Berkolaborasi dengan Chambert-Loir, ia menghasilkan karya pertamanya berjudul Khazanah Naskah: Panduan Koleksi Naskah Indonesia se-Dunia (EFEO-YOI, 1999).
Pada 1998, atas beasiswa dari Yayasan Naskah Nusantara (Yanassa), ia menyelesaikan studi Magister di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (FIB UI). Tesisnya diterbitkan dengan judul Menyoal Wahdatul Wujud (EFEO-Mizan, 1999). Pada 2010, ia memperoleh the Chevening Fellowship untuk melakukan riset di Universitas Oxford, Inggris. Pada 2012–2013, giliran para koleganya di Jepang, mengundang Oman sebagai visiting professor di Tokyo University of Foreign Studies (TUFS). Sejak 2017–saat ini, Oman memimpin Digital Repository of Endangered and Affected Manuscripts in Southeast Asia (DREAMSEA), upaya penyelamatan manuskrip Islam Nusantara melalui digitalisasi.
Oman memanfaatkan media sosial dan kanal digital untuk memperkenalkan manuskrip ke publik melalui program Ngaji Manuskrip Kuno Nusantara (Ngariksa). Oman bermukim di Ciputat, Tangerang Selatan. Di media sosial, ia dapat disapa melalui akun Twitter: @ofathurahman, Facebook: @Oman Fathurahman, dan Instagram: @ofathurahman.
Akhimuddin, Y. (2012). Naskah-naskah gempa: Perspektif Orang Melayu Minangkabau tentang gempa bumi. [Tesis]. OPAC Perpustakaan SPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. https://onesearch.id/Record/IOS5951.14054?widget=1&library_id=459
Chambert-Loir, H. & Fathurahman, O. (1999). Khazanah naskah: Panduan koleksi naskah-naskah indonesia sedunia. Yayasan Obor Indonesia.
Fathurahman, O. (2015). Filologi Indonesia: Teori dan metode. Prenadamedia Group.
Hooker, V. M. (1998). Tuhfat al-Nafis/Karangan Raja Ali Haji. Yayasan Karyawan.
Iswanto, A., Gunawan, A., & Hazmirullah. (2023). Jalan sunyi filologi: Merangkai kisah, menimba hikmah. Penerbit Manassa. http://www.manassa.id/2023/07/segera-terbit.html
Ngariksa TV. (t.t). About [Halaman Youtube]. Youtube. Diakses pada 31 Oktober, 2023, dari https://www.youtube.com/@ngariksaTV2019
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 tentang tentang Cagar Budaya. (2010). https://peraturan.bpk.go.id/Details/38552/uu-no-11-tahun-2010
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. (2017). https://peraturan.bpk.go.id/Details/37642/uu-no-5-tahun-2017
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.