Menghadapi Bencana, Mengubah Masa Depan: Transformasi Sistem Penghidupan yang Tangguh

Authors

Rachmini Saparita, Badan Riset dan Inovasi Nasional; Djoko Puguh Wibowo, Badan Riset dan Inovasi Nasional; Reza Amarta Prayoga, Universitas Indonesia & Badan Riset dan Inovasi Nasional; Eko Wahyono, Badan Riset dan Inovasi Nasional; Siti Fatimah, Badan Riset dan Inovasi Nasional; Lis Purbandini, Badan Riset dan Inovasi Nasional; Nuzul Solekhah, Badan Riset dan Inovasi Nasional; Fatwa Nurul Hakim, Badan Riset dan Inovasi Nasional; Jainu, Sekretaris Desa Balerante dan koordinator umum Penanggulangan Resiko Bencana (PRB) desa Balerante

Keywords:

transformasi ekonomi; sistem penghidupan

Synopsis

Berbicara soal bencana menjadi tantangan di Indonesia. bukan soal tema yang mainstream dan banyak dibicarakan, tetapi isu tersebut memang sudah selayaknya menjadi perhatian banyak pihak. Buku ini berusaha turut serta ambil bagian dengan memotret pengupayaan Masyarakat Tangguh bencana melalui strategi afirmasi aksi sistem penghidupan di lereng Merapi dan kelud. Buku ini mencoba menawarkan pendekatan mitigasi institusi sosio-ekonomi di area bencana dengan menghadirkan kembali konsep lumbung pangan yang selama ini mulai tergerus arus zaman.

Institusi sosial ekonomi menjadi nadi pemulihan kehidupan komunitas rawan bencana. Bantuan yang datang seringkali bersifat on the spot pada momen ketika bencana berlangsung dan lebih cenderung memprioritaskan perbaikan yang bersifat fisik (layanan kesehatan, pangan, sandang, pengungsian), sedangkan aspek keberlanjutan sosial ekonomi komunitas menjadi kabur. Institusi sosial ekonomi yang Tangguh menjadi salah satu pilar yang harus dibangun untuk mempercepat pemulihan suatu komunitas pasca bencana.

Pendekatan yang ditawarkan buku ini menjadi salah satu refleksi atas kesenjangan perhatian pada aspek penghidupan Masyarakat rawan bencana. Tidak hanya menyoal kerentanan dan resiliensi, tetapi buku ini berusaha mengajak pembaca untuk menyelami memori kebencanaan dan menguak ketakutan-ketakutan baru yang menghantui mereka sehingga analisis yang ditawarkan menjadi lebih dinamis.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Rachmini Saparita, Badan Riset dan Inovasi Nasional

Rachmini Saparita merupakan peneliti di Pusat Riset Kesejahteraan Sosial, Desa, dan Konektivitas (PR KSDK), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Ia lahir di Garut, Jawa Barat dan memperoleh gelar sarjana dari Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (1982) bidang statistika, gelar diploma dari LSE University of London (1987), gelar magister teknik dari Institut Teknologi Bandung (1994), bidang teknik dan manajemen industri, gelar doktor dari Universitas Padjadjaran (2004) bidang sosial ekonomi pertanian, serta gelar profesor riset dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk bidang informasi dan komunikasi pertanian (2017). Sebelum berada di BRIN, dirinya bekerja di LIPI sejak tahun 1982. Jabatan fungsionalnya adalah jenjang Peneliti Utama Gol IV/e. Penulis telah menghasilkan berbagai publikasi ilmiah, baik yang ditulis sendiri maupun dengan penulis lain dalam bentuk buku, jurnal, prosiding, dan makalah yang diterbitkan serta disampaikan dalam pertemuan ilmiah nasional dan internasional. Surel: rach001@brin.go.id; rsaparita@gmail.com.

Djoko Puguh Wibowo, Badan Riset dan Inovasi Nasional

Djoko Puguh Wibowo adalah peneliti Pusat Riset Kesejahteraan Sosial, Desa, dan Konektivitas Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Sebelumnya, ia merupakan peneliti dari Pusat Pengembangan Kebijakan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Penulis memperoleh gelar sarjana ekonomi pertanian dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta pada tahun 1984 dan master of science ilmu lingkungan tahun 2002 dari Universitas Indonesia. Fokus riset dan publikasinya mengarah terhadap isu-isu pariwisata, ketahanan pangan, dan kebencanaan. Sejak tahun 2017 sampai sekarang, penulis menjadi inisiator dan pendamping pemerintah Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, dalam pengembangan kopi dan ekowisata (mitigasi dan konservasi, wisata alam, dan ekonomi lokal). Surel: dpwibowo@gmail.com.

Reza Amarta Prayoga, Universitas Indonesia & Badan Riset dan Inovasi Nasional

Reza Amarta Prayoga merupakan peneliti di Pusat Riset Kesejahteraan Sosial, Desa, dan Konektivitas, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Ia memperoleh gelar sarjana sosiologi tahun 2011 dari Universitas Andalas dan master of art sosiologi pada tahun 2013 di Universitas Gadjah Mada. Saat ini (tahun 2024) penulis sedang menyelesaikan studi Doktoral Sosiologi dengan fokus Mitigasi Bencana pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia. Fokus riset dan publikasi ilmiahnya berkisar pada isu–isu sosial, kesejahteraan, ketimpangan sosial, dan budaya yang diterbitkan di pelbagai penerbit buku, baik nasional maupun internasional. Ia dapat dihubungi melalui surel reza010@brin.go.id.

Eko Wahyono, Badan Riset dan Inovasi Nasional

Eko Wahyono lahir di Boyolali, 2 September 1989. Ia menamatkan pendidikan S-1 pada Jurusan Sosiologi, Universitas Sebelas Maret tahun 2011; menamatkan S-2 pada Prodi Sosiologi, Universitas Indonesia pada tahun 2014; dan menyelesaikan S-3 pada Prodi Sosiologi Pedesaan, Institut Pertanian Bogor pada tahun 2020. Eko menjadi penulis dalam berbagai jurnal nasional dan internasional. Ketertarikan dan keahlian risetnya meliputi topik-topik seperti masyarakat pedesaan, migrasi, masyarakat digital, sosiologi ekonomi, sistem penghidupan masyarakat, dan pembangunan sosial masyarakat. Beliau bergabung sebagai peneliti di Pusat Riset Kesejahteraan Sosial, Desa, dan Konektivitas, Badan Riset dan Inovasi Nasional pada tahun 2022. Surel: ekow005@brin.go.id.

Siti Fatimah, Badan Riset dan Inovasi Nasional

Siti Fatimah dilahirkan di Semarang tahun 1961. Ia menyelesaikan jenjang S-1 dari Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Negara Lembaga Administrasi Negara (STIA-LAN R.I) pada tahun 1994. Penulis menjadi Peneliti Madya Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada tahun 2009 dengan bidang studi pengembangan masyarakat. Saat ini penulis bekerja pada Pusat Riset Kesejahteraan Sosial, Desa, dan Konektivitas, Organisasi Riset Tata Kelola Pemerintahan, Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat, Badan Riset dan Inovasi Nasional sebagai Peneliti Madya bidang kesejahteraan sosial, pengembangan masyarakat dan ekonomi lokal. Beberapa tahun dirinya terakhir menulis beberapa buku KTI serta jurnal nasional dan internasional terkait kesejahteraan sosial dan pengembangan masyarakat. Surel: st.fatimah26@gmail.com/siti080@brin.co.id.

Lis Purbandini, Badan Riset dan Inovasi Nasional

Lis Purbandini adalah peneliti di Pusat Riset Kesejahteraan Sosial Desa dan Konektivitas, Organisasi Riset Tata Kelola Pemerintahan Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat, Badan Riset dan Inovasi Nasional. Penulis memperoleh gelar sarjana pertanian dari Universitas Tunas Surakarta pada tahun 1990. Beberapa tahun terakhir fokus riset pada bidang kesejahteraan sosial dan pengembangan masyarakat desa yang diterbitkan pada pelbagai penerbit nasional dan internasional. Surel : lisp001@brin.go.id/lis.dini@gmail.com.

Nuzul Solekhah, Badan Riset dan Inovasi Nasional

Nuzul Solekhah saat ini adalah seorang peneliti di Pusat Riset Kesejahteraan Sosial, Desa, dan Konektivitas, BRIN. Saat ini (tahun 2024) penulis sedang menyelesaikan studi Magister di Universitas Gadjah Mada, jurusan Antropologi. Penulis tertarik dengan tema kesejahteraan sosial dan relasinya dengan isu gender, marginalitas, dan transformasi sosial. Dirinya juga tertarik dengan topik perubahan sosial yang berkaitan dengan disrupsi teknologi. Beberapa publikasinya dapat dikunjungi melalui laman https://scholar.google.com/citations?user=E4lBwNYAAAAJ&hl=id. Penulis dapat dihubungi melalui surel: nuzulsoleka@gmail.com.

Fatwa Nurul Hakim, Badan Riset dan Inovasi Nasional

Fatwa Nurul Hakim adalah Peneliti di Pusat Riset Kesejahteraan Sosial, Desa, dan Konektivitas, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Sebelumnya, penulis merupakan peneliti di Balai Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial, Kementerian Sosial. Penulis memperoleh gelar sarjana sosiologi tahun 2010 di Universitas Sebelas Maret dan magister sosial tahun pada tahun 2021 di universitas yang sama. Fokus riset dan publikasi ilmiahnya berpusat pada isu–isu kesejahteraan sosial, patologi sosial, sosiologi pedesaan, dan dinamika perubahan masyarakat kontemporer. Alamat surel yang dapat dihubungi: fatw001@brin.go.id.

Jainu, Sekretaris Desa Balerante dan koordinator umum Penanggulangan Resiko Bencana (PRB) desa Balerante

Jainu lahir pada 20 maret 1973 di Klaten. Ia menamatkan pendidikan SMA dan telah banyak berkecimpung di berbagai kegiatan, baik di level desa maupun kecamatan. Berbagai jabatan yang dipegang saat ini, antara lain Wakil Ketua Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten, Kaur Perencanaan Desa Balerante, Koordinator Umum Penanggulangan Risiko Bencana (PRB) Desa Balerante, Sekretaris Guyub Bebeng, dan Ketua Pengelola Wisata Kalitalang. Alamat surel yang dapat dihubungi: jainu.blrte@gmail.com

References

Abdurrahman, F. (2017). Upaya petani salak pondoh dalam menanggulangi dampak bencana erupsi Gunung Merapi di Desa Kemiren Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang. Geo Educasia, 2(2), 246–253.

Abiche, T. T. (2013). Commmunity empowerment and sustainable livelihoods: Tranforming social capital into entrepreneurship in rural Southern Ethiopia. Pretoria: University of South Africa. Diakses pada 13 Juli 2022 dari http://hdl.handle.net/10500/10190

Adi, A. W., Shalih, O., Shabrina, F. Z., Rizqi, A., Putra, A. S., Karimah, R., Eveline, F., Alfian, A., Syauqi., Septian, R. T., Widiastomo, Y., Bagaskoro, Y., Dewi, A. N., Rahmawati, I., Seniarwan, Suryaningrum, H. A., Purnamasiwi, D. I., & Puspasari, T. J. (2022). IRBI Indeks Risiko Bencana Indonesia Tahun 2022. BNPB.

Alam, P. C., Nurcahyanto, H., & Sulandari, S. (2013). Upaya rehabilitasi dan rekontruksi wilayah pasca bencana erupsi Gunung Merapi di Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah. Journal of Public Policy and Management Review, 2(3), 1–13. Retrieved Juli 20, 2022, from https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jppmr/article/view/3043/2903

Ali, A., & Rahut, D. B. (2018). Forest-based livelihoods, income, and poverty: Empirical evidence from the Himalayan region of rural Pakistan. Journal of Rural Studies, 57, 44–54. doi:10.1016/j.jrurstud.2017.10.001

Almutairi, A., Mourshed, M., & Ameen, R. (2020). Coastal community resilience frameworks for disaster risk management. 101, 595–630. https://doi.org/. Natural Hazards, 101, 595–630. doi:10.1007/s11069-020-03875-3

Anani, K. (1999). Sustainable governance of livelihoods in rural Africa: A place-based response to globalism in Africa. Development, 42(2), 57–63. doi:10.1057/palgrave.development.1110037

Andreastuti, S., Paripurno, E., Gunawan, H., Budianto, A., Syahbana, D., & Pallister, J. (2019). Character of community response to volcanic crises at Sinabung and Kelud volcanoes. Journal of Volcanology and Geothermal Research, 382, 298–310. doi:10.1016/j.jvolgeores.2017.01.022

Antara. (2010). Lewati lahar dingin. Diakses pada 4 Mei 2022 dari https://www.antaranews.com/foto/12227/lewati-lahar-dingin

Asian Disaster Reduction Response Network. (2009). Terminologi pengurangan risiko bencana.

Astuti, L. D., Kistiayah, S., Suhardjono, & Suharto, P. (2012). Rehabilitasi pertanahan pasca bencana erupsi Merapi pada petani salak di Desa Srumbung Kecamatatan Srumbung Kabupaten Magelang. Yogyakarta: STPN Yogyakarta.

Azad, M. A., Uddin, M. S., Zaman, S., & Ashraf, M. A. (2019). Community-based disaster management and its salient features: A policy approach to people-centred risk reduction in Bangladesh. Asia-Pacific Journal of Rural Development, 29(2), 135–160.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana. (2011). Rencana aksi rehabilitasi dan rekontruksi wilayah pasca bencana erupsi Gunung Merapi di Provinsi DI Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah tahun 2011–2013. BNPB & Bappenas.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana. (2015). Memaknai ketangguhan masyarakat Kelud. Diakses pada 10 Juli, 2023, dari https://bnpb.go.id/berita/memaknai-ketangguhan-masyarakat-kelud

Badan Nasional Penanggulangan Bencana. (2020a). BNPB tinjau kesiapsiagaan masyarakat di wilayah KRB 3. Diakses pada 6 Mei, 2023, dari https://bnpb.go.id/berita/BNPB%20Tinjau%20Kesiapsiagaan%20Masyarakat%20di%20Wilayah%20KRB%203%20Merapi

Badan Pusat Statistik. (2024). Statistik Indonesia 2024.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Boyolali. (2022). Kecamatan Selo dalam angka 2022.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Kediri. (2022). Kecamatan Kepung dalam angka.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Klaten. (2022). Kecamatan Kemalang dalam angka.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Magelang. (2022). Kecamatan Srumbung dalam angka.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Magelang. (2023). Kabupaten Magelang dalam angka.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Malang. (2022a). Kecamatan Ngantang dalam angka 2022.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Malang. (2022b). Kecamatan Kasembon dalam Angka 2022.

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau. (2012). Syarat tumbuh pada tanaman salak. Puslitbang Sosial Ekonomi Pertanian, Badan Litbang Pertanian.

Basworo, B. B. (2022). 8 wisata Gunung Kelud yang indah dan wajib dikunjungi. Diakses pada 12 Agustus 2023 dari https://www.liputan6.com/hot/read/5017787/8-wisata-gunung-kelud-yang-indah-dan-wajib-dikunjungi

BBC News Indonesia. (2014a). Gunung Kelud meletus, hujan abu hingga wilayah Jateng. Diakses pada 4 Mei 2022 dari https://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2014/02/140214_gunung_kelud_meletus

BBC News Indonesia. (2014b). Erupsi Kelud: ‘Batu sekepal tangan berterbangan’. Diakses 4 Mei 2022 dari https://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2014/02/140214_kelud_kisahpengungsi

Bebbington, A. (1999). Capitals and capabilities: A framework for analyzing peasant viability, rural livelihoods and poverty. World Development, 27(12), 2021–2044.

Beck, U. (2006). Living in the world risk society. Economy and Society, 35(3), 329–345. doi:10.1080/03085140600844902

Beck, U. (2012). Risk society revisited: Theory, politics and research programmes. Dalam B. Adam, U. Beck, & J. v. Loon (Eds.), The risk society and beyond: Critical issues for social theory (211–229). doi:10.4135/9781446219539

Bennett, N. J., Roth, R., Klain, S. C., Chan, K., Christie, P., Clark, D. A., & Wyborn, C. (2017). Conservation social science: Understanding and integrating human dimensions to improve conservation. Biological Conservation, 205, 93–108.

Ellis, F. (2000). The determinants of rural livelihood diversification in developing countries. Journal of Agricultural Economics, 51, 289–302.

Endris, G. S., Wordofa, M. G., Aweke, C. S., Hassen, J. Y., Hussien, J. W., Moges, D. K., Sileshi, M., Ibrahim, A. M., Kadiro,K., & Sebsibe, K. (2022). A review of the socio-ecological and institutional contexts for youth livelihood transformation in Miesso Woreda, Eastern Ethiopia. Cogent Social Sciences, 8(1), 2152210. doi:10.1080/23311886.2022.2152210

Fajarwati, A., Sari, E. L., & Soewarno, N. G. (2017). Strategi untuk mengatasi permasalahan wanita rawan sosial ekonomi (WRSE). Majalah Geografi Indonesia, 31(1), 22–30. https://core.ac.uk/download/pdf/295187002.pdf

Food and Agriculture Organization. (2016). Analysing resilience for better targeting and action. FAO. Diakses pada 22 Mei, 2023, dari https://www.fao.org/3/i5665e/i5665e.pdf

Google. (t.t.-a). [Lokasi Desa Kemiren]. Diakses pada 25 September 2024, dari https://www.google.com/maps/@-7.5772326,110.3930591,16z?entry=ttu&g_ep=EgoyMDI0MDkyMi4wIKXMDSoASAFQAw%3D%3D

Google. (t.t.-b). [Lokasi Desa Balerante]. Diakses pada 25 September 2024, dari https://www.google.com/maps/@-7.5939675,110.4537549,15z?entry=ttu&g_ep=EgoyMDI0MDkyMi4wIKXMDSoASAFQAw%3D%3D

Google. (t.t.-c). [Lokasi Desa Klakah]. Diakses pada 25 September 2024, dari https://www.google.com/maps/@-7.5105485,110.3944858,14z?entry=ttu&g_ep=EgoyMDI0MDkyMi4wIKXMDSoASAFQAw%3D%3D

Google. (t.t.-d). [Lokasi Desa Pandansari]. Diakses pada 25 September 2024, dari https://www.google.com/maps/@-7.8835758,112.3548838,15z?entry=ttu&g_ep=EgoyMDI0MDkyMy4wIKXMDSoASAFQAw%3D%3D

Google. (t.t.-e). [Lokasi Desa Pondok Agung]. Diakses pada 25 September 2024, dari https://www.google.com/maps/@-7.843829,112.2902829,13z?entry=ttu&g_ep=EgoyMDI0MDkyMy4wIKXMDSoASAFQAw%3D%3D

Google. (t.t.-f). [Lokasi Desa Kebonrejo]. Diakses pada 25 September 2024, dari https://www.google.com/maps/@-7.8869372,112.2920588,14z?entry=ttu&g_ep=EgoyMDI0MDkyMy4wIKXMDSoASAFQAw%3D%3DHadi, S. S., Saeful, B., & Ashari, A. (2013). Pengembangan sistem informasi bahaya erupsi untuk pengelolaan kebencanaan di lereng selatan gunung api Merapi. Jurnal Geografi Indonesia, 27(2), 138–148.

Hanh, T. T. (2021). Why are fisheries agencies unable to facilitate the development of alternative livelihoods in small-scale fisheries and aquaculture in the global South? A case study of the Tam Giang lagoon, Viet Nam. , 133, 104778. Marine Policy, 133, 104778.

Humaedi, S., Wibowo, B., & Raharjo, S. T. (2020). Kelompok rentan dan kebutuhannya (Sebuah kajian hasil pemetaan sosial CSR PT Indonesia Power UPJP Kamojang). Share: Social Work Journal, 10(1), 61–72. doi:10.24198/share.v10i1.29014

Imperiale, A., & Vanclay, F. (2016). Experiencing local community resilience in action: Learning from post-disaster communities. Journal of Rural Studies, 47, 204–219. doi:10.1016/j.jrurstud.2016.08.002

Inglis, D., & Thorpe, C. (2012). An invitation to social theory. Polity Press.

Intergovernmental Panel on Climate Change. (2001). Climate Change 2001: Impacts, Adaptation, and. Vulnerability. Cambrigde: Intergovernmental Panel on Climate Change. Diakses pada 13 Juli 2022 dari https://www.ipcc.ch/site/assets/uploads/2018/03/WGII_TAR_full_report-2.pdf

Johnson, B. B., Onwuegbuzie, A. J., & Lisa A., T. (2007). Toward a definition of mixed methods research. Journal of Mixed Methods Research, 1, 112–133. doi:10.1177/1558689806298224

Kalogiannidis, S., Papadopoulou, C.-I., Loizou, E., & Chatzitheodoridis, F. (2023). Risk, vulnerability, and resilience in agriculture and their impact on sustainable rural economy development: a case study of greece. Agriculture, 13(6), 1222. doi:10.3390/agriculture13061222

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. (2007). Analisis kondisi Gunung Kelud. Diakses pada 12 Agustus 2023 dari https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/analisis-kondisi-gunung-kelud

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. (2014). Peta kawasan rawan bencana gunung api. Kementerian ESDM.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. (2021). Tiper gunung api di Indonesia (A, B, dan C). Diakses pada 22 April, 2024, dari https://magma.esdm.go.id/v1/edukasi/tipe-gunung-api-di-indonesia-a-b-dan-c

Kementerian Pekerjaan Umum. (2011). Perlu penanganan komprehensif untuk atasi bencana erupsi Merapi.

Kharisma, L. O., & Prakoso, H. B. (2012). Dampak Bencana lahar dingin pada perubahan strategi penghidupan masyarakat Desa Sirahan, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang. Jurnal Bumi Indonesia, 2(2), 208–217. https://core.ac.uk/download/pdf/295175888.pdf

Kibria, A. S., Costanza, R., Groves, C., & Behie, A. M. (2018). The interactions between livelihood capitals and access of local communities to the forest provisioning services of the Sundarbans Mangrove Forest, Bangladesh. Ecosystem Services, 32, 41–49. doi:10.1016/j.ecoser.2018.05.003

Kinseng, R. A. (2017). Structugency: A theory of action. Sodality, 5(2). doi:10.22500/sodality.v5i2.17972

kompas.com. (2022). 8 tempat wisata di lereng Gunung Merapi, ada batu alien. Diakses pada 11 Agustus 2023 dari kompas.com: https://travel.kompas.com/read/2022/11/27/141200027/8-tempat-wisata-di-lereng-gunung-merapi-ada-batu-mirip-alien-?page=all

kontan.co.id. (2014). Kerugian akibat erupsi Gunung Kelud Rp 1,2 triliun. Diakses pada 13 Juli 2023 dari https://nasional.kontan.co.id/news/kerugian-akibat-erupsi-gunung-kelud-rp-12-triliun

Krantz, L. (2001). The sustainable livelihood approach to poverty reduction: An introduction. Swedish International Development Coorperation Agency.

Krippendorf, K. (2004). Content Analysis: An introduction ot its methodology (Edisi kedua). SAGE Publucations.

Kuenkel, P. (2019). Stewarding sustainability transformations in multi-stakeholder collaboration. Dalam P. Kuenkel, Stewarding sustainability transformations. An emerging theori and practice of sdg implementation (141–205). Cham: Springer. doi:10.1007/978-3-030-03691-1_6

Kusuma, W., & Rusiana, D. FA. (2023, 22 September). Gunung Merapi keluarkan 148 kali guguran lava selama sepekan, suaranya terdengar di Pos Babadan. Kompas.com. https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/09/22/235454478/gunung-merapi-keluarkan-148-kali-guguran-lava-selama-sepekan-suaranya

Kusumasari, B., & Suyatna, H. (2015). Peningkatan kapabilitas pemasaran pascabencana bagi perempuan hunian tetap Pager Jurang, Sleman, Yogyakarta. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (Indonesian Journal of Community Engagement), 1(1), 14–23. doi:10.22146/jpkm.16925

Liputan6. (2014). Antisipasi Kelud meletus, puluhan titik kumpul disiapkan. Diakses pada 4 Mei 2022 dari https://www.liputan6.com/news/read/825818/antisipasi-kelud-meletus-puluhan-titik-kumpul-disiapkan

Lysyanskaya, A., Rivest, R. L., Sahai, A., & Wolf, S. (2000). Pseudonym systems. Dalam H. Heys, & C. Adams (Ed.), Selected areas in cryptography. SAC 1999. Lecture Notes in Computer Science. 1758, 184–199. Heidelberg: Springer. doi:10.1007/3-540-46513-8_14

Maarif, S. (2010). Bencana dan penanggulangannya tinjauan dari aspek sosiologis. Jurnal Dialog Penanggualngan Bencana, 1(1), 1–7.

Maarif, S., Damayanti, F., Suryanti, E., & Wicaksono, A. (2012a). Initiation of the desa tangguh bencana through stimulus-response method. Indonesian Journal of Geography, 44(2), 173–182.

Maarif, S., Pramono, R., Kinseng, R., & Sunari, E. (2012b). Kontestasi pengetahuan dan pemaknaan tentang ancaman bencana alam. Jurnal Penanggulangan Bencana, 3(1), 1–13.

Magni, G. (2017). Indigenous knowledge and implications for the sustainable development agenda. European Journal of Education, 52(4). doi:10.1111/ejed.12238

Martinelli, E., Tagliazucchi, G., & Marchi, G. (2018). The resilient retail entrepreneur: dynamic capabilities for facing natural disasters. International Journal of Entrepreneurial Behavior & Research, 24(7), 1222–1243. doi:10.1108/IJEBR-11-2016-0386

Masadeh, M. A. (December, 2012). Focus group: Reviews and practices. International Journal of Applied Science and Technology, 2(10), 63–68. http://ijastnet.com/journals/Vol_2_No_10_December_2012/9.pdf

Matthews, V., Longman, J., Bennett-Levy, J., Braddon, M., Passey, M., Bailie, R. S., & Berry, H. L. (2020). Belonging and inclusivity make a resilient future for all: A cross-sectional analysis of post-flood social capital in a diverse Australian rural community. International Journal of Environmental Research and Public Health, 17(20), 7676. doi:10.3390/ijerph17207676

Mauritania. (2013). The sustainable livelihoods approach as a transformation tool for the Western Sahara conflict. Diakses pada 20 Juli 2022 dari https://www.irenees.net/bdf_fiche-analyse-1023_en.html Elizabeth DESSIE

Mayring, P. (2014). Qualitative content analysis. Theoretical foundation, basic procedures and software solution. Klagenfurt: Gesis. https://www.psychopen.eu/fileadmin/user_upload/books/mayring/ssoar-2014-mayring-Qualitative_content_analysis_theoretical_foundation.pdf

Miranda, M., Porras, I., & Moreno, M. L. (2003). The social impacts of payments for environmental services in Costa Rica. A quantitative field survey and analysis of the Virilla watershed. International Institute for Environment and Development.

Mouzelis, N. P. (2008). Modern and postmodern social theorizing. Cambridge University Press. doi:10.1017/CBO9780511811418

Mujianto., Rajagukguk, J. R., & Prasetyo, I. (2023). Mitigasi bencana berbasis sister village di kawasan rawan bencana Gunung Merapi. Jurnal Kajian Wilayah dan Kota, 2(2), 93–100. https://jurnalteknik.unkris.ac.id/index.php/jkwk/article/view/358

Murugani, V. G., & Thamaga-Chitja, J. M. (2017). Livelihood assets and institutions for smallholder irrigation farmer market access in Limpopo, South Africa. International Journal of Water Resources Development, 34(2), 259–277. doi:10.1080/07900627.2017.1301249

Nasrnia, F., & Ashktorab, N. (2021). Sustainable livelihood framework-based assessment of drought resilience patterns of rural households of Bakhtegan basin, Iran. Ecological Indicators, 128. doi:10.1016/j.ecolind.2021.107817

Nayak, P. K. (2017). Fisher communities in transition: Understanding change from a livelihood perspective in Chilika Lagoon, India. Maritime Studies, 16, 1–33. https://link.springer.com/article/10.1186/s40152-017-0067-3

Neuman, S. B., & Celano, D. C. (2015). Giving our children a fighting chance: Poverty, literacy, and the development of information capital. Teachers College Press.

Odero, K. (2003). Extending the sustainable livelihoods framework. Department of Rural and Urban Planning University of Zimbabwe.

Owusu, F. (2020). Livelihoods. Dalam A. Kobayashi (Ed.), International Encyclopedia of Human Geography, (Second Edition ed., pp. 193–198). Elsevier.

Paksi, A., & Pyhälä, A. (2018). Socio-economic impacts of a national park on local indigenous livelihoods: The case of the Bwabwata National Park in Namibia. Senri Ethnological Studies, 99, 197–214. doi:10.15021/00009127

Pandey, R., Jha, S. K., Alatalo, J. M., Archie, K. M., & Gupta, A. K. (2017). Sustainable livelihood framework-based indicators for assessing climate change vulnerability and adaptation for Himalayan communities. Ecological Indicators, 79, 338–346.

Pearce, L. (2003). Disaster management and community planning, and public participation: How to achieve sustainable hazard mitigation. Natural hazards, 28(2), 211–228.

Pemerintah Kabupaten Boyolali. (2020). Pengungsi Merapi terus bertambah. Diakses pada 6 Mei 2023 dari https://ppid.boyolali.go.id/index.php/detail/pengungsi-merapi-terus-bertambah

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. (2023a). Kabupaten Magelang latih tagana muda untuk kesiapsiagaan bencana. Diakses pada 6 Mei, 2023, dari https://jatengprov.go.id/beritadaerah/kabupaten-magelang-latih-tagana-muda-untuk-kesiapsiagaan-bencana/

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. (2023b). Kena abu vulkanik Merapi, peternak desa di Selo terima bantuan pakan dari Kementan. Diakses pada 15 Juli, 2023, dari https://jatengprov.go.id/beritadaerah/kena-abu-vulkanik-merapi-peternak-desa-di-selo-terima-bantuan-pakan-dari-kementan/

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. (2023c). Siswa terdampak erupsi Merapi di Boyolali Dapatkan “trauma healing”. Diakses pada 15 Juli, 2023, dari https://jatengprov.go.id/beritadaerah/siswa-terdampak-erupsi-merapi-di-boyolali-dapatkan-trauma-healing/

Peraturan Badan Nasional Penanggulangan Bencana No. 1 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Desa/Kelurahan Tangguh Bencana. (2012). https://bnpb.go.id/berita/perka-bnpb-no-1-2012-tentang-pedoman-umum-desa-kelurahan-tangguh-bencana

Peraturan Bupati Magelang Nomor 6 Tahun 2021 tentang Rencana Kontingensi Erupsi Gunung Merapi Kabupaten Magelang. (2021). https://jdih.magelangkab.go.id/hukum/detail/peraturan-bupati/6/2021

Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 1 Tahun 2008. (2008).

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 1998 tentang Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam. (1998). https://peraturan.bpk.go.id/Details/126570/permendagri-no-6-tahun-1998

Perhutani. (2016). UGM tanam 4.000 pohon di Merapi. Diakses pada 6 Mei, 2023, dari https://www.perhutani.co.id/ugm-tanam-4-000-pohon-merapi/

Prabowo. (2015). Tambang pasir ilegal merapi sudah ada sejak 1980. Diakses pada 22 April 2024, dari https://news.okezone.com/read/2015/02/18/340/1107381/tambang-pasir-ilegal-merapi-sudah-ada-sejak-1980

Prasetyo, S. E. (1 Juni, 2023). Liburan ke Bendungan Selorejo Ngantang Malang? Rasakan daya tarik bendungan berlokasi di kaki Gunung Kelud itu. Diakses pada 2 Agustus 2023, dari https://www.ayomalang.com/malang-raya/489003477/liburan-ke-bendungan-selorejo-ngantang-malang-rasakan-daya-tarik-bendungan-berlokasi-di-kaki-gunung-kelud-itu

Prayoga, R. A. (2013). Strategi kelangsungan hidup keluarga miskin, studi: Keluarga miskin kelurahan Tegalpanggung Kecamatan Danurejan Kota Yogyakarta.UGM.

Prayoga, R. A. (2021). Aktivasi modal sosial sebagai strategi menjaga kelangsungan hidup di Tegalpanggung Yogyakarta. Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial, 20(2). doi:10.31105/jpks.v20i2.2424

Proag, V. (2014). The concept of vulnerability and resilience. Procedia Economics and Finance, 18, 369–376. doi:10.1016/S2212-5671(14)00952-6

Purba, A., Sumantri, S., Kurniadi, A., & Putra, D. (2022). Analisis kapasitas masyarakat terdampak erupsi Gunung Sumeru. PENDIPA: Journal of Science Education, 6(2), 599–608. doi:10.33369/pendipa.6.2.599-60

Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat-Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional . (2012). Revegetasi tanah-tanah kritis dan gerakan 1000 buku untuk anak Merapi. Diakses pada 6 Mei, 2023, dari https://pppm.stpn.ac.id/rilis-berita/revegetasi-tanah-tanah-kritis-dan-gerakan-1000-buku-untuk-anak-merapi.html

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. (2023a). Magma Indonesia: Tingkat aktivitas gunung api. Diakses pada 2 Februari, 2023, dari https://magma.esdm.go.id/v1/gunung-api/tingkat-aktivitas

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. (2023b). Magma Indonesia. Diakses pada 11 Oktober, 2023, dari https://magma.esdm.go.id/v1/gunung-api/tingkat-aktivitas

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. (2023). Daftar tingkat aktivitas gunung api. Diakses pada 11 Agustus, 2023, dari https://magma.esdm.go.id/v1/gunung-api/tingkat-aktivitas

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi-Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi. (2023a). Siaran pers aktivitas Gunung Merapi terkini 11 Maret 2023. Diakses pada 23 April, 2024, dari https://magma.esdm.go.id/v1/press-release/237/siaran-pers-aktivitas-gunung-merapi-terkini-11-maret-2023

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi-Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi . (2023b). Laporan aktivitas Gunung Merapi tanggal 19 -- 25 Mei 2023. Diakses pada 23 April, 2024, dari https://geologi.esdm.go.id/media-center/laporan-aktivitas-gunung-merapi-tanggal-19-25-mei-2023

Rahayu, Ariyanto, Komariah, D., S., H., Syamsiyah, J., & Widyatmaii, D. (2014). Dampak erupsi Gunung Merapi Terhadap lahan dan upaya-upaya pemulihanya. Caraka Tani – Journal of Sustainable Agriculture, 29(1). doi:10.20961/carakatani.v29i1.13320

Rahmah, M. M. (2019). Peran forum pengurangan risiko bencana (FPRB) dalam mitigasi bencana gunung api di Desa Ngargomulyo Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang. Universitas Negeri Semarang. https://lib.unnes.ac.id/34115/1/3201414084maria.pdf

Rahmanta, T. (2023, 23 April). Peternak di Selo Boyolali terima bantuan pakan ternak dari Kementerian Pertanian. boyolali.inews.id/read/269211/peternak-di-selo-boyolali-terima-bantuan-pakan-ternak-dari-kementerian-pertanian

Raungratanaamporn, I. S., Pakdeeburee, P., Kamiko, A., & Denpaiboon, C. (2014). Government-communities collaboration in disaster management activity: Investigation in the current flood disaster management policy in Thailand. International Conference on Sustainable Future for Human Security, SustaiN 2013 (p. Procedia Environmental Science). Kyoto University.

Romadoni, A. (2014). Menyusuri Pandansari, `desa mati` akibat letusan Kelud. Diakses pada 13 Agustus 2023 dari https://www.liputan6.com/news/read/830523/menyusuri-pandansari-desa-mati-akibat-letusan-kelud

Rozikin, M. (2019). Memperkuat ketahanan masyarakat berbasis social capital pada era otonomi desa (studi di Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Jurnal Ketahanan Nasional, 25(2). doi:10.22146/jkn.44904

Sakurai, M., & Murayama, Y. (2019). Information technologies and disaster management – Benefits and issues. Progress in Disaster Science, 2, 1–4. doi:10.1016/j.pdisas.2019.100012

Sanyal, S., & Routray, J. (2016). Social capital for disaster risk reduction and management with empirical evidences from Sundarbans of India. International Journal of Disaster Risk Reduction,, 19, 101–111. doi:10.1016/j.ijdrr.2016.08.010

Saparita, R., Dyah, S., Abbas, A., & Hidajat, E. W. (2015). Membangun sistem inovasi untuk kesejahteraan masyarakat. LIPIpress.

Sarker, M. N., Cao, Q., Wu, M., Hossin, M. A., Alam, G. M., & Shouse, R. C. (2019). Vulnerability and livelihood resilience in the face of natural disaster: A critical conceptual. Applied Ecology and Environmental Research, 17(6), 12769–12785.

Schoonenboom, J., & Johnson, R. B. (2019). How to construct a mixed methods research design. Kolner Zeitschrift Fur Soziologie Und Sozialpsychologie, 69(2), 107–131. doi:10.1007/s11577-017-0454-1

Scoones, I. (1998). Sustainable rural livelihoods: A framework for analysis. IDS.

Serrat, O. (2017). Knowledge Solutions: Tools, methods, and approaches to drive organizational performance. Springer. doi:10.1007/978-981-10-0983-9_5

Shah, J. M., Uddin, M. S., Hussin, R., Hamdan, D. D., Ibrahim, D., & Ijuwan, N. N. (2022). Sustainable livelihood strategies of fishing communities marine protected area (MPA), Sabah Malaysia. International Journal of Human Resource Studies, 12(2), 4464–4464. Diakses pada 20 Juli 2022 dari ideas.repec.org/a/mth/ijhr88/v12y2022i2p44-64.html

Sherraden, M. (2006). Aset untuk orang miskin: Perspektif baru usaha pengentasan kemiskinan (Assets and the poor: A new american wefare policy). (S. Abbas & Kusmana, Penerj.). RajaGrafindo Persada.

Sreeja, K. G., Madhusoodhanan, C. G., & Eldho, T. I. (2015). Transforming river basins: Post-livelihood transition agricultural landscapes and implications for natural resource governance. Journal of Environmental Management, 159, 254–263. doi:10.1016/j.jenvman.2015.05.021

Suraji. (2023). Merapi, Jumat - 11 Agustus 2023, periode 12:00 - 18:00 WIB. Diakses pada 11 Agustus, 2023, dari https://magma.esdm.go.id/v1/gunung-api/laporan/229908?signature=d2ef3ade51f3734b824bf4d789584465cb9b79a5048d666dac6e4cc446191baf

Syaifullah, A., Budiwahyono, E., & Mujiati. (2012). Kajian kerentanan infrastruktur pertanahan pasca erupsi Merapi 2010 di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten. Sekolah Tinggi Pertahanan Nasional.

Tabares, A., Londoño-Pineda, A., Cano, J. A., & Gómez-Montoya, R. (2022). Rural entrepreneurship: An analysis of current and emerging issues from the sustainable livelihood framework. Economies, 10(6), 142. doi:10.3390/ economies10060142

Tempo.co. (2010, 5 November). Desa Balerante habis terbakar awan panas. dari https://nasional.tempo.co/read/289623/desa-balerante-habis-terbakar-awan-panas

Tempo.co. (2011, 1 Februari). Rehabilitasi hutan Merapi dilakukan akhir tahun. https://nasional.tempo.co/read/310355/rehabilitasi-hutan-merapi-dilakukan-akhir-tahun

Wijayanto, H. W., Affandi, A., & Soemarno, S. (2019). Pengaruh livelihood asset terhadap livelihood strategies masyarakat tepi hutan di UB Forest Desa Tawangargo Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang. Habitat, 30(2), 54–61. doi:10.21776/ub.habitat.2019.030.2.7

Windiani, Wirawan, I., & Sutinah. (2018). Pengelolaan bencana berbasis kapasitas lokal di kawasan Gunung Kelud pasca erupsi tahun 2014 (Studi etnografi di kawasan rawan bencana Gunung Kelud Kabupaten Kediri. Prosiding SEMATEKSOS 3 “Strategi Pembangunan Nasional Menghadapi Revolusi Industri 4.0” .

Zhang, X., Yi, L., & Zhao, D. (2013). Community-based disaster management: A review of progress in China. Natural hazards, 65(3), 2215–2239.

Downloads

Published

October 28, 2024
HOW TO CITE

Details about this monograph

ISBN-13 (15)

978-602-6303-37-0