Membangun Konektivitas di Perbatasan: Kerja Sama Subregional Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Filipina

Authors

Sandy Nur Ikfal Raharjo

Keywords:

Kerja sama, Subregional, Perbatasan

Synopsis

Regionalisme Asia Tenggara yang cukup terkenal, ASEAN, tidak hanya berhasil mengintegrasikan sepuluh negara anggotanya, melainkan juga memiliki peran penting dalam menciptakan stabilitas keamanan di kawasan Asia Timur. Namun tahukah Anda bahwa juga terdapat tiga kerja sama subregional di antara negara-negara di Asia Tenggara yang berperan/turut serta membangun kawasan tersebut? Greater Mekong Subregion (GMS), Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT), dan Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) merupakan tiga kerja sama subregional yang bahkan diakui dalam dokumen Master Plan on ASEAN Connectivity sebagai “building block” bagi ASEAN. Buku ini secara khusus membahas kerja sama ketiga (BIMP-EAGA) dengan fokus pada perannya dalam pembangunan konektivitas ASEAN, terutama di wilayah perbatasan. Sempat berada pada masa kejayaan pada awal-awal pembentukannya (1994) tidak lantas membuat kerja sama BIMP-EAGA terlepas dari masa-masa sulit. Pasang surut kerja sama ini beserta peran strategisnya terhadap visi Indonesia untuk menjadi poros maritim dunia membuat bahasan ini sangat menarik untuk dikaji. Melalui buku ini, gambaran mendalam mengenai evaluasi pembangunan konektivitas BIMP-EAGA pada periode 2012–2016 juga turut diulas.

Downloads

Download data is not yet available.

References

ASEAN. “Master Plan on ASEAN Connectivity.” Diakses pada 3 Maret 2015.

https://www.asean.org/storage/images/ASEAN_RTK_2014/4_Master_ Plan_on_ASEAN_Connectivity.pdf.

BIMP-EAGA. Implementation Blueprint 2012–2016. Diakses pada 22 November 2017 dari http://www.mfa.gov.bn/PublishingImages/Pages/ Brunei-Darussalam---Indonesia---Malaysia---The-----Philippines- East-ASEAN-Growth-Area---(BIMP-EAGA)/Implementation%20 Blueprint%202012-2016%20(Final).pdf.

ASEAN. “Master Plan on ASEAN Connectivity.” Diakses pada 3 Maret 2015.

https://www.asean.org/storage/images/ASEAN_RTK_2014/4_Master_ Plan_on_ASEAN_Connectivity.pdf.

BIMP-EAGA. Implementation Blueprint 2012–2016. Diakses pada 22 November 2017 dari http://www.mfa.gov.bn/PublishingImages/Pages/ Brunei-Darussalam---Indonesia---Malaysia---The-----Philippines- East-ASEAN-Growth-Area---(BIMP-EAGA)/Implementation%20 Blueprint%202012-2016%20(Final).pdf.

Alviansaf. “Mengenal Kawasan Ekonomi dan Strategis Nasional (Telaah Singkat KAPET dan KEK).” Diakses pada 2 November 2017. https:// alviansaf.wordpress.com/2013/08/19/mengenal-kawasan-ekonomi- dan-strategis-nasional-telaah-singkat-KAPET-dan-kek/.

Asian Development Bank. “Prioritizing Strategic Directions for BIMP- EAGA.” Final Report ADB TA, no. 6059 (Mei 2004): 1–2.

BIMP-EAGA. Implementation Blueprint 2012–2016. Diakses pada 22 November 2017 dari http://www.mfa.gov.bn/PublishingImages/ Pages/Brunei-Darussalam---Indonesia---Malaysia---The--- --Philippines-East-ASEAN-Growth-Area---(BIMP-EAGA)/ Implementation%20Blueprint%202012-2016%20(Final).pdf.

Chan Kim Lian, Jennifer. “BIMP-EAGA: Opportunities and Challenges in the Context of Current Development.” Makalah dalam 1st Sulu Sulawesi Sea Conference 2015 on Kesban at Sea: Exploring opportunites for Holistic Security in the ESS Zone. Universiti Malaysia Sabah, 2015.

Gumilar, Tedy. “Pengembangan KAPET masih Mampet.” Kontan, 19 Juli 2000. Diakses pada 7 September, http://nasional.kontan.co.id/news/ pengembangan-KAPET-masih-mampet-1.

Heripoerwanto, E.D. “Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu: Harapan dan Kenyataan.” Diakses pada 12 Mei 2017. http://www.rudyct.com/ PPS702-ipb/08234/e_d_heripoerwanto.pdf.

Kementerian Pekerjaan Umum. “KAPET Menjadi Salah Satu Kawasan Strategis disamping KEK.” Diakses pada 7 September 2017. https:// www.pu.go.id/berita/view/5267/KAPET-menjadi-salah-satu- kawasan-strategis-disamping-kek.

Lord, Montague, dan Pawat Tangtrongita. “BIMP-EAGA Investment Opportunities in Corridor Value Chains.” MPRA Paper, no. 76457 (November 2016): 1–106.

Luhulima, C.P.F. “A Strategic Overview of BIMP-EAGA.” Indonesian Quarterly XXIV, no. 1 (1996): 59–73.

Salleh, Ismail Md. “Impact of NETs on Relations among the National Actors.” Joint ISEAS-Paci c Forum CSIS Conference on Economic Interdependence and Challenges to the Nation State: e Emergence of Natural Economic Territories in the Asia-Paci c, Singapore, 27–28 Oktober 1994.

Sekretariat Nasional Kerja Sama Ekonomi Subregional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. “BIMP-EAGA Vision 2025: Guiding Framework.” Dipresentasikan dalam acara Badan Nasional Pengelola Perbatasan, “Kerja Sama Subregional IMT-GT dan BIMP- EAGA” the Jayakarta Hotel, Jakarta, 20 Mei 2017.

Sekretaris Nasional Kerja Sama Ekonomi Subregional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. “Perkembangan Kerja sama BIMP-EAGA 2017.” Makalah dalam Rapat Konsolidasi dengan Pemerintah Daerah dan Pembahasan Usulan Proyek Trade and Investment Facilitation Cluster (TIFC) BIMP-EAGA, Manado, 13 Juni 2017.

Ahmad, Azman. “The Disengagement of the Tourism Businesses in Ecotourism and Environmental Practice in Brunei Darussalam.” Tourism Management Perspectives 10 (2014): 1–6.

“BIMP-EAGA”. Ministry of Foreign A airs Brunei Darussalam. Diakses pada 14 Oktober 2017. http://www.mfa.gov.bn/SitePages/ e%20 Brunei%20Darussalam,%20Indonesia,%20Malaysia%20and%20 the%20Philippines%20%E2%80%93%20East%20ASEAN%20 Growth%20Area%20(BIMP-EAGA).aspx

Capannelli, Giovanni, dan Masahiro Kawai. e Political Economy of Asian Regionalism. Tokyo: Asian Development Bank Institute, 2014.

Cleary, Mark, dan Shuang Yann Wong. Oil, Economic Development and Diversi cation in Brunei Darussalam. London: Palgrave Macmillan, 1994.

Doshi, Tilak, dan Hans C. Blomqvist. e Economy of Brunei Darussalam: e Far Eastern and Australia 1997. London: Europa, 1996.

Duraman, Ismail, dan Abdul Amin Hj. Hashim. “Brunei Darussalam: Developing within Its Own Paradigm.” Southeast Asian A airs (1998): 53–67.

Hamdan, Mahani, dan Kim Cheng Patrick Low. “Ecotourism Development in Brunei Darussalam.” Transnational Corporations Review 6, no. 3 (September 2014): 248–249.

Jetin, Bruno, dan Mia Mikic. “Introduction.” Dalam ASEAN Economic Community: A Model for Asia-wide Regional Integration, diedit oleh Bruno Jetin dan Mia Mikic, 1–8. New York: Palgrave Macmillan, 2016.

Kementerian Luar Negeri. “Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia- Philippines East Asia Growth Area (BIMP-EAGA). Diakses pada 17 Agustus 2017 dari https://kemlu.go.id/portal/en/read/151/ halaman_list_lainnya/brunei-indonesia-malaysia-philipina-east- asia-growth-area.

Milner, Anthony, dan Sally Percival Wood. Our Place in Asian Century: Southeast Asia as the ird Way. Melbourne: Asialink, 2012.

Musgrave, Richard Abel. dan Peggy .B Musgrave. Public Finance in eory and Practice. Singapura: McGraw-Hill, 1989.

Paxton, John. e Statesman’s Year-Book. London: MacMillan Press, 1985.

Srinivas, Burra. “Political Economy of Transition of Brunei Darussalam: Toward Retardation or Development.” Global Economy Review 27, no. 4 (Winter 1997): 45–64.

e World Bank. “Brunei Darussalam.” Diakses pada 16 November 2017. http://data.worldbank.org/country/brunei-darussalam?view=chart.

Verico, Kiki. e Future of the ASEAN Economic Integration. New York: Palgrave Macmillan, 2017.

“Agreement on Border Trade between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Malaysia, 24 Agustus 1970.” Diakses pada 18 Mei 2019 dari http://treaty.kemlu.go.id/apisearch/ pdf ? lename=MYS-1970-0011.pdf.

“Agreement on Border Trade Between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Republic of the Philippines, 8 Agustus 1974.”

Alisjahbana, Armida S. “Arah Kebijakan dan Strategi Percepatan Pengembangan Kawasan Timur Indonesia.” Makalah disampaikan sebagai pengarahan dari Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas pada Rapat Koordinasi Bank Indonesia-Pemerintah Pusat dan Daerah di Manado tanggal 11 Agustus 2014.

Badan Nasional Pengelola Perbatasan. “Peraturan Badan Nasional Pengelola Perbatasan Nomor 1 Tahun 2015 tentang Rencana Induk Pengelolaan Perbatasan Negara 2015–2019. Jakarta: BNPP, 2015.

“Basic Arrangement on Border Crossing between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of Malaysia, 26 Mei 1967.”

Basic Arrangements on Trade and Economic Relations between Indonesia and Malaysia, 11 Mei 1967.”

Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Barat. Laporan Perkembangan Kerja Sama Ekonomi Subregional BIMP-EAGA di Provinsi Kalimantan Barat. Pontianak: Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Barat, 2017.

Brojonegoro, Bambang. “Arah Kebijakan Pembangunan Maritim: Paparan Kepala Bappenas,” dalam Rapat Koordinasi Nasional Bidang Maritim Tahun 2017 di Jakarta pada 4 Mei 2017. Diakses pada 12 Agustus 2017. https://maritim.go.id/konten/unggahan/2017/05/SESI-1-1.-PAPARAN- KEMENTERIAN-BAPPENAS-PDF.pdf

Chan, Francis, dan Wahyudi Soeriaatmadja. “Indonesia, Malaysia, Philippines Launch Joint Operations in Sulu Sea to Tackle Terrorism, Transnational Crime.” e Straits Times, 19 Juni 2017. Diakses pada 12 Agustus 2017. http://www.straitstimes.com/asia/indonesia-malaysia-and-philippines- launch-joint-operations-in-sulu-sea-to-tackle-terrorism.

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. “Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara"

Badan Nasional Pengelola Perbatasan. “Peraturan Badan Nasional Pengelola Perbatasan Nomor 1 Tahun 2015 tentang Rencana Induk Pengelolaan Perbatasan Negara 2015–2019." Jakarta: BNPP, 2015.

Dinisari, Mia Chitra. “Deklarasi Bersama Konektivitas Laut Indonesia- Filipina Diteken.” Bisnis.com, 28 April 2017. Diakses pada 17 Agustus 2017. http://industri.bisnis.com/read/20170428/98/649194/deklarasi- bersama-tentkonektivitas-laut-indonesia- lipina-diteken.

“Forum Kerja Sama Ekonomi Sub Regional (KESR) dalam Mendorong Pengembangan Ekonomi Kawasan: Ditinjau dari Perspektif Kebijakan dan Implementasi.” Bulletin Kawasan, no. 22 (2008): 1–6.

“Immigration Agreement on Repatriation and Border Crossing Arrangement between the Republic of Indonesia and the Republic of the Philippines, 4 Juli 1956.”

Irewati, Awani, ed. Dinamika Kerja Sama Subregional di Asia Tenggara: Greater Mekong Subregion. Jakarta: LIPI Press, 2018.

Kadin Kota Tarakan. “Hasil-Hasil Pertemuan KESR BIMP-EAGA.” Diakses pada 15 Agustus 2017. https://kadintarakan.wordpress.com/2009/12/18/ hasil-hasil-pertemuan-kesr-bimp-eaga/.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Bappenas. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011–2025. Jakarta: Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, 2011.

Kementerian Luar Negeri RI. “Brunei-Indonesia-Malaysia-Filipina East Asia Growth Area.” Diakses pada 17 Agustus 2017. https://kemlu.go.id/portal/en/read/151/halaman_list_lainnya/brunei- indonesia-malaysia-philipina-east-asia-growth-area.

Kepala Bidang Fasilitasi dan Monitoring dan Evaluasi-Asisten Deputi Potensi Kawasan Perbatasan Laut-Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan-BNPP. “Catatan-Catatan Sebagai Masukan dalam Penelitian tentang Pembangunan Konektivitass ASEAN Melalui Kerja sama BIMP- EAGA.” Makalah dalam Seminar Akhir Penelitian DIPA Tematik Pusat Penelitian Politik LIPI, 7 November 2017.

Lord, Montague, dan Pawat Tangtrongita. “BIMP-EAGA Investment Opportunities in Corridor Value Chains.” MPRA Paper no. 76457 (30 November 2016): 1–106.

Menteri Keuangan. “Peraturan Menteri Keuangan Nomor 188/PMK.04/2010 tentang Impor Barang yang Dibawa oleh Penumpang, Awak Sarana Pengangkut, Pelintas Batas, dan Barang Kiriman.” 2010.

Menteri Koordinator Bidang Ekonomi. “Keputusan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Nomor KEP-29/M.EKON/06/2005 tentang Sekretariat Nasional Kerja Sama Ekonomi Subregional.” 2005.

“Perbatasan Negara sebagai Teras Depan Negara.” Warta Ekspor, Agustus 2012, 3–4.

Presiden Republik Indonesia. “Keputusan Presiden Nomor 13 Tahun 2001 tentang Tim Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Subregional.” 2001.

Presiden Republik Indonesia. “Keputusan Presiden Nomor 89 Tahun 1996 tentang Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu. 1996.

Presiden Republik Indonesia. “Keputusan Presiden Nomor 184 Tahun 1998 tentang Tim Koordinasi dan Sub Tim Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Subregional. 1998.

Presiden Republik Indonesia. “Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011–2025.” 2011.

Raharjo, Sandy Nur Ikfal, ed.. Ketahanan Sosial Masyarakat Pulau-Pulau Kecil Terluar: Studi Kepulauan Marore dan Pulau Sebatik. Jakarta: LIPI Press, 2017.

Sekretariat BIMP-EAGA Kalimantan Timur. BIMP-EAGA dan Kegiatan Kerja sama Kalimantan Timur. Samarinda: Sekretariat BIMP-EAGA Kalimantan Timur, 2015.

Sekretaris Nasional Kerja Sama Ekonomi Sub Regional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. “Perkembangan Kerja sama BIMP- EAGA 2017.” Disampaikan dalam Rapat Konsolidasi dengan Pemerintah Daerah dan Pembahasan Usulan Proyek Trade and Investment Facilitation Cluster (TIFC) BIMP-EAGA, Manado, 13 Juni 2017.

Sihaloho, Tumpal, dan Naufa Muna. “Kajian Dampak Ekonomi Pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus.” Diakses pada 17 Agustus 2017. http://www. kemendag.go.id/ les/pdf/2013/04/25/-1366882248.pdf.

Talampas, Rolando. “Indonesian Diaspora Identity Construction in a Southern Mindanao Border Crossing.” Asian Studies: Journal of Critical Perspectives on Asia 51, no.1, (2015): 130–162.

Ulaen, Alex J. Nusa Utara: Dari Lintasan Niaga ke Daerah Perbatasan. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003.

Ahmad, Meor. R. Meor. ”Pemangkin Pertumbuhan”. Diakses pada 22 Mei 2019. https://www.hmetro.com.my/mutakhir/2015/07/61567/ pemangkin-pertumbuhan.

Borneo Highway PDP Sdn. Bhd. “Pan Borneo Highway Sabah”. Diakses pada 17 Oktober 2017. http://sabahpanborneo.com/project-updates/.

Cottey, Andrew. “Sub-regional Cooperation in Europe: An Assessment.” Bruges Regional Integration & Global Governance Papers 3 (2009): 13–15.

Dominguez, Paul G. “Brunei Darussalam Indonesia Malaysia Filipina East Asia Growth Areas (BIMP-EAGA).” Asian Review of Public Administration Vol. XI, no.1 (1999): 36–41.

Economic Planning Unit (EPU). Elevent Malaysia Plan 2016–2020, Anchoring Growth on People. Kuala Lumpur: Percetakan Nasional Malaysia Berhad, 2015.

Gemilang, Kembara. “Perjalanan darat Sabah-Brunei-Sarawak Part 1.” diakses pada 18 Oktober 2017. https://kembaragemilang.wordpress. com/2012/10/10/perjalanan-darat-sabah-brunei-sarawak-part-1/ pada tgl 18 Oktober 2017.

Jabatan Perdana Menteri Malaysia. Government Transformation Programme. Annual Report 2010.

Koh Wah Loh, Francis. “ Restructuring Federal–State Relations in Malaysia: From Centralised to Co-operative Federalism?”. e Commonwealth Journal of International A airs Vol. 99, Issue 407 (2010): 131–140.

Malaysia South-South Association (MASSA). “Sabah Development Corridor (SDC).” Diakses pada 12 Oktober 2017 dari http://www.massa.net.my/ sabah-development-corridor-sdc/.

Johar, Mohamed Roselan. “ e Chairman’s reply to an interview request from LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)." Jakarta, 20 Mei 2017. Diakses pada 23 November 2017 dari http://bimpeagabc.com/?=2828.

“Sarawak Against Shorter Operating Hours at Brunei Border Checkpoints.” e Star Online, 5 Oktober 2016. Diakses pada 18 Oktober 2017. http:// www.thestar.com.my/metro/community/2016/10/05/sarawak-against- shorter-operating-hours-at-bruneiborder-checkpoints/.

Sekretariat Nasional Kerja sama Ekonomi Subregional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. “Kerja Sama Subregional IMT- GT dan BIMP-EAGA.” Makalah dipresentasikan dalam acara Badan Nasional Pengelola Perbatasan the Jayakarta Hotel, Jakarta, 20 Mei 2017.

Skeel, Susan. “Sabah Development Corridor.” Brie ng EU Economics & Commercial Counsellors IDS Conference Room, 14 Mei 2009. Diakses pada 12 Oktober 2017. http://slideplayer.com/slide/1579226/

Tai, Bernard. Review of the BIMP-EAGA Land Transport MoUs: Final Report. Kota Kinabalu: Expanse-Consulting, 2015.

e Worldfolio. “Sabah”. Diakses pada 12 Oktober 2017 dari http://www. theworldfolio.com/company/sabah/244/

“ e Pan Borneo Highway.” Terakhir dimutakhirkan pada 21 Maret 2017. Diakses pada September 2017. http://www.propertyhunter.com.my/ news/2017/03/3459/sabah/pan-borneo-highway-project-open-to-non- sabahan-contractors.

ASEAN. ASEAN Investment Report: Infrastructure Investment and Connectivity. Jakarta: ASEAN Secretariat, 2015.

Asian Development Bank. BIMP-EAGA’s Economic Corridors: Business Preceptions about the Investment Climate. Mandaluyong City: 2016.

Asian Development Bank. BIMP-EAGA Investment Opportunities in Corridor Value Chains. Mandaluyong City: Asian Development Bank, 2016.

Asian Development Bank, “Philippines, Asian Development Bank Member Fact Sheet April 2019,” diakses pada 22 Mei 201. https://www.adb.org/ sites/default/ les/publication/27790/phi-2018.pdf

Bank Dunia, “World Development Indicators database World Bank, 25 April 2019”, diakses pada 22 Mei 2019. https://databank.worldbank.org/data/ download/GDP.pdf.

BIMP-EAGA. Implementation Blueprint 2012–2016. Diakses pada 22 November 2017. http://www.mfa.gov.bn/PublishingImages/Pages/ Brunei-Darussalam---Indonesia---Malaysia---The-----Philippines- East-ASEAN-Growth-Area---(BIMP-EAGA)/Implementation%20 Blueprint%202012-2016%20(Final).pdf.

Carillo, Carmencita A. “BIMP-EAGA Transport is Main Hurdle.” Business World Online, 29 Februari 2016. Diakses pada 5 Mei 2017. http://www. bworldonline.com/content.php?section=Economy&title=bimp-eaga- transport-is-main-hurdle&id=123726.

Cayon, Manuel. “BIMP-EAGA: Eagle Eyes toward 2025.” Business Mirror, 4 April 2017. Diakses pada 7 Juli 2017. https://businessmirror.com.ph/ bimp-eaga-eagle-eyes-toward-2025-3/.

Digal, Larry N., dan Milva Lunod. “Impact of BIMP-EAGA on Mindanao Exports.” Banwa 1, no.1 (April 2004): 166.

“Duterte’s Ambisyon Natin 2040: Middle-class Society for PH.” Rappler, 15 Oktober 2016. Diakses pada 31 Agustus 2017. https://www.rappler.com/ nation/149252-duterte-ambisyon-natin-2040-ph-development-plan.

“Duterte, Widodo launch Mindanao-Indonesia RoRo shipping network”, diakses pada 22 Mei 2019. http://conceptnewscentral.com/index. php/2017/04/30/duterte-widodo-launch-mindanao-indonesia-roro- shipping-network/.

Elisabeth, Adriana. “ e Role of the Philippines in the BIMP-EAGA Growth Triangle and the Dynamics of ASEAN Political Economy.” Dissertation, e University of Wollongong, 2008.

Gavilan, Jodesz. “Fast Facts: Poverty in Mindanao”. Rappler, 28 Mei 2017. Diakses pada 25 Agustus 2017. http://www.rappler.com/newsbreak/ iq/171135-fast-facts-poverty-mindanao.

Jannaral, Julmunir I. “Duterte Launches Poverty Alleviation in Mindanao.” Gulf Times, 30 Oktober 2016. Diakses pada 31 Agustus 2017. http:// www.gulf-times.com/story/519379/Duterte-launches-poverty- alleviation-initiative-in.

Mindanao Development Authority. “EAGA Strengthens Bid to become ASEAN’s Regional Food Basket.” Diakses pada 12 September 2017. http://www.o cialgazette.gov.ph/2011/05/25/eaga-strengthens-bid- to-become-aseans-regional-food-basket/.

Mindanao Development Authority. Mindanao 2020 Peace and Development Framework Plan (2011–2030). Davao City: Mindanao Development Authority, 2012.

“Mindanao Regions” (tanpa tahun). Diakses pada 12 September 2017. http:// www.mindanaomaps.com/Mindamaps/MindaRegions.pdf

Montenegro, Romeo M. “ASEAN Integration: Challenges and Opportunities.” Makalah dipresentasikan dalam One ASEAN Community Forum, Investment Promotion and Public A airs, Mindanao Development Authority (MinDA), University of Mindanao Bolton, 6 Maret 2015.

Munisamy, Susila dan Gurcharan Singh. “Benchmarking the e ciency of Asian container ports”. African Journal of Business Management No. 5 (2011): 1397–1407.

Perez, Ace June Rell S. “BIMP-EAGA Vision 2025, New Challenge to Philippines.” Sun Star Phillipines, 24 Januari 2016. Diakses pada 3 Juni 2017. http://www.sunstar.com.ph/davao/business/2016/01/24/bimp- eaga-vision-2025-new-challenge-philippines-453489.

Sekretariat Nasional Kerja Sama Ekonomi Sub Regional-Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, “Pemanfaatan Konektivitas Bitung- Davao”, disampaikan pada 5 Juli 2017.

Sison, Jose C. “Pork Barrel”. Diakses pada 22 Mei 2019. https://www.philstar. com/opinion/2019/02/08/1891814/pork-barrel.

Shahani, Lila Ramos. “Fighting Poverty under Aquino: A Balanced Assessment,” Philstar Global, 23 Mei 2016. Diakses pada 31 Agustus 2017. http://www.philstar.com/opinion/2016/05/23/1586157/ ghting- poverty-under-aquino-balanced-assessment.

“Agreement on Border Trade Between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Republic of the Philippines”, 8 Agustus 1974.

Alisjahbana, Armida S. “Arah Kebijakan dan Strategi Percepatan Pengem- bangan Kawasan Timur Indonesia,” disampaikan sebagai pengarahan dari Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dalam Rapat Koordinasi Bank Indonesia-Pemerintah Pusat dan Daerah di Manado pada 11 Agustus 2014.

ASEAN. Master Plan on ASEAN Connectivity 2025. Jakarta: ASEAN Secretariat, 2016.

ASEAN. Master Plan on ASEAN Connectivity. Jakarta: ASEAN Secretariat, 2010.

Badan Pusat Statistik. “Wisatawan Mancanegara yang Datang ke Indonesia Menurut Kebangsaan, 2000–2017.” Terakhir dimodi kasi pada 1 November 2018. Diakses pada 17 Desember 2018. https://www.bps. go.id/statictable/2014/09/08/1394/wisatawan-mancanegara-yang- datang-ke-indonesia-menurut-kebangsaan-2000-2017.html.

Bank Indonesia. “Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia.” Diakses pada 17 Desember 2018. https://www.bi.go.id/seki/tabel/TABEL5_33.pdf.

“Basic Arrangement on Border Crossing between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of Malaysia” , 26 Mei 1967.

Department of Tourism Philippines, “Visitor Arrivals to the Philippines by Country of Residence.” diakses pada 3 Januari 2019. http://www. o cialgazette.gov.ph/downloads/2016/Dec2015_Tab1.pdf.

Gavilan, Jodesz. “Fast Facts: Poverty in Mindanao.” Rappler, 28 Mei 2017. Diakses pada 25 Agustus 2017. http://www.rappler.com/newsbreak/ iq/171135-fast-facts-poverty-mindanao.

“Joint Statement on the Twel h Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia- Philippines East ASEAN Growth Area Summit, Manila, Philippines, 29 April 2017.” Diakses pada 17 Oktober 2017. https://asean.org/ storage/2017/05/12-BIMP-EAGA-Summit-JS-FINAL.pdf.

Kementerian Luar Negeri RI. “Brunei-Indonesia-Malaysia-Filipina East Asia Growth Area.” Diakses pada 17 Agustus 2017. https://kemlu. go.id/portal/en/read/151/halaman_list_lainnya/brunei-indonesia- malaysia-philipina-east-asia-growth-area.

Kementerian Perdagangan RI. “Neraca Perdagangan Dengan Negara Mitra Dagang.” Diakses pada 17 Desember 2018. http://www.kemendag.go.id/ id/economic-pro le/indonesia-export-import/balance-of-trade-with- trade-partner-country?negara=123.

Lord, Montague, dan Pawat Tangtrongita. “BIMP-EAGA Investment Opportunities in Corridor Value Chains.” MPRA Paper, no. 76457 (30 November 2016).

Macasalong, Marjanie Salic. “ e Liberation Movements in Mindanao: Islam as a rusting Force.” IOSR Journal of Humanities and Social Science 19, no. 4 (April 2014): 1–18.

Malaysia Tourism Promotion Board Ministry of Tourism and Culture Malaysia. Malaysia Tourism Key Performance Indicators 2016. Putrajaya: Tourism Malaysia, 2017.

Presiden Republik Indonesia. “Lampiran I Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2017 tentang Penetapan Pulau-Pulau Kecil Terluar.” 2017.

Raharjo, Sandy Nur Ikfal, ed. Ketahanan Sosial Masyarakat Pulau-Pulau Kecil Terluar: Studi Kepulauan Marore dan Pulau Sebatik. Jakarta: LIPI Press, 2017.

Sekretaris Nasional Kerja Sama Ekonomi Subregional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. “Perkembangan Kerja sama BIMP-EAGA 2017.” Disampaikan dalam Rapat Konsolidasi dengan Pemerintah Daerah dan Pembahasan Usulan Proyek Trade and Investment Facilitation Cluster (TIFC) BIMP-EAGA, Manado 13 Juni 2017.

Talampas, Rolando. “Indonesian Diaspora Identity Construction in a Southern Mindanao Border Crossing.” Asian Studies: Journal of Critical Perspectives on Asia 51, no.1, (2015): 130–162.

World Tourism Organization. “Brunei Darussalam: Country-specific: Arrivals of Non-Resident Tourists at National Borders, by Nationality 2013–2017 (03.2018).” Terakhir dimodi kasi pada 19 Maret 2018. Diakses pada 3 Januari 2019. https://www.e-unwto.org/doi/abs/10.5555/ unwtot 0096011120132017201803.

Downloads

Published

December 4, 2019
HOW TO CITE

Details about this monograph

ISBN-13 (15)

978-602-496-075-9