Templates
Indexed by
Citedness
Dalam rangka menjunjung tinggi tugas tersebut, LIPI Press melalui salah satu terbitan ilmiahnya, Flora Anemokori Hijaukan Bumi, berusaha memperkenalkan peran (biji-biji) flora anemokori dalam menjaga ekosistem dan melestarikan eksistensi jenis-jenis tumbuhan. Dengan memanfaatkan angin sebagai agen pemencar, biji-biji flora anemokori ini mampu mencapai lokasi tempat ia akan tumbuh dan berkembang sebagai tanaman baru. Sebanyak 52 jenis koleksi biji anemokori Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya LIPI dipertelakan dalam buku ini. Pertelaan tersebut didapat dari pengamatan sekunder menggunakan sumber-sumber referensi buku-buku teks dan referensi daring maupun pengamatan langsung di Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya Bogor, Balai Konservasi Tumbuhan (BKT) Kebun Raya Cibodas, BKT Kebun Raya Purwodadi, dan BKT Kebun Raya Bali
Dr. Dian Latifah, S.P., M.App.Sc. lahir di Cirebon (Jawa Barat) pada tanggal 23 November 1974. Ia adalah Sarjana Pertanian lulusan Institut Pertanian Bogor (1995) serta memperoleh gelar Master of Applied Sciences (2004) dan Doctor of Philosophy Bidang Tropical Plant Sciences (2012) dari James Cook University di Queensland, Australia. Penulis mengawali pene-litian dalam bidang pertanian pada saat S1 dengan topik pe-nelitian “Pengaruh Pemupukan Fosfor dan Kalium pada Pertumbuhan, Hasil dan Intensitas Pyricularia oryzae Cavara pada Padi Gogo Varietas Jatiluhur”; bidang biologi biji dan ekologi rege nerasinya pada saat S2 dan S3 dengan topik-topik penelitian “Palmae (Arecaceae): Selected Aspects of Fruits, Seeds and Germination Strategies (in two parts): (1) Livistona spp., case study, (2) Germination studies involving 4 species: Oraniopsis appendiculata, Chamaedorea seifrizii, Arenga mi-crocarpa and Adonidia merrillii”; dan PhD thesis: “Ecology of Palms (Arecaceae) in Response to Cyclonic Disturbances in North Queensland, Australia”. Saat ini, beliau merupakan pe-neliti di Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya LIPI bidang biologi biji dan konservasi tumbuhan (Amorphophallus tita-num dan Rafflesiaceae) sejak tahun 1999 sekaligus pengawas di Bank Biji Kebun Raya Bogor. E-mail: dian.latifah@gmail. com.
Dr. Ir. Sudarmono, M.Sc. Lahir di Jakarta pada 15 Agustus 1966. Lulusan S1 Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, tahun 1990, kemudian bekerja di Kebun Raya Bogor di bawah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada tahun 1994. Selanjutnya melanjutkan studi S2 (Master of Science) dari tahun 2001–2004 dan S3 (Doctor of Science) di Universitas Osaka City, Osaka, Jepang, tahun 2004–2007. Disertasinya berjudul Genetic diffe rentiations among populations of Salvia spp. (Lamiaceae) in Japan and its biosystematic significance. Telah banyak publikasi ilmiah yang diterbitkan, antara lain Speciation process of Salvia isensis (Lamiaceae), an endemic species of serpentine areas in the IseTokai district, Japan, from the viewpoint of the contradictory phylogenetic trees between chlo-roplast and nuclear DNA, diterbitkan tahun 2007 bersama Profesor Hiroshi Okada pada Journal of Plant Research dan bersama dengan Dr. B. J. Conn tahun 2010 berjudul Scutellaria slametensis (Lamiaceae), a new species from Central Java, Indonesia, yang diterbitkan pada Jurnal Telopea, Australia. Beberapa buku juga telah diterbitkan bersama-sama dengan ko-leganya di tempat ia bekerja, yaitu Buku Tanaman Buah Kebun Raya Bogor. Seri Koleksi Kebun Raya Vol. I, No. 4, PKT Kebun Raya Bogor, LIPI, Tahun 2000. Saat ini, sebagai Peneliti Madya IV/c dengan keahlian pada bidang Evolusi Botani, khususnya pada tanaman famili Mentol (Lamiaceae). E-mail: s_darmono@yahoo.com dan HP 081519841026.
Alamendah. (2011, 25 Februari). Flora, fauna, dan alam
Indonesia: Pohon kapur Dryobalanops aromatica penghasil kapur barus. Diakses pada 25 Maret 2014 dari http://
alamendah.org/2011/02/25 pohon-kapur-dryobalanopsaromatica-penghasil-kapur-barus/.
Albrecht, J. (1993). Tree seed handbook of Kenya. Naerobi,
Kenya: GTZ Forestry Seed Centre Muguga.
Alonzo, D. S. (2003). Hiptage benghalensis (L.) Kurz.. Dalam
RHMJ Lemmens & N. Bunyapraphatsara (eds.). Plant
Resources of South-East Asia No. 12(3), Medicinal and
Poisonous Plants, 238–239. Bogor, Indonesia: Prosea
Foundation.
Amihan, J. B. (1959). A study on the survival of African tulip
(Spathodea campanulata Beauv.) cuttings in relation to
their diameters. Philippine Journal of Forestry, 15, 1–4.
Asia Pacific Forest Genetic Resources Programme
(APFORGEN). (2014). Priority species information
sheets. Diakses pada 12 Februari 2014 dari http://www.
apforgen.org/apfCD/Information%20Sheet/APFORGENinfosheet-shorealepr.pdf.
Appanah, S., & Turnbull, J. M. (1998). A review of Dipterocarps:
Taxonomy, ecology and silviculture. Bogor, Indonesia:
Center for International Forestry Research.
Ashton, P. (1998). Dipterocarpus retusus. The IUCN Red List
of Threatened Species. Version 2013.2. Diakses pada 11
Maret 2014 dari http://www.iucnredlist.org./details/
/0.132 Flora Anemokori Hijaukan Bumi
Ashton, P. (1998). Shorea zeylanica. The IUCN Red List of Threatened Species. Version
2. Diakses pada 4 Juni 2014 dari http://www.iucnredlist.org/details/30826/0.
Asianplant. (2015). Koompassia excelsa. Diakses pada 11 Agustus 2015 dari http://www.
asianplant.net/Fabaceae/Koompassia_ excelsa.htm.
Backer, C. A., & van den Brink Jr., B., R. C. (1963). Flora of Java volume I. NoordhoffGroningen, The Netherlands: N.V.P.
Baskin, C. C., & Baskin. J. M. (2001). Seeds: Ecology, biogeography, and evolution of dormancy
and germination. London: Academic Press.
Bank Biji Kebun Raya LIPI (BBKR-LIPI). (2015). Bank biji Pusat Konservasi Tumbuhan
Kebun Raya LIPI. Diakses pada 21 April 2015 dari http://bankbiji.krbogor.lipi.go.id.
Bewley, J. D., & Black, M. (1994). Seeds: Physiology of development and germination. New
York, Amerika Serikat: Plenum Press.
Blueplanetbiomes. (2015). Tualang. Diakses pada 11 Agustus 2015 dari http://www.blueplanetbiomes.org/tualang.htm.
Commercial Timber. (2015). Koompassia excelsa. Diakses pada 11 Agustus 2015 dari ftp://
delta-intkey.com/wood/en/www/ caekoexc.htm.
Cunha, R., Solamão, A. N., Eira, M. T. S., Faiad, M. G. R., & Goedert, C. O. (1995, 11–15
September). Seed storage behaviour of Brazilian forest species. Dalam Fifth International
Workshop on Seeds. The University of Reading. Berkshire, Inggris.
Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan (DPTH). (2001). Ceiba pentandra (L.) Gaertn.
Dalam Informasi Singkat Benih, No. 9 Maret 2001. Jakarta, Indonesia: Kementerian
Kehutanan RI.
Debenham CN. (1971). The language of botany. Chipping Norton: Surrey Beatty & Sons
Printers.
Earle, C. (2013). The Gymnosperm Database: Araucaria rulei F. Mueller. Diakses pada 15
Mei 2014 dari http://www.conifers.org/ar/Araucaria_rulei.php.
FAO/IPGRI. (1994). Genebank standards. Roma, Italia: Food and Agriculture Organisation
of the United Nation/International Plant Genetic Resources.
Faridah, H. I. & van der Maesen, L. J. G. (1997). Plant Resources of South-East Asia No 11:
Auxillary Plant. Leiden, Belanda: Backhuys Publishers.
Farjon, A. (2010). A handbook of the world’s conifers volume 2. Leiden Belanda: Koninklijke
Brill NV.
Farjon, A. (2013). Pinus merkusii. The IUCN Red List of Threatened Species. Version 2013.2.
Diakses pada 11 April 2014 dari http://www.iucnredlist.org./details/32624/0
Fenner, M., & Thompson, K. (2005). The ecology of seeds. Cambridge, Inggris: Cambridge
University Press. Pertelaan Jenis-Jenis ... 133
Fern, A. (2014). Tropical species database: Lafoensia punicifolia. Diakses pada 28 April 2014
dari http://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Lafoensia+punicifolia.
Fern, A. (2014). Tropical species database: Markhamia stipulata. Diakses pada 21 April
dari http://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Markhamia+stipulata.
FSC (Forestry Software of Cambodia). (2006). Digital species: Dipterocarpus intricatus.
Diakses pada 12 Maret 2014 dari http://digitalspecies.blogspot.com/2007/12/dipterocarpus-intricatus-sample.html.
Global Biodiversity Information Facility (GBIF). (2014). Serjania communis. Diakses pada
Maret 2014 dari http://www.gbif.org/species/7265010/distributions.
Graf, A.B. (1985). Exotica series 4: Pictorial cyclopedia of exotic plants from tropical and
near-tropic regions. New Jersey, Amerika Serikat: Roehrs Company.
Graf, A.B. (2003). Tropica. 5th edition. New Jersey, Amerika Serikat: Roehrs Company.
Germplasm Resources Information Network Taxonomy for Plants (GRIN). (2014). Berrya
javanica (Tiliaceae). Diakses pada 21 November 2014 dari http://www.ars-grin.gov/
cgi-bin/npgs/html/taxon.pl?3125837.
Grogan, J., & Free, C. M. (2013). Big-leaf mahogany in Brazil & South America: Description.
Diakses pada 4 Juni 2014 dari http://www.swietking.org/description.html.
Guanih, V. S., Mahali, A., & Tuyok, M. (2004). Seed sterilization of Dryobalanops lanceolata
Burck. Sepilok Bulletin, 1, 59–62.
Gutteridge, R. C., & Shelton, H. M. (1994). Pakan pohon legum di tropical agriculture.
Dalam Benih Perilaku Penyimpanan: Sebuah Ringkasan Buku Pegangan untuk
Genebanks: No 4. Wallingford, Inggris: CAB International.
Hailu, M. (1992). Sebuah pilihan yang berguna pohon dan semak-semak untuk Kenya:
Catatan tentang identifikasi mereka, propagasi dan manajemen untuk digunakan oleh
pertanian dan masyarakat pastoral. Nairobi, Kenya: International Center for Research
in Agroforestry (ICRAF).
Harrison, L. (2012). RHS Latin for gardeners. Inggris: Mitchell Beazley.
Hatta, H., & Darnaedi, D. (2005). Phenology and growth habits of tropical trees. Tokyo,
Jepang: National Science Museum.
Heryati, Y., Kosasih, A. S., & Bogidarmanti, R. (2007). Pterospermum javanicum Jungh.
Bogor, Indonesia: Departemen Kehutanan, Badan Penelitian dan Pengembangan
Kehutanan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Tanaman.
Heyne, K. (1987). Tumbuhan berguna Indonesia Jilid II. Jakarta: Yayasan Sarana Wana Jaya.
Heyne, K. (1987). Tumbuhan berguna Indonesia Jilid III. Jakarta: Yayasan Sarana Wana Jaya.
Hodel, D. R. (1998). Propagating palms from seeds. Combined Proceedings International
Plant Propagators’ Society, 48, 691–695.134 Flora Anemokori Hijaukan Bumi
Hong, T.D., Linington, S. & Ellis, R.H. (1998). Compendium of Information on Seed Storage
Behaviour, Vols 1 and 2. Royal Botanic Gardens, Kew.
Holmes, S. (1979). Henderson’s dictionary of biology terms. Ninth edition. London: Longman
Group Ltd.
International Seed Testing Association (ISTA). (1985). International rules for seed testing,
Rule 1985. Seed Science and Technology, 13, 299–355.
International Seed Testing Association (ISTA). (2015). International rules for seed testing.
Basserdorf, Swiss: International Seed Testing Association.
International Union for Conservation of Nature (IUCN). (2013). Asian Regional Workshop
(Conservation & Sustainable Management of Trees, Vietnsm, August 1996):
Dipterocarpus intricatus. IUCN Red List of Threatened Species Version 2013.2. Diakses
pada 23 April 2014 dari http://www.iucnredlist.org/details/33477/0.
Jin, B., & Dong, H. R. (1991). Seeds of Toona sinensis and their physiological changes during
storage. Acta Agriculturae Shanhai, 7, 38–42.
JSTOR (Journal Storage). (2014). JSTOR Global Plants: Pentace floribunda King. Diakses
pada 19 April 2014 dari http://plants.jstor.org/stable/10.5555/al.ap.specimen.
g00357152.
Kebler, P. J. A. & Sidiyasa, K. (1999). Pohon-pohon hutan Kalimantan Timur. Pedoman
mengenal 280 jenis pohon pilihan di daerah Balikpapan, Samarinda. Balikpapan,
Indonesia: MOFEC- Tropenbos-Kalimantan Project.
Keng, H. (1969). Orders and families of Malayan seed plants. Kuala Lumpur, Malaysia:
University of Malaya Press.
Kesseler, R., & Stuppy, W. (2009). Seeds: time capsules of life. Second Edition. New York,
Amerika Serikat: Firefly Books Inc.
Koyama, K., Hirasawa, Y., Hosoya, T., Hoe, T. C., Chan, K. L., & Morita, H. (2010).
Alpneumines A-H, new anti-melanogenic indole alkaloids from Alstonia pneumatophora. Bioorg. Med. Chem., 18(12), 4415–21.
Krishnapillay, B., Marzalina, M., & Alang, Z. C. (1994). Cryopreservation of whole seeds
and excised embryoes of Pterocarpus indicus. Journal of Tropical Forest Science, 7,
–322.
Kundu, M. (2012). Dipterocarpus retusus Blume. Seed Leaflet. No. 159 August 2012. India:
Tropical Forest Research Institute.
Lamb, F. B. (1966). Mahogany of tropical America: Its ecology and management. Ann Arbor,
Michigan: University of Michigan Press.
Langkamp, P., & Plaisted, M. (1987). Appendix 1. Native plant seed usage by the mining
industry-a survey. Dalam P. Langkamp (Ed.), Germination of Australian Native Plant
Seed (pp. 135–181). Sydney, Australia: Inkata Press. Pertelaan Jenis-Jenis ... 135
Latifah, D., Congdon, R. A., & Holtum, J. A. (2014). A physiological approach to conservation of four palm species: Arenga australasica, Calamus australis, Hydriastele wendlandiana and Licuala ramsayi. Reinwardtia, 14, 237–247.
Lemmens, R. H. M. J., & Soerianegara, I. (1994). Plant resources of South East Asia No. 5(1)
timber trees: Major commercial timber. Wageningen, Belanda: Pudoc Scientific
Publishers.
Lemmens, R. H. M. J., Soerianegara, I., & Wong, W. C. (1995). Plant Resources of South
East Asia No. 5(2) timber trees: Minor commercial timber. Leiden, Belanda: Backhuys
Publishers.
Linington, S. H. (1997). The millennium seed bank project. Botanic Gardens Conservation
News, 2(9), 34–35.
Linington, S. H. (2003). The design of seed banks. Dalam R. D. Smith, J. B. Dickie, S. H.
Linington, H. W. Pritchard, & R. J. Probert, Seed Conservation, Turning Science into
Practice (pp. 591–636). Royal Botanic Gardens, Kew.
Little, R. J., & Jones, C. F. (1980). A dictionary of botany. London: Van Nostrand Reinhold
Company Inc.
Mandang, Y. I., & Pandit, I. K. N. (2002). Pedoman identifikasi jenis kayu di lapangan. Bogor,
Indonesia: Yayasan PROSEA dan Pusat Diklat Pegawai & SDM Kehutanan.
Mannetje, L. T., & Jones, R. M. (1992). Plant resources of South-East Asia No. 4: Forages.
Wageningen, Belanda: Pudoc Scientific Publishers.
Manger, K.R., Adams, J. & Probert, R.J. (2003). Selecting seed containers for the Millenium
Seed Bank Project: a technical review and survey, pp. 637-652. In R.D. Smith, J.B.
Dickie, S.H. Linington, H.W. Pritchard and R.J. Probert (eds), Seed Conservation:
turning science into practice. Royal Botanic Gardens, Kew, UK.
Manokaran, N., Kassim, A.R., Hassan, A., Quah, E. S., & Chong, P. F. (1992). Short-term
population dynamics of dipterocarp trees in a lowland rain forest in Peninsular
Malaysia. Journal of Tropical Forest Science, 5, 97–112.
Martawijaya, Abdurahim, I., Kartasudjana, K., Kosasi, & Soewanda, A. P. (2005). Atlas kayu
Indonesia Jilid I & II. Bogor, Indonesia: Departemen Kehutanan.
Mathias, L., Vieira, I. J. C., Barz-Filho, R., & Filho, E. R. (2000). The impact of Balsamo
(Myroxylon balsamum (L.) Harms) on coffee yield and household income in Balsamar,
El Salvador. J. Braz. Chem. Soc., 11(2), 195–198.
Maury-Lechon, G., & Curtet, L. (1998). Biogeography and evolutionary systematics of
Dipterocarpaceae. Dalam S. Appanah, & J. M. Turnbull (Ed.), A Review of Dipterocarps
Taxonomy, Ecology and Silviculture. Bogor: Center for International Forestry Research.
Mbuya, L. P., Msanga, H. P., Ruffo, C. K., & Birnie, A. (1994). Useful trees and shrubs for
Tanzania: Identification, propagation, and management for agricultural and patoral 136 Flora Anemokori Hijaukan Bumi
communities. Swedia: Soil Conservation Unit (RSCU), Swedish International
Development Authority (SIDA).
Middleton, D. J. (2007). A revision of Aeschynanthus (Gesneriaceae) in Thailand. Edinburgh
Journal of Botany, 64(3), 363–429.
Mimin, Latifah, D., Widjaja, A. H., Gumilang, A. R., Harto, Supandi, & Atma. (2014).
Pengembangan metode ekstraksi dan daya simpan biji beberapa jenis flora tropika di
bank biji Kebun Raya Bogor. Dalam Yuzammi, dkk. (Ed.), Prosiding Ekspose
Pembangunan Kebun Raya dan Seminar Konservasi Flora Indonesia. Bogor, Indonesia:
Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya LIPI.
Moura-Costa, P. H., & Lundoh, L. (1994). A method for vegetative propagation of
Dryobalanops lanceolata (Dipterocarpaceae) by cuttings. Journal of Tropical Forest
Science. 6(4), 533–541.
Muadz, A. (2012). Dipterocarpaceae: mengenal jenis Hopea. Diakses pada 9 April 2014
dari http://persemaian-hutankalimantan.blogspot.com/2012/11/dipterocarpaceae-mengenal-jenis-hopea.html.
Mujahidin, Puspitaningtyas, D. M., & Sutrisno. (2005). Tumbuhan koleksi Kebun Raya Bukit
Sari Jambi. Bogor, Indonesia: Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-LIPI.
Myhr, R. (1991). Aeschynanthus angustifolius. Curtis’s Botanical Magazine, 8, 21–23. Diakses
pada 11 Juni 2013 dari http://www.gesneriads.ca/Default.html.
Nasution, R. E. (1998). Plant resources of South-East Asia No. 5(3), timber trees: Lesserknown timbers. Dalam M. S. M. Sosef, L. T. Hong, & S. Prawirohatmodjo. (Ed.), Plant
Resources of South-East Asia. Bogor, Indonesia: Prosea Foundation.
Newman, M. F., Burgess, P. F., & Whitmore, T. C. (1996). Manuals of dipterocarps for foresters: Borneo Island light hardwoods, Sumatera light hardwoods. Edinburgh, Inggris:
Royal Botanical Garden Edinburgh.
Newman, M.F., Burgess, P.F., & Whitmore, T. C. (1998). Manuals of Dipterocarps for foresters,
Java to New Guinea. Indonesia: Royal Botanic Garden Edinburgh and Center for
International Forestry Research.
Orwa, C., Mutua, A., Kindt, R., Jamnadass, R., & Simons, A. (2009). Agroforestree Database:
A tree reference and selection guide version 4.0.,1–5.
Partomihardjo, T., Mirmanto, E., & Whittaker, R. J. (1992). Anak Krakatau’s vegetation and
flora circa 1991, with observation on a decade of development and change. Geo Journal,
(2), 233–248.
Perry, L. M. (1980). Medicinal plants of East and Southeast Asia: The nature associated and
use. South East Asia: MIT Press.
Pousujja, Rengchai, J., Granhof, & Wilan, R. (1986). Pinus merkusii Jungh. & De Vriese.
Seedleaflet No. 7: 1–2. Humlebaek, Denmark: Danida Forest Seed Centre.Pertelaan Jenis-Jenis ... 137
Purnomo. (1982). Pengenalan randu alas di Pulau Jawa. Yogyakarta, Indonesia: Universitas
Gadjah Mada.
Rahajoe, J.S. (1998). Plant resources of South-East Asia No. 5(3) timber trees: Lesser-known
timbers ‘Engelhardtia spicata Lesch. ex Blume’. Dalam M. S. M. Sosef, L. T. Hong, &
S. Prawirohatmodjo. (Ed.), Plant Resources of South-East Asia. Bogor, Indonesia: Prosea
Foundation.
Rahayu, S. (1998). Pertumbuhan dan perkembangan Hoya diversifolia Bl. yang tumbuh
spontan di Kebun Raya Bogor. Buletin Kebun Raya, 8, 131–138.
Rahayu, S. (2006). Hoya multiflora G. Don. Dalam D. Darnaedi, Rugayah, & H. Sutarno.
(Ed.). Tanaman Hias dalam Ruangan. Bogor, Indonesia: Pusat Penelitian Biologi.
Rahayu, S. (2001). Beberapa aspek biologi marga Hoya R.Br. (Asclepiadaceae). Warta Kebun
Raya, 3, 1–6.
Rahayu, S. (2006). Jenis-jenis Hoya yang terdapat di Kota Bogor dan sekitarnya. Warta
Kebun Raya, 6(1), 57–60.
Rahayu, S. (2001). Menjadikan Hoya (Asclepiadaceae) asal Sumatra sebagai tanaman hias
eksotik Indonesia. Prosiding Seminar Hortikultura, Buku I (pp. 301–310). Malang,
Indonesia: Universitas Brawijaya.
Rahayu, S. (2004). Pengaruh pemberian zinc sulfat dan amonium asetat terhadap pertumbuhan tunas bibit asal stek Areuy Badak (Hoya latifolia G. Don.). Prosiding Seminar
Nasional Florikultura Bogor, 4–5 Agustus 2004 (pp. 148–155). Suhardi dkk. (Ed.).
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura-Balai Penelitian Tanaman Hias,
Cianjur, Indonesia.
Rahayu, S. (2006). Karakterisasi Hoya dataran rendah Pulau Jawa sebagai tanaman hias.
Prosiding Seminar Konservasi Tumbuhan Daerah Lahan Kering, Kebun Raya Purwodadi,
Jawa Timur, 28 Januari 2006. Purwodadi, Indonesia: UPT Balai Konservasi Tumbuhan
Kebun Raya Purwodadi-LIPI.
Royal Botanic Gardens Kew (RBGK). 2017. Seed Information Database (SID). Diakses
pada 16 Maret 2017 dari http://data.kew.org/sid/
Rifai, M. A. (1979). Daftar istilah biologi. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Rifai, M. A., & Ermitati. (1995). Glosarium biologi. Jakarta: Balai Pustaka.
Rodriguwa-Correa,K. C. D. S., de Lima, J. C., & Fett-Neto, A. G. (2012). Pine Oleoresin:
Tapping green chemical, biofuels, food protection, and carbon sequestration from
multipurposes trees. Food and Energy Security, 1, 81–93.
Roshetko, J. M., & Evans, D. O. (1997). Domestikasi pohon agroforestry di Asia Tenggara.
Yogyakarta, Indonesia.
Sadjad, S. (1993). Dari benih kepada benih. Jakarta: PT Grasindo.138 Flora Anemokori Hijaukan Bumi
Sam, H. V., Nanthavong, K., & Kessler, P. J. A. (2004). Pohon Laos dan Vietnam. Blumea
, 201–349.
Sarkar, S., Chakraverty, R., & Ghosh, A. (2014). Calotropis gigantea Linn. A complete busket
of Indian traditional medicine. Int. J. Pharm. Res. Sci., 2(1), 1–17.
Sasaki, S. (1980). Storage and germination of some Malaysian legume seeds. Malaysian
Forester, 43, 161–165.
Schmidt, L. (2000). Guide to handling of tropical and subtropical forest seed. Hamlebaek,
Denmark: Danida Forest Seed Centre.
Setyawati, T. (2010). Pemanfaatan pohon berkhasiat obat di cagar alam Gunung Picis dan
Gunung Sigogor, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Jurnal Penelitian Hutan dan
Konservasi Alam, 7(2), 177–192.
Sharma, J., & Singh, V. (2012). Holoptelea integrifolia: An overview. European Journal of
Applied Sciences, 4(1), 42–46.
Shelton, H. M. (1988). Flemingia macrophylla di Baptist Rural Life Center di Mindanao,
Filipina. Diakses pada 16 Juli 2014 dari www.ecoport.org.
Simpson, D. (2014). Aeschynanthus pulcher. Diakses pada 11 Juni 2013 dari http://www.
somemagneticislandplants. com.au/index.php/plants/508- aeschynanthus-pulcher.
Singh, B., Adhikari, D., Barik, S. K., & Chettri, A. (2013). Pterocymbium tinctorium (Merrill,
(Magnoliophyta: Malvales: Sterculiaceae: Sterculioideae): New record from
mainland India and extension of geographic distribution. India: North-Eastern Hill
University, School of Life Sciences, Centre for Advanced Studies in Botany, Shillong.
Diakses pada 1 Desember 2013 dari http://www.checklist.org.br/getpdf?NGD098-11.
Singh, V. P. (2006). Gymnosperm (Naked Seeds Plant): Structure and development. New
Delhi, India: Sorup and Sons.
Slik, F. (2012). Dipterocarpus gracilis Bl., Bijdr (1825). Diakses pada 23 Maret 2014 dari
http://www.asianplant.net /Dipterocarpaceae/Dipterocarpus_gracilis.htm.
Sosef, M. S. M. (1998). Timber trees: Lesser-known timbers. Dalam I. Faridah Hanum &
L.J.G. van der Maesen (Ed.). Plant Resources of South-East Asia. Wageningen, Belanda:
Pudoc Scientific Publishers.
Smithsonian Tropical Research Institute (STRI). (1828). Lafoensia punicifolia. Diakses pada
April 2014 dari http://biogeodb.stri.si.edu/bioinformatics/croat/species/
Lafoensia%20punicifoliae.
Sugiarti, Melani, K. R., & Yati, D. D. (2012). Buku saku: Mengenal keluarga Dipterocarpaceae
di Ecopark Cibinong Science Center. Bogor, Indonesia: Pusat Konservasi Tumbuhan
Kebun Raya Bogor-LIPI.Pertelaan Jenis-Jenis ... 139
Suhardi, Sosef, M. S. M., Laming, P. B., & Ilic, J. (1994). Plant resources of South-East Asia
No. 5(1), timber trees: Major commercial timbers ‘Pinus merkusii’. Soerianegara, I. &
Lemmens, R. H. M. J. (Ed.). PROSEA, Bogor, Indonesia.
Sumarna, Y. (2001). Budidaya jati. Jakarta, Indonesia: Penebar Swadaya.
Tabish. (2014). Flower of India: Indian elm. Diakses pada 6 November 2014 dari http://
flowersofindia.net/catalog/slides/Indian%20Elm. html.
Tanaka, B. M. M., Pinto, D. D., & Mourão, K. S. M. (2014). Ontogeny of the pericarp of
Serjania communis Camb. and Urvilleaulmacea Kunth (Sapindaceae) with emphasis
on the dispersion apparatus. Acta Scientiarum, Biological Sciences, Maringá, 36(4),
–465.
The Plant List. (2013). The plant list, a working list of all plant species. Diakses dari 21 April
dari http://www.theplantlist.org.
The Plant List. (2017). The plant list, a working list of all plant species. Diakses pada 8
September 2017 dari http://www.theplantlist.org/.
Thimas, P. (2010). Araucaria rulei. The IUCN Red List of Threatened Species Version 2013.2.
Diakses pada 15 April 2014 dari http://www.iucnredlist.org/details/30988/0
Thomas, P. I., Jaffre, T., Munzinger, J., & Lowry, P. P. (2013). Araucaria rulei. Threatened
conifers of the world. Diakses pada 15 April 2014 dari http://threatenedconifers.org.
Tjitrosoedirdjo, S. S., Zakaria, R., & Nurainas. (2009). Notes on Aeschynanthus
(Gesneriaceae) of Sumatra, Indonesia. Blumea, 54, 278 –279.
Tjitrosoepomo, G. (1996). Morfologi tumbuhan. Yogyakarta, Indonesia: Universitas Gadjah
Mada Press.
Tompsett, P. B. (1992). A review of the literature on storage of dipterocarp seeds. Seed
Science and Technology, 20, 251–267.
Tompsett, P. B. (1994). Capture of genetic resources by collection and storage of seed: A
physiological approach. Dalam R. R. B. Leakey & A. C. Newton (Ed.), Tropical trees:
The potential for domestication and the rebuilding of forest resources. ITE Symposium
No. 29, ECTF Symposium No. 1. (Pp. 61–71). London: HMSO.
TRIN (Traders Index). (2014). Australian tropical rainforest plants: Berrya javanica
(Tiliaceae). Diakses pada 22 April 2015 dari http://keys.trin.org.au/key-server/data
/0e0f0504-0103-430d-8004 6od07080d04/media/.
Tuckenberg, O., Poschold, P., & Bonn, S. (2003). Assessment of wind dispersal potential in
plant species. Ecological Monographs, 73(2), 191–205.
Uddin, B. U. (2012). Dipterocarpus gracilis Bl. Medicinal Plants of Bangladesh. Ethnobotany
Lab, Department of Botany, Chittagong University. Diakses pada 10 April 2014 dari
http://www.mpbd.info/plants/ dipterocarpus-gracilis.php.
Van der Pijl, L. (1982). Principles of dispersal in higher plants. Berlin: Springer-Verlag.140 Flora Anemokori Hijaukan Bumi
Van Wyk, G. (2002). Pinus merkusii Pines of Silvicultural Importance. Oxon, Inggris: CABI
International.
Vazques, P. V., A Ortiz-Caton, A., Cortez, M. C. N, Garcia-Hernandez, D., & WongVillarreal, A. (2014). Effects of different pre-sowing seed treatments on germination
of Tectona grandis species. African Journal of Agricultural Research, 9(5), 547–549.
Vleeshouwers, L. M., H. J. Bouwmeester, H. J., & Karssen, C. M. (1995). Redefining seed
dormancy: An attempt to integrate physiology and ecology. Journal of Ecology, 83,
–1037.
Welsh, D.F. (2009). Esperanza (Tecoma stans). Texas, AS: Texas A & M University, College
Station.
Wiart, C. (2006). Medicinal plant of Asia and the Pacific. Florida, AS: CRC Press.
Willan, R. I. (1985). A guide to forest seed handling. FAO Forestry Paper, 20, 2.
Wood, J. L. (2014). How to propagate Tecoma stans. Diakses pada 5 Maret 2014 dari
http://homeguides.sfgate.com/propagate-tecoma-stans-22964.html.
Wooddatabase and Searchable Libary. (2015). Koompassia excelsa. Diakses pada 11 Agustus
dari https://www.woodworkerssource.com/online_show_wood.
php?wood=Koompassia+excelsa.
Woods, P. (1991). The Genus Aeschynantus, with notes on two unusual species. Curtis’s
Botanical Magazine, 8, 15–17.
Yusuf, N. (2014). Caruy (Pterospermum javanicum Jungh.). Lembar informasi teknis, jenisjenis pohon untuk hutan rakyat. Ciamis, Indonesia: Balai Penelitian Teknologi
Agroforestry.
Yuzammi, Handayani, T., & Isnaini, Y. (2013). Modul pendidikan dan pelatihan perkebunrayaan untuk kelas teknis-tingkat III: Seleksi dan pembibitan kebun raya. R. Lestari
(Ed.). Bogor, Indonesia: Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.