Templates
Indexed by
Citedness
Usaha menduniakan sastra Indonesia yang sedang digalakkan mau tidak mau mensyaratkan satu hal penting, yakni pengetahuan tentang pengarang itu sendiri, yang mencakup jejak proses kreatif, pengembangan diri pengarang, dan karya yang dihasilkan. Buku ini mencoba menelusuri jejak pengarang sejak masa pres muncul, 1880 hingga 1980. Tujuh pengarang yang menghasilkan karya dalam kurun waktu satu abad tersebut dibahas secara mendetail dalam buku ini. Adalah Muhammad Yamin, Muhammad Bakir, Mohammad Diponegoro, Darman Moenir, Korrie Layun Rampan, Motinggo Busye, dan Idrus yang dengan keunikan dan kekhasan masing-masing mampu memberi warna tersendiri bagi wajah kesusastraan Indonesia. Tentu saja karya sastra yang mereka hasilkan tidak terlepas dari (unsur) lingkungan sekitar, meliputi kondisi sosial, budaya, ekonomi, maupun politik yang tengah berkembang saat itu. Unsur-unsur tersebut di sekitar diri pengarang dengan detail turut dijelaskan dalam buku ini. Ada pengarang yang merupakan penyalin naskah, pengarang yang mulai berproses pada awal Orde Baru, dan pengarang dengan unsur lokalitas maupun religiositas yang sangat kental. Pada akhirnya kehadiran buku ini diharapkan dapat memperkaya informasi mengenai perkembangan kesusatraan Indonesia.
Sapardi Djoko Damono lahir di Solo pada 20 Maret 1940. Ia menyelesaikan S1 di Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada Jurusan Sastra Inggris pada tahun 1964. Kemudian, ia memperdalam pengetahuan di Universitas Hawaii Honolulu, Amerika Serikat, pada tahun 1970–1971. Gelar doktor diperolehnya dari Universitas Indonesia pada tahun 1989. Sejak tahun 1994, dia menjadi Guru Besar Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Dia pernah menjadi Dekan Fakultas Sastra Universitas Indonesia pada tahun 1996 sampai 1999.
Sapardi Djoko Damono banyak menerima penghargaan. Pada tahun 1986, ia mendapatkan anugerah SEA Write Award. Ia juga penerima Penghargaan Achmad Bakrie pada tahun 2003. Ia adalah salah seorang pendiri Yayasan Lontar. Sajak-sajak Sapardi Djoko Damono telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa daerah. Ia tidak saja menulis puisi, tetapi juga cerita pendek. Selain itu, ia juga menerjemahkan berbagai karya penulis asing, menulis esai, serta menulis sejumlah kolom/artikel di surat kabar, termasuk kolom sepak bola. Beberapa puisinya sangat populer dan banyak orang yang mengenalinya, seperti “Aku Ingin” (sering kali dituliskan bait pertamanya pada undangan perkawinan), “Hujan Bulan Juni”, “Pada Suatu Hari Nanti”, “Akulah si Telaga”, dan “Berjalan ke Barat di Waktu Pagi Hari”.
Sunu Wasono lahir di Wonogiri pada 11 Juli 1958. Ia menamatkan S1 hingga S3 di FIB UI. Sejak April
1987, penulis diangkat menjadi dosen di FIB UI dan sejak Oktober 2016, ia menjadi Ketua Program Studi Sastra Indonesia FIB UI. Beberapa puisinya telah dimuat di antologi puisi Sajak-sajak 103 (1986), Kampus Hijau 2 (STAIN Press, IAIN Purwokerto), dan buletin Jejak. Sebagian dari puisinya diterbitkan menjadi buku dengan judul Jagat Lelembut oleh penerbit Teras Budaya. Kini, telah dipersiapkan kumpulan puisi keduanya untuk diterbitkan. Sejumlah resensi, kritik, dan esainya dipublikasikan di Wacana, Susastra, Jurnal Kritik, Suara Karya, Kompas, Pelita, Republika, Jawa Pos, Horison, Bende, Syir’ah. Buku non-puisi yang pernah terbit adalah Sastra Propaganda (2007). Sejumlah tulisannya dimuat di antologi yang diterbitkan Pusat Bahasa, yakni Membaca Romantisisme Indonesia, Jejak Realisme dalam Sastra Indonesia dan, Absurdisme dalam Sastra Indonesia. Esainya juga dimuat di Konstelasi Sastra (HISKI, 1990), Sastra untuk Negeriku (Museum Sumpah Pemuda, 2004), Dari Kampus ke Kamus (Prodi Indonesia FIBUI, 2005), Esai Sastra Bandingan dalam Sastra Indonesia Modern (Yayasan Obor Indonesia, 2003), H. B. Jassin Harga Diri Sastra Indonesia (Indonesiatera bekerja sama dengan Lingkar Mitra dan Yayasan Dokumentasi Sastra H. B. Jassin, 2001), Membaca Sapardi Djoko Damono (Yayasan Obor Indonesia, 2011), dan Mahaguru yang Bersahaja (FIB UI, 2016).
Erlis Nur Mujiningsih lahir 31 Juli 1963 di Jakarta. Ia bekerja di Badan Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa. Lulusan S1 Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada dan S2 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya
Universitas Indonesia ini pernah melakukan berbagai penelitian. Karya-karya ilmiahnya yang sudah diterbitkan antara lain adalah buku yang ditulis bersama Sastri Sunarti dan Yeni Mulyani berjudul Tanggapan Pembaca terhadap Novel Berwarna Lokal: Sri Sumarah dan Warisan (2003); buku berjudul Biografi Selasih dan Karyanya (1995); buku yang ditulis bersama Sapardi Djoko Damono, Melani Budianta, Saksono Prijanto, Widodo Djati, Dwi Pratiwi, Dendy Sugono, Sugiyono, Sri Sayekti, dan Atisah berjudul Nona Koelit Koetjing: Antologi Cerita Pendek Indonesia Periode Awal 1870-an–1910-an (2005); buku yang ditulis bersama Saksono Prijanto dan Joner Sianipar berjudul Novel Peranakan Tionghoa Tahun 1930-an: Tinjauan Sosiologis (2007); buku yang ditulis bersama Abdul Rozak Zaidan dan Puji Santosa berjudul Unsur Erotisme dalam Cerita Pendek Tahun 1950-an (1998); Dalam Tabung Ziarah (2013), bersama Mu’jizah dan Purwaningsih sebagai compiler untuk buku Reading The Bangsa Serumpun (2013); buku pelajaran Tangkas Berbahasa Indonesia (Rosda, cet I, 1996 dkk.); dan Apresiasi Sastra (Indrajaya, 2000, dkk.); buku yang ditulis bersama Abdul Rozak Zaidan, Melani Budianta, Saksono Prijanto, Sapardi Djoko Damono, Suyono Suyatno, Zaenal Hakim berjudul Revolusi, Nasionalisme, dan Banjir Roman (2005); bersama Mu’jizah sebagai editor untuk buku Antologi Naskah Drama Sel Telur. Beberapa artikelnya pernah dimuat di berbagai jurnal, antara lain, “K.H. A. Mustofa Bisri: Penyair yang Menyikapi Keotoriteran Masa Orde Baru dan Kebebasan Masa Reformasi” yang dimuat di jurnal Atavisme Volume 10, Nomor 2, Desember 2007, “Chik Lit dalam Dunia Sastra Indonesia”ditulis bersama Kasno Atmo Sukarto yang dimuat dalam Jurnal Pujangga Volume 2, Nomor 1, Juni 2016, artikel “Pendidikan Islam dan Pendidikan Surau dalam Cerita Tuanku Pancuran Rawang Karya Sj. B. Maradjo” dalam Rampak Serantau (Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur, 2016).
Atisah dilahirkan di Ciamis, Jawa Barat, 11 November 1962. Ia menyelesaikan pendidikan di Fakultas
Sastra Universitas Sebelas Maret, Surakarta, tahun 1986. Sejak tahun 1988 sampai sekarang, dia bekerja di Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dia pernah mengajar di STKIP Galuh Ciamis (1987). Karya penelitian antara lain adalah Cerita Pendek Indonesia 1940–1960: Telaah Struktur (Pusat Bahasa, 1995), Analisis Struktur Cerita Pendek 1935–1939 (Pusat Bahasa, 1999), Biografi A. Damhoeri (Pusat Bahasa, 1995), Antologi Cerpen Periode Awal (Pusat Bahasa, 2000), Antologi Tiga Puluh Pengarang Sastra Indonesia Modern (Pusat Bahasa, 2002), Cerpen-Cerpen Trisnojuwono dalam Majalah Roman Tahun 1950-an (Yayasan November, 2002), Cerpen Pilihan Kompas 1992–2002 (Pusat Bahasa, 2002), Cerita Rakyat dan Objek Pariwisata di Indonesia: Teks dan Analisis Latar (Pusat Bahasa, 2003). Buku pelajaran, antara lain, Tangkas Berbahasa Indonesia (Rosda, cet I, 1996) dan Apresiasi Sastra (Indrajaya, 2000).
Buku cerita anak, antara lain, Cerita Rakyat dari Sulawesi Tengah (Grasindo, 1996) bersama Muhammad Jaruki, Raja Jayengmurti (Pusat Bahasa, 1997), Tikus Mencari Menantu (Redijaya, 1999), Jayaprana (Pusat Bahasa, 2000), Keajaiban Sumur Tujuh (Pusat Bahasa, 2002), Melengkar Pahlawan dari Kutai (Pusat Bahasa, 2003), Jolangkap Saksi Bisu Sebuah Legenda (Pusat Bahasa, 2006).
Sastri Sunarti lahir di Padang 30 September 1968. Ia pernah bekerja menjadi penulis pada majalah Lingkungan Hidup PKBI Sumbar (1990–1992), di Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (sekarang Badan Bahasa) sejak 1993, sekarang Ketua Redaksi Horison online sejak 2010, Pengurus Pusat Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia (2015–2019). Pendidikan S1 ditempuh di Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Andalas Padang tahun 1992, S2 Program Studi Ilmu Susastra FIB Universitas Indonesia tahun 1999, S3 Program Studi Ilmu Susastra FIB Universitas Indonesia 2011.
Karya ilmiah, antara lain, Struktur Puisi Indonesia dalam Majalah Panji Pustaka, Pujangga Baru, dan Pedoman Masyarakat Periode 1935–1939 (Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2000). Cerita Harimau Dalam Kesusasteraan Rakyat Nusantara (Pusat Bahasa, 2001).
Tanggapan Pembaca terhadap Novel Berwarna Lokal: Sri Sumarah dan Warisan (Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2003, dkk.). Kejayaan Yang Hilang: Sastra Melayu Palembang dalam Adab dan Adat: Refleksi Sastra Nusantara (Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2003). “Riwayat Tuan Syekh Yusuf Wali dari Kerajaan Gowa Sulawesi Selatan: Sebagai Hagiografi Islam dan Sastra Sufi” dalam Dari Hitu ke Barus, (Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008). “Romantisisme Puisi-Puisi Indonesia Tahun 1935–1939 dalam Majalah Pujangga Baru”, dalam Puitika Jurnal Humaniora, Volume 8 No.1, Februari 2012. “Sorotan Atas Kritik dan Esai dalam Majalah Panji Islam, Poejangga Baroe, Panji Poestaka, Pantja Raja, Siasat, dan Daja” (1940–1949) dalam Salingka Majalah Ilmiah Bahasa dan Sastra, Vol. 10 No.1, Juni 2013. Kajian Lintas Media: Kelisanan dan Keberaksaraan dalam Surat Kabar Terbitan Awal di Minangkabau (1859–1940-an) diterbitkan Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta, 2013. “Pribumi, Tionghoa, dan Indo dalam Katrologi Pramoedya Ananta Toer dalam Jurnal Salingka Juni 2015, Oka Rusmini Mengkritik Tradisi Bali dalam “Novel Tarian Bumi, Kenanga, dan Tempurung” dalam Jurnal Kandai Juni 2016, “Fungsi Sosial dan Fungsi Transendental dalam Tradisi Lisan Dero Sagi”, Bajawa, NTT dalam Jurnal Jentera Desember 2016, Kosmologi Laut dalam Tradisi Lisan Orang Mandar, dalam Jurnal Aksara Desember 2017.
Erli Yetti lahir di Pekanbaru, 22 Mei 1963. Pendidikan seko lah dasar hingga menengah atas diselesaikan di Pekan baru. Kemudian, ia melanjutkan studi ke Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Univer sitas Bung Hatta, Sumatra Barat (1988). Sejak tahun 1990 sampai sekarang, ia bekerja di Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta. Buku-buku ditulis bersama tim dan telah terbit di anta ranya adalah Struktur dan Nilai Budaya dalam Cerita Ber bingkai, terbitan Pusat Bahasa, Jakarta (1995); Struktur dan Nilai Budaya Cerita Wayang, terbitan Pusat Bahasa, Jakarta (1996); Analisis Struktur dan Nilai Budaya Hikayat Indra Dewa, Hikayat Dewa Mandu, dan Hikayat Maharaja Bikra masakti, terbitan Pusat Bahasa, Jakarta (1997); Analisis Struk tur dan Nilai Budaya dalam Hikayat Pandawa Lima, Maha raja Garebag Jagat, dan Lakon Jakasukara, terbitan Pusat Bahasa, Jakarta (1998); Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak, terbitan Obor, Jakarta (2002); Antologi Sastra Melayu Lama, terbitan Pusat Bahasa, Jakarta (2003); Citra Wanita dalam Hikayat Panji Melayu, terbitan Pusat Bahasa, Jakarta 2003). Buku cerita saduran untuk anak yang telah terbit adalah Kisah Raden Petaka, terbitan Pusat Bahasa, Jakarta (1997); Pengembaraan Raden Kertapati, terbitan Pusat Bahasa, Ja karta (1999); Bidadari Turun ke Bumi, terbitan Pusat Bahasa, Jakarta (2002); Runtuhnya Tali Persaudaraan, terbitan Pusat Bahasa (2007); dan Kisah Kehidupan Raja-Raja Aceh (2010).
Artikel “Tokoh dan Aspek Tema Hikayat si Miskin” telah terbit dalam jurnal Atavisme Volume 2, Edisi Oktober–Desember 1999; “Novel Pembayaran Karya Sinan sari Ecip: Sebuah Kajian Sosiologi Sastra” dalam Atavisme, Volume 3, Edisi Oktober–Desember 2000; “Religiusitas dalam Novel Sastra Indonesia: Studi Kasus Khotbah di Atas Bukit Karya Kuntowijoyo” dalam Metasastra, Edisi Volume 3, Nomor 2, Desember 2010; “Kearifan Lokal dalam Cerita Rakyat Nusantara: Upaya Melestarikan Budaya Bangsa dalam jurnal Mabasan, Edisi Volume 5, Nomor 2, Juli–Desember 2011; “Motif Asal-Usul Tanaman Padi dalam Tiga Cerita Rakyat Indonesia” dalam Kandai, Edisi Volume 10, Nomor 1 Mei 2014, “Sunan Kalijaga dalam Novel Babad Wali songo, Wali Sanga, dan Kisah Dakwah Wali Sanga” dalam Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Pengajarannya, Tahun 43, Nomor 2, Agustus 2015, Struktur Naratif Tuter Cerita “Tongtonge” dari Sumbawa, Edisi Volume 21, Nomor 3, Desember 2015, dan “Legenda Danau Lindu, Sulawesi Tengah: Struktur Naratif dalam Kandai, Edisi Volume 12, Nomor 2, November 2016.
Suryami lahir di Desa Simpang Ampang Pulai. Ia menyelesaikan pendidikan S1 Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Andalas Padang (1986), dan pendidikan S2 Bahasa di Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta (2006–2008). Perempuan kelahiran 1966 ini sudah bekerja sebagai PNS di kampung halamannya sejak tahun 1991. Kemudian, tahun 1995, ia pindah ke Pusat Penelitian Arkeologi Nasional di Jakarta. Kemudian, dari tahun 2001 sampai sekarang, bekerja sebagai fungsional peneliti bidang sastra di Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Karya hasil penelitian yang sudah diterbitkan, seperti Puisi-Puisi Kenabian dalam Perkembangan Sastra Indonesia Modern (Pusat Bahasa, 2007, dkk.). Tulisannya yang berbentuk artikel diterbitkan dalam jurnal Kandai “Konsep Kepemimpinan dalam Tambo Minangkabau” (Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara, 2014) dan dalam jurnal Pangsura “Antara Ideologi Patriarki dan Emansipasi Perempuan: Analisis Sajak Siapa yang Mengatakan dan Siklus Karya Toeti Heraty” (Brunei Darussalam, 2012). Selain itu, ia juga telah menulis beberapa cerita anak, antara lain, Ainun dan Manusia Daun (Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2016), Vova Sanggayu (Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2016), dan Pendekar Muda Tanjung Bengkulu (Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2016).
Mu’jizah adalah peneliti madya di Pusat Pengembangan dan Pelindungan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dia pernah menjadi Kepala Subbidang Kodifikasi pada tahun 2006–2007 dan juga menjadi Kepala Bidang Pengkajian pada tahun 2008–2015. Di samping menjadi peneliti, Mu’jizah juga pernah menjadi dosen luar biasa di Universitas Bina Nusantara dan Universitas Paramadina. Sejak tahun 2005 hingga saat ini, ia menjadi pengajar luar biasa juga di Program Pascasarjana untuk bidang filologi pada Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.
Karya Mu’jizah diterbitkan dalam berbagai media. Karyanya dalam bentuk buku yang sudah diterbitkan, antara lain adalah 1) Hikayat Nakhoda Asyik, 2) Calon Arang dari Jirah, 3) Hikayat Negeri Johor, 4) Martabat Tujuh: Edisi Teks dan Pemaknaan Tanda serta Simbol, 5) Iluminasi Surat Raja-Raja Melayu abad ke-18–19, 6) Skriptorium dalam Naskah Riau, dan 7) Mencari Jejak Menelusuri Sejarah. Beberapa karya bersamanya diterbitkan dalam beberapa bunga rampai, seperti 8) Kandil Akal di Pelataran Budi, 9) Sejarah Perjuangan Raja Ali Haji sebagai Bapak Bahasa Indonesia, 10) Semiotika dan Budaya, 11) Hikayat Tunjung Arum, 12) Dari Kampus ke Kamus, 13) Sastra Melayu Lintas Daerah, 14) Kedwikasaraan dalam Naskah Nusantara, dan 15) Dinamika Pernaskahan Nusantara.
Anwar, W. (2007). Kuntowijoyo: Karya dan dunianya. Jakarta: Grasindo.
Budianta, M. (2005). Nona Koelit Koetjing: Antologi cerita pendek Indonesia
periode awal (1870-an–1910-an). Jakarta: Pusat Bahasa, Departemen
Pendidikan Nasional.
Damono, S. D. (2003). Pedoman penelitian sastra bandingan. Jakarta: Pusat Bahasa. Departemen Pendidikan Nasional.
Rosidi, A. (1982). Ikhtisar sejarah sastra Indonesia. Bandung: Binacipta.
Rustapa, A. K. (1997). Dunia kepengarangan tulis Sutan Sati dan analisis karyanya. Jakarta: Chandra Pratama.
Salmon, C. (2010). Sastra Indonesia awal: Kontribusi orang Tionghoa. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Sayuti, S. A. (2005). Taufiq Ismail: Karya dan dunianya. Jakarta: Grasindo.
Soemanto, B. (2003). Rendra: Karya dan dunianya. Jakarta: Grasindo.
Soemanto, B. (2006). Sapardi Djoko Damono: Karya dan dunianya. Jakarta: Grasindo.
Teeuw, A. (1959). Pokok dan tokoh dalam kesusastraan Indonesia baru II. Jakarta: Pembangunan.
Teeuw, A. (2013). Sastra dan ilmu sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.
Wellek, R., & Warren, A. (2014). Teori kesusastraan. Terjemahan Melani Budianta. Jakarta: Grasindo.
Frederick, W., & Soeroto, S. (Ed.). (1984). Pemahaman sejarah Indonesia sebelum dan sesudah revolusi. Jakarta: LP3ES.
Jassin, H. B. (1987). Pujangga baru: Prosa dan puisi, Cet. II. Jakarta: CV Haji Masagung.
Kartodirdjo, S. (1993). Pembangunan bangsa. Yogyakarta: Aditya Media.
Kutoyo, S. (2004). Prof. H. Muhammad Yamin SH: Cita-cita dan perjuangan seorang bapak bangsa. Jakarta: Mutiara Sumber Widya.
Noer, D. (1983). Yamin dan Hamka: Dua jalan identitas Indonesia. Dalam
A. Reid & D. Marr (Ed.). Dari Raja Ali Haji hingga Hamka: Indonesia dan masa lalunya. Jakarta: Grafiti Pers.
Ricklefs, M. C. (1991). Sejarah Indonesia modern. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Rosidi, A. (1982). Ikhtisar sejarah sastra Indonesia. Bandung: Binacipta.
Teeuw, A. (1980). Sastra baru Indonesia, terj. D. Oetomo. Ende-Flores: Nusa Indah.
Teeuw, A. (1987). Sastra dan ilmu sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.
Yamin, M. (1957). Indonesia tumpah darahku. Jakarta: N.V. Nusantara.
Yayasan Gedung-Gedung Bersejarah Jakarta. (1974). 45 tahun Sumpah Pemuda. Jakarta: PT Gunung Agung.
Yudiono K. S. (2007). Pengantar sejarah sastra Indonesia. Jakarta: Grasindo.
Braginsky, V. I. (1998). Yang indah yang berfaedah dan kamal: Sejarah sastra Melayu dalam abad 7–19. Jakarta: Inis.
Cooper, J. C. (1990). An illustrated encyclopaedia of traditional symbols. London: Thames.
Chambert-Loir, H. (1984). Muhammad Bakir: A Batavian scribe and author in the nineteenth century. Dalam RIMA 18: 44–72.
Chambert-Loir, H. (1987). Hikayat Nakhoda Asyik: Jalan lain ke roman. Dalam H. B. Jassin 70 Tahun. Jakarta: Gramedia.
Chambert-Loir, H., & Kramadibrata, D. (2013). Katalog naskah Pecenongan. Jakarta: Perpustakaan Nasional.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (Tanpa Tahun). Antologi Syair Simbolik dalam Sastra Indonesia Lama. Jakarta: Proyek pengembangan
Media Kebudayaan, Ditjenbud. Departeman Pendidikan dan Kebudayaan.
Fang, L. Y. (1984). Kesusastraan melayu klassik. Jakarta: Erlangga.
Hadi, A. (2003). Perjalanan Anak Dagang Estetika Syair-Syair Tasawuf Hamzah Fansuri. Makalah belum terbit.
Ikram, A. (2003). Ketunggalan dan Keanekaan: Tema dan Motif. Makalah belum diterbitkan.
Mu’jizah, Sri, S., & Hakim, Z. (2000). Pemaknaan tiga karya Muhammad Bakir. Jakarta: Pusat Bahasa.
Mu’jizah. (1992). Illumination and illustration in Malay manuscripts at the National Library. Dalam International Workshop on Indonesian Studies No.7: Southeast Asian Manuscripts, Leiden 14–16 December 1992
Mu’jizah. (1995). Hikayat Nakhoda Asyik. Jakarta: Pusat Bahasa.
Mu’jizah (2003). Refleksi dalam Sastra Nusantara. Jakarta: Pusat Bahasa.
Mu’jizah. (2014). Surat-surat Raja Ali Haji: Sisi lain dalam proses kreatifnya. Dalam Sejarah Perjuangan Raja Ali Haji sebagai Bapak Bahasa Indonesia. Pekanbaru: UNRI Press.
Mu’jizah. (2016). The Puppet Illustration in Hikayat Purusara. Dalam Konferensi Internasional ASEASUK. 16–18 September 2016.
Mu’jizah. (2017). Skriptorium naskah Betawi dalam sejarah pernaskahan: Iluminasi dan ilustrasi naskah. Dalam Seminar Nasional: Kearifan Lokal
dalam Pemertahanan Integritas Bangsa. Bandung: Unpad.
Mulyadi, S. W. R. (1994). Kodikologi Melayu. Jakarta: FSUI.
Rukmi, M. I. (1997). Penyalinan Naskah Melayu di Jakarta pada abad XIX. Depok: FSUI.
Sutrisno, S. (1983). Hikayat Hang Tuah: Analisa Struktur dan Fungsi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Sunardjo, N., Fanani, M., Sayekti, S., Mutiara, P. M., & Ainin, M. (2010). Hikayat wayang Arjuna dan Purusara. Jakarta: Pusat Bahasa.
Voorhoeve, P. (1984). List of Malay manuscripts which were formely kept at General Secretariat in Batavia. Dalam Archipel XX, hlm. 71–77.
Abdul Mujeb As., M. (1987). Mutiara hikmah dari Al Quran dan hadits Nabi. Surabaya: Bintang Terang.
Ahmad, S. (1981). Kesusatraan dan etika Islam. Kuala Lumpur: Fajar Bakti.
Aveling, H. (1976). Kebiasaan kesusasteraan dan nilai-nilai masyarakat dalam novel-novel Indonesia yang menceritakan masyarakat Minangkabau. Dalam Budaya Jaya Nomor 95, Tahun IX, April 1976.
Bemmelen, Sita van, & Raben, R. (2011). Antara daerah dan negara: Indonesia
tahun 1950-an: Pembongkaran narasi besar integrasi bangsa. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia dan KITLV-Jakarta.
Bodden, M. (3 April 1988). Di mana iblisnya. Bahastra.
Boisard, M. A. (1980). Humanisme dalam Islam. Terjemahan H. M. Rasjidi. Jakarta: Bulan Bintang.
D-5. (17 Desember 1976). Artisis akan bermalam budaya muslim. Pelita No. 217. Tahun III.
Damono, S. D. (1978). Sosiologi sastra: Sebuah pengantar ringkas. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Departemen Agama. (1980). Al-Qur’an dan terjemahannya. Jakarta: Departemen Agama Republik Indonesia.
Dermawan, T. (3 April 1988). Sajak-sajak Mohammad Diponegoro antara kreativitas dan bayangan Tuhan. Bahastra.
Diponegoro, M. (1958). Surat kepada Ajip Rosidi. (Dokumen di PDS H. B. Jassin)
Diponegoro, M. (1985). Yuk nulis cerpen yuk. Yogyakarta: Shalahuddin Press.
Diponegoro, M. (2008). Odah dan cerita lainnya. Yogyakarta: Hikayat Publishing.
Dokumen Biografi Pengarang Mohammad Diponegoro. Tanpa Tahun. “Mohammad Diponegoro” tersimpan di PDS H. B. Jassin.
Esb. (4 Mei 1972). Konsepsi “individualitas” Mohammad Iqbal versi Mohammad Diponegoro. Kompas.
Iswanto. (2001). Penelitian sastra dalam perspektif strukturalisme genetik. Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta: Masyarakat Poetika Indonesia dan PT Hanindita Graha Widia.
Jabrohim. (3 April 1988). Hubungan sintagmatik dan paradigmatik dalam novel Siklus. Bahastra.
Mahendra, Y. I. (Juni 1984). Sastra Islam: Sastra karena Allah untuk manusia. Horison.
Munif, A. (11 Mei 1982). In memoriam: Pengarang itu telah pergi, selamat jalan Mas Dipo”. Kedaulatan Rakyat.
Naka, H. (1983). Kaum muda Jepang dalam masa perubahan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Ratna, N. K. (2007). Teori, metode, dan teknik penelitian sastra: Dari strukturalisme hingga postrukturalisme perspektif wacana naratif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suratno, M. (3 April 1988). Siklus, tema, dan masalah. Bahastra.
Suwondo, T. (1989). Mohammad Diponegoro seorang insinyur cerpen yang relijius. Kedaulatan Rakyat Minggu.
Suwondo, T. (6 Februari 1990). Cerpen-cerpen Mohammad Diponegoro. Bahastra.
Suwondo, T. (2011). Membaca sastra, membaca kehidupan. Yogyakarta: Hikayat Publishing.
Tjitrosubono, S. S., Soemowidagdo, R. L., Syakir, M., Abdullah, I. T., & Suhardi, R. (1985). Memahami cerpen-cerpen Danarto. Yogyakarta: Fakultas Sastra dan Kebudayaan Universitas Gadjah Mada.
Wuryanti, E. (1990). Analisis struktur drama Iblis karya Mohammad Diponegoro. Jember: Lemlit UNEJ.
Yusuf, M. (2014). Metode penelitian: Kuantitatif, kualitatif, dan penelitian gabungan. Jakarta: Prenadamedia Group.
Amir, M. S. (2001). Adat Minangkabau: Pola dan tujuan hidup orang Minangkabau. Jakarta: PT Mutiara Sumber Widya.
Atmazaki. (2007). Dinamika jender dalam konteks adat dan agama. Padang: UNP Press.
Damono, S. D. (2002). Pedoman penelitian sastra. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus besar bahasa Indonesia edisi keempat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Esten, M. (1988). Tradisi adat Minangkabau. Jakarta: Angkasa Raya.
Hakimi, I. (1978). Mustika adat basandi syarak di Minangkabau. Jakarta: PT Rosda.
Jassin, H. B. (1983). Pengarang Indonesia dan dunianya: Kumpulan karangan. Jakarta: Gramedia.
Moenir, D. (1983). Bako. Jakarta: PN Balai Pustaka.
Navis, A. A. (1994). Alam takambang jadi guru: Adat dan kebudayaan Minangkabau. Jakarta: Grafitri Press.
Nazir, M. (1988). Metode penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Ratna, N. K. (2004). Teori, metode, dan teknik penelitian sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Teeuw, A. (2015). Sastra dan ilmu sastra: Pengantar teori sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.
Wellek, R., & Warren, A. (1989) Teori kesusastraan. Diterjemahkan oleh Melani Budianta dari Theory of The Literature. Jakarta: Gramedia.
Damono, S. D. (2002). Pedoman penelitian sosiologi sastra. Jakarta: Pusat Bahasa Depdiknas.
Eneste, P. (1982). Novel-novel dan cerpen-cerpen Indonesia tahun 1970-an. Ende-Flores: Nusa Indah.
Hermiyana (Ed.). (2012). Korrie Layun Rampan dalam novel dan cerpen Indonesia. Yogyakarta: Araska.
Hidayat, M. (2009). Presiden sastrawan Mahakam. Diakses pada April 2012 dari http://komunitassastra.wordpress.com/2009/07.
Jamil, T. I. (21 November 2000). Korrie Layun Rampan: Jangan risau terhadap kepastian. Kompas.
Junus, U. (1983). Dari peristiwa ke imajinasi. Jakarta: Gramedia.
Rampan, K. L. (1999). Api awan asap. Jakarta: Grasindo.
Rampan, I. Y. (Ed.). (2011). Profil Dayak Kalimantan Timur. Kalimantan Timur: Dewan Dayak Kalimantan Timur dan Hagitadharma.
Ratna, N. K. (2007). Teori, metode, dan teknik penelitian sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Riwut, T. (1993). Kalimantan membangun alam dan kebudayaan. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.
Sayekti, S. (2010). Mengungkap kepengarangan Korrie Layun Rampan lewat cerpen Perhiasan Matahari. Jakarta: Paramadina.
Sayekti, S. (2011). Datang malam warna lokal Batak karya Bokor Hutasuhut. Yogyakarta: Elmatera.
Sudikan, S. Y. (2013). Kearifan budaya lokal. Sidoarjo: Damar Ilmu.
Suwondo, Tirto. (November 2007). Upacara yang nikmat, indah, dan mencerdaskan, Saya yakin mampu menjadi pujangga, Korrie Layun Rampan (1953-...) tak henti-hentinya buku sastra mengalir dari tangannya. Horison.
Burton, S. H. (1977). The criticism of poetry. Singapore: Longman Group Limited.
Busye, M. (1990). Aura para aulia. Jakarta: M. Sonata.
Busye, M. (1985). Sanu infinita kembar. Jakarta: Gunung Agung.
Damono, S. D. (1978). Sosiologi sastra: Sebuah pengantar ringkas. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Djojosuroto, K. (2006). Filsafat Bahasa. Yogyakarta: Penerbit Pustaka.
Hasyimi, A. M. (1997). Kepribadian wanita muslimah menurut Al-Quran dan As-Sunah. Jakarta: Akademika Pressindo.
Ismail, T. (2002). Seribu itik putih berenang-renang di Danau Maninjau. Disampaikan pada acara Peluncuran dan Bedah Buku Utuy Tatang Sontani: Awal dan Mira, Saat yang Genting, Sang Kuriang, Sayang Ada Orang Lain, Suling, Tambera, dan Motinggo Busye: Sanu Infinita Kembar, bertempat di Balai Pustaka, Jakarta, pada tanggal 16 April 2002.
Iswanto. (2001). Penelitian sastra dalam persfektif strukturalisme genetik. Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta: Hanindita Graha Widia.
Mangunwijaya, Y. B. (1988). Sastra dan religiusitas. Jakarta: Sinar Harapan.
Murry, J. M. (1976). The problem of style. New York: Oxford University Press.
Ratna, N. K. (2007). Teori, metode, dan teknik penelitian sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tim Al-Qur’an. (1993). Al-Qur’an dan terjemahannya. Jakarta: Departemen Agama Republik Indonesia.
Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional dan Gramedia Pustaka Utama.
Waluyo, H. J. (1987). Teori dan apresiasi puisi. Jakarta: Erlangga.
Yusuf, M. (2014). Metode penelitian: Kuantitatif, kualitatif, dan penelitian gabungan. Jakarta: Prenadamedia Group.
Arifin, S. (12 April 1977). Idrus di Padang: Siapakah pelopor Islam di Sumbar? Pelita.
Budiman, M. (2008). Menelusuri realisme dalam dua novel Indonesia kontemporer: Menggarami Burung Terbang dan Merajut Harkat. Dalam Jejak Realisme dalam Sastra Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.
Damono, S. D. (1984). Sosiologi sastra: Sebuah pengantar ringkas. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Djokosujatno, A. (2008). Realisme di Perancis. Dalam Realisme dalam Sastra Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.
Djuri, R. K. (23 Maret 1964). Idrus sebagai penebar racun. Bintang Timur.
Hadi, W. M. A. (5 Juli 1979). Berita Buana.
Hadi, W. M. A. (5 Juni 1979). In memoriam Idrus. Berita Buana.
Hudson, W. H. (1955). An outline of English literature. London: G. Bell and Sons.
Idrus. (1954). Terus-terang Pedoman Idrus, dalam Mingguan Siasat. No.1, 30 April 1954.
Idrus. (1962). Wawancara bersama Idrus. Majalah Gema Dunia, No.25. Th.XI.
Idrus. (1 Maret–4Mei 1971). Sastra komunis Indonesia teori dan praktek. Majalah Indonesia.
Idrus. (1979). Kritik Sosial dalam Sastra Indonesia. Berita Bibliografi Idayu No. 8, Agustus 1979.
Ikhwan, A. R. (15 April 1980). Melihat kembali tempat Idrus dalam sastra Indonesia. Pelita, 5.
Jassin, H. B. (15 Januari 1947). Aliran dalam kesusastraan. Pantja Raja No. 11 thn.V.
Jassin, H. B. (1954). Kesusastraan Indonesia dalam kritik dan esai. Jakarta: Gunung Agung.
Jassin, H. B. (1984). Surat-surat H. B. Jassin. Jakarta: Gramedia.
Jassin, H. B. (1985). Analisa sorotan atas cerita pendek. Jakarta: Gunung Agung.
Jassin, H. B. (1987). Wajah sastra Indonesia: Biografi dan karyanya. Jakarta: Gunung Agung.
Juniawan, F. (2014). Analisis struktural dalam drama “Kejahatan Membalas Dendam” karya A. Idrus. Tesis Fakultas Sastra Indonesia, Universitas Indonesia.
Maryani, S. (2018). Kajian drama “Kejahatan Membalas Dendam”. Diunduh pada 15 Januari 2018 dari https://ruangpendidikan.wordpress.com/2010/03/03/kajian-drama-kejahatan-membalas-dendam-karyaidrus/.
Nazir, M. (1985). Metode penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Sunarjo, N., dkk. (1987). Wajah sastra Indonesia biografi pengarang dan
karyanya 1. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Teeuw, A. (1959). Pokok dan tokoh dalam kesusasteraan Indonesia baru II. Jakarta: PT Pembangunan,
Wellek, R., & Warren, A. (1989). Teori kesusastraan. Penerjemah Melani Budianta. Jakarta: PT Gramedia.
Djokosujatno, A. (2008). Realisme di Prancis. Dalam D. Sugono (Ed.), Jejak Realisme dalam Sastra Indonesia (1–17). Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.
Rosidi, A. (1982). Ikhtisar sejarah sastra Indonesia. Bandung: Binacipta.
Simanjuntak, P. N. H. (1999). Pokok-pokok perdata Indonesia. Jakarta: Djambatan.
Teeuw, A. (2013). Sastra dan ilmu sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.