Peranan LKM Non-Bank dalam Pembiayaan Usaha Mikro

Authors

Zarmawis Ismail dkk

Keywords:

Lembaga Keuangan, Keuangan Mikro

Synopsis

Peranan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Non-Bank dalam Pembiayaan Usaha Mikro bertujuan memberikan informasi kepada para praktisi, akademisi, dan pengambil kebijakan. Buku ini memaparkan karakteristik lembaga keuangan mikro, yaitu koperasi dan BMT. Selain itu, buku ini juga mengulas LKM non-bank dari sisi kemandirian keuangan serta menganalisis perannya sebagai lembaga pembiayaan dalam mendorong kinerja usaha mikro, khususnya di Kabupaten Bogor dan Kota Surakarta.  Struktur keuangan dan permodalan LKM yang memiliki dana pihak ketiga memiliki tingkat kemandirian yang relatif lebih baik dibandingkan LKM yang mengandalkan dana dari modal sendiri. Di lain pihak koperasi juga diketahui memiliki kemampuan keuangan yang relatif lebih baik daripada BMT. Meskipun demikian, koperasi dan BMT memiliki kendala dalam meningkatkan proporsi simpanan sukarela karena adanya keterbatasan ekonomi para anggota dan kesulitan untuk mendapatkan tambahan dana dari pihak perbankan. Padahal, keberadaan koperasi sebagai wadah organisasi sesama pelaku usaha mikro memberikan manfaat yang besar seperti adanya kerja sama bantuan modal kerja terutama penyediaan bahan baku dan pemasaran. Bahkan, koperasi menjadi satu-satunya wadah organisasi usaha mikro yang paling aktif dalam menggiatkan aktivitas usaha mikro. Buku ilmiah ini ditulis oleh tim peneliti Pusat Penelitian Ekonomi LIPI yang banyak mendalami mengenai permasalahan lembaga keuangan mikro dan usaha kecil menengah.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adi, M.K. 2007. Analisis Usaha Kecil dan Menengah. Yogyakarta: Andi.

Amin, S., Rai, A.S. & Topa, G. 2003. “Does Microcredit Reach the Poor and Vulnerable? Evidence from Northern Bangladesh.” Journal of Development Economics, 70(1), 59–82.

Ardiana. 2010. “Kompetensi SDM UKM dan Pengaruhnya terhadap Kinerja UKM di Surabaya”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.12, No. 1, Maret 2010: 42?55.

Astiko, dan Sunardi. 1996. Pengantar Manajemen Perkreditan. Yogyakarta: Andi O set.

Badan Pusat Statistik. 2009. Pro l Industri Mikro dan Kecil 2009.

Besley, Timothy, Coate, Stephen and Loury, Glenn. 1993. “ e Economics of Rotating Saving and Credit Associations,” American Economic Review. 83(4). pp. 792–820.

Brigham, E.F. & Houston, J.F. 2001. Fundamentals of Financial Management (Dasar-Dasar Manajemen Keuangan). Buku 1. Edisi 8. Penerbit Erlangga.

Charitonenko, S. & Afwan, I. 2003. Commercialization of Micro nance: Indo- nesia. Manila: ADB.

Charitonenko, S., Campion, A. & Fernando, N.A. 2004. Commercialization of Micro nance: Perspectives from South and Southeast Asia. Manila: ADB.

Chavez, Rodrigo and Gonzales-Vega, Claudio.1996. “ e Design of Successful Rural Financial Intermediaries: Evidence from Indonesia.“ World Develop- ment. 24(1). pp. 65–78.

Chowdhury, A.M.R. & Bhuiya, A. 2004. “ e Wider Impacts of BRAC Poverty Alleviation Program in Bangladesh.” Journal of International Development, 16(3), 369–386.

Coleman, B.E. 1999. “ e Impact of Group Lending in Northeast ailand.” Journal of Development Economics, 60(1), 105–142.

Conning, Jonathan. 1999. “Outreach, Sustainability and Leverage in Monitored and Peer-monitored Lending.” Journal of Development Economics. 60(1). pp. 51–77.

Dahlan Siamat dkk. 1999. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: Fakultas Ekonomi UI.

Dahlan Siamat. 1993. Manajemen Bank Umum. Jakarta: Intermedia.

Departemen Sosial. 2004. Panduan Umum: Pengembangan Usaha Ekonomi Produktif Fakir Miskin Melalui Kelompok Usaha Bersama (Kube) dan Lem- baga Keuangan Mikro.Jakarta: Departemen Sosial RI.

Dewan Koperasi Indonesia. 2002. Koperasi Untuk Pemberdayaan Usaha Kecil dan Mikro.

Djazuli. 2002. Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat. Jakarta: PT Raja Gra ndo Persada.

Djoko Retnadi. “Bank Mesti Inovatif untuk Kredit UMKM”. Koran Investor Daily, Selasa 10 April 2007.

Eko Nugroho, Agus. 2011. Micro nance Development in Indonesia Market Segmentation, Social Capital and Welfare Outreach to e Poor in Rural Java. LAP Lambert Academic Publishing.

Guinnane, Timothy W. 2001. “Cooperatives as Informations Machines: German Rural Credit Cooperatives, 1883–1914.“ Journal of Economic History. 61(2). pp. 366–389.

Hendayana, R. dan Bustaman, S. 2010. Fenomena Lembaga Keuangan Mikro dalam Perspektif Pembangunan Ekonomi Pedesaan. Bogor: Balai Besar Peng- kajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian.

Hertanto Widodo. 1999. Panduan Praktis Operasional Baitul Maal Wat Tamwil (BMT). Bandung: Mizan.

Ho , K. and Stiglitz, J.E. 1997. “Moneylenders and Bankers: Proce-increasing Subsidies in a Monopolistically Competitive”. Journal of Development Eco- nomics. 52(2). pp. 429–462.

Infobanknews online, 29 November 2011. “Bagi Bank, Usaha Mikro itu Feasible Tapi Tidak Bankable”, http://www.infobanknews.com/2011/11/bagi-bank- Usaha mikro-itu-feasible-tapi-tidak-bankable/, diakses tanggal 12 Desember 2011.

Ismawan, B. 2003. “Merajut Kebersamaan dan Kemandirian Bangsa Melalui Keuangan Mikro untuk Menanggulangi Kemiskinan dan Menggerakkan Ekonomi Rakyat”. Jurnal Ekonomi Rakyat Tahun II 6: 1–7.

Ismawan, B. dan S. Budiantoro . 2005. “Mapping Micro nance in Indonesia.” Jurnal Ekonomi Rakyat; Hlm. 17.

Ismawan, B. dan S. Budiantoro. 2005. Keuangan Mikro: Sebuah Revolusi Tersem- bunyi dari Bawah. Jakarta: Gema PKM Indonesia

Ismawan, Bambang. “Keuangan Mikro dalam Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat”, Temu Nasional dan Bazar Pengembangan Keuangan Mikro Indonesia, 22–25 Juli 2002.

Karlan, Dean S. 2005. Social Capital and Group Banking. Yale University, New Heaven: Mimeographed.

Karlan, Dean S. 2007. “Social Connections and Group Banking”. e Economic Journal. 117 (517). pp. 52–84.

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI. 2010. Pedoman Pemeringkatan Koperasi, Jakarta.

Krahnen, Jan P. and Schmidt, Reinhart H. 1995. “On the eory of Credit Cooperatives: Equity and On-lending in Multi-tier System–Aconcept Paper”. Geneva: International Labor Organization (ILO), Poverty-Oriented Banking Working Paper No. 11.

Laporan Akhir Pelatihan Pengelolaan Keuangan Mikro. 2006. “Yayasan Pengembangan Masyarakat Agromaritim (YPMA)”. Diunduh dari http:// regional.coremap.or.id/downloads/Keuangan_Mikro.pdf.

Laporan Neraca dan Rugi Laba Koperasi Mitra Indonesia Tahun 2009 & 2010.

Laporan Pertanggungjawaban Pengurus BMT Nuur Ummah Surakarta Tahun Buku 2009 & 2010.

Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Koperasi Serba Usaha Moenjari 45 Surakarta Tahun Buku 2009 & 2010.

Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Koperasi Simpati Bogor Tahun Buku 2009 & 2010. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI No. 06/Per/M.KUKM/III/20008, tentang Pedoman Peme- ringkatan Koperasi.

Laporan Tahunan. “Neraca Semester II Periode Tahun 2002–2005 Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Nurul Ummah Bandung”.

Makhalul Ilmi SM. 2002. Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah. Yogyakarta: UII Press.

Manurung, Adler Haymans. 2008. “Modal untuk Bisnis UKM”, Kompas, Ja- karta: Kompas.

Martowijoyo, Sumantoro. 2007. Indonesian Micro nance at the Crossroads, Caught between Popular and Populist Policies. USA: CGAP and IRIS Cent- er, University of Maryland.

Mosley, P. 2001. “Micro nance and Poverty in Bolivia.” e Journal of Develop- ment Studies, 37(4), 101–132.

Mosley, P. and Rock, J. 2004. “Micro nance, Labor Markets and Poverty in Africa: A Study of Six Institutions.” Journal of International Development, 16 (3), 467–500.

Muchdarsyah Sinungan. 1999. Manajemen Dana Bank. Jakarta: PT Bumi Aksara

Muhammad. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktek. Jakarta: Gema Insani Press bekerja sama dengan Tazkia Cendikia.

Muhammad. 2002. Kebijakan Fiskal Dan Moneter dalam Ekonomi Islam. Jakarta: Salemba Empat.

Muhammad. 2002. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Tau q, Muhammd. 2007. Membangun Sistem Pembiayaan bagi Usaha Kecil, Menengah, dan Koperasi (UMKM). http://www.smecda.com/edisi 2023/ diunduh Oktober 2011.

Nowak Maria. 2008. Revolusi Kredit Mikro: Dimana Pinjaman Bukan Hanya untuk yang Kaya. Jakarta: Dian Rakyat.

Partomo, Tiktik Sartika. 2004. “Usaha Kecil Menengah dan Koperasi”. Working Paper Series No. 9. Jakarta: Center For Industry and SME Studies Faculty of Economics University of Trisakti.

Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil. 2003. Pelatihan Manajemen Operasional dan Pengembangan Baitul Maal Wat Tamwil, Jakarta.

Putnam, Robert D. 1995a. “Bowling Alone: America’s Declining Social Capi- tal.” Journal of Democracy. 6(1). pp. 65–78.

Putnam, Robert D. 1995b. “ e Prosperous Community: Social Capital and Public Life,” e American Prospect. 13(Spring). pp. 35–36.

Rankin, K.N. 2006. “Social Capital, Micro nance and the Politics of Develop- ment in J. L. Fernando (ed.).” Micro nance, Perils and Prospects. London and New York: Routledge.

Republik Indonesia. 1995. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 9 Tahun 1995 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi. Jakarta: Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil.

Retnadi, Djoko. 2007. “Bank Mesti Inovatif untuk Kredit UMKM”, Koran Investor Daily, Selasa 10 April 2007.

Robinson, M.S. 2001. Micro nance Revolution: Lesson from Indonesia, Volume 2, Washington, DC: e World Bank.

Robinson, M.S. 2001. Micro nance Revolution: Lesson from Indonesia, Volume 2, Washington, DC: e World Bank.

Rudjito. 2003. Peran Lembaga Keuangan Mikro dalam Otonomi Daerah Guna Menggerakkan Ekonomi Rakyat dan Menanggulangi Kemiskinan: Studi Kasus Bank BRI. Ekonomi Rakyat Online: www.ekonomirakyat.org. II, (1).IT Publicatiuons. Diunduh tanggal 30 Oktober 2011.

Sanderatne, N. 2002. “Provocative Issues in Commercialization of Micro - nance,” ADB Finance for the Poor, 3(1), 1–4.

Sanusi, I. 2001. Mengukur Tingkat Kemandirian dan E siensi Koperasi dalam Mengelola Usaha, Badan Pengembangan Sumber Daya Koperasi dan Pen- gusaha Kecil Menengah.

Scully, N.D. 2004. Microcredit No Panacea for Poor Women. Washington, DC: Global Development Research Center.

Soetrisno, N. 2001. Lembaga Keuangan Mikro: Energi Pemberdayaan Ekonomi Rakyat? http://www.smecda.com/deputi7/ le_makalah/Lembaga Keuang- an Mikro.pdf, diunduh 15 Desember 2011.

Soleh, Mohamad. 2008. “Analisis Strategi Inovasi dan Dampaknya terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Kasus: UKM Manufaktur di Kota Semarang)”. esis, Program Studi Magister Management Universitas Diponegoro, Semarang.

Stiglitz, Joseph E. 1990. ”Peer Monitoring and Credit Markets,” World Bank Economic Review. 4(3). pp. 351?366.

Suarja, Wayan. 2007. “Pemberdayaan Ekonomi Rakyat Melalui Program Pem- berdayaan Koperasi, Usaha mikro, Kecil, dan Usaha Menengah”. Makalah ini disampaikan pada Konvensi Nasional Media Massa Se Indonesia Pada Tanggal 8 Februari 2007 di Samarinda.

Sumodiningrat, Gunawan. 2003. “Peran Lembaga Keuangan Mikro dalam Menanggulangi Kemiskinan Terkait dengan Kebijakan Otonomi Daerah,” Jurnal Ekonomi Rakyat Tahun II 1: 1?7.

Sumodiningrat, Gunawan. 2004. Otonomi Daerah dalam Penanggulangan Kemiskinan: Sekretariat KPK, Edisi Pertama, Cetakan Pertama Oktober.

Tambunan, T. H. Tulus. 2002. Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia, Beberapa Isu Penting, Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Teguh Pudjo Mulyono. 1995. Analisis Laporan Keuangan untuk Perbankan. Jakarta: Djambatan.

Varian, Hal B. 1990. “Monitoring Agents with Other Agents.” Journal of Insti- tutional and eoretical Economics. 148. Pp. 153?138.

Wardoyo, Hendro Prabowo. 2004. Kinerja Lembaga Keuangan Mikro bagi Upaya Penguatan Usaha mikro, Kecil dan Menengah di Wilayah Jabotabek. Depok: Universitas Gunadarma.

Woller, G.M., Dunford, C. & Woodworth, W. 1999. “Where to Micro - nance?.” International Journal of Economic Development, 1 (1), 29–64.

Zeller, M. & Johannsen, J. 2006. “Is ere a Di erence in Poverty Outreach by Type of Micro nance Institution? e Case of Peru and Bangladesh”. Paper presented at the Global Conference on Access to Finance, Building Inclusive Financial Systems, the World Bank and the Brooking Institution, Washington, DC. May 30 and 31, 2006.

Downloads

Published

June 1, 2014

Categories

HOW TO CITE