Planktonologi

Authors

Anita Padang
Universitas Darussalam Ambon

Keywords:

plankton, planktonologi, invertebrata

Synopsis

Plankton merupakan organisme mikroskopis yang terdiri dari fitoplankton (plankton tumbuhan) dan zooplankton (plankton hewani). Plankton hidup secara melayang, mengapung, dan bergerak dengan gerakan sangat terbatas di dalam air. Buku ini tidak hanya mengulas bentuk dan kriteria plankton, tetapi juga membahas peranannya di alam. Buku ini secara khusus diperuntukkan bagi mahasiswa yang mengambil mata kuliah planktonologi karena di dalamnya terdapat materi pembelajaran yang dilengkapi petunjuk penggunaan bagi mahasiswa untuk dapat memahami setiap babnya. Buku ini selain dilengkapi target yang harus dicapai mahasiswa dalam tiap pembahasan, juga disertai tes formatif yang berguna untuk mengetahui sejauh mana mahasiswa memperoleh pemahaman tentang plankton. Hadirnya buku ini diharapkan dapat menambah referensi tentang planktonologi. Selain itu, diharapkan buku ini dapat digunakan tidak hanya bagi mahasiswa, tetapi juga bagi dosen, peneliti, maupun akademisi yang tertarik dalam penelitian tentang plankton.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Anita Padang, Universitas Darussalam Ambon

Anita Padang menyelesaikan pendidikan S-1 pada Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura tahun 1996, kemudian menyelesaikan pendidikan S-2 pada Program Studi Ilmu Kelautan Program Pascasarjana Universitas Pattimura tahun 2009. Sejak tahun 2005 diangkat sebagai dosen DPK LLDIKTI XII Wilayah Maluku dan Maluku Utara. Saat ini penulis adalah dosen tetap DPK yang ditempatkan pada Program Studi Manajemen Sumberdaya dan Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Darussalam Ambon dan pernah ditempatkan di Universitas Iqra Buru dan Sekolah Tinggi Kesehatan Pasapua Ambon. Penulis mengajarkan mata kuliah Planktonologi, Produktivitas Perair­an, Biologi Laut, Ekologi Perairan, Metode Penelitian, dan Konservasi Sumberdaya Perairan. Penulis telah menghasilkan sejumlah artikel yang merupakan hasil penelitian tentang plankton baik plankton bentik, pelagik, maupun yang dibudidaya­kan. Penulis aktif sebagai anggota pada beberapa organisasi ilmiah antara lain Ikatan Sarjana Oseanologi Indonesia, Masyarakat Aquakultur Indonesia, dan Dosen Indonesia Semesta.

References

Adrianz. (2013). Komposisi dan kepadatan zooplankton di Teluk Ambon [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Keluatan Universitas Darussalam.

Hutabarat, S., & Evans, S. M. (1985). Pengantar oseanografi. UI Press.

Meadows, P. S., & Campbell, J. I. (1993). An introduction to marine science (2nd Edition). Halsted Press.

Nontji, A. (2008). Plankton laut. LIPI Press.

Padang, A. (2009). Struktur komunitas diatom bentik dan hubungannya dengan karaktersitik sedimen di Teluk Ambon Dalam [Tesis tidak diterbitkan]. Universitas Pattimura.

Padang, A. (2010). Struktur komunitas diatom bentik pada ekosistem lamun [Laporan penelitian mandiri, tidak diterbitkan].

Padang, A. (2014). Pemanfaatan diatom bentik sebagai makanan teripang dalam rangka pengembangan usaha budidaya teripang [Laporan Penelitian Hibah Bersaing, tidak diterbitkan].

Sachlan, M. (1982). Planktonologi. Universitas Diponegoro.

Sumich, J. L. (1999). An introduction to the biology of marine life. WBC/McGrow Hill.

Bold, H. C., & Wynne, M. J. (1985). Introduction to the algae: Structure and reproduction. Prentice-Hall.

Carter, R. T. (2007). Silicoflagellates. Microscopy-UK. http://www.microscopy-uk.org.uk/mag/artjul07/rc-silicoflag.html

Carter, R. T. (2008). Silicoflagellates 2: Addenda and corrigenda. Microscopy-UK. http://www.microscopy-uk.org.uk/mag/artfeb08/rc-silicoflag2.html

Gagat, P., Bodyl, A., Mackiewicz, P., Stiller, J.W. (2014). Tertiary plastid endosymbioses in Dinoflagellates. Dalam Loffelhardt, W. (Ed.), Endosymbiosis (233–290). Springer. https://doi.org/10.1007/978-3-7091-1303-5_13

Hogg, S. (2005). Essential microbiology. Wiley.

IB biology topic 1:1.1–1.5. (2020). Ankiweb. https://ankiweb.net/shared/info/846592312

Lecturer Note Side. (2014, 4 Juni). Chlamydomonas. http://thelecturesnotessite.weebly.com/blog/chlamydomonas

Huliselan, N. V., Pello, E. S., & Lewerissa, Y. A. (2006). Planktonologi (Buku Ajar). Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Pattimura.

Nontji, A. (2008). Plankton laut. LIPI Press.

Lalli, C. M., & Parsons, T. R. (1977). Biological oceanography: An introduction (Second Edition). Elsevier Butterworth-Heinemann.

Levinton, J. S. (1995). Marine biology: Function, biodiversity, ecology. Oxford University Press.

Little, C. (2000). The biology of soft shores and eustuarie (Biology of Habitat Series). Oxford University Press.

Kennish, M. J. (1990). Practical handbook of marine science (Second Edition). CRC Press.

Kowthaman R., Rebecca, A., & Manickam, N. (2019). Diversity and distribution of planktonic communities in Krishnampathy Lake, Coimbatore District, Tamil Nadu, India. Environment and Ecology, 37(4), 1230–1239.

Maaruf. (2005). Mengenal diatom. Diakses pada 15 Mei, 2020, dari https://maruf.wordpress.com/2005/12/22/mengenal-diatom/.

Muller-Parker, G., & D’Elia, C. F. (1997). Interaction between corals and their symbiotic algae. Dalam C. Birkeland (Ed.), Life and death of coral reefs. Chapman & Hall.

Muslih. (2007). Struktur komunitas diatom bentik di muara Sungai Tapak Semarang [Skripsi tidak diterbitkan]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro.

Neupane, L. (2022). Euglena viridis: An overview. The Biology Notes. https://thebiologynotes.com/euglena-viridis/

Padang, A. (2009). Struktur komunitas diatom bentik dan hubungannya dengan karakteristik sedimen di Teluk Ambon Dalam [Tesis tidak diterbitkan]. Pascasarjana Ilmu Kelautan Universitas Pattimura.

Padang, A. (2010a). Komposisi dan kepadatan diatom bentik di Teluk Ambon Dalam. Jurnal BIMAFIKA, 1(2), 81–88.

Padang, A. (2010b). Pengaruh ukuran butiran sedimen terhadap keanekaragaman diatom bentik. Jurnal BIMAFIKA, 2(1), 129–133.

Padang, A. (2011a). Struktur komunitas diatom bentik yang epifit pada daun lamun. Jurnal BIMAFIKA, 3(1), 225–229.

Padang, A. (2011b). Komposisi diatom bentik pada sedimen di ekosistem lamun. Jurnal BIMAFIKA, 3(2), 272–278.

Padang, A. (2012a). Peranan diatom bentik bagi produktivitas primer di lingkungan bentik. Jurnal BIMAFIKA, 4(1), 420–424.

Padang, A. (2012b). Pengaruh salinitas terhadap kepadatan sel Coccolithopore sp. Jurnal BIMAFIKA, 4(2), 351–354.

Padang, A. (2013). Pengaruh intesitas cahaya yang berbeda terhadap pertumbuhan Navicula sp skala laboratorium. Jurnal BIMAFIKA, 5(1), 560–565.

Padang, A. (2014). Kepadatan dan keanekaragaman diatom bentik pada sedimen di perairan intertidal Desa Tulehu. Jurnal NERITIC, 5(1), 25–31.

Padang, A., Lukman, E., & Sangadji, M. (2014a). Pemanfaatan diatom bentik sebagai makanan teripang dalam rangka pengembangan usaha budidaya teripang (Laporan Penelitian Hibah Bersaing).

Padang, A., Lukman, E., & Sangadji, M. (2014b). Komposisi makanan dalam lambung teripang. Jurnal AGRIKAN, 7(2), 26–30.

Padang, A., Lukman, E., & Sangadji, M. (2015). Pemanfaatan diatom bentik sebagai makanan teripang dalam rangka pengembangan usaha budidaya teripang (Laporan Penelitian Hibah Bersaing).

Padang, A., La Djen, S., & Tuasikal, T. (2015). Pertumbuhan fitoplankton Tetraselmis sp di wadah terkontrol dengan perlakuan cahaya lampu TL. Jurnal AGRIKAN, 8(1), 21–26.

Padang, A., Lukman, E., Sangadji, M., & Subiyanto, R. (2016). Pemeliharaan teripang pasir (Holothuria scabra) di kurungan tancap. Jurnal AGRIKAN, 9(2), 9–16.

Padang, A., Lestaluhu, A. R., & Siding, R. (2018). Pertumbuhan fitoplankton Dunaliella sp dengan cahaya berbeda pada skala laboratorium. Jurnal AGRIKAN, 11(1), 1–7.

Padang, A., & Subiyanto, R. (2019). Food composition in the hull of sand cucumber (Holothuria scabra) kept at floating net cages. Journal of Physics: Conference Series, 1364(2019) 012005. DOI: 10.1088/1742-6596/1364/1/012005

Padang, A., Huliselan, N. V., Subiyanto, R., & Dwicahyono, T. (2021). Benthic diatoms utilization as food for sand sea cucumbers (Holothuria scabra). Egyptian Journal of Aquatic Biology & Fisheries, 25(1), 633–642.

Round, F. E., & Crawford, R. M. (1984). the lines of evolution of the Bacillariophyta II. The centric series. Proceedings of the Royal Society of London B, 221(1223), 169–188.

Sunarto. (2008). Karakteristik biologi dan peranan plankton bagi ekosistem laut (Laporan ilmiah). Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjajaran.

Supriatna, A. (2014). Makanan alami benih ikan. Lalaukan. Diakses pada 24 Agustus, 2021, dari https://www.lalaukan.com/2014/01/makanan-alami-benih-ikan.html.

Supriya, N. (2022). Cyanobacteria. Biology Reader. Diakses pada 20 Juni, 2023, dari https://biologyreader.com/cyanobacteria.html

Talbot, M. M. B., Bate, G. C., & Campbell, E. E. (1990). A review of the ecology of surf diatom, with special reference to Anaulus australis. Oceanography and Biology: An Annual Review, 28, 155–175.

Varma, P. (2022, 29 Oktober). Coccolithophore. Alchetron. https://alchetron.com/Coccolithophore

Vashishta, B. R., Sinha, A. K., & Singh, V. P. (2002). Botani for degree students: Algae (Part I). S. Chand Publishing.

Veluchamy, C., & Palaniswamy, R. (2020). A review on marine algae and its applications. Asian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research, 13(3), 21–27.

Huliselan, N. V., Pello, E. S., & Lewerissa, Y. A. (2006). Planktonologi (Buku Ajar). Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Pattimura.

Glockner, F. O., Stal, L. J., Sandaa, R.-A., Gasol, J. M., O’Gara, F., Hernandez, F., Labrenz, M., Stoica, E., Varela, M. M., Bordalo, A., & Pitta, P. (2012). Marine microbial diversity and its role in ecosystem functioning and environmental change (Marine Board-ESF Position Paper 17). Marine Board-ESF.

Prayitno, T. & Hidayati, N. (2017). Pengantar mikrobiologi. MNC Publishing.

Tazeen, T. (2023, 25 Januari). Nutrient cycle: Meaning, types, characteristics, importance. Embibe. https://www.embibe.com/exams/nutrient-cycle/

Agustini, M., & Madyowati, A. O. (2017). Biodiversitas plankton pada budidaya polikultur di Desa Sawohan Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo [Laporan penelitian]. Universitas Dr. Soetomo.

Arinardi, O. H. (1997). Status pengetahuan plankton di Indonesia. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia, 30, 63–95.

Arinardi, O. H., Sutomo, A. B., Yusuf, S. A., Trianingnsih, Asnaryanti, E., & Riyono, S. H. (1997). Kisaran kelimpahan dan komposisi plankton predominan di perairan kawasan timur Indonesia. P3O-LIPI Jakarta.

Bayu, K. Y., Redjeki, S., & Suryono, C. A. (2019). Distribusi horizontal zooplankton berdasarkan salinitas di perairan Bonang Kabupaten Demak, Indonesia. Journal of Marine Research, 8(3), 322–327.

Effendi, H. (2003). Telaah kualitas air bagi pengelolaan sumberdaya dan lingkungan perairan. Kanisius.

Ekawati, A. W. (2005). Budidaya makanan alami. Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya.

Handayani. D. (2009). Kelimpahan dan keanekaragaman plankton di perairan pasang surut Tambak Blanakan, Subang [Skripsi tidak diterbitkan]. Jurusan Biologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Huliselan, N. V., Pello, E. S., & Lewerissa, Y. A. (2006). Planktonologi (Buku Ajar). Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Pattimura.

Huliselan, N. V., Wawo, M., Tuapattinaja, M. A., & Sahetapy, D. (2018). Distribusi zooplankton di perairan Teluk Kotania Kabupaten Seram bagian barat. Jurnal TRITON, 14(2), 41–49.

Hutabarat, P. U. B., Redjeki, S., & Hartati, R. (2014). Komposisi dan kelimpahan plankton di perairan Kayome Kepulauan Togean Sulawesi Tengah. Journal of Marine Research, 3(4), 447–455.

Junaidi, Nurliah, & Azhar, F. (2018). Struktur komunitas zooplankton di perairan Kabupaten Lombok Utara Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jurnal Biologi Tropis, 18(2), 159–169.

Khasanah, R. I., Sartimbul, A., & Herawati, E. Y. (2013). Kelimpahan dan keanekaragaman plankton di perairan Selat Bali. Indonesian Journal of Marine Sciences, 18(4), 193–202.

Kaswadji, R. (2001). Keterkaitan ekosistem di dalam wilayah pesisir [Sebagian bahan kuliah SPL.727] (Analisis Ekosistem Pesisir dan Laut). Fakultas Perikanan dan Kelautan IPB.

Mulyadi, H. A., & Radjab, A. W. (2015). Dinamika spasial kelimpahan zooplankton pada musim timur di perairan pesisir Morella, Maluku Tengah. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 7(1), 109–122.

Nontji, A. (1987). Laut Nusantara. Penerbit Djambatan.

Nontji, A. (2008). Plankton laut. LIPI Press.

Nybakken, J. W. (1988). Biologi laut: Suatu pendekatan ekologis (H. M. Eidman, Penerj.). Gramedia.

Nybakken, J. W. (1992). Biologi laut: Suatu pendekatan ekologis (H. M. Eidman, Penerj.). Gramedia.

Omori, M., & Ikeda, T. (1984). Methods in marine zooplankton ecology. John Willey and Sons.

Padang, A., Adriaanzs, J., & Sangadji, M. (2016). Komposisi dan kepadatan zooplankton di Teluk Ambon Dalam. Jurnal AGRIKAN, 9(1), 39–46.

Pinel-Alloul, B., Patoine, A. & Marty, J. (2021). Multi-scale and multi-system perspectives of zooplankton structure and function in Canadian freshwaters. Can. J. Fish. Aquat. Sci., 78, 1543–1562. dx.doi.org/10.1139/cjfas-2020-0474

Pratiwi, E. D., Koenawam, C. J., & Zulfikar, A. (2015). Hubungan kelimpahan plankton terhadap kualitas air di perairan Malang Rapat Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau. Jurnal Umrah.

Romimohtarto, K., & Thayib, S. S. (1982). Kondisi lingkungan pesisir dan laut di Indonesia. Lembaga Oseanologi Nasional.

Romimohtarto, K., & Juwana, S. (2004). Meroplankton laut: Larva hewan laut yang menjadi plankton. Penerbit Djambatan.

Romimohtarto, K., & Juwana, S. (2009). Biologi laut: Ilmu pengetahuan tentang biota laut. Penerbit Djambatan.

Salmin. (2005). Oksigen terlarut (DO) dan kebutuhan oksigen biologi (BOD) sebagai salah satu indikator untuk menentukan kualitas perairan. Jurnal Oseana, 30(3), 21–26.

Simanjuntak, M. (2009). Hubungan faktor lingkungan kimia, fisika terhadap distribusi plankton di perairan Belitung Timur, Bangka Belitung. Jurnal Perikanan (J. Fish. Sci.), 11(1), 31–45.

Bougis, P. (1976). Marine plankton ecology. American Elsevier Publishing Company, Inc.

Danakusumah, E., & Imanto, P. T. (1987). Pakan alami dalam usaha pembenihan ikan dan udang. Sub Balai Penelitian Budidaya Pantai Bojonegara-Serang.

Dolan, J. R., Ciobanu, M., Marro, S., & Coppola, L. (2019). An exploratory study of heterotrophic protists of the mesopelagic Mediterranean Sea. ICES Journal of Marine Science, 76(3), 616–625. https://doi.org/10.1093/icesjms/fsx218.

Khodami, S., McArthur, J. V., Blanco-Bercial, L., & Arbizu, P. M. Molecular phylogeny and revision of Copepod orders (Crustacea: Copepoda). Scientific Reports, 7(1), 9164. DOI: 10.1038/s41598-017-06656-4.

Kulakov, D. (2007). Cladocera: Eurycercus lamellatus. Diakses pada 27 Agustus, 2021, dari https://www.flickr.com/photos/dvkulakov/15767385568.

Egmond, W. V. (t.t.). Heteropod (Atlanta). Science Photo Library. Diakses pada 27 Agustus, 2021, dari https://www.sciencephoto.com/media/454853/view/heteropodatlanta-.

Huliselan, N. V. (2002). The role of zooplankton predator, Chaetognaths (Sagitta Spp) in Baguala Bay Waters, Ambon Island. Journal of Coastal, 6(1), 9–21.

Hutabarat, S., & Evans, S. M. (1985). Pengantar oseanografi. Universitas Indonesia Press.

Legner, E. F. (t.t.). Invertebrate zoology. Discoveries in Natural History & Exploration. Diakses pada 27 Agustus, 2021, dari http://www.faculty.ucr.edu/~legneref/invertebrate/rotifera.htm.

Maklay62. (2016). Jellyfish, Jellyfish collage. Pixabay. Diakses pada 27 Agustus, 2021, dari https://pixabay.com/illustrations/jellyfish-jellyfish-collage-1502402/.

Latumeten, J., & Pello, F. S. (2019). Komposisi, kepadatan, dan distribusi spasial zooplankton pada musim barat (Desember–Februari) di perairan Teluk Ambon Dalam. Dalam Prosiding Seminar Nasional Kelautan dan Perikanan 2019. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura.

Loeb, V., & Santora, J. (2013). Pteropods and climate off the Antarctic Peninsula. Progress in Oceanography, 116, 31–48. https://www.researchgate.net/figure/Shelled-thecosome-pteropod-species-a-Limacina-helicina-f-antarctica-shedding-eggs_fig1_260700297

Malekzadeh-Viayeh, R. (2010). An overview of the rotifers of the family Notommatidae (Rotifera: Monogononta: Ploima) from Iran. Caspian Journal of Environmental Sciences, 8(2), 127-139.

McLelland, J. A. (1989). An illustrated key to the Chaetognatha of the northern Gulf of Mexico with notes on their distribution. Gulf Research Reports, 8(2), 145–172.

Morard, R., Vollmar, N. M., Greco, M., & Kucera, M. (2019). Unassigned diversity of planktonic Foraminifera from environmental sequencing revealed as known but neglected species. PLoS ONE, 14(3), e0213936. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0213936

Morley, M. S., & Hayward, B. W. (2014). Biodiversity and distribution of Ostracoda, Foraminifera, and Micromollusca of Matai Bay, Northland. Records of the Auckland Museum, 49, 55–80. https://www.researchgate.net/publication/270822312_Biodiversity_and_distribution_of_Ostracoda_Foraminifera_and_Micromollusca_of_Matai_Bay_Northland

Murray, J. (1873). Radiolaria. Wikimedia Commons. Diakses dari https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Radiolaria.jpg

Neupane, L. (2022, April 12). Phylum Ctenophora-characteristics, classification, examples. The Biology Notes. https://thebiologynotes.com/phylum-ctenophora/

Nybakken, J. W. (1992). Biologi laut: Suatu pendekatan ekologis. Gramedia.

Omori, M., & Ikeda, T. (1984). Methods in marine zooplankton ecology. John Willey and Sons.

Padang, A., La Rajaku, & Sangadji, M. (2013). Pemberian pakan fitoplankton yang berbeda terhadap kepadatan Rotiferaa Brachionus plicatilis skala laboratorium. Jurnal AGRIKAN, 6(2), 44–48.

Padang, A., Adriaanzs, J., & Sangadji, M. (2016). Komposisi dan kepadatan zooplankton di Teluk Ambon Dalam. Jurnal AGRIKAN, 9(1), 39–46.

Padang, A., Subiyanto, R., Marwa, & Aditya, F. (2017). Pengaruh pemberian pakan ragi metode tetes dengan dosis yang berbeda terhadap kepadatan Brachionus plicatilis. Jurnal Ilmiah Agribisnis dan Perikanan, 10(2), 22–28.

Sachlan, M. (1982). Planktonologi. UNDIP.

Siegel, V. (t.t.). Euphausiidae Dana, 1850. World Register of Marine Species. Diakses pada 27 Agustus, 2021, dari https://www.marinespecies.org/aphia.php?p=taxdetails&id=110671.

Sutomo. (1989). Zooplankton di perairan depan mangrove Teluk Ambon Bagian Dalam. Teluk Ambon II Biologi, Perikanan, Oseanografi, dan Geologi. Balai Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

The UK Harmful Plankton Project. (2003). Noctiluca scintillans (Macartney) Kofoid and Swezy, 1921. https://planktonnet.awi.de/index.php?contenttype=image_details&itemid=14955#content

Watanabe T., Kitajima, C., & Fujita, S. (1983). Nutritional value of live organism used in Japan for mass propagation of fishes review. Aquaculture, 34, 115–143.

Agriefishery. (2012, 5 Juli). Perkembangan embrio ikan. Zonaikan. https://zonaikan.wordpress.com/2012/07/05/perkembangan-embrio-ikan/

Alaerts, G., & Santika, S. S. (1984). Metode penelitian air. Penerbit Usaha Nasional.

Achir, G. D. P., Sudarsono, & Aminatun, T. (2017). Kemelimpahan dan keanekaragaman zooplankton di padang lamun pesisir pantai pancuran Taman Nasional Karimunjawa. Jurnal Prodi Biologi, 6(6), 358–368.

Baka, L. (1996). Studi beberapa parameter fisika dan kimia air di perairan pantai Tanjung Merdeka Kotamadya Ujung Pandang. Program studi Ilmu dan Teknologi Kelautan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin.

Barus, T. A. (2002). Pengantar limnologi. Jurusan Biologi FMIPA.,Universitas Sumatera Utara.

Boyd, C. E. (1979). Water quality in warm water fish ponds. Auburn University Agricultural Experiment Station.

Boyd, C. E., & Lichtkoppler, F. (1982). Water quality management in pond fish culture. Auburn University.

Cary, G. A., & Hinman, V. F. (2017). Echinoderm development and evolution in the post-genomic era. Jurnal Developmental Biology, 427(2), 203–211. http://dx.doi.org/10.1016/j.ydbio.2017.02.003

Cole, G. A. (1983). Text book of limnology (3rd ed.). C.V. Mosby Company.

Davis. (1955). The marine and fresh water plankton. Michigan State University Press.

Dawes, C. J. (1981). Marine botany. John-Wiley & Sons.

Effendie, M. I. (1997). Biologi perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama.

Gunawati, I. (1984). Pengaruh pembusukan kelapis air terhadap kuantitas dan kualitas plankton. Fakultas Perikanan IPB.

Hawkes, H. A. (1979). Invertebrates as indicator of river water quality. John Wiley and Sons Ltd.

Huliselan, N. V., Pello, E. S., & Lewerissa, Y. A. (2006). Planktonologi (Buku Ajar). Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Pattimura.

Hutabarat, S., & Evans, S. M. (1985). Pengantar oseanografi. Universitas Indonesia Press.

Hutagalung, H. P. (1997). Pengambilan dan pengawetan contoh air laut: Metoda analisa air laut, sedimen, dan biota (Buku 2). P3O LIPI.

Kaswadji, R. F. (1976). Studi pendahuluan dan pengawetan contoh air laut: Fitoplankton di Delta Upang Sumatera Selatan [Laporan Ilmiah]. Fakultas Perikanan, IPB.

Kennish, M. J. (1990). Ecology ef estuaries: Anthropogenic effects. Boca Raton, CRC Press.

Krebs, C. J. (1985). Experimental analysis of distribution of abudance (3rd edition). Haper & Row Publisher.

Meadows, P. S., & Campbell, J. I. (1993). An introduction to marine science (2nd edition). Halsted Press.

Michael, P. (1994). Metode ekologi untuk penyelidikan ladang dan laboratorium (Y. R. Koestoer, penerj.). Universitas Indonesia Press.

Millero, F. S., & Sohn, M. L. (1992). Chemical oseanography. CRC Press.

Minggawati, I. (2014). Komposisi zooplankton di perairan Rawa Banjiran Sungai Rungan Kota Palangkaraya. ZIRAA’AH, 39(2), 81–85.

Nontji, A. (1987). Laut Nusantara. Penerbit Djambatan.

Nybakken, J. W. (1992). Biologi laut: Suatu pendekatan ekologis. Gramedia.

Odum, E. P. (1971). Dasar-dasar ekologi. Gajah Mada University Press.

Omori. M., & Ikeda, T. (1984). Methods in marine zooplankton ecology. John Willey and Sons.

Owen, O. S. (1975). Natural resources conservation an ecological approach. Macmillan Publishing co. Inc.

Pescod, M. B. (1973). Investigation of inland water and estuaries. Reinhold Pubilshing Corporation.

Pescod, M. B. (1978). Environmental indices theory and prestise. Ann Arbour Science Inc.

Ranoemihardjo, & Martosoedarmo, B. (1988). Biologi perairan. Dirjen Perikanan Deptan.

Ray, P., & Rao, N. G. S. (1964). Density of freshwater diatoms in reaction to some physico-chemical condition of water. Indian Journal of Fisheries-Section A, 11(1), 479.

Raymont, J. E. G. (1963). Plankton and productivity in the ocean. Pergamon Press.

Raymont, J. E. G. (1980). Plankton and productivity in the oceans (2nd edition). Pergamon Press.

Romimohtarto, K., & Juwana, S. (2004). Meroplankton laut: Larva hewan laut yang menjadi plankton. Penerbit Djambatan.

Rumhayati, B. (2010). Studi senyawa fosfat dalam sedimen dan air menggunakan teknik disffusive gradien in thin films. Jurnal Ilmu Dasar, 11(2), 160–166.

Sachlan, M. (1982). Planktonologi. Undip.

Saeni, M. S. (1989). Kimia lingkungan. Institut Pertanian Bogor.

Shetty, H. P. C., Saha, S. B., & Ghosh, B. B. (1961). Observations on the distribution and fluctuations of plankton in the hooghly-matlah estuarine system, with notes on their relation to commercial fish landings. Indian Journal of Fisheries, 8, 326–363.

Soedibjo, B. S. (2006). Struktur komunitas fitoplankton dan hubungannya dengan beberapa parameter lingkungan di perairan Teluk Jakarta. Oseanologi dan Limnologi, 40, 65–78.

Tait, R. V. (1981). Elements of marine ecology (3rd edition). Butterworths Ltd.

The pea urchin. (2021). Waterwereld. Diakses pada 28 Agustus, 2021, dari https://www.waterwereld.nu/peaurchin.php.

Wardoyo, S. T. H. (1982). Kriteria kualitas air untuk keperluan pertanian dan perikanan: Training Analisa Dampak Lingkungan. PPLH-UNDP, PUSDI_PSL. IPB.

Wickstead, J. H. (1965). An introduction to the study of tropical plankton. Hutchinson Tropical Monograph.

Efendi, Y. (2011). Buku biologi laut jilid 1: Plankton. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta. https://fpik.bunghatta.ac.id/download.php?view.47

El-Adl, M. (t.t). Buoyancy of phytoplankton. Diakses pada 8 Maret, 2023, dari https://www.du.edu.eg/upFilesCenter/sci/1585221989.pdf.

Elnabris, K. J. A. (2015). Plankton. Diakses pada 8 Maret, 2023, dari http://site.iugaza.edu.ps/elnabris/files/2015/09/1_-Plankton-Introduction.pdf.

Huliselan, N. V., Pello, E. S., & Lewerissa, Y. A. (2006). Planktonologi (Buku Ajar). Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Pattimura.

Brodeur, R.D., & Rugen, W. C. (1994). Diel vertical distribution of ichthyoplankton in the Northern Gulf of Alaska. Fishery Bulletin, 92, 223–235.

Davis. (1955). The marine and fresh water plankton. Michigan State University Press.

Dean, C. W. (2014). Biophysical interactions in the straits of Florida: Turbulent mixing due to diel vertical migrations of zooplankton [Tesis]. Nova Southeastern University. https://nsuworks.nova.edu/occ_stuetd/14

Haney, J. F. (1988). Diel patterns of zooplankton behavior. Bulletin of Marine Science, 43(3), 583–603.

Kaltenberg, A. M. (2004). 38-Khz ADCP investigation of deep scattering layers in sperm whale habitat in the Northern Gulf of Mexico [Tesis]. Texas A&M University.

McLaren, I. A. (1963). Effects of temperature on growth of zooplankton, and the adaptive value of vertical migration. Journal Fisheries Research Board of Canada, 20(3), 685–722.

Nybakken, J. W. ( 1992). Biologi laut: Suatu pendekatan ekologis. Gramedia.

Pratama, B. B., Hasan, Z., & Hamdani, H. (2012). Pola migrasi vertikal diurnal plankton di Pantai Santolo Kabupaten Garut. Jurnal Perikanan dan Kelautan, 3(1), 81–89.

Prasad, R. R. (1956). Further studies on the plankton of the inshore water off Mandapam. Indian Journal of Fisheries, 3(1), 1–42.

Raymont, J. E. G. (1963). Plankton and productivity in the ocean. Pergamon Press.

Sachlan, M. (1982). Planktonologi. Undip.

Southward, A. J., & Barrett, R. L. (1983). Observations on the vertical distribution of zooplankton, including post-larval teleosts, off Plymouth in the presence of a thermocline and a chlorophyll-dense layer. Journal of Plankton Research, 5(4), 599–618. https://doi.org/10.1093/plankt/5.4.599

Tambaru, R., Muhiddin, A. H., & Malida, H. S. (2020). Pola migrasi temporal zooplankton di perairan Pulau Barranglompo Kota Makassar. Dalam Proceeding of International and National Conference on Marine Science and Fisheries (291–298).

Tsui, N. (2006). Vertical migration of marine copepods in the Galapagos Islands in relation to size and color [Tesis]. University of Washington. https://digital.lib.washington.edu/researchworks/bitstream/handle/1773/2405/NatalieTsui.pdf?sequence=1&isAllowed=y

Winanto, T., Tjahja, P. H., Amron, Harisan, T., & Hendrayana. (2021). Distribusi dan kelimpahan larva udang Penaeid (Penaeidae) di kawasan timur laguna Segara Anakan. Dalam Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers “Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan XI”. Universitas Jenderal Soedirman.

Asriyana, & Yuliana. (2012). Produktivitas perairan. Bumi Aksara.

Nontji, A. (2006). Tiada kehidupan di bumi tanpa keberadaan plankton. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi-LIPI, Jakarta.

Nontji, A. (2008). Plankton laut. LIPI Press.

Nybakken, J. W. (1988). Biologi laut: Suatu pendekatan ekologis. Gramedia.

Praseno, D. P., & Adnan, A. (1994). Studi tentang ‘red tide’ di perairan Indonesia. Dalam Sulistidjo, D. P. Praseno, dan T. Susana (Ed.), Hasil-hasil penelitian oseanologi tahun 1992/1993 (138–146). Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi-LIPI.

Praseno, D. P., & Sugestiningsih. (2000). Red tide di perairan Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi-LIPI.

Sari, R. N. (2018). Identifikasi fitoplankton yang berpotensi menyebabkan harmful algae blooms (habs) di perairan Teluk Hurun [Skripsi tidak diterbitkan]. Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

Suthers, I. M., & Rissik, D. (2009). Plankton: A guide to their ecology and monitoring for water quality. CSIRO Publishing.

Steidinger, K. A., & Tangen, K. (1997). Dinoflagellates: Identifying marine phytoplankton. Academic Press, 387–584.

Wiadnyana, N. (1996). Mikroalga berbahaya di perairan Indonesia. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia, 29, 15–28. LIPI Press.

Arinardi, O. H. (1976). Jenis-jenis phytoplankton yang ekonomis. Pewarta Oseana, 6(2), 4–8.

Kurilov, A., & Gavrilova, N. (2015). Black sea monitoring guidelines–Microzooplankton. Seredniak T. K.

Omori, M., & Ikeda, T. (1992). Methods in marine zooplankton ecology. Krieger Publishing Company.

Romimohtarto, K., & Juwana, S. (1998). Plankton larva hewan laut. Yayasan Laut Biru Jakarta.

Romimohtarto, K., & Juwana, S. (2009). Biologi laut: Ilmu pengetahuan tentang biota laut. Penerbit Djambatan.

Sulochanan, B., Rohit, P., & Lavanya, S. (2014). Procedures for seawater, sediment, plankton and benthos analysis: Chlorophyll based remote sensing assisted Indian Fisheries Forecasting System [Manual]. Mangalore Research Centre of ICAR-CMFRI.

Verlencar, X. N., & Desai, S. (2004). Phytoplankton identification manual. National Institute of Oceanography.

Adhani, R. S., Diyana, R. I., Fitriyanah, H., Burika, I. N., Harvianti, P. D., & Hasanah, S. (2022). Pengaruh efektifitas fitoplankton dalam mencegah adanya global warming. Dalam Proceeding Science Education National Conference. Program Studi Pendidikan IPA Universitas Trunojoyo Madura.

Agustin, K. R. (2020). Nitzchia sp. adalah; Klasifikasi, morfologi, habitat dll. Melek Perikanan. https://www.melekperikanan.com/2020/06/klasifikasi-morfologi-habitat-nitzchia.html

Al Hattab, M. (2014). Production of oil from freshwater and marine water microalgae for biodiesel production [Tesis]. Dalhousie University. Diakses dari https://dalspace.library.dal.ca/bitstream/handle/10222/53131/Alhattab-Mariam-MASc-BIOE-June-2014.pdf;jsessionid=699FB62BF3043CF898%20A109132B767282%20?sequence=5.

Aliah, R. S., Kusmiyati, & Yaniharto, D. (2010). Pemanfaatan Copepoda Oithona sp sebagai pakan hidup larva ikan kerapu. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia, 12(1), 45–52.

Anggraeni, T. D. (2016). Teknik kultur Nitzschia sp. dari skala laboratorium sampai skala intermediet di Balai Budidaya Perikanan Air Payau (BPBAP) Situbondo [Tesis tidak dipublikasikan]. Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga.

Ari, K., Winanto T., & Anindiastuti. (2002). Kajian pendahuluan penggunaan pakan fermentasi untuk kultur massal Cyclop sp. DKP Dirjen Perikanan Budidaya, Balai Budidaya Laut Lampung.

Ayu, R. P. K., & Kusuma, P. S. W. (2018). Kinerja benih lele yang diberi pakan tambahan serbuk spirulina. Jurnal Stigma, 11(2), 29–42. Prodi Biologi FMIPA UNIPA Surabaya. Balai Budidaya Lampung. (2002). Budidaya fitoplankton dan zooplankton.

Balai Budidaya Laut Lampung, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Departemen Kelautan dan Perikanan.

BBPBL. (2007). Budidaya fitoplankton dan zooplankton (Seri Budidaya Laut No. 9). Penerbit Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut Lampung.

Ben-Amotz, A. Y., & Fshler, R. (1982). Induction of sexual reproduction and resting egg production in Brachionus plicatilis by a diet of salt-grown Nannochlorpsis oculata. Marine Biology, 67, 289–294.

Borowitzka, M. A. (2018). Microalgae in health and disease prevention. Biology of Microalgae. https://www.sciencedirect.com/topics/agricultural-and-biological-sciences/tetraselmis

Bryant, P. J. (2015, 2 November). Centric diatom. Nathistoc. https://nathistoc.bio.uci.edu/Diatoms/Chaetoceros%20sp.htm

Coronado, A., Vivian, M., & Camacho, C. (2014). Influence of yeast, chicken manure and daily feeding of Chlorella ellipsoidea in the population growth of Moina micrura. PUP Journal of Science and Technology, 7, 18–27.

Davis. (1955). The marine and fresh-water plankton. Michigan State University Press.

Dianursanti, & Winjanarko, A. (2007). Enhancement of cyanobacteria growth in serial configuration photobioreactor by photon flux denisty alteration. Jurnal Teknologi, 21(4), 299–308.

Djarijah, A. S. (1995). Pakan ikan alami (Edisi pertama). Penerbit Kanisius.

Dody, S. (2013). Sumberdaya siput gonggong Kepulauan Bangka Belitung. Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Dogan, G., & Isinibilir, M. (2016). First report of a new invasive species Oithona davisae Ferrari and Orsi, 1984 (Copepoda: Cyclopoida) in the sea of Marmara. Turkish Journal of Fisheries and Aquatic Sciences, 16, 471–475. DOI: 10.4194/1303-2712-v16_2_27. https://www.trjfas.org/uploads/pdf_891.pdf

Dussart, B. H., & Defaye, D. (2001). Introduction to the Copepoda (2nd edition). Backhuys Publishers.

Edhy, W. A., Januar, P., & Kurniawan. (2003). Plankton di lingkungan PT. Central Pertiwi Bahari. Laboratorium Central Department, Aquaculture Division PT. Central Pertiwi Bahari.

Erlina, A., Amini, S., Endrawati, H., & Zainuri, M. (2004). Kajian nutritif phytoplankton pakan alami pada sistem kultivasi massal. Jurnal Ilmu Kelautan, 9(4).

Fachrullah, M. R. (2011). Laju pertumbuhan mikroalga biofuel jenis Chlorella sp dan Nannochloropsis sp yang dikultivasi menggunakan air limbah hasil penambangan timah di Pulau Bangka [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor.

Fisheries and Oceans Canada. (2011, 5 Maret). Skeletonema costatum. Worms Photogallery. https://www.marinespecies.org/photogallery.php?album=4394&pic=39363

Fisheries Exploration & Conservation. (2012, 7 September). Fresh Water Algae. http://fisheriesexploration.blogspot.com/2012/09/fresh-water-algae.html

Fulks, W., & Main, K. L. (1991). Rotifer and microalgae culture system. Dalam Proceeding of a U.S–Asia Workshop. Argent Laboratories.

Ghosal, S., Rogers, M., & Wray, A. (2000). The turbulent life of phytoplankton. Dalam Proceedings of the Summer Program Center for Turbulence Research (31–45).

Hafli, R. D. M., Samiaji, J., & Elizal. (2017). Analisis kesesuaian daerah penangkapan ikan terhadap sebaran klorofil-a menggunakan citra satelit Landsat 8 di kawasan perairan Sungaitohor Kabupaten Kepulauan Meranti. Jurnal Perikanan dan Kelautan, 22(1), 44–50.

Han, J., Jeong, C. B., Byeon, E., & Lee, J. S. (2018). Effects of temperature changes on the generation of reactive oxygen species and the expression and activity of glutathione-s transferases in two congeneric Copepods Tigriopus japonicus and Tigriopus kingsejongensis. Fisheries Science, 84, 815–823. https://link.springer.com/article/10.1007/s12562-018-1224-3

Hariyati, R. (2008). Pertumbuhan & biomassa Spirulina sp. dalam skala laboratoris. BIOMA, 10(1), 19–22. Laboratorium Ekologi & Biosistematik.

Herawati, V. E., & Hutabarat, J. (2014). Pengaruh pemberian pakan larva udang dengan Artemia sp. produk impor dan lokal terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan larva udang vanname. Dalam Prosiding Seminar Nasional IX Hang Tuah Surabaya.

Hibberd, D. J. (1981). Notes on the taxonomy and nomenclature of the algal classes Eustigmatophyceae and Tribophyceae (synonym Xanthophyceae). Botanical Journal of the Linnean Society, 82, 93–119.

Hidayati, R. N. (2014). Pemanfaatan ekstrak tauge kacang hijau (Phaseolus radiates) sebagai Pupuk untuk meningkatkan populasi Spirulina sp [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga.

Hillewaert, H. (2010, 26 Februari). Artemia salina. Wikipedia. https://en.wikipedia.org/wiki/File:Artemia_salina_2.jpg#file

Huliselan, N. V., Pello, E. S., & Lewerissa, Y. A. (2006). Planktonologi (Buku Ajar). Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Pattimura.

Indarmawan, T., Mubarak, A. S., & Mahas, G. (2012). Pengaruh konsentrasi pupuk Azolla pinnata terhadap populasi Chaetoceros sp. Journal of Marine and Coastal Science, 1(1), 61–70.

Ismi, S., Wardoyo, Setiawati, K. M., Hutapea, J. H., & Aslianti, T. (2000). Penggunaan Copepod Acartia sp. sebagai makanan pada pemeliharaan larva kerapu bebek (Cromileptes altivelis). J. Penelitian Perikanan Indonesia, 6(1), 19–23.

Ismi, S., Yusup, D. S., & Anjani, S. (2021). Pengamatan pertumbuhan Copepod sebagai persediaan pakan alami. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 13(2), 261–268. https://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt. DOI: https://doi.org/10.29244/jitkt.v13i2.35454.

Isnansetyo, A., & Kurniastuty. (1995). Teknik kultur phytoplankton dan zooplankton: Pakan alami untuk pembenihan organisme laut. Kanisius.

Irianto, D. (2011). Pemanfaatan mikroalga laut Scenedesmus sp sebagai penyerap bahan kimia berbahaya dalam air limbah industri [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor.

Jurnicek, J. (2015). Image Cladocera. Biolib. Diakses pada 4 Februari, 2022, dari https://www.biolib.cz/en/image/id275658/

Kawaroe, M. T. P., Sunuddin, A., Sari, D. W., & Augustine, D. (2010). Mikroalga: Potensi dan pemanfaatannya untuk produksi bio bahan bakar. Penerbit Institut Pertanian Bogor Press.

Khabibbulloh, Narulita, E., Marwa, & Ramlan. (2010). Penggunaan Coccolite sp sebagai fitoplanktom alternatif dalam pemeliharaan larva kerapu bebek (Cromileptes altivelis) dalam upaya peningkatan produktivitas benih.

Koen, S. (2013, 12 Juni). Thalassiosira. WoRMS Photogallery. https://www.marinespecies.org/photogallery.php?album=4394&pic=73767#photogallery

Kordi, M. G. H. (2011). Marikultur: Prinsip dan praktik budidaya laut. Penerbit Lily Publisher.

Lim, J., & Choi, M. (2015). Assessment of water quality based on Landsat 8 operational land imager associated with human activities in Korea. Environ. Monit. Assess., 187(6), 1–17.

Lundgren, V. (2011). Phytoplankton defense mechanism againt grazing: The role of grazing infochemicals [Tesis]. https://www.researchgate.net/publication/256374024_Phytoplankton_defense_mechanism_against_grazing_the_role_of_grazing_infochemicals

Mahajan, G. (2022, 6 September). Brachionus plicatilis. Alchetron. https://alchetron.com/Brachionus-plicatilis#brachionus-plicatilis-c2ec469f-a895-425f-af0b-7f41e038509-resize-750.jpg

Makatipu, P. C., Dwiono, S. A. P., & Pradina. (1996). Pola pertumbuhan Navicula sp pada media yang berbeda. Perairan Maluku dan sekitarnya, 11, 57–65. Balai Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut LIPI.

Marasabessy, M. D. (2011). Kultur laboratoris diatom (Phaeodactylum sp) dengan berbagai macam media. Dalam Prosiding Seminar Nasional Perikanan (229–235).

Marihati, Muryati, & Nilawati. (2013). Budidaya Artemia salina sebagai diversifikasi produk dan biokatalisator percepatan penguapan di ladang garam. Jurnal Agromedia, 31(1), 57–66.

Mokoginta, I., Jusadi, D., & Pelawi, T. L. (2003). Pengaruh pemberian Daphnia sp. yang diperkaya dengan sumber lemak yang berbeda terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan larva ikan nila (Oreochromis niloticus). Jurnal Akuakultur Indonesia, 2(1), 7–11.

Mudjiman, A. (1984). Makanan ikan. Penebar Swadaya.

Nattasya, G. Y. (2008). Pengaruh sedimen berminyak terhadap pertumbuhan mikroalga Isochrysis sp. [Skripsi tidak diterbitkan]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor.

Nontji, A. (1993). Laut Nusantara (Cetakan Kedua). Djambatan.

Nontji, A. (2008). Plankton laut. LIPI Press.

Novianto, A., & Efendy, M. (2020). Analisis kepadatan Copepoda (Oithona sp) berdasarkan perbedaan salinitas (Studi kasus: Unit Kerja Budidaya Air Laut Sundak Kabupaten Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta). Jurnal Juvenil, 1(1), 87–96.

Nurjamila., Tenriware., Arbit, N. I. S. (2021). Kepadatan Skeletonema costatum pada pH yang berbeda. SIGANUS: Journal of Fisheries and Marine Science, 2(2), 126–134.

Nurlina, (2018). Optimasi penggunaan probiotik melalui perbaikan kualitas air dengan dosis yang berbeda terhadap tingkat kepadatan phytoplankton [Skripsi]. Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar.

Okauchi, M., & Tokuda, M. (2003, 16–22 November). Trophic value of the unicellular diatom Phaeodactylum tricornutum for larvae of Kuruma prawn, Penaeus japonicas [Presentasi makalah]. 32nd UJNR aquaculture panel meeting on aquaculture and pathobiology of crustacean and other species, Davis and Santa Barbara, CA, Amerika Serikat.

Padang, A., Marwa, Sangadji, M., & Salampessy, O. (2010). Pengaruh salinitas terhadap kepadatan sel fitoplankton Coccolithophore sp di bak terkontrol. Jurnal BIMAFIKA, 3(2), 351–354.

Padang, A. (2013). Pengaruh intensitas cahaya yang berbeda terhadap pertumbuhan Navicula sp skala laboratorium. Jurnal BIMAFIKA, 5(1), 560–565.

Padang, A. (2014). Pertumbuhan fitoplankton Coccolithophore sp di wadah terkontrol dengan kepadatan inokulum yang berbeda. Jurnal AGRIKAN, 6(3), 33–38.

Padang, A., La Djen, S., & Tuasikal, T. (2015). Pertumbuhan fitoplankton Tetraselmis sp di wadah terkontrol dengan perlakuan cahaya lampu TL. Jurnal AGRIKAN, 8(1), 1–7.

Padang, A., Subiyanto, R., Marwa, & Aditya, F. (2017). Pengaruh pemberian pakan ragi metode tetes dengan dosis yang berbeda terhadap kepadatan Brachionus plicatilis. Jurnal AGRIKAN, 10(2), 22–28.

Padang, A., Lestaluhu, A., & Siding, R. (2018). Pertumbuhan fitoplankton Dunaliella sp dengan cahaya berbeda pada skala laboratorium. Jurnal AGRIKAN, 11(1), 1–7.

Padang, A., Radjab, A. W., & Jafar, N. (2019). Pertumbuhan fitoplankton Nannochloropsis sp dengan perlakuan intensitas cahaya lampu TL yang berbeda. Dalam Prosiding seminar nasional volume 1 tahun 2018 (17–28). Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura.

Pangkey, H. (2009). Daphnia dan penggunaannya. Jurnal Perikanan dan Kelautan, 5(3), 33–36.

Payara. (2022, 4 Februari). Cara budidaya Dunaliella sebagai pakan alami ikan. Alam Ikan. https://www.alamikan.com/2011/05/cara-budidaya-dunaliella-sebagai-pakan.html

Pennak, R. W. (1989). Freshwater invertebrates of the United States (Third edition). John Wiley and Sons, Inc.

Pham, T. U., & Bui, M. H. (2020). Removal of nutrients from fertilizer plant wastewater using Scenedesmus sp.: Formation of bioflocculation and enhancement of removal efficiency. Journal of Chemistry, Volume 2020. https://doi.org/10.1155/2020/8094272

Rusyani, E. (2001). Pengaruh dosis zeolit yang berbeda terhadap pertumbuhan Isochrysis galbana klon Tahiti skala laboratorium dalam media komersial [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor.

Rusyani, E., Erawati, L., & Hermawan, A. (2005). Budidaya zooplankton dalam pembenihan kuda laut. Balai Budidaya Laut Lampung, Dirjen Perikanan Budidaya DKP, Lampung.

Sachlan, M. (1982). Planktonologi. Undip.

Safitri, Y., Mardhia, D., Syafikri, D., & Neri, K. (2020). Pengaruh tiga jenis plankton yang berbeda terhadap kelulushidupan dan laju pertumbuhan larva teripang pasir (Holothuria scabra) pada fase planktonik. Indonesian Journal of Applied Science and Technology, 1(1), 1–9.

Samiaji, J., Nasution, S., Efriyeldi, & Tanjung, A. (2012). Penelitian unggulan laboratorium lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Universitas Riau.

Setiyono, E., & Raharjo, P. (2020). Pertumbuhan dan perkembangan kultur Rotifer (Brancionus plicatilis) skala intermediet dengan penggunaan pakan Nannochloropsis oculata. Dalam Prosiding seminar nasional riset teknologi terapan.

Setyono, D. E. (2009). Abalon biologi dan reproduksi. Ikatan Sarjana Oseanografi Indonesia (ISOI).

Sladecek, V. (1983). Rotifers as indicators of water quality. Hydrobiologia, 100, 169–201.

Soelistyowati. (1978). Pengaruh Beberapa Jenis Pakan Terhadap Pertumbuhan Diaphanosoma sp. [Skripsi]. Universitas Diponegoro. Semarang.

Suminto., Sarjito., Safitri, R., & Chilmawati, D. (2019). Pertumbuhan dan produksi telur Harpacticoida, Tigriopus sp dengan salinitas media yang berbeda. Jurnal Sains Akuakultur Tropis, 3(2), 41–49.

Sutomo. (2005). Kultur tiga jenis mikroalga (Tetraselmis sp., Chlorella sp., dan Chaetoceros gracilis) dan pengaruh kepadatan awal terhadap pertumbuhan C. gracilis di Laboratorium. Oseanologi dan Limnologi, 37, 43–58.

Suwanti, L. T. (2022, 10 Agustus). Pengaruh konsentrasi nitrat yang berbeda terhadap kandungan pigmen mikroalga Chlorella vulgaris dan Dunaliella sp. Unair News. https://unair.ac.id/pengaruh-konsentrasi-nitrat-yang-berbeda-terhadap-kandungan-pigmen-mikroalga-chlorella-vulgaris-dan-dunaliella-sp/

Thelen, B. A. (2021, 29 Maret). Daphnia: Living time capsules. Northern Woodlands. https://northernwoodlands.org/outside_story/article/daphnia

Tiyas. (2022). Rantai makanan. Yuksinau. https://www.yuksinau.id/rantai-makanan/

Tomas, C. R. (1997). Identifying marine phytoplankton. Academic Press Harcourt Brace & Company.

Tyas, I. (2004). Pengkayaan akan Nauplius Artemia dengan korteks otak sapi untuk meningkatkan kelangsungan hidup, pertumbuhan dan daya tahan tubuh udang windu (Panaeus monodon. Fab) stadium PL 5–PL 8 [Skripsi]. Jurusan Biologi FMIPA UNS.

Tyrrell, T., & Young, J. R. (2009). Coccolithophores. Encyclopedia of Ocean Sciences (Second Edition). https://www.sciencedirect.com/topics/agricultural-and-biological-sciences/coccolithophore

Varma, P. (2022, 27 November). Isochrysis-galbana. Alchetron. https://alchetron.com/Isochrysis-galbana

Widianingsih, Hartini, R., Endrawati, H., & Hilal, M. (2011). Kajian kadar total lipid dan kepadatan Nitzschia sp yang dikultur dengan salinitas yang berbeda. METANA, 7(01). https://doi.org/10.14710/metana.v7i01.4030

Wina, B., Murwani, S., & Rusyani, E. (2013). Laju pertumbuhan zooplankton Diaphanosoma sp dengan pemberian pakan kombinasi fitoplankton Tetraselmis sp, Nannochloropsis sp dan Dunaliella sp di laboratorium. Jurnal Biologi Eksperimen dan Keanekaragaman Hayati, 1(2), 53–58.

Wullur, S. (2017). Rotifer dalam perspektif marikultur. Penerbit LPPM Unstrat Press.

Yamaji, I. (1966). Illustrations of the marine plankton of Japan. Hoikusha.

Zanella, L., & Vianello, F. (2020). Microalgae of the genus Nannochloropsis: Chemical composition and functional implications for human nutrition. Journal of Functional Foods, 68, 103919. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1756464620301432

Downloads

Published

July 24, 2023

Categories

HOW TO CITE

Details about this monograph

ISBN-13 (15)

978-623-8052-86-8