Templates
Indexed by
Citedness
Indonesia adalah negara mega-biodiversity yang dianugerahi dengan tingginya keanekaragaman jenis primata, yaitu peringkat ketiga di dunia setelah Brazil dan Madagaskar. Di seluruh kepulauan Nusantara, kita dapat menjumpai berbagai jenis primata eksotis mulai dari kera besar, monyet ekor panjang, monyet daun, hingga primata yang terkecil seperti tarsius. Beberapa jenis primata tersebut juga merupakan hewan endemik, yaitu satwa yang mendiami suatu wilayah dan tidak ditemukan di daerah lain. Ironisnya, sebagian besar jenis primata Indonesia ini dalam status terancam punah akibat ulah predator yang merupakan kerabatnya sendiri, manusia. Perlu adanya suatu upaya untuk meningkatkan kepedulian terhadap kelestarian primata Indonesia, yang tentunya dimulai dengan mengetahui dan mengenalnya.
Buku Membingkai Satwa Primata Indonesia dalam Tiga Pilar: Biologi, Konservasi, Biomedis mengenalkan, membahas, dan menginformasikan berbagai topik tentang pilar biologi, konservasi, dan biomedis primata Indonesia yang bermanfaat bagi kesejahteraan hidup umat manusia. Buku ini dapat memberikan manfaat tidak hanya bagi periset atau pegiat primatologi, tetapi juga bagi masyarakat luas sebagai sarana memperkenalkan dan menginformasikan betapa luar biasanya kekayaan satwa primata Indonesia.
TRI ATMOKO adalah Peneliti Ahli Madya bidang konservasi dan ekologi satwa liar pada Pusat Riset Zoologi Terapan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Penulis pernah bekerja di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (2003–2022). Pendidikan Sarjana Kehutanan diselesaikan pada Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Malang tahun 2003. Gelar master dan doktor primatologi diperoleh tahun 2012 dan 2020 pada Program Studi Primatologi IPB. Pernah mengikuti The Field Course Primata Conservation Biology and Global Health (2011), Diklat SIG bagi Analis (2015), dan Training of Occupancy Model (2018).
Menjadi Pengurus Perhimpunan Ahli dan Pemerhati Primata Indonesia (PERHAPPI), Koordinator Colobinae, Ketua Himpunan Mahasiswa dan Alumni Primatologi (HIMAPRIMA) IPB, serta anggota International Society of Tropical Foresters (ISTF) dan Himpunan Periset Indonesia (PPI). Menjadi reviewer Journal of Zoological and Botanical Gardens (JZBG), Sustainability, Forest, Hydrobiology (MDPI), Biodiversitas, Journal of Biological Diversity, Jurnal Media Konservasi, Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa, Jurnal Wallaceae, dan Jurnal Ekologi, Masyarakat, dan Sains. Tenaga ahli terkait survei dan pengelolaan satwa liar di beberapa lembaga dan perusahaan.
Ia telah menghasilkan berbagai publikasi berupa buku (11), chapter buku (9), jurnal internasional dan nasional (21), prosiding seminar (30), makalah populer (18), serta menjadi editor 5 buah buku. Beberapa buku yang dihasilkan bersama tim di antaranya The Best Practices of endangered Wildlife Habitat Management on Landscape Scale: A Lesson from the Wehea-Kelay Essential Ecosystem Areas (2021), Mengenal Lebih Dekat Satwa Langka Indonesia dan Memahami Pelestariannya (2021), Panduan Bergambar Pengenalan Jenis Burung di Wehea-Kelay (2021), Flora di Habitat Bekantan Lahan Basah Suwi (2018), Warisan Alam Wehea Kelay (2018), Jenis Tumbuhan Pakan Badak sumatra di Kalimantan (2016), Budaya Masyarakat Dayak Benuaq dan Potensi Flora Hutan Lembonah (2016), Satwa Liar di Hutan Lembonah (2016), Burung dan Kelelawar di Lahan Bekas Tambang Batubara (2014), Kehati Hutan Rintis Wartono Kadri (2015), dan Bekantan Kuala Samboja (2012).
E-mail: three.atmoko@gmail.com; tri.atmoko@brin.go.id
Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?user= vAx8xRIAAAAJ&hl=id
Scopus ID: https://www.scopus.com/authid/detail.
uri?authorId=57197820336
WANDA KUSWANDA, adalah Peneliti Ahli Utama dan menjadi Ketua Kelompok Riset Pengelolaan Satwa Terancam pada Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Pendidikan Sarjana ditempuh di Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor (2000). Penulis melanjutkan Pascasarjana pada Program Studi Ilmu Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, lulus dengan predikat cum laude (2011). Pendidikan doktor diselesaikan pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Universitas Sumatera Utara, lulus tahun 2021 dengan predikat cum laude.
Pernah bekerja sebagai peneliti pada Badan Litbang dan Inovasi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Desember 2001–Maret 2022). Sebagai peneliti, penulis telah menghasilkan 4 buku, 17 jurnal dan prosiding skala global, 46 jurnal ilmiah nasional terakreditasi dan lebih dari 60 publikasi pada prosiding dan media nasional lainnya. Bidang kepakaran penulis adalah konservasi keanekaragaman hayati (satwa liar), pengelolaan hutan konservasi dan jasa lingkungan. Penulis sering diminta juga sebagai reviewer/editor pada jurnal nasional dan internasional, narasumber, pembimbing mahasiswa, dan aktif pada dalam berbagai organisasi ilmiah maupun profesi.
Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?user=J-9Nv2sAAAAJ&hl=id&oi=sra
E-mail: wkuswan@gmail.com
RIZKA HASANAH lahir di Sejangkung, Kalimantan Barat, 30 Desember 1993. Pendidikan S-1 Program Biologi, FKIP Universitas Tanjungpura (2012–2016), S-2 di Program Studi Primatologi, Sekolah Pascasarjana IPB (2017-2020). Saat ini bekerja sebagai dosen di Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Palangka Raya. Pernah mengikuti Field Course in Conservation Biology and Global Health in Tinjil Island, 2018 dan tergabung dalam proyek penelitian untuk Primata Endemik Mentawai, Conservation of Primate Endemic of Mentawai Island in Siberut National Park (2018–2019). Bidang/objek penelitiannya adalah genetika dan biologi konservasi. Publikasi yang telah dihasilkan bersama kolega berjudul “Genetic Characterization based on the D-loop MtDNA and the TSPY Genes of the Kloss’s gibbon (Hylobates klossii), Mentawai Island” (Biodiversitas Journal Biological Science, 2020). Penulis bergabung dalam Himpunan Mahasiswa dan Alumni Primatologi IPB (HIMAPRIMA).
Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?hl=id&user=1uOs4hkAAAAJ
E-mail: rizkhasanah@gmail.com
VALLEN SAKTI MAULANA lulus dari Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor pada tahun 2017. Pada tahun yang sama melanjutkan pendidikan S-2 di Program Studi Primatologi Sekolah Pascasarjana, IPB University. Lulus S-2 pada tahun 2019, kemudian pada tahun tersebut penulis melanjutkan pendidikan S-3 pada program studi yang sama. Penulis pernah mengikuti kuliah lapang Conservation Biology and Global Health di Pulau Tinjil, Banten pada tahun 2018. Pada tahun 2019, Penulis mengikuti pelatihan Facilitating Species Conservation Planning yang diadakan oleh IUCN SSC (Species Survival Commission) dan CPSG (Conservation Planning Specialist Group) di Bogor. Pengalaman penelitian penulis di bidang satwa primata di antaranya (1) Survei populasi satwa primata endemik Kepulauan Mentawai yang diselenggarakan oleh Taman Safari Indonesia pada tahun 2018; (2) Penelitian perilaku kawin dan analisis hormon reproduksi pada Tarsius spectrum dan Cephalophacus bancanus di Pusat Studi Satwa Primata/PSSP-LPPM IPB pada tahun 2021; dan (3) Penelitian daya dukung habitat dan profil genetik monyet ekor panjang di Pulau Tinjil, diselenggarakan oleh PSSP-LPPM IPB pada tahun 2021. Penulis bergabung dalam Himpunan Mahasiswa dan Alumni Primatologi IPB (HIMAPRIMA).
Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?hl=id&user=IaTXql0AAAAJ
E-mail: vallensaktimaulana@gmail.com
AGUS PAMBUDI DHARMA adalah dosen Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka. Penulis menyelesaikan pendidikan S-1 di Program Studi Pendidikan Biologi Univeristas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka tahun 2011 dan lulus S-2 di Program Studi Magister Primatologi Institut Pertanian Bogor tahun 2015 serta saat ini sedang melanjutkan studi program doktoral di Program Studi Primatologi IPB. Pada tahun 2018, Penulis mengikuti Pelatihan Etika Penggunaan Hewan Coba untuk Peningkatan Kapasitas Penelitian & Pengabdian Masyarakat yang diselenggarakan oleh LPPM IPB. Penulis menekuni bidang zoologi/ primatologi dan ekologi. Buku yang telah dihasilkan berjudul Praktik Terbaik Pengelolaan Habitat Satwa Terancam Punah dalam Skala Bentang Alam: Sebuah pembelajaran dari kawasan Ekosistem Esensial Wehea-Kelay yang diterbitkan di IPB Press (2021). Penulis aktif sebagai anggota Perhimpunan Biologi Indonesia (PBI), Perhimpunan Ahli dan Pemerhati Primata Indonesia (PERHAPPI), Himpunan Mahasiswa dan Alumni Primatologi IPB (HIMAPRIMA), dan Perhimpunan Entomologi Indonesia (PEI). Mendapatkan Hibah Penelitian Dasar Unggul Perguruan Tinggi (PDUPT) dari Kemenristekdikti (2018), mendapatkan Hibah Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dari Kemenristekdikti (2018, 2022). Mendapatkan hibah Pengabdian Masyarakat dengan Bantuan Pendanaan Program Penelitian Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Hasil Penelitian Perguruan Tinggi Swasta Tahun 2021 dari Ditjen Dikti Ristek Kemendikbudristek. Penulis memperoleh Juara 2 Dosen Berprestasi 2020 Bidang Pengabdian Masyarakat pada UHAMKA Awards 2020.
Google scholar: https://scholar.google.com/citations?user=GPxICtQAAAAJ&hl=id&oi=ao
Email: agus.pambudi@uhamka.ac.id
ADELFIA PAPU adalah dosen pada Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sam Ratulangi, Manado. Pendidikan S-1 Penulis selesaikan di bidang biologi Universitas Hasanuddin tahun 2004 dan lanjut S-2 bidang PLH/PPLD pada universitas yang sama lulus tahun 2010 dengan beasiswa dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tahun 2021 mendapat gelar doktor dari University of Bonn Germany di bidang biology/zoology dengan beasiswa dari Deutscher Akademischer Austauschdienst DAAD. Tahun 2020 mendapat GfBS Travel grant. Sejak tahun 2018 telah menghasilkan setidaknya enam jurnal internasional yang ditulis bersama kolega. Penulis beberapa kali menjadi pemateri dan presenter pada kegiatan pengabdian masyarakat, seminar nasional dan internasional.
Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?hl=id&user=QFxTElEAAAAJ
E-mail : adelfia.papu@unsrat.ac.id
ANTON ARIO berlatar belakang pendidikan doktor di Program Studi Konservasi Biodiversitas Tropika, Sekolah Pascasarjana IPB University. Penulis berperan aktif dalam dunia konservasi satwa liar sejak bergabung dengan Conservation International Indonesia (kini Yayasan Konservasi Indonesia) pada tahun 2000 dan Javan Gibbon Center, Yayasan Owa Jawa. Sejak 2023 berkarier di Wildlife Conservation Society-Indonesia Program. Satwa Indonesia yang menjadi fokus Penulis adalah Owa Jawa dan Macan Tutul Jawa. Publikasi yang telah diterbitkan oleh Penulis bersama kolega adalah “Pre-release assessment of Javan Gibbon (Hylobates moloch) during acclimatization phase in Mount Malabar protected forest, West Java” (Jurnal Ilmu Lingkungan, 2019, 17, 2:189–196), “Pre-release assessment for Javan Gibbon (Hylobates moloch) in the Javan Gibbon Center, Mount Gede Pangrango National Park” (Biosaintifika, 2019, 11, 1: 15–24), “Habitat suitability of release site for Javan Gibbon (Hylobates moloch) in Mount Malabar protected forest, West Java” (Jurnal Manajemen Hutan Tropika, 2018, 24, 2: 92), “Post-release adaptation of Javan Gibbon (Hylobates moloch) in Mount Malabar protected forest, West Java, Indonesia” (Biodiversitas, 2018, 19, 4: 1482–1491), dan “Javan Gibbon in Gunung Gede Pangrango National Park” (Conservation International Indonesia, 2018).
Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?hl=id&user=xrPuXdAAAAAJ
E-mail: anton@owajawa.or.id
ERNI SULISTIAWATI lulusan Profesi Kedokteran Hewan, Fakultas Kedokteran Hewan IPB (1992), melanjutkan Spesialis 1 Comparative Pathology-Patologi Anatomi Veteriner dan Reseacrh Fellow di The Bowman Gray School of Medicine, of Wake Forest University, Amerika Serikat (1993–1996, 1998–1999). Tahun 2005 menyelesaikan doktor di bidang Primatologi, IPB, Bogor dan menjadi Ahli Patologi Veteriner (APVet)-APVI (2009–sekarang). Mengikuti Pelatihan Profesi DE Onkologi (2009) dan DE Patologi Klinik (2014) di University of Sydney, Australia dan Pelatihan Dermatologi pada Hewan-Hewan Kesayangan di European School for Advanced Veterinary Studies (2013). Penulis adalah dosen Sekolah Vokasi dan Pascasarjana Primatologi, Institut pertanian Bogor dan menjadi Konsultan Patologi Anatomi, Klinik Hewan Kecil Sunter, Jakarta dan Siera Cibinong, Bogor. Bidang minatnya adalah patologi anatomi dan riset pada penyakit degeneratif (osteoporosis, diabetes melitus, hormon reproduksi, aterosklerosis). Selama kariernya, Penulis telah menghasilkan beberapa jurnal satwa primata, prosiding, dan buku. Buku berjudul Hewan Model Satwa Primata Volume I Macaca fascicularis (Kajian Populasi, Tingkah Laku dan Nutrisi untuk Model Penyakit) adalah karya Penulis bersama kolega. Penulis bergabung dalam Himpunan Mahasiswa dan Alumni Primatologi IPB (HIMAPRIMA).
Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?hl=id&user=WODNY-MAAAAJ
E-mail: e_sulistia12@apps.ipb.ac.id
HERY WIJAYANTO menyelesaikan pendidikan dokter hewan dan master di Fakultas Kedokteran Hewan UGM tahun 1996 dan melanjutkan pendidikan doktoral Program Studi Primatologi di Institut Pertanian Bogor. Menjadi kontributor buku berjudul The Gibbons New Perspectives on Small Ape Socioecology and Population Biology penerbit Springer tahun 2009. Saat ini menjabat Ketua Program Studi S-1 Kedokteran Hewan dan staf pengajar di Departemen Anatomi Fakultas Kedokteran Hewan UGM, anggota Komite Etik Kedokteran Hewan UGM. Keahlian Penulis adalah studi konservasi satwa liar dan primata. Penulis bergabung dalam Himpunan Mahasiswa dan Alumni Primatologi IPB (HIMAPRIMA), One Health Collaborating Center UGM, dan Wildlife and Zoonotic Disease Center, Fakultas Kedokteran Hewan UGM.
Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?hl=id&user=batlpZoAAAAJ
E-mail: herykh@ugm.ac.id
KRISNA NOLI ANDRIAN adalah mahasiswa magister leading ke doktor di Sains Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan UGM. Mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran Hewan pada tahun 2019 dan gelar dokter hewan pada tahun 2020 dari Fakuktas Kedokteran Hewan UGM. Bidang keilmuan dan penelitian yang didalami yaitu bioinformatik dengan penelitian yang dilakukan tentang variasi genetik pada ikan koi. Tergabung dalam One Health Collaborating Center UGM, dan Wildlife and Zoonotic Disease Center, Fakultas Kedokteran Hewan UGM
E-mail: krisnanoli@gmail.com
MIA NUR FARIDA adalah staff finance dan asisten peneliti di One Health Collaborating Center UGM. Penulis menyelesaikan pendidikan sarjana kedokteran hewan pada tahun 2016 dan memperoleh gelar dokter hewan pada tahun 2017 di Fakultas Kedokteran Hewan UGM, kemudian menyelesaikan pendidikan magister dengan peminatan biopatologi pada tahun 2019 di Program Studi Magister Sains Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan UGM. Saat ini Penulis secara aktif menjadi anggota dan asisten peneliti dalam proyek-proyek penelitian yang bertemakan penyakit zoonotik bersumber dari satwa liar dan tergabung dalam One Health Collaborating Center, dan Wildlife and Zoonotic Disease Center, Fakultas Kedokteran Hewan UGM
E-mail: mia.nf13@gmail.com
NANIK HIDAYATIK adalah dosen Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga. Pendidikan S-1 dan PPDH dari Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga, dan S-3 dari Pogram Studi Primatologi, Institut Pertanian Bogor. Bidang dan objek penelitian adalah terkait dengan tingkah laku seksual Tarsius spectrum dan analisis metabolit hormon reproduksi Tarsius spectrum dari feses. Penulis telah memublikasikan karya ilmiah tentang tingkah laku seksual tarsius dan penentuan status reproduksi tarsius pada jurnal internasional bereputasi. Penulis bergabung dalam Himpunan Mahasiswa dan Alumni Primatologi IPB (HIMAPRIMA).
Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?hl=id&user=J6KdkiEAAAAJ
E-mail: nanik.h@fkh.unair.ac.id
PRISTIANI NURANTIKA NOTOSOEDIRO berlatar pendidikan dokter hewan dan kemudian melanjutkan studi magister di Program Studi Primatologi, Sekolah Pascasarjana IPB University. Penulis mulai menekuni kegiatan rehabilitasi owa jawa sejak bergabung dengan Javan Gibbon Center, Yayasan Owa Jawa pada tahun 2013. Hingga akhir tahun 2021 bersama Javan Gibbon Center telah membawa 37 owa jawa rehabilitan kembali ke habitat alaminya. Beberapa di antaranya telah berhasil bereproduksi di alam. Penelitian yang telah dipublikasikan oleh Penulis dan kolega berjudul “Abnormalitas Jumlah Kromosom Embrio Tahap Blastosis pada Mencit dan Manusia” (Media Veteriner, 2001, 33: 62–65), dan “Perkembangan histologis ovarium bayi dan anak owa jawa” (J. Veteriner, 2019, 20, 4). Penulis bergabung dalam Himpunan Mahasiswa dan Alumni Primatologi IPB (HIMAPRIMA).
E-mail: pristi@owajawa.or.id
PUTU CRI DEVISCHA GALLANTISWARA adalah staf pengajar di Departemen Masyarakat Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan UGM, asisten peneliti dan staf komunikasi di One Health Collaborating Center UGM, dan Wildlife and Zoonotic Disease Center, Fakultas Kedokteran Hewan UGM. Menyelesaikan studi S-1 dan Pendidikan Kedokteran Hewan dari Fakultas Kedokteran Hewan, UGM. Studi S-2-nya mengenai genome characterization bakteri Hahella chejuensis diselesaikan di Faculty of Veterinary Science, Chulalongkorn University, Thailand. Saat ini Penulis sedang menyelesaikan studi S-3 mengenai monitoring antimicrobial resistance in agriculture environment di Program Studi Bioteknologi, Sekolah Pascasarjana, UGM. Bidang Penulis adalah bioinformatika, penyakit zoonotik, resistansi antimikrob, dan One Health.
E-mail: putu.cri.d@ugm.ac.id
RANDI SYAFUTRA memperoleh gelar Sarjana Sains dari Program Studi Biologi, Fakultas Pertanian, Perikanan, dan Biologi, Universitas Bangka Belitung pada tahun 2013 dan Magister Sains dari Program Studi Primatologi, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor pada tahun 2016. Selain fokus meneliti satwa primata, Penulis juga meneliti dugong (Dugong dugon). Penulis juga bersertifikasi BNSP pada bidang lingkungan hidup (environment) dengan kualifikasi sebagai Drafting Team Member of Environmental Impact Analysis.
Penulis merupakan dosen dan menjabat sebagai Ketua Program Studi Konservasi Sumber Daya Alam, Fakultas Teknik dan Sains, Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung Periode 2021–2024. Penulis aktif di organisasi seperti KNPI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Syarikat Islam, dan NGO Lingkungan: ALOBI (Animal Lovers of Bangka Island) dan F2B (Flora Fauna Bangka). Penulis bergabung dalam Himpunan Mahasiswa dan Alumni Primatologi IPB (HIMAPRIMA).
Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?hl=id&user=-oFz3GYAAAAJ
E-mail: randi.syafutra@unmuhbabel.ac.id; randi.syafutra@hotmail.com
RUSKHANIDAR adalah lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan Pant Kulu, Tahun 1995. Melanjutkan S-2 pada program Studi Konservasi Sumber Daya Lahan Unsyiah Tahun 2004–2007. Mengikuti Pelatihan Estimasi Populasi Orang Utan di Stasiun Riset Ketambe tahun 2007 dan Kursus Lapangan Konservasi Biologi Dan Kesehatan Global di Pulau Tinjil tahun 2016. Tahun 2020 menyelesaikan pendidikan doktor di bidang primatologi IPB. Penulis adalah dosen konservasi satwa primata di Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK Pante Kulu Darussalam Banda Aceh sampai sekarang). Selama kariernya penulis sudah menghasilkan beberapa jurnal tentang satwa liar gajah, kedih, dan burung air. Penulis bergabung dalam Himpunan Mahasiswa dan Alumni Primatologi IPB (HIMAPRIMA).
Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?hl=id&user=dWB-ydAAAAAJ
E-mail: nidar_baiturrahman@yahoo.com
SAROYO adalah dosen pada Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sam Ratulangi, Manado dengan bidang satwa liar. Pendidikan S-1 bidang Pendidikan Biologi Penulis selesaikan tahun 1992 di UNS Surakarta, kemudian melanjutkan studi bidang biologi di ITB Bandung lulus tahun 1996. Penulis adalah doktor di bidang primatologi dari IPB Bogor pada tahun 2006. Pernah mengikuti Pelatihan Konservasi yang diselenggarakan oleh Unsrat dan ITB dan Training on Primata Population yang diselenggarakan oleh Primata Research Institute, Kyoto University tahun 2010. Setidaknya penulis telah menghasilkan 9 publikasi ilmiah nasional dan internasional dan telah menghasilkan 13 buku, baik yang ditulis sendiri maupun bersama kolega. Penulis bergabung dalam Himpunan Mahasiswa dan Alumni Primatologi IPB (HIMAPRIMA).
Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?hl=id&user=GTbEpZMAAAAJ
E-mail: saroyo@unsrat.ac.id
SILMI MARIYA, menjalani masa pendidikan jenjang Strata 1 (S-1) di Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pakuan Bogor, melanjutkan ke jenjang Strata 2 (S-2) di Program Master Primatologi, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor dan pada bidang yang sama melanjutkan pendidikannya di Program Doktor Primatologi, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Penulis mendapatkan pelatihan terkait kultur sel punca dengan topik mammosphere technic to enhanced stem cells population derived mammary gland cynomolgus monkey di Pathology-Comparative Medicine, Wake Forest School of Medicine tahun 2015 dan amniotic fluid stem cells; isolation and differentiation di Institute of Regenerative Medicine, Wake Forest University, tahun 2008. Penulis adalah Peneliti di Pusat Studi Satwa Primata Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Kepada Masyarakat, Institut Pertanian Bogor. Penulis adalah pemegang IFBA Certified Biorisk Management (2017) dan IFBA Certified BSC Selection, Installation and Safe Use (2021). Ketertarikan bidang/objek penelitian penulis adalah kultur sel hewan dan kultur sel punca dewasa. Penulis telah menghasilkan setidaknya 7 publikasi jurnal internasional dan beberapa publikasi lainnya. Penulis bergabung dalam Himpunan Mahasiswa dan Alumni Primatologi IPB (HIMAPRIMA).
Scopus: https://www.scopus.com/authid/detail.uri?authorId=57193208742
E-mail : mariyasilmi@gmail.com
TOMMY LANGGENG ABIMANYU dilahirkan di Banyumas pada 11 Juli 1994. Pendidikan sarjana ditempuh di Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS Surakarta, dan lulus pada tahun 2017. Pada tahun 2018, penulis mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan ke program magister pada Program Studi Primatologi Sekolah Pascasarjana IPB University.
Selama menempuh di sekolah pascasarjana IPB, penulis bergabung dalam Himpunan Mahasiswa dan Alumni Primatologi (HIMAPRIMA) IPB sebagai anggota (2018–sekarang). Saat ini penulis adalah anggota Perhimpunan Ahli dan Pemerhati Primata Indonesia (PERHAPPI).
Tahun 2019, penulis pernah mengikuti pelatihan 29th Field Course in Conservation Biology and Global Health di Pulau Tinjil, Provinsi Banten yang diselenggarakan oleh PSSP (Pusat Studi Satwa Primata) IPB yang bekerjasama dengan University of Washington dan juga pernah mengikuti pelatihan Metode Survei Primata di Petungkriyono, Pekalongan, Jawa Tengah yang diselenggarakan oleh SwaraOwa yang bekerjasama dengan UGM.
Karya ilmiah berjudul “Distribution and Population Estimate of Grizzled leaf monkeys in Mount Slamet, Central Java, Indonesia” telah disajikan pada seminar/simposium The 2nd International Symposium on Transdisciplinarity Approach for Knowledge Co-creation in Sustainability (2nd ISTAKCOS) yang diselenggarakan oleh Central for Transdisciplinary and Sustainability Sciences (CTSS) IPB University.
E-mail: tommylanggeng@gmail.com
WAYAN TUNAS ARTAMA adalah dosen tetap di Departemen Biokimia Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM), Koordinator One Health Collaborating Center UGM sejak tahun 2015, Wildlife and Zoonotic Disease Center, Fakultas Kedokteran Hewan UGM. Menyelesaikan pendidikan dokter hewan di Fakultas Kedokteran Hewan UGM tahun 1978, menyelesaikan program doktoral di Biochemie Fur Veterinary Institute, Freie Universitaet Berlin, Jerman, tahun 1989. Aktif melakukan penelitian dan menulis artikel ilmiah mengenai penyakit zoonosis bersumber satwa liar serta penelitian lain berbasis pendekatan One Health.
Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?hl=id&user=-u_ul9YSW_4C
E-mail: artama@ugm.ac.id
WIRDATETI menyelesaikan studi S-1 Fakultas Peternakan Universitas Andalas pada tahun 1985 dan pada tahun 1996 mendapatkan beasiswa dari Asosiasi Penangkar dan Pemanfaatan Hewan Percobaan Indonesia (APPERI) untuk melanjutkan studi S-2 di Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam bidang primatologi. Bidang penelitian yang diminati adalah konservasi takson mamalia, terutama pada jenis primata malam (nocturnal primate) yaitu kukang (Nycticebus sp.), dan tarsius (Tarsius spp.). Jenis satwa lain yang ditangani adalah trenggiling (Manis javanica), rusa (Rusa unicolor, Rusa timorensis, dan Axis kuhlii), babi kutil (Sus verrucosus), dan jenis mamalia lain di bidang molekuler, fisiologi, dan ekologi primata. Saat ini bekerja sebagai peneliti pada jenjang Ahli Peneliti Utama pada Bidang Zoologi, Pusat Riset Biologi-Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang sebelumnya adalah Pusat Penelitian Biologi-LIPI. Sejak tahun 1991 telah menghasilkan lebih dari 80 puluh tulisan ilmiah sebagai penulis tunggal maupun bersama peneliti lain di Jurnal Nasional maupun Global. Penulis juga telah memublikasikan tiga judul buku sebagai penulis anggota pada penerbit nasional dan global. Selain itu, di dalam pengembangan keilmuan, Penulis melakukan kerja sama penelitian dengan Oxford Brookes University, England; Primata Research Institute Kyoto University, National University of Singapore (NUS), National History Museum (NHM) Luxembourg, dan Animal Science Faculty University of Illinois at Urbana, USA di bidang molekuler pada primata, trenggiling, babi kutil, dan rusa bawean (periode 2005–sekarang). Penulis bergabung dalam Himpunan Mahasiswa dan Alumni Primatologi IPB (HIMAPRIMA).
Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?hl=id&user=2sNnxq8AAAAJ
E-mail: teti_mzb@yahoo.com
ZULFITRA UTAMI PUTRI menyelesaikan Pendidikan Profesi Kedokteran Hewan, Fakultas Kedokteran Hewan IPB, Tahun 2016. Telah menghasilkan beberapa tulisan terkait pemeriksaan laboratorium pada pet animal dan membantu penulisan tentang satwa primata. Penulis adalah staff laboratorium Klinik Hewan Kecil Sunter, Jakarta dan Siera Cibinong, Bogor sejak 2017.
E-mail: drhzulfitrautami@gmail.com
Abee, C. R., Mansfield, K., Tardif, S., & Morris, T. (2012). Nonhuman primatas in biomedical research, Volume 2: Diseases (2nd Ed). Elsevier.
Abimanyu, T. L., Mardiastuti, A., Prasetyo, L. B., & Iskandar, E. (2021). Distribution and population estimate of grizzled leaf monkeys in Mount Slamet, Central Java, Indonesia. Dalam IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 771, 012041). IOP Publishing. https://doi.org/10.1088/1755-1315/771/1/012041
Alferi, Fahri, & Annawaty. (2017). Karakteristik sarang Tarsius wallacei di Lebanu, Sigi, Sulawesi Tengah. J. Sci. Technol., 6(3), 206–213. http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/ejurnalfmipa/article/view/9193/0
Alikodra, H. S. (2019). Ekologi konservasi pengelolaan satwaliar: Hidup harmoni dengan alam. PT. Penerbit IPB Press.
Atmoko, T. (2012). Bekantan Kuala Samboja: Bertahan dalam keterbatasan. Pusat Litbang Konservasi dan Rehabilitasi, Kementerian LHK. https://balitek-ksda.or.id/bekantan-kuala-samboja-bertahan-dalam-keterbatasan/
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (t.t.). Tersier. Dalam KBBI Daring. Diakses pada 22 April 2024, dari https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/tersier
Bailey, J. A. (1984). Principle of wildlife management. Colorado State University.
Balasubramaniam, K. N., Malaivijitnond, S., Kemthong, T., Meesawat, S., Hamada, Y., Jeamsripong, S., Srisamran, J., Kuldee, M., Thaotumpitak, V., McCowan, B., & Atwill, E. (2021). Prevalence of enterobacteriaceae in wild long-tailed macaques (Macaca fascicularis) in Thailand. J Primatol, 42(3), 1–5.
Barbosa, A. S., Pissinati, A., Dib, L. V., Siquiera, M. P., Cardozo, M. L., Fonseca, A. B. M., Oliveira, A. B., Silva, F. A., Uchoa, C. M. A., Bastos, O. M. P., & Amendoeira, M. R. R. (2015). Balantidium coli and other gastrointestinal parasites in captives non-human primates of the Rio de Janeiro, Brazil. J Med Primatol 44, 18–26.
Bennett, E. & Sebastian, A. C. (1988). Social organization and ecology of Proboscis monkeys (Nasalis larvatus) in mixed coastal forest in Sarawak. International Journal of Primatology, 9(3), 233–255. https://doi.org/10.1007/BF02737402
Beukema, H., Danielsen, F., Vincent, G., Hardiwinoto, S., & van Andel, J. (2007). Plant and bird diversity in rubber agroforests in the lowland of Sumatra, Indonesia. Agrofor Syst, 70(3), 217–242. https://doi.org/10.1007/s10457-007-9037-x
Bismark, M. (1997). Pengelolaan habitat dan populasi bekantan (Nasalis larvatus) di Cagar Alam Pulau Kaget, Kalimantan Selatan [Makalah diskusi hasil penelitian]. Pusat Litbang Hutan dan Konservasi Alam.
Bismark, M. (2009). Biologi konservasi bekantan (Nasalis larvatus). Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam.
Boardman, W. (2009). Differential diagnosis of diarrhoea in primatas (2nd Ed.). Pan African Sanctuary Alliance Primata Veterinary Healthcare Manual.
Cabana, F., Dierenfeld, E., Wirdateti, Donati, G., & Nekaris, K.A.I. (2017). The seasonal feeding ecology of the javan slow loris (Nycticebus javanicus). Am J Phys Anthropology, 1–15. https://doi.org/10.1002/ajpa.23168
Campbell, C. O., Cheyne, S. M.., & Rawson, B. M. (2015). Best practice guidelines for the rehabilitation and translocation of gibbons. IUCN. https://doi.org/ 10.2305/IUCN.CH.2015.SSC-OP.51.en
Chatterjee, H. J. (2006). Phylogeny and biogeography of gibbons: A dispersal-vicariance analysis. Int J Primatol., 27(3), 699–712. https://doi.org/10.107/s-006-9044-1
Cline, J. M., & Wood, C. E. (2008). The mammary glands of Macaques. Toxic. path., 36, 134–141. https://doi.org/10.1177/0192623308327411
Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora. (2021). Javan gibbon. Diakses pada 31 Desember 2021, dari https://cites.org/eng/gallery/species/mammal/javan_gibbon.html.
Cowlishaw, G., & Dunbar, R. I. M. (1991). Dominance rank and mating success in male primates, Animal Behaviour. Sciencedirect, 41(6), 1045–1056.
David, A. E. S. (2015). The ecology and consevation of Presbytis rubicunda [Tesis tidak diterbitkan]. Oxford Brookes University.
Dewi, F. N., Wood, C. E., Willson, C. J., Register, T. C., Lees, C. J., Howard, T. D., Huang, Z., Murphy, S. K., Tooze, J. A., Chou, J. W., Miller, L. D., & Cline, J. M. (2016). Effects of pubertal exposure to dietary soy on estrogen receptor activity in the breast of Cynomolgus Macaques. Cancer Prev Res (Phila) 9(5), 385–395. https://doi.org/10.1158/1940-6207.CAPR-15-0165
Direktorat Bina Pengelolaan Ekosistem Esensial. (2019). Laporan kinerja Direktorat Bina Pengelolaan Ekosistem Esensial (BPEE), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem [Ditjen KSDAE]. (2016). Informasi 521 Kawasan konservasi region Kalimantan dan Sulawesi. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. (2019). Strategi dan rencana aksi konservasi orang utan Indonesia 2019–2029. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Dontu, G., Abdallah, W. M., Foley, J. M., Jackson, K. W., Clarke, M. F., Kawamura, M. J., & Wicha, M.S. (2003). In-vitro propagation and transcriptional profiling of human mammary stem/progenitor cells. Genes Dev. 17, 1253–1270. https://doi.org/10.1101/gad.1061803.potential
Dooley, H. M., Judge, D. S., & Schmitt, L. H. (2013). Singing by male and female Kloss gibbons (Hylobates klossii) in the Peleonan forest, Siberut Island, Indonesia. Primatas, 54, 39–48. https://doi.org/10.1007/s10329-012-0326-2
Eimerl, S. & DeVore, I. (1974). The primatas. Times-Life Books.
Faridha, N. (2014). Deskripsi habitat kedih Presbytis thomasi di Hutan Alam Panton Luas Kecamatan Sama Dua Kabupaten Aceh Selatan [Skripsi tidak diterbitkan]. FKIP Unsyiah.
Ferrucci, L., Nougaret, S., & Genovesio, A. (2019). Macaque monkeys learn by observation in the ghost display condition in the object-in-place task with differential reward to the observer. Sci Rep 9(401). https://doi.org/10.1038/s41598-018-36803-4
Firman. (2021, 19 Februari). Pesona wisata alam Pulau Curiak yang mendunia. Antaranews. https://www.antaranews.com/berita/2009657/pesona-wisata-alam-pulau-curiak-yang-mendunia
Fleagle, J. G. (1988). Primate Adaptation and Evolution. Academic Press.
Florencia, G. (2022, 12 Januari). Tahapan perubahan bentuk payudara saat hamil. Halodoc. https://www.halodoc.com/artikel/tahapan-perubahan-bentuk-payudara-saat-hamil.
Gardiner, M. (2019). A brief assessment of minyak kukang (Slow loris oil). Canopy, 20(1), 25–29.
Garza, J. C., & Woodruff, D. (1992). A phylogenetic study of the gibbons (Hylobates) using DNA obtained noninvasively from hair. Mol Phyl Evol. 1(3), 202–210. https://doi.org/10.1016/1055-7903(92)90016
Geissmann, T. (2002). Taxonomy and evolution of gibbons. Evol Anthropol., 11(1), 28–31. https://doi.org/10.1002/evan.10047
Gibbon Research Lab. (2022). Hylobates klossii [Gambar]. http://www.gibbons.de/main/sound/pics/klos.gif
Google. (t.t.). [Citra Google Maps untuk Kolong Biru, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung]. Diakses pada 21 Desember 2021, dari https://www.google.com/maps/@-1.9745541,106.1169069,724m/data=!3m1!1e3?entry=ttu
Groves, C. P. (2001). Primata taxonomy. Smithsonian Institution Press.
Groves, C., & Shekelle, M. (2010). The genera and species of Tarsiidae. International Journal of Primatology, 31, 1071–1082. https://doi.org/10.1007/s10764-010-9443-1
Gumert, M. D. (2011). The common monkey of Southeast Asia: Longtailed macaque populations, ethnophoresy, and their occurrence in human environments. Dalam M. D. Gumert, Fuentes, A., & Jones-Engel, L. (Ed.), Monkeys on the Edge: Ecology and Management of Long-tailed Macaques and their Interface with Humans (3–44). Cambridge University Press.
Gurmaya, J. K. (1986). Eology and behavior of Presbytis thomasi in Northern sumatra. Primatas, 27(2), 151–172.
Gursky, S. (1998). Conservation status of the spectral tarsier, Tarsius spectrum: population density and home range size. Folia Primatol., 69 (Suppl. 1), 191–203. https://doi.org/10.1159/000052713
Grove, C. (2000). Primate taxonomy. Smithsionian Institution Press.
Hartig, G., Churakov, G., Warren, W.C., Brosius, J., Makalowski, & Schmiz, J. (2013). Retrophylogenomics Place Tarsiers on the Evolutionary Branch of Anthropoids. Sci. Rep. 3, 1756. https://doi.org/10.1038/srep01756
Hasanah, R., Saepuloh, U., Perwitasari-Farajallah, D., Sinaga, W., Hastuti, Y. T., & Sajuthi, D. (2020). Genetic characterization based on the D-loop MtDNA and the TSPY genes of the dwarf siamang (Hylobates klossii) of Mentawai Island, Indonesia. Biodiv. 21(6), 2854–2861. https://doi.org/10.13057/biodiv/d210664
Hawkeswood, T. J. (2017). Attempted predation on a captive specimen of the Sunda slow loris, Nycticebus coucang (Boddaert, 1785) (Mammalia: Lorisidae) by the Golden tree snake, Chrysopelea ornata (Shaw, 1802) (Reptilia: Colubridae) at Phuket, Southern Thailand, with a review of some published Thailand locality records for C. ornata. Calodema, 580, 1–6. https://www.researchgate.net/publication/320853728_Attempted_predation_on_a_captive_specimen_of_the_Sunda_Slow_Loris_Nycticebus_coucang_Boddaert_1785_Mammalia_Lorisidae_by_the_Golden_Tree_Snake_Chrysopelea_ornata_Shaw_1802_Reptilia_Colubridae_at_Phuke.
Heistermann, M. (2010). Non-invasive monitoring of endocrine status in laboratory primates: Methods, guidelines and applications. Advances Science and Research, 5, 1–9. https://doi.org/10.5194/asr-5-1-2010
Helma. (2013). Deskripsi habitat Tarsius spectrum di Cagar Alam Tangale Desa Labanu, Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo [Skripsi tidak diterbitkan]. Universitas Negeri Gorontalo.
Hidayatik, N., Agil, M., Heistermann, M., Yusuf, T. L., Iskandar, E., & Sajuthi, D. (2018a). Assessing reproductive status of spectral tarsier (Tarsius tarsier) using fecal steroid hormone analysis. Am. J. Primatol., 80(11), e22917. https://doi.org/10.1002/ajp.22917
Hidayatik, N., Yusuf, T. L., Agil, M., Iskandar, E., & Sajuthi, D. (2018b). Sexual behaviour of spectral tarsier (Tarsius spectrum) in captivity. Fol. Primatol,, 89, 157–164. https://doi.org/10.1159/000486412
Hirai, H., Hirai, Y., Domae, H., & Kirihara, Y. (2007). A most distant intergeneric hybrid offspring (Larcon) of lesser apes, Nomascus leucogenys and Hylobates lar. Hum Genet., 122(5), 477–483. https://doi.org/10.1007/s00439-007-0425-0
Holger, S., Nekaris, K. A. I., Rode-Margono, J., Ragnarsson, L., Baumann, K., Dobson, J. S., Wirdateti, Nouwens, A., Nijman, V., Martelli, P., Rui Ma, Lewis, R. J., Fai Kwok, H., & Fry, B. G. (2020). The toxicological intersection between allergen and toxin: A structural comparison of the cat dander allergenic protein Fel d1 and the slow loris brachial gland secretion protein. Toxins, 12(86), 1–10. https://doi.org/10.3390/toxins12020086.
Hulka, J. F., & Mohr, K. (1968). Ruminant-like digestion of the langur monkey. Journal Science, 161
International Union for Conservation of Nature. (2015). The IUCN red list of threatened species. Diakses pada 29 Desember 2021, dari http://www.iucnredlist.org/details/10550/0.
International Union for Conservation of Nature and Natural Resources. (2020). The IUCN Red List of Threatened Species (Version 2020-2). Diakses pada 13 Desember 2021, dari www.iucnredlist.org
International Union for Conservation of Nature. (2021). Spectral tarsier. https://www.iucnredlist.org/species/162369551/17978304
Islam, D., Ruamsap, N., Khantapura, P., Aksomboon, A., Srijan, A., Wongstitwilairoong, B., Bodhidatta, L., Gettayacamin, M., Venkatesan, M. M., & Mason, C. J. (2013). Evaluation of an intragastric challenge model for Shigella dysenteriae 1 in rhesus monkeys (Macaca mulatta) for the pre-clinical assessment of Shigella vaccine formulations. APMIS, 122, 463-475.
Izard, M. K., Weisenseel, K. A., Ange, R. L. (1988). Reproduction in the slow loris (Nycticebus coucang). Am J Primatol, 16(4), 331–339. https://doi.org/10.1002/ajp.1350160405
Kaltengtoday.com. (2021, 6 Oktober). Kabupaten Pulang Pisau tetapkan koridor satwa liar bekantan. https://kaltengtoday.com/kabupaten-pulang-pisau-tetapkan-koridor-satwa-liar-bekantan
Khakim, M. F. R., Mardiastuti, A., & Iskandar, E. (2015). Pola pemanfaatan ruang vertikal dan jelajah harian orang utan sumatra (Pongo abelii, Lesson 1827) di Blok Barat Hutan Batang Toru, sumatra Utara. Media Konservasi, 20(2), 125–131. https://doi.org/10.29244/medkon.20.2.%25p
Koda, H., Murai, T., Tuuga, A., Goossens, B., Nathan, S. K. S. S., Stark, D. J., Ramirez, D. A. R., Sha, J. C. M., Osman, I., Sipangkui, R., Seino, S., & Matsuda, I. (2018). Nasalization by Nasalis larvatus: Larger noses audiovisually advertise conspecifics in proboscis monkeys. Science Advances, 4, 1–7. https://doi.org/10.1126/sciadv.aaq0250
Kolappaswamy, K., Nazareno, J., Porter, W. P., & Klein, H. J. (2014). Outbreak of pathogenic Escherichia coli in an outdoor-housed non-human primata colony. J Med Primatol, 43, 122–124.
Kurniawati, D. A., Suwanti, L. T., Lastuti, N. D. R., Koesdarto, S., Suprihati, E., Mufasirin, M., & Pratiwi, A. (2020). Zoonotic potential of gastrointestinal parasite in long-tailed Macaque Macaca fascicularis at Baluran National Park, Situbondo, East Java, Indonesia. Aceh Journal of Animal Science, 5(1), 47–56.
Kuswanda, W. (2014). Orang utan Batang Toru: Kritis di ambang punah. Forda Press. https://www.researchgate.net/publication/316109935_Orang utan_Batang_Toru_Kritis_diambang_Punah
Kuswanda, W., Harahap, R. H., Alikodra, H. S. & Sibarani, R. (2021a). Causal factors and models of human-Tapanuli orang utan conflict in Batang Toru landscape, North sumatra, Indonesia. Agriculture and Natural Resources, 55, 377–386. https://doi.org/10.34044/j.anres.2021.55.3.07
Kuswanda, W., Harahap, R. H., Alikodra, H. S. & Sibarani, R. (2021b). Characteristics and community perception on mitigation of Human-Tapanuli Orang utans conflict around Dolok Sipirok Natural Reserve, South Tapanuli. Dalam IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 713, 012006). IOP Publishing. https://doi.org/10.1088/1755-1315/713/1/012006
Kuswanda, W., Harahap, R. H., Alikodra, H. S., & Sibarani, R. (2020). Nest characteristics and populations of Tapanuli Orang utans in Batangtoru Landscape, South Tapanuli District, Indonesia. Biodiversitas, 21, 3398–3408. https://doi.org/0.13057/biodiv/d210765
Linnæus, C. (1758). Systema naturæ per regna tria naturæ, secundum classes, ordines, genera, species, cum characteribus, differentiis, synonymis, locis (Tomus I, Editio decima, reformata). Holmiae (Salvius).
Loe, F.R., Tomongo, S., Saepuloh, U., Sajuthi, D., & Suparto, I.H. (2021). Prevalensi dan kepekaan bakteri enteropatogen terhadap antibiotik pada monyet ekor panjang dengan diare di Fasilitas Penangkaran Institut Pertanian Bogor di Dramaga. Jurnal Veteriner. 22(4), 523–530.
MacKinnon, J., & MacKinnon, K. (1980). The behavior of wild spectral tarsiers. Int. J. Primatol., 1, 361–379. https://doi.org/10.1007/BF02692280
MacKinnon, M. (1986). The conservation status of nonhuman primatas in Indonesia. Dalam K. Benirschke (Ed.), Primatas: The road to self-sustaining populations. Springer-Verlag.
Mariya, S., Dewi, F. N. A., Suparto, I. H., Wilkerson, G. K., Cline, J. M., Permanawati, Iskandriati, D., Budiarsa, I. N., & Sajuthi, D. (2017). Mammary gland cell culture of Macaca fascicularis as a Reservoir for Stem Cells. HAYATI Journal of Biosciences, 24, 136 -141
Mariya, S., Dewi, F. N. A., Suparto, I. H., Wilkerson, G. K., Cline, J. M., Permanawati, Iskandriati, D., Budiarsa, I. N., & Sajuthi, D. (2019). Mammosphere culture of mammary cells from cynomolgus macaque (Macaca fascicularis). Comparative Medicine, 69(2), 144–150.
Maulana, V. S., Mardiastuti, Ani., Iskandar, E., Manansang, J. (2019). Kepadatan populasi bilou (Hylobates klossii) di Resort Bojakan, Pulau Siberut, sumatra Barat. Media Konservasi, 24, 237–244. http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100141
Maulana, V.S. (2019). Habitat dan kepadatan populasi bilou (Hylobates klossii) di Resor Bojakan, Pulau Siberut, sumatra Barat. [Tesis tidak diterbitkan]. Sekolah Pascasarjana IPB University.
Makindi, S. M., Mutinda, M. N., Olekaikai, N. K. W., Olelebo, W. L., & Aboud, A. A. (2014). Human-wildlife conflicts: Causes and mitigation measures in Tsavo Conservation Area, Kenya. Int. J. Sci. Res, 3, 1025–1031.
Melisch, R., & Dirgayusa, I. (1996). Notes on the grizzled leaf monkey (Presbytis comata) from two nature reserves in west Java, Indonesia. Asian Primatas, 6(1–2), 5–11.
Merriam-Webster. (t.t.). Cognitive. Dalam Merriam-Webster.com dictionary. Diakses pada 22 April 2024, dari https://www.merriam-webster.com/dictionary/cognitive
Mukeka, J. M., Ogutu, J. O., Kanga, E., & Roskaft, E. (2019). Human–wildlife conflicts and their correlates in Narok County, Kenya. Glob. Ecol. Conserv., 18, e00620. https://doi.org/10.1016/j.gecco.2019.e00620
Nater, A., Mattle-Greminger, M. P., Nurcahyo, A., Nowak, M. G., de Manuel, M., Desai, T., Groves, C., Pybus, M., Sonay, T. B., Roos, C., Lameira, A. R., Wich, S. A., Askew, J., Davilla-Ross, M., Fredriksson, G., de Valles, G., Casals, F., Prado-Martinez, J., Goosens, B., … Krützen, M. (2017). Morphometric, behavioral, and genomic evidence for a new orang utan species. Current Biology, 27, 3487–3498. https://doi.org/10.1016/j.cub.2017.11.020.
Nekaris, K. A. I., Shekelle, M., Wirdateti, Rode-Margono, E. J., & Nijman, V. (2020). Nycticebus javanicus, Javan slow loris. The IUCN Red List of Threatened Species 2020: e.T39761A86050473. https://doi.org/10.2305/IUCN.UK.2020-2.RLTS.T39761A86050473
Nowak, R. M. (1999). Primates of the world. The Johns Hopkins University Press.
Nijman, V. (1997). Geographic variation in pelage characteristics in Presbytis comata (Desmarest, 1822) (Mammalia: Primatas, Cercopithecidae). Z. Saugetierk, 62, 257–264.
Nijman, V. (1997). On the occurrence and distribution of Presbytis comata (Desmarest, 1822) (Mammalia: primatas, Cercopithecidae) in Java, Indonesia. Contributions to Zoology, 66(4), 247–256. https://doi.org/10.1163/26660644-06604005
Nijman, V., & van Balen, S. (1998). A faunal survey of the Dieng Mountains, Central Java, Indonesia: distribution and conservation of endemic primata taxa. Oryx, 32(2), 145–156. https://doi.org/10.1046/j.1365-3008.1998.d01-24.x
Nijman, V. (2001). Forest (and) Primatas: Conservation and ecology of the endemic primatas of Java and Borneo. Tropenbos International: Wageningen.
Nowak, R. M. (1999). Primatas of the world. The Johns Hopkins University Press.
Nurjaman, Bismark, M., Iskandar, S. (2002). Status populasi dan kondisi habitat surili (Presbytis comata) di Cagar Alam Patengan, Jawa Barat. Berita Biologi 6(3), 455–459.
Oates, J. F., & Davies, A. G. (1994). What ate the colobinae? Dalam A. G. Davies & J. F. Oates (Ed.), Colobinae monkey: Their ecology, behaviour, and evolution. Cambridge University Press.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.20.MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi. (2018).
Perbatakusuma, E. A, Supriatna, J., Siregar, R. S. E., Wurjanto, D., Sihombing, L., & Sitaparasti, D. (2006). Mengarustamakan kebijakan konservasi biodiversitas dan sistem penyangga kehidupan di Kawasan Hutan Alam Sungai Batang Toru Provinsi sumatra Utara [Laporan teknik Program Konservasi Orang Utan Batang Toru]. Conservation International Indonesia-Departemen Kehutanan.
Pocock, R. I. (1934). The Monkeys of the genera Pithecus (or Presbytis) and Pygulhrix found to the East of the Bay of Bengal. Dalam Proceedings of the Zoological Society of London (Vol. 104, No. 4, 895–962). Blackwell Publishing Ltd.
Prongay, K., Park, B., & Murphy, S. J. (2013). Risk factor analysis may provide clues to diarrhea prevention in outdoor-housed rhesus macaques (Macaca mulatta). Am J Primatol, 75(8), 872–882.
Puspita, D. (2019). Karakteristik habitat, populasi, dan sebaran surili (Presbytis comata Desmarest 1822) di Cagar Alam Leuweung Sancang, Kabupaten Garut, Jawa Barat [Tesis tidak diterbitkan]. Institut Pertanian Bogor.
Putro, H. R., Rinaldi, D., Arief, H., Soekmadi, R., Kuswanda, W., Chasanatun, F. N., Rahman, D. A., Kosmaryandi, N., Mijiarto, J., Yudiarti, Y., Hakim, F., Fadillah, R. N. P., & Simangunsong, Y. D. (2019). The ecology of Tapanuli orang utan. Working Group of Batang Toru Sustainable Landscape Management Press.
Rahayu, D.W., Nugroho, E.D. (2015). Biologi molekuler dalam perspektif konservasi. Plantaxia.
Rode-Margono, E. J., Nijman, V., Wirdateti, Nekaris K. A. I. (2014). Ethology of the critically endangered Javan slow loris Nycticebus javanicus E. Geoffroy Saint-Hilaire in West Java. Asian Primates Journal, 4(2), 27–41.
Rode-Margono, E. J., Rademaker, M., Wirdateti, Strijkastra, A., & Nekaris, K.A.I. (2015). Noxius arthropods as potential prey of the venomous Javan slow loris (Nycticebus javanicus) in a West Javan volcanic agricultural system. Journal of natural History, 49, 1949–1959. https://doi.org/10.1080/00222933.2015.1006282
Roos, C., Boonratana, R., Supriatna, J., Fellowes, J. R., Groves, C. P., Nash, S. D., Rylands, A. B., & Mittermeier, R. A. (2014). An updated taxonomy and conservation status review of Asian primatas. Asian Primatas Journal, 4(1), 1–38. http://www.primata-sg.org/storage/asian-primatas-journal/volume-41/2014June24_APJ_Vol4_1.pdf
Ruhiyat, Y. (1983). Socio-ecological study of Presbytis aygula in west Java. Primatas, 24(3), 344–359. https://doi.org/10.1007/BF02381980
Ruskhanidar. (2020). Kajian prospek keberlanjutan kedih (Presbytis thomasi) di Cagar Alam Pinus Jantho Kabupaten Aceh Besar Provinsi Aceh. [Disertasi tidak diterbitkan]. Institut Pertanian Bogor.
Saroyo. (2008). Karakteristik tempat tidur tangkasi (Tarsius spectrum). J Ilmiah Sains, 8, 1–4.
Saroyo, & Koneri, R. (2013). Konservasi primata endemik nokturnal, tangkasi (Tarsius spectrum), melalui kajian distribusi dan estimasi populasi di Sulawesi Utara [Laporan hasil penelitian hibah kompetensi lembaga penelitian]. Universitas Sam Ratulangi. Manado.
Saroyo, Koneri, R., Siahaan, R., Tallei, T. E., Kiroh, H. J., & Repi, T. (2014). Density of tangkasi (Tarsius spectrum) population and development of population estimation method based on duet call at Tangkoko-Batuangus Nature Reserve, North Sulawesi. Current Research Journal of Biological Sciences, 6(1), 42–45. https://maxwellsci.com/print/crjbs/v6-42-45.pdf
Saroyo. (2021). Pariwisata alam di Taman Wisata Alam Batuputih, Kota Bitung, Sulawesi Utara di era pandemi Covid-19. Jurnal Lentera: Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, 1(1), 11–14. https://doi.org/10.57207/lentera.v1i1.7
Saroyo. (2021). Riparian di Sulawesi Utara sebagai habitat tangkasi (Tarsius spectrumgurskyae). Jurnal Lentera: Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, 2(2), 1–4. https://doi.org/10.57207/lentera.v2i2.22
Sato, K., & Sasaki, S. (2018). Genetic engineering innonhuman primatas for human disease modeling. Journal of Human Genetics, 63, 125–131. https://doi.org/10.1038/s10038-017-0351-5
Sawitri, R., Bismark, M. & Karlina, E. (2013). Ekosistem mangrove sebagai objek wisata alam di Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan di Kota Tarakan. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 10(3), 297–314. https://doi.org/10.20886/jphka.2013.10.3.297-314
Schapiro, S. J. (2017). Handbook of primata behavioral management. CRC Press.
Setiawan, A., Wibisono, Y., Nugroho, T. S., Agustin, I. Y., Imron, M. A., Pudyatmoko, S., & Djuwantoko. (2010). Javan surili: A survey population and distribution in Mt. Slamet Central Java, Indonesia. Jurnal Primatologi Indonesia, 7, 51–54. https://www.researchgate.net/publication/277729736_Javan_Surili_A_Survey_Population_and_Distribution_in_Mt_Slamet_Central_Java_Indonesia
Setiawan, A., Simanjuntak, C., Saumanuk, I., Tateburuk, D., Dinata, Y., Liswanto, D., & Rafiastanto, A. (2020). Distribution survey of Kloss’s gibbons (Hylobates Klosii) in Mentawai Islands, Indonesia. Biodiversitas, 21(5), 2224–2232. https://doi.org/10.13057/biodiv/d210551
Shekelle, M., Gursky-Doyen, S., & Richardson, M. C. (2013). Family Tarsiidae (Tarsiers). Dalam R. A. Mittermeier, A. B. Rylands, & D. E. Wilson (Ed.). Handbook of the mammals of the world: Volume 3 primatas (236–261). Lynx Edicions.
Shekelle, M., Groves, C. P., Maryanto, I., & Mittermeier, R. A. (2017). Two new tarsier species (Tarsiidae, Primatas) and the biogeography of Sulawesi, Indonesia. Primata Conservation, 31(1),1–9. http://www.primata-sg.org/storage/pdf/PC31_Shekelle_ et_al_Two_new_tarsiers.pdf
Shekelle, M., Groves, C. P., Maryanto, I., Mittermeier, R. A., Salim, A., & Springer, M. S. (2019). A new tarsier species from the Togean Islands of Central Sulawesi, Indonesia, with references to Wallacea and conservation on Sulawesi. Primata Conservation (33), 65–73. http://www.primata-sg.org/storage/pdf/PC33_Shekelle_New_tarsier_species.pdf
Siregar, E. H., Atmowidi, T., & Kahono, T. (2016). Diversity and abundance of insect pollinators in different agricultural lands in Jambi, sumatra. Hayati J. Biosciences, 23(1), 13–17. https://doi.org/10.1016/j.hjb.2015.11.002
Sprague, D. S. (1998). Age, dominance rank, natal status, and tenure among male macaques. American Journal of Physical Anthropology: The Official Publication of the American Association of Physical Anthropologists, 105(4), 511–521.
Srivathsan, A., & Meier, R. (2011). Proboscis monkeys (Nasalis larvatus (Wurmb, 1787)) have unusually high-pitched vocalizations. The Raffles Bulletin of Zoology, 59(2), 319–323. https://www.researchgate.net/publication/263429543_Proboscis_monkeys_Nasalis_larvatus_Wurmb_1787_have_unusually_high-pitched_vocalizations
Steenbeek, R., & van Schaik, C. P. (2001). Competition and group size in Thomas langur (Presbytis thomasi) the folivor paradox revisited. Behavioral Ecology and Sociobiology, 49, 100–110.
Sterck, E. H. M. (1995). Female, food and fights a sociological comparison of the sympatric Thomas langur and long tailed macaque [Tesis tidak diterbitkan]. Utrecht Universiteit.
Stute, P., Wood, C. E., Kaplan, J. R., & Cline, J. M. (2004). Cyclic changes in the mammary gland of cynomolgus macaques. Fertil. Steril. 82, 1160–1170. https://doi.org/10.1016/j.fertnstert.2004.04.035
Sumedi, D. P. (2015, 23 September). Puluhan bekantan diduga terpanggang di hutan Kalimantan. Tempo. https://nasional.tempo.co/read/703036/puluhan-bekantan-diduga-terpanggang-di-hutan-kalimantan/full&view=ok
Supartono, T. (2010). Karakteristik habitat dan distribusi surili (Presbytis comata) di Taman Nasional Gunung Ciremai [Tesis tidak diterbitkan]. Institut Pertanian Bogor.
Supriatna, J., & Ramadhan, R. (2016). Pariwisata primata Indonesia. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Supriatna, J., Dwiyahreni, A. A., Winarni, N., Mariati, S., & Margules, C. (2017). Deforestation of primata habitat on Sumatra and adjacent islands, Indonesia. Primata Conserv, 31(1), 71–82. https://www.researchgate.net/publication/317674178_Deforestation_of_Primata_Habitat_on_Sumatra_and_Adjacent_Islands_Indonesia
Supriatna, J., & Ramadhan, R. (2016). Pariwisata primata Indonesia. Buku Obor.
Supriatna, J. (2019). Field guide to the primatas of Indonesia. Yayasan Pustaka Obor.
Supriatna, J., & Wahyono, E. H. (2000). Panduan lapangan primata Indonesia. Yayasan Obor.
Susanto, A.G. (2011). Genetika. Graha Ilmu.
Syafutra, R. (2016). Habitat dan populasi mentilin (Cephalopachus bancanus bancanus) di Kabupaten Bangka [Tesis tidak diterbitkan]. Institut Pertanian Bogor.
Syaukani. (2012). Study of population and home range of Thomas Langur (Presbytis thomasi) at Soraya Research Station, Leuser Ecosystem. Jurnal Natural, 12(1), 37–41.
Taman Nasional Siberut (2022). Home [Laman Facebook]. Facebook. Diakses pada 21 April 2024, dari https://web.facebook.com/photo/?fbid=153536826970754&set=a.153 536816970755
Tejaswi, K. P., Kumara, H. N. and Kumar, S. (2013). Gaadli. Dalam S. Radhakrishna, M. A. Huffman, & A. Sinha (Ed.), The macaque connection (Vol. 43, 127–133). Springer.
Tropenbos Indonesia. (2018, 17 Desember). MoU on EEA Management of orang utan corridor in Sungai Putri–Gunung Tarak – Gunung Palung Landscape.
Umroni, U. (2020, 4 Mei). Keluar cairan putih dari payudara saat hamil 9 bulan. Alodokter. https://www.alodokter.com/komunitas/topic/kesuburan-asi.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. (1990). https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/46710/uu-no-5-tahun-1990
Van Noordwijk, M., & Van Schaik, C. (1985). Male migration and rank acquisition in wild long-tailed macaques (Macaca fascicularis). Animal Behaviour, 33(3), 849–861.
Visvader, J. E., & Stingl, J. (2014). Mammary stem cells and the differentiation hierarchy: Current status and perspectives. Gene & Development, 28, 1143–1158. https://doi.org/10.1101/gad.242511.114
Voris, H. K, & Museum, F. (2000). Maps of Pleistocene sea levels in Southeast Asia: Shorelines, river systems and time durations. J Biogeography, 27, 1153–1167. https://doi.org/10.1046/j.1365-2699.2000.00489.x
Vun, V. F., Mahani, M. C., Lakim, M., Ampeng, A. & Md-Zain, B. M. (2011). Phylogenetic relationships of leaf monkeys (Presbytis; Colobinae) based on cytochrome b and 12S rRNA genes. Genet. Mol. Res., 10(1), 368-381. https://doi.org/10.4238/vol10-1gmr1048
Wahyuni, T. (1999). Bakteri enteropatogen pada monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) tingkat keterpaparan dan pola kepekaannya terhadap beberapa antibiotik [Tesis tidak diterbitkan]. Institut Pertanian Bogor.
Weitzel, V. & Groves, C. (1985). The nomenclature and taxonomy of the colobine monkeys of Java. International Journal of Primatology, 6(4), 399–409. https://doi.org/10.1007/BF02736386
Whittaker, D. J. (2005). Evolutionary genetics of kloss's gibbons (Hylobates klossii): systematics, phylogeography and conservation [Disertasi]. Michigan State University.
Whittaker, D. J. (2006). A conservation action plan for the Mentawai Primatas. Primata Conservation, (20), 95–105. http://dx.doi.org/10.1896/0898-6207.20.1.95
Whittaker, D. J., & Geissmann, T. (2008). Hylobates klossii. The IUCN Red List of Threatened Species 2008: e.T10547A3199263. http://dx.doi.org/10.2305/ IUCN.UK.2008.RLTS.T10547A3199263.en.
Wich, S. A., Romy, S., Sterch, E. H. M., Korstjens, A. H., Willems, E. P., & Van Shaick, C. P. (2007). Demography and life history of Thomas langur (Presbytis thomasi). American Journal of Primatology, 69,641–651.
Widiana, A., Hasby, M.R., & Wisnu, U. 2018. Distribusi dan estimasi surili (Presbytis comata) di Kamojang Kabupaten Garut Jawa Barat. Al-Kauniyah Jurnal Biologi, 11(2), 116–121. https://doi.org/10.15408/kauniyah.v11i2.6621
Wiens, F. (2002). Behavior and ecology of wild slow lorises (Nycticebus coucang): Social organization, infant care system, and diet [Disertasi]. Bayreuth University.
Wijaya, E. A., Rahayuningsih, Y., Rahajoe, J. S., Ubaidillah, R., Maryanto, I., Walujo, E. B., & Semiadi, G. (2014). Kekinian keanekaragaman hayati Indonesia. LIPI Press. http://penerbit.lipi.go.id/data/naskah1432194926.pdf
Wilting, A., Sollmann, R., Meijaard, E., & Helgen, K. M. (2012). Mentawai’s endemic, relictual fauna: Is it evidence for Pleistocene extinctions on sumatra? J Biogeogr., 39, 1608–1620. https://doi.org/10.1111/j.1365-2699.2012.02717.x
Wirdateti. (2005). Pengamatan Nycticebus coucang (Kukang) di Taman Nasional Gunung Halimun. Fauna Indonesia, 5(2), 49–54.
Wirdateti, & Dahrudin, H. (2006). Pengamatan habitat, pakan dan distribusi Tarsius tarsier (tarsius) di Pulau Selayar dan TWA Patunuang, Sulawesi Selatan. Biodiversitas, 9(2), 152–155. https://smujo.id/biodiv/article/download/399/420/418
Wirdateti, Mulyadi, Erniwati, Widodo, W., Nugraha, R. T. P., Dwibadra, D., Murniati, D. C., & Yulianto. (2017). Pengamatan jenis fauna di wilayah Pekalongan, Jawa Tengah [Laporan Perjalanan Program DIPA]. Puslit Biologi-LIPI.
Wirdateti. (2012). Sebaran dan habitat kukang jawa (Nycticebs javanicus) di area Perkebunan Sayur Gunung Papandayan, Kabupaten Garut. Berita Biologi, 11(1), 113–120. https://doi.org/10.14203/beritabiologi.v11i1.1887
Wu, A., Dong, Q., Gao, H., Shi, Y., Chen, Y., Zhang, F., Bandyopadhyay, A., Wang, D., Gorena, K. M., Huang, C., Tardif, S., Nathanielsz, P. W., & Sun, L-Z. (2016). Characterization of mammary epithelial stem/progenitor cells and their changes with aging in common marmosets. Sci. Rep., 6, 32190. https://doi.org/10.1038/srep32190
Zannah, R. (2017). Analisis vegetasi pohon di plot fenologi pos monitoring Sikundur Taman Nasional Gunung Leuser [Skripsi tidak diterbitkan]. Universitas Medan Area.
Zanzani, S. G., Gazzonis, A. L., Epis, S., Manfredy, M. T., & Nakauchi, K. (2016) Study of the gastrointestinal parasitic fauna of captive non-human primatas (Macaca fascicularis). Parasitology Research, 115(1), 307–312.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.