Templates
Indexed by
Citedness
Tanah sulfat masam dan tanah gambut, dua jenis tanah bermasalah yang berada pada ekosistem lahan basah (wetland). Kedua jenis tanah ini baru populer sejak 1970-an dengan adanya pembukaan persawahan pasang surut bersamaan dengan program transmigrasi, tetapi selalu diperbincangkan sampai sekarang karena belum memberikan kepuasan dalam pemanfaatannya. Pada awalnya, dilaporkan produksi padi dan komoditas lainnya yang diusahakan oleh para transmigran, bahkan beberapa tanaman yang dibudidayakan, gagal tumbuh.
Buku Sifat dan Pengelolaan Tanah Sulfat Masam dan Gambut ini mencoba mengupas lebih detail tentang sifat kedua jenis tanah bermasalah terkait dengan pemanfaatannya untuk pertanian. Buku ini dapat dimanfaatkan peneliti, penyuluh, sivitas akademika, termasuk penyusun kebijakan dan pemangku kepentingan (stakeholder) yang terkait dengan bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, dan lingkungan hidup sebagai pengetahuan sekaligus menambahkan khazanah pustaka tentang lahan basah secara umum dan lahan rawa khususnya.
AARD (Agency for Agricultural Research and Development) and LAWOO (The Land Water Research Group). 1992. Acid sulfate soils in the humid tropics: Simulation model and chemical processes to evaluate water management strategies. Wageningen, The Netherlands.
Acero, P., C. Ayora, C. Torrento, and J.M. Nieto. 2006. The behavior of trace elements during schwertmannite precipitation and subsequent transformation into goethite and jarosite. Geochimica et Cosmochimica Acta. 70; 4130–4139
Adimihardja, A., K. Subagyono, dan M. Al-Jabri. 2006. Konservasi dan rehabilitasi lahan rawa. Dalam; D.S. Ardi, U. Kurnia, H.S. Mamat, W. Hartatik dan D. Setyorini (Eds.). Karakteristik dan Pengelolaan Lahan Rawa. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Bogor. pp 229–274.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.