Templates
Indexed by
Citedness
Koko Koswara atau lebih akrab disapa Mang Koko adalah salah satu seniman yang mempunyai pengaruh besar terhadap perubahan karawitan Sunda. Kemampuannya dalam mendinamiskan permainan kecapi, dalam aspek kemampuan tangan dan olah vokal, telah melahirkan inovasi karawitan Sunda yang tidak pernah ada sebelumnya. Buku Kawih Gaya Mang Koko: Pengantar Tinjauan Tekstual dan Kontekstual ini menyajikan analisis mendalam tentang kawih gaya Mang Koko yang lebih dikenal dengan sebutan kawih wanda anyar. Buku ini juga mengangkat profil Mang Koko dan kreativitasnya dalam kesenian karawitan Sunda serta menggali lebih dalam bagaimana aspek-aspek tekstual dan kontekstual kawih gaya Mang Koko terimplementasikan dalam lagu “Guntur Galunggung”. Buku ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik sebagai bacaan maupun sumber rujukan berharga untuk pemerintah, akademisi, seniman, dan semua pihak yang menaruh perhatian terhadap kesenian karawitan Sunda, khususnya kawih gaya Mang Koko.
Abizar lahir di Bandung pada 30 Desember 1995. Mengenyam pendidikan S-1 di Universitas Pendidikan Indonesia jurusan pendidikan musik. Studi S-2 dilanjutkan di Institut Seni Indonesia Surakarta jurusan studi seni dengan fokus penciptaan musik. Tidak hanya menekuni bidang pendidikan musik, Abizar juga pernah belajar bersama beberapa komposer, baik nasional maupun internasional, di antaranya Iwan Gunawan, Prof. Dieter Mack, Prof. Rahayu Supanggah, Prof. Pande Made Sukerta, dan Dr. AL Suwardi. Karya yang pernah dibuat Abizar, antara lain Kakol (2016), Geh Opat (2016), Anggana (2017), Enak? (2018), Jalan Kecil (2018), Sapopoe (2019), dan Eternal (2020). Abizar juga aktif dalam dunia kepenulisan, khususnya mengenai musik dan seni pertunjukan. Beberapa karya tulis yang telah dihasilkan, di antaranya: 1) “Dampak Pariwisata Terhadap Kelestarian Budaya Lokal Kampung Adat Cireundeu dalam prosiding Quovadis”. Pendidikan Seni Pascasarjana, UPI Bandung; 2) “Eternal: Interpretasi Puisi Simbol “Q” Karya Sutardji Calzoum Bachri” dalam Jurnal Kajian Seni UGM; 3) “Kawih Tembang: Kreativitas Garap Musikal Nano Suratno dalam Album Dalem Kaum” (Buku Bunga Rampai Sanggit Ngudi Kasampurnan dalam rangka purna tugas Prof. Dr. Dharsono, M.Sn.); 4) Buku bertajuk Tilas, Ulas: Ulasan dan Kritik Seni Pertunjukan yang diterbikan Padepokan Seni Bagong Kussudiardja, Yogyakarta; 5) “The Silent Sound of Bandung” [Bunyi Sunyi Bandung] dalam buku Sounding Indonesia, Indonesians Sounding A compendium of Music Discourses; sejumlah ulasan seni pertunjukan di Selisik Aksara; dan sejumlah esai di web BandungBergerak.id, antara lain: 1) “Kawih menurut Musikolog Sunda Raden Machjar Angga Kusumadinata”; 2) “Seputar Mang Koko dan Karyanya (1): Maestro Karawitan Sunda”, 3) “Seputar Mang Koko dan Karyanya (2): Letusan Dahsyat 1982 dalam Syair Guntur Galunggung”; 4) “Seputar Mang Koko dan Karyanya (3): Sosok Seniman yang Mendidik”; 5) “Seputar Mang Koko dan Karyanya (4): Mencari Data Mang Koko ke Rumah Pak Rasita”; 6) “Seputar Mang Koko dan Karyanya (5): Bertahan dari Kritikan Polisi Kebudayaan”; 7) “Seputar Mang Koko dan Karyanya (6): Belajar Kecapi”; 8) “Seputar Mang Koko dan Karyanya (7): Berkunjung ke Rumah Bu Ida Rosida”; 9) “Seputar Mang Koko dan Karyanya (8): Prof Iskandarwassid dan Syair Lagu Guntur Galunggung”; 10) “Seputar Mang Koko dan Karyanya (9): Kilas Balik Gending Karesmen”; 11) “Menatap Pertunjukan Wayang Golek Virtual”; 12) “Genjring Akrobat, antara Seni dan Kekuatan Super Seorang Ibu”; dan 13) “Sareundeu Angklung Buncis Cireundeu”.
Aminuddin. (2008). Semantik: Pengantar studi tentang makna. Sinar Baru Algensindo.
Apel, W. (1974). Harvard dictionary of music. The Belksnap Press.
Atja, A., & Danasasmita, S. (1981). sanghiyang siksakanda ng karesian: naskah sunda kuno tahun 1518. Proyek Pengembangan Permuseuman Jawa Barat.
Ayatrohaedi. (1987). Masyarakat Sunda Sebelum Islam. Lembaga Penelitian Universitas Indonesia.
Csikszentmihalyi, M. (1999). Implications of a systems perspective for the study of creativity. Dalam Handbooks of Creativity. University Press.
Danesi, M. (2011). Pesan, tanda, dan makna: Buku teks dasar mengenai semiotika dan teori komunikasi. Jalasutra.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1985). Ensiklopedi musik Indonesia seri K-O. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Dewan Kesenian Jakarta (7 November, 2021). Pekan komponis Indonesia 2021: Hari kedua [Video]. Youtube. https://www.youtube.com/watch?v=c9WvrUGPczM&t=363s&ab_channel=DewanKesenianJakarta
Irawan, E. (2003). Komparatif gaya nyanyian tiga orang sinden populer Jawa Barat: Hj. Idjah Hadidjah, Cicih Cangkurileung, dan Cucu Setiawati [Tesis]. Universitas Gadjah Mada.
Purwadi. (2005). Ensiklopedi kebudayaan Jawa. Bina Media.
Eringa, F. S. (1984). Soendaas-Nederlands woordenboek. Foris Publications Holland.
Eriyanto. (2011). Analisis wacana, pengantar analisis teks media. LKiS Group.
Fathurahman, O. (2016). Filologi indonesia, teori dan metode. UIN Jakarta Press.
Hadi, Y. S. (2017). Kajian Tari Teks dan Konteks. Pustaka Book Publisher.
Hardjana, S. (1983). Estetika musik. Depdikbud Dikmenjur.
Hastanto, S. (2002). Ansambel musik tradisional. Dalam Indonesian heritage: Seni pertunjukan (Vol. 8). Buku Antar Bangsa.
Hastanto, S. (2005). Musik tradisi Nusantara: Musik-musik yang belum banyak dikenal. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
Hastanto, S. (2011). Kajian musik Nusantara-1. ISI Press Solo.
Hastanto, S. (2012). Kajian musik Nusantara-2. ISI Press Surakarta.
Herdini, H. (2011). Perkembangan karawitan Sunda. Dalam 200 tahun seni di Bandung. Pusbitari Press.
Herdini, H. (2014). Perkembangan karya inovasi karawitan Sunda Tahun 1920-2008. Sunan Ambu STSI Press.
Hernawan, D. (2005). Pengantar karawitan Sunda. P4ST UPI.
Iskandar, P. (1977). Budaya Jaya 1977. Dewan Kesenian Jakarta.
Iskandarwassid. (2017). Analisis Sastra Lagu Guntur Galunggung Karya Mang Koko.
Kaelan. (2009). Filsafat bahasa semiotika dan hermeneutika. Paradigma.
Kartika, D. S. (2007). Kritik seni. Rekayasa Sains.
Kerlinger, F. N. (1990). Asas-asas penelitian behavioral. Gadjah Mada University Press.
Koesoemadinata, R.M.A. (1969). Ilmu seni raras. Pradjaparamita.
Koswara, T. B., & Saripin, A. S. (1992). Pembaharu karawitan Sunda “Mang Koko” (Haji Koko Koswara). Yayasan Cangkurileung Pusat.
Koswara, T. B. (1995). Pengetahuan karawitan Sunda. Yayasan Cangkurileung Pusat.
Koswara, K. (1968). Kumpulan notasi lagu Mang Koko: Tulisan tangan Mang Koko [Dokumen Pribadi].
Koswara, T. B. (1995). Pengetahuan karawitan Sunda. Yayasan Cangkurileung Pusat.
Krader, B. (1995). Etnomusikologi. Yayasan Bentang Budaya.
Kubarsah R, U. (1994). Waditra: Mengenal alat-alat kesenian daerah Jawa Barat. CV. Sampurna.
Kusumadinata, R. M. A. (Juli, 1927). “Elmoening kawih Soenda”. Poesaka Soenda.
Madrotter, H. (2018, 21 Juni). Mang Koko dan ganda mekar. Madrotter-treasure-hunt. http://madrotter-treasure-hunt.blogspot.com/2018/08/mang-koko-ganda-mekar.html
Mayakania, N. D. (2014). Internalisasi ajen atikan melalui kakawihan kaulinan barudak buhun untuk membina kesalehan budaya (studi pada komunitas hong di Dago Pakar Bandung) [Disertasi]. Universitas Pendidikan Indonesia.
Mulyana, A. R. (2005). Gurit lagu kawih Sunda. STSI Surakarta.
Nakagawa, S. (2000). Musik dan kosmos: Sebuah pengantar etnomusikologi. Yayasan Obor Indonesia.
Nattiez, J.-J., & Ellis, K. (1989). Reflections on the development of semiology in music. Music Analysis, 8(1/2), 21. https://doi.org/10.2307/854326
Palmer, R. E. (1969). Hermeneutics: Interpretation theory in Schleiermacher, Dilthey, Heidegger, and Gadamer. Northwestern University Press.
Parera, J. D. (1990). Teori semantik. Penerbit Erlangga.
“Cangkurileung buku kumpulan kawih Sunda Mang Koko”. (t.t.). https://pemulungbukubekas.blogspot.com/2017/03/cangkurileung-buku-kumpulan-kawih-sunda.html
Prier, K. -E. (2011). Kamus musik. Pusat Musik Liturgi.
Rasta, O. (1992). Kawit bulletin kebudayaan Jawa Barat: Sekilas tentang pengetahuan karawitan tradisi Sunda. 44. Nirmana.
Ratna, N. K. (2010). Metode penelitian: Kajian budaya dan ilmu sosial humaniora pada umumnya. Pustaka Pelajar.
Ricoeur, P. (2012). Teori interpretasi, memahami teks, penafsiran, dan metodologinya. IRCiSoD.
Robson, S. (1988). Principles of Indonesian philology. Foris Publications.
Rohidi, T. R. (2011). Metodologi penelitian seni. Cipta Prima Nusantara.
Rosidi, A. (2013a). Mengenal kesusasteraan Sunda. PT Dunia Pustaka Jaya.
Rosidi, A. (2013b). Tembang jeung kawih. PT Kiblat Buku Utama.
Rosidi, A. (2000). Ensiklopedi Sunda, alam, manusia, dan budaya, termasuk Budaya Cirebon dan Betawi. PT Dunia Pustaka Jaya.
Rustopo. (2010). Gamelan kontemporer di Surakarta. ISI Press Solo.
Ruswandi, T. (1997). Bulletin kebudayaan Jawa Barat kawit nomor 49: Peranan Mang Koko dalam penggalian karawitan Sunda.
Ruswandi, T. (2007). Mang Koko: Maestro karawitan Sunda. Kelir.
Ruswandi, T. (2016). Kreativitas Mang Koko Dalam Karawitan Sunda. Panggung, 26(1). https://doi.org/http://dx.doi.org/10.26742/panggung.v26i1.165
Ruswandi, T. (2020). Mang Koko dalam inovasi gamelan salendro. Jurnal Paraguna, 7(1), 49–59.
Ruswandi, T. (2021). Kreativitas Mang Koko dalam sekar jenaka Grup Kanca Indihiang. Budaya Etnika, 5(1), 3–13.
Scriven, M. (1976). Reasoning. McGraw-Hill.
Sadie, S. (1998). The new grove dictionary of music and musicians (vol. 13). Grove’s Dictionaries of Music Inc.
Salmun, M. A. (1958, Desember). Seni Suara Sunda. Majalah Bulanan Indonesia.
Santosa. (2011). Komunikasi seni, aplikasi dalam pertunjukan gamelan. ISI Press Surakarta.
Sasaki, M. (2007). Laras pada karawitan Sunda. P4ST UPI.
Satriana, R. (2016). Karawitan Sunda Gaya Mang Koko dan pengaruhnya terhadap perkembangan karawitan Sunda [Disertasi]. Universitas Gadjah Mada.
Satriana, R., Haryono, T., & Hastanto, S. (2014). Kanca Indihiang sebagai embrio kreativitas Mang Koko. Resital, 15(1). https://doi.org/https://doi.org/10.24821/resital.v15i1
Satriana, R., Haryono, T., & Hastanto, S. (2015). Aplikasi konsep laras dan surupan pada kawih kecapian gaya Mang Koko. TEROB, 6(1). https://www.jurnalterob.stkw-surabaya.ac.id/index.php/TEROB/article/view/76
Shalley, C. E., & Breidental, A. P. (2021). Conducting rigorous research on individual creativity. Dalam J. Zhou & E. D. Rouse (Eds.), Handbook of Research on Creativity and Innovation. Edward Elgar Publishing.
Sobur, A. (2014). Filsafat komunikasi: Tradisi dan metode fenomenologi. PT Remaja Rosdakarya.
Soedarsono. (1992). Pengantar apresiasi seni. Balai Pustaka.
Soepandi, A. (1970). Teori dasar karawitan. PT Pelita Masa.
Soepandi, A. (1977). Penuntun pengajaran karawitan Sunda. Proyek Peningkatan/Pengembangan ASTI Bandung.
Soepandi, A. (1985). Lagu pupuh: Pengetahuan dan notasinya. Pustaka Buana.
Soepandi, A. (1987). Peralatan hiburan dan kesenian tradisional daerah Jawa Barat. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Soepandi, A., & Sastramidjaja, A. (1977). Bulletin kebudayaan Jawa Barat nomor 12. Proyek Penunjang Peningkatan Kebudayaan Nasional Provinsi Jawa Barat.
Soewarlan, S. (2018). Etnomusikologi masa kini: Implementasi pandangan dalam masyarakat. ISI PRESS.
Stenberg, R. J., & Lubart, T. I. (1999). The concept of creativity: Prospect and paradigm. Dalam Handbooks of Creativity. University Press.
Sternberg, R. J. (t.t.). Enhancing People’s Creativity. Dalam J. C. Kaufman & R. J. Stenberg (Eds.), The Cambridge Handbook of Creativity (Second). Cambridge University Press.
Sudjiman, P., & Zoest, A. Van. (1992). Serba-serbi semiotika. Gramedia Pustaka Utama.
Sukanda, E. (1996). Kecapi Sunda. Direktorat Jendral Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Sukerta, P. M. (2011). Metode penyusunan karya musik: Sebuah alternatif. ISI Press Solo.
Sukyadi, D. (2011). Teori dan analisis semiotika. Rizqi Press.
Sumardjo, J. (2010). Estetika paradoks. Sunan Ambu Press.
Sumaryo. (1981). Komponis, pemain musik dan publik. PT Dunia Pustaka Jaya.
Suratno, N., & Warnika, E. (1983). Pengetahuan karawitan Sunda. Depdikbud Dikmenjur.
Synott, A. (2016). Tubuh sosial: Simbolisme, diri, dan masyarakat. Jalasutra.
Tabrani, P. (1975). Potensi manusia: Kreativitas. ITB Press.
Tafsir, A. (2017). Filsafat ilmu, mengurai ontologi, epistemologi dan aksiologi pengetahuan. PT Remaja Rosdakarya.
Tambajong, J. (1992). Ensiklopedi musik : Vols. 1 A-L. PT Cipta Adi Pustaka.
Ullman, S., & Sumarsono. (2012). Pengantar semantik. Pustaka Pelajar.
Upandi, P. (1984). Pengetahuan karawitan: Latar belakang dan perkembangan karawitan Sunda. Proyek Pengembangan Institut Kesenian Indonesia Sub Proyek Akademi Seni Tari Indonesia Bandung.
Upandi, P. (2004). Kawih kepesindenan karya Eutik Muchtar [Tesis]. Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Upandi, P. (2009). Metode pembelajaran kliningan: Kawih dan gending pirigannya. STSI Press.
Upandi, P. (2011). Gamelan salendro: gending dan kawih kepesindenan lagu-lagu jalan. Lubuk Agung.
van Zanten, W. (1991). Ornamen vibrato dalam tembang Sunda cianjuran. Seni pertunjukan indonesia: Jurnal Masyarakat Musikologi Indonesia, no.2.
Wade, C., & Tavris, C. (2007). Psikologi (Kesembilan, Vol. 1). Penerbit Erlangga.
Wardhani, D. (2011). Etude kecapi Gaya Mang Koko sebagai bahan ajar di SMKN 10 Bandung [Thesis]. Universitas Pendidikan Indonesia.
Wiardi, D. (2005). Menelusuri perkembangan gamelan Sunda di Sunda Jawa Barat [makalah di internet].
Williams, S. (t.t.). The garland encyclopedia of world music: Southeast Asia (Vol. 4). Garland Publishing, Inc.
Wiramihardja, S. A. (2015). Pengantar filsafat. PT Refika Aditama.
Wiratmadja, A. S. (1996). Mengenal Seni Tembang Sunda. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Daerah Tk. I Jawa Barat, Wahana Iptek.
Wolff, S. (2017). Analisis dokumen dan rekaman. Dalam Uwe Flick, Ines S, & Ernest, von Kardoff (Eds.), Buku induk penelitian kualitatif: paradigma, teori, metode, prosedur, dan praktik. Cantrik Pustaka.
Yoyo, R. W. (1986). Teori menabuh gamelan Sunda. Depdikbud Kabupaten Bandung.
Idarosidakoko. (2017, 1 Agustus). Seniman besar 3 jaman [foto]. Instagram. https://www.instagram.com/p/BXPRu7ZFmeR/
Zoetmulder, P. J. (1982). Old Javanese-English dictionary. ’S-Gravenhage-Martinus Nijhoff.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.