Upacara Tabuik: Mengelola Konflik Melalui Musik pada Masyarakat Minangkabau
Keywords:
upacara tabuik, kajian musik, KonflikSynopsis
Upacara Tabuik merupakan representasi dari kisah peperangan Husein bin Ali bin Abi Thalib yang direkonstruksi dalam bentuk ritual upacara oleh masyarakat Minangkabau di Pariaman, Sumatra Barat. Rangkaian elemen ritual terdiri dari bagian-bagian simultan, yang di antaranya adalah ‘peperangan’ yang diiringi oleh permainan musik sosoh. ‘Peperangan’ yang dimaksud merupakan pertemuan dua kelompok Tabuik di arena, yang merupakan klimaks dari rangkaian upacara. Musik sosoh yang dimainkan dalam momen ini adalah kekuatan untuk membangun sikap kebertahanan dua kelompok terhadap satu dan lainnya.
Ucapara Tabuik: Mengelola Konflik Melalui Musik pada Masyarakat Minangkabau, ditulis oleh seorang putra Minangkabau yang menekuni bidang seni dan budaya Minangkabau, memaparkan bagaimana kajian terhadap sikap kebertahanan masyarakat tampak dalam ritual peperangan upacara Tabuik. Diawali dengan pembahasan terhadap konflik dalam masyarakat dan sikap kebertahanan sistem sosial terhadapnya, buku ini kemudian menjelaskan perjalanan menuju perwujudan sikap kebertahanan dalam ruang lingkup upacara Tabuik dan musik sosoh.
Buku ini merupakan kontribusi acuan dalam berbagai kajian, terutama kebudayaan daerah, nilai dalam masyarakat, serta isu-isu masyarakat dalam budaya lainnya. Berbagai kalangan, terutama anda yang berperan sebagai masyarakat, mahasiswa, seniman, hingga peneliti, akan mendapatkan buku ini memperkaya rujukan bidang ilmu tersebut.
Downloads
References
Abidin, Z. (2009). Filsafat manusia: Memahami manusia melalui filsafat. PT Remaja Rosdakarya.
Adian, D. G. (2010). Pengantar fenomenologi. Koekoesan.
Adian, D. G. (2013). Rasionalitas kerjasama: Sebuah teori rekonsiliasi sosial. Koekoesan.
Aceh, A. (1984). Syi’ah rasionalisme dalam Islam. Ramadhani.
Armstrong, K. (2007). Sejarah Tuhan: Kisah pencarian Tuhan yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi, Kristen dan Islam selama 4000 Tahun (Z. Am, Penerj.). Mizan.
Ansary, T. (2010). Dari puncak Bagdad: Sejarah dunia versi Islam (Y. Liputo, Penerj.). Zaman (Karya original diterbitkan pada 2010).
Asril. (2002). Pertunjukan gandang tambua dalam upacara ritual tabuik di Pariaman Sumatra Barat [Tesis tidak diterbitkan]. Universitas Gadjah Mada.
Asril. (2005). Gandang tambua: Musik pembangkit semangat “heroik” dan “patriotik” dalam upacara tabuik di Pariaman Sumatra Barat. Jurnal Panggung STSI Bandung, 27.
Asril. (2013). Perayaan tabuik dan tabot: Jejak ritual keagamaan Islam syi’ah di pesisir barat Sumatra. Panggung, 23(3), 309–320.
Asril. (2015). Peran gandang tasa dalam membangun semangat dan suasana pada pertunjukan tabuik di Pariaman. Humaniora, 27(1), 67–80.
Asril. (2016). Tabuik: Pertunjukan budaya hibrid masyarakat Kota Pariaman, Sumatra Barat [Disertasi tidak diterbitkan]. Pascasarjana ISI Yogyakarta.
Asril., Sastra, A. I., & Rovylendes, A. (2020). Dissemination of gandang tasa traditional music performance through social media in West Sumatra. Dalam 3rd International Conference on Arts and Arts Education (ICAAE 2019) (7–12). Atlantis Press.
Asril, A., Sastra, A. I., & Rovylendes, A. (2019). Manapa: An event to renew social bonds through the performativity of gandang tasa in the Pariaman community West Sumatera. Dalam Seventh International Conference on Languages and Arts (ICLA 2018) (26–35). Atlantis Press.
Bakker, A. (1995). Kosmologi dan ekologi: Filsafat tentang kosmos sebagai rumah tangga manusia. Kanisius.
Bracher, M. (2009). Jacques Lacan: Diskursus dan perubahan sosial: Pengantar kritik budaya Psikoanalisis. Jalasutra.
Capra, F. (2002). Jaring-jaring kehidupan: Visi baru epistemologi dan kehidupan (S. Pasaribu, Penerj.). Fajar Pustaka Baru.
Capra, F. (2005). The Tao of physics: Menyingkap kesejajaran fisika modern dan mistisisme timur (A. I. Hafizh, Penerj.). Jalasutra.
Capra, F. (2009). The hidden connections: Strategi sistemik melawan kapitalisme baru (A. Primanda, Penerj.). Jalasutra.
Chittick, W. C. (2001). Dunia imajinal Ibnu ‘Arabi: Kreativitas imajinasi persoalan diversitas agama (A. Syahid, Penerj.). Risalah Gusti.
Deleuze, G. & Guattari, F. (1987). A thousand plateau: Capitalism and schizophrenia. Continuum.
Deleuze, G., & Guattari, F. (2008). What is philosophy? Reinterpretasi atas filsafat, sains dan seni (M. I. Purnama, Penerj.). Jalasutra. (Karya original diterbitkan 1991).
Djohan. (2009). Psikologi musik. Best Publisher.
Diradjo, I. S. (2009). Tambo alam Minangkabau: Tatanan adat warisan nenek moyang orang Minang. Kristal Multimedia.
Dt. Bandaro, Chaidir, H., & Latief, N. (2004). Nilai kekerabatan dalam adat budaya Minangkabau. Dalam Azmi, (Ed.), Minangkabau yang gelisah. Lubuk Agung.
de Chardin, P. T. (2004). Gejala Manusia (I. Iramanto, Penerj.). Hasta Mitra (Karya original diterbitkan 1995).
Ikhsan, V, E., Asril, A., & Sriwulan, W. (2021). Struktur dramatisasi basalisiah dalam trilogi ritual Tabuik Pariaman. Jurnal Kajian Seni, 7(2), 235–248. https://doi.org/10.22146/jksks.64930
Fauzi, H. (2020). budaya cime’eh dalam struktur dramatik indang tigo sandiang di piaman [Tesis tidak diterbitkan]. ISI Padang Panjang.
Giddens, A. (2010). Teori strukturasi: Dasar-dasar pembentukan struktur sosial masyarakat (Maufur, Penerj.). Pustaka Pelajar (Karya original diterbitkan 1984).
Graves, E. E. (2007). Asal–usul elite Minangkabau modern: Respon terhadap kolonial Belanda abad XIX/XX (N. Andri, L. Marlina, Nurasni, Penerj.). Yayasan Obor Indonesia. (Karya original diterbitkan 1981).
Gregory, A. H. (1997). The roles of music in society: The ethnomusicological perspective. Dalam D. J. Hargraves, & A. C. North (Ed.), The social psychology of music. Oxford University Press.
Hamka. (1976). Tafsir Al-Azhar juz 21-22. PT Bima Ilmu Offset.
Herizal, M. (2007). Saluang dendang: Fungsi integrasi masyarakat Minang di Jakarta [ Tesis tidak diterbitkan]. Institut Seni Indonesia Surakarta.
Hadler, J. (2010). Sengketa tiada putus: Matriarkat, reformis Islam, dan Kolonialisme di Minangkabau. (S. Berlian, Penerj.). Freedom Institut.
Hardiman, F. B. (2008). Heidegger dan mistik keseharian: Suatu pengantar menuju Sein Und Zeit. Kepustakaan Populer Gramedia.
Hitti, P. K. (2006). History of the Arabs: Rujukan induk dan paling otoritatif tentang sejarah Peradaban Islam (R. C. L. Yasin, & D. S. Riyadi, Penerj.). Serambi Ilmu Semesta (Karya original diterbitkan 2002).
Irawan. (2008). Animal ambiguitatis: Memahami manusia melalui pemikiran Maurice Merleau Ponty dan Jacques Lacan. Jalasutra.
Rumi, J. (t.t.). Masnavi e Ma’navi, book IV (E. H. Whinfield, Penerj.).
Jones, T. (2015). Kebudayaan dan kekuasaan di Indonesia: Kebijakan budaya selama abad ke-20 hingga era reformasi (E. R. Terre, Penerj.). KITLV, Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Kadir, A. U. (2004). Nilai kekerabatan dalam adat budaya Minangkabau. Dalam Azmi (Ed.), Minangkabau yang gelisah. Lubuk Agung.
Kato, T. (2005). Adat Minangkabau dan merantau: Dalam perspektif sejarah (G. Asnan & A. Penerj.). Balai Pustaka. (Karya original diterbitkan 1982).
Lathief, S. I. (2010). Psikologi, fenomenologi, eksistensialisme. Pustaka Pujangga.
Malik, C. (2013). Musik sosoh untuk membentuk sikap kebertahanan dalam upacara tabuik di Pariaman Sumatera Barat. [Skripsi tidak diterbitkan]. Institut Seni Indonesia Surakarta.
Malik, C. (2023). Ekologi masyarakat Minangkabau pada lagu sosoh dalam upacara tabuik di Pariaman, Sumatra Barat. Keteg: Jurnal Pengetahuan, Pemikiran dan Kajian Tentang Bunyi, 23(1), 59–70. https://doi.org/10.33153/keteg.v23i1.5167
Merriam, A. P. (1980). The anthropology of music. Northwesttern University Press.
Moleong, L. (1999). Metodologi penelitian kualitatif. PT Remaja Rosdakarya.
Monks, F. (1996). Psikologi perkembangan: Pengantar dalam berbagai bagiannya. Gadjah Mada University Press.
Muchtar, A. (2005). Gandang tambua: Musik pembangkit semangat ‘heroik’ dan ‘patriotik’. dalam upacara tabuik di Pariaman, Sumatra Barat. Jurnal Panggung STSI Bandung, 27, 67–74.
Muluk, H., & Murniati, J. (2007). Konsep kesehatan mental menurut masyarakat etnik Jawa dan Minangkabau. Jurnal Psikologi Sosial, 13(2).
Navis, A. A. (1984). Alam terkembang jadi guru: Adat dan kebudayaan Minangkabau. Grafiti Pers.
van Peursen, C. A. (2010). Strategi kebudayaan (D. Hartoko, Penerj.). Penerbit Kanisius.
Pemerintahan Kota Pariaman. (2012, 1 Februari). https://pariamankota.go.id/profil/kategori?id=1,
Putra, M. (2013). Entrepreneur muslim dan etika wirausaha adat Minangkabau. Alfabeta.
Piliang, Yasraf Amir. (2003). Hipersemiotika: Tafsir Cultural Studies Atas Matinya Makna. Jalasutra.
Supardi, N. I. (2011, 1 Februari). Tabot festival in Bengkulu Indonesia. Gallery of Bengkulu-Indonesia. https://potokito.blogspot.com/2011/11/tabot-festival-in-bengkulu-indonesia.html#more
Maimunah, M. (2012). Sistem pendidikan surau: Karakteristik, isi dan literatur keagamaan. Ta’dib: Jurnal Pendidikan Islam, 17(02), 255270. https://doi.org/10.19109/td.v17i02.34
Rustim. (2010). Interaksi sosial dalam pertunjukan tradisi bagurau saluang di Minangkabau [Tesis tidak diterbitkan]. Universitas Gadjah Mada.
Sacks, O. (2013). Musikofilia: Kisah-kisah tentang musik dan otak (B. S. Tanuwidjaya, Penerj.). Indeks. (Karya original diterbitkan 2007).
Santosa, S. (2011). Komunikasi seni: Aplikasi dalam pertunjukan gamelan. ISI Surakarta Press.
Sastra. A. I. (1999). Bagurau dalam sasaluang: Cerminan budaya konflik [Tesis tidak diterbitkan]. Universitas Gadjah Mada.
Subhani, J. (2012). Syi’ah: Ajaran dan praktiknya (A. Yahya, & H. A. Azhim, Penerj.). Nur Al Huda.
Sunardi, S. (2012). Nietzsche. LKiS.
Takwin, B. (2007). Psikologi naratif: Membaca manusia sebagai kisah. Jalasutra.
Turner, V. (1969). The ritual process: Structure and anti-structure. Cornell University Press.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2002). Kamus besar bahasa Indonesia (Edisi keempat). Balai Pusaka.
Toffler, A. (1984). Future shock. Bantam books.
Virilio, P. (1986). Speed and politics: An essay on dromology. Columbia University.
Virilio, P. (2004). Art & fear. Bloomsbury Publishing.
Wibowo, S. (2013, 2 Februari). Kelas filsafat. Tentang Nieztsche. Nieztsche kehendak dan kebutuhan untuk berkuasa [video]. YouTube Salihara Arts Center. https://www.youtube.com/watch?v=nX4zTEANHEA
Eva, Y. (2011). Identity design of Pariaman city [Laporan tugas akhir tidak diterbitkan]. Universitas Komputer Indonesia.
Yulika, F. (2012). Epistemologi Minangkabau: Makna pengetahuan dalam filsafat adat Minangkabau. Gre Publishing
Zubir, Z. (2010). Budaya konflik dan jaringan kekerasan: Pendekatan penyelesaian berdasarkan kearifan lokal Minangkabau. INSIST Press.
Downloads
Published
Series
License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

























